Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehPradana Jasmine Telah diubah "10 tahun yang lalu
2
Analisis Data Kualitatif Dr. Oos M. Anwas
3
Hasil Penelitian: 1. Pendahuluan (10%) 2. Kajian Pustaka (15%) 3. Metodologi (10%) 4. Hasil & Pembahasan (50%) 5. Kesimpulan saran (15%) Subtansi Jurnal Terakreditas Kajian: 1. Pendahuluan (10%) 2. Kajian Pustaka dan Pembahasan (75%) 3. Kesimpulan saran (15%)
4
Analisis Data mengelompokkan, membuat suatu urutan, memanipulasi serta menyingkatkan data sehingga mudah untuk dibaca.
5
Analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, kemudian mereduksi data, menyusun dalam satuan-satuan sesuai dengan tujuan penelitian, serta penafsiran data yang dijelaskan dalam bentuk deskripsi hasil dan pembahasan penelitian. ANALISIS DATA KUALITATIF
6
Redukasi data: pemilihan, penggolongan, meringkas. Penyajian Data: naratif, grafik, diagram... Penarikan Kesimpulan ANALISIS DATA KUALITATIF
7
Data Kualitatif: Pernyataan kata-kata, gambar, catatan lapangan, rekaman, dan bentuk data lainnya. Analisisnya: Identifikasi perhatian (concerns) dan persoalan (issues): 1. Proses Katagorisasi 2. Proses Prioritas 3. Proses Penentuan Kelengkapan (Kountur, 2007)
8
1. Kategorisasi: Tidak ada standar yang baku. Perhatikan sering muncul (regularity). Hal- hal yang sering muncul bisa menjadi satu kategori Cek kembali, satu katagori apabila memiliki kesamaan, berbeda kategori apabila memiliki perbedaan Kategori jangan terlalu luas atau sempit
9
Contoh: Data Hasil Wawancara: Katagori orang yang sukses dalam membangun UKM: 1) Orang-orang yang tekun/ulet dalam bekerja 2) Orang-orang yang pandai memanfaatkan peluang usaha 3) Orang-orang yang memiliki keahlian tertentu yang dapat diandalkan 4) Orang-orang yang mengutamakan kepuasan konsumen
10
2. Prioritas: Jika banyak kategori, perlu prioritas: Paling sering muncul Jawaban responden/ data yang paling dipercaya Unik, memiliki ciri khas Ada peluang membuka penyelidikan lebih lanjut Material atau berharga (Kountur, 2007)
11
3. Penentuan Kelengkapan: Katagori telah menjawab semua perhatian (concerns) dan persoalan (issues) Kategori harus sesuai masalah penelitian, menjawab permasalahan, sehingga dapat mencapai tujuan penelitian.
12
Pengamatan penulis, anak-anak ini memiliki motivasi belajar yang baik. Mereka mengakui ingin sekolah sekalipun harus berjalan melewati dua bukit terjal (sekitar 5 km) di mana ada lokasi Sekolah Dasar. Mereka juga terbukti mau belajar Calistung dengan orang tuanya atau tetangganya, sekalipun menggunakan sarana belajar yang sederhana. Mereka terbiasa belajar autodidak, misalnya belajar membaca merek-merek jajanan yang dibelinya di warung, menulis dengan arang pada bekas bungkusan kertas, atau belajar berhitung yang langsung diterapkan dalam keseharian kehidupannya. Cara belajar seperti ini cukup berhasil, terbukti mereka mampu membaca, menulis, dan berhitung sederhana.
13
Kecerdasan anak-anak Suku Baduy juga diakui oleh beberapa pengelola pendidikan dasar di Kecamatan Leuwidamar, bahwa anak-anak Suku Baduy mudah dalam memahami sesuatu. Mereka banyak yang bisa belajar membaca, menulis, dan berhitung dengan cara autodidak. Pernyataan ini diperkuat oleh Bapak Marsadi (humas Suku Baduy), bahwa anak-anak Suku Baduy sudah terbiasa belajar membaca, menulis, dan berhitung menggunakan arang dan kayu atau kertas bekas sebagai alasnya. Walaupun dengan cara sederhana dan frekuensi yang jarang, mereka terbukti mampu membaca, menulis, dan berhitung. Dengan kemampuan Calistung tersebut, mereka mampu bergaul dengan suku lain, termasuk dalam berbisnis.
14
A nak-anak Suku Baduy tidak bisa mengikuti pendidikan formal karena aturan/adat yang melarangnya untuk bersekolah. Menurut humas Masyarakat Baduy dan Wakil Jaro Tangtu Cibeo, bahwa masyarakat Baduy sangat menjunjung tinggi nilai-nilai leluhur. Mereka tidak diperbolehkan mengikuti pendidikan formal (sekolah) karena kekhawatiran adat/budayanya terpengaruh oleh budaya luar. Menurut dua tokoh Baduy ini, belajar tidak hanya melalui sekolah (formal) saja. Anak-anak Baduy sudah biasa belajar dalam aktivitas keseharianya. Mereka belajar dari orang tua, pemimpin adat, atau dari alam. Mereka belajar tentang nilai-nilai dan norma-norma adat, termasuk belajar dalam kecakapan hidup. Setiap orang tua wajib mengajarkan berbagai hal kepada anak- anaknya.
15
Menurut Ayah Mursid (Wakil Jaro Tangtu Cibeo), dalam mendidik anak-anak banyak pepatah leluhur atau kearifan lokal yang dipegang teguh oleh suku Baduy, di antaranya: “Nurut ka tuduh, ngawula ka puguh” (masyarakat Baduy patuh pada adat), Ilmu tuntut dunya siar (keseimbangan menuntut ilmu dan harta), ngatur hirup ka sasama, ka nu diluhur (keseimbangan hidup kepada manusia dan sang pencipta), dan lainnya. Pepatah leluhur ini dapat dipelajari dan didalami melalui pengalaman hidup keseharian, baik hidup dengan sesama manusia, dengan alam, maupun dengan sang pencipta.
16
4. Interpretasi Data: “Karakteristik pengusaha UKM yaitu: 1) orang yang tekun/ulet bekerja, 2) orang yang pandai memanfaatkan peluang usaha, 3) orang yang memiliki keahlian tertentu, dan 4) orang yang mengutamakan kepuasan konsumen”
17
Hatur Nuhun
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.