Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehYoan Thariq Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
POKOK BAHASAN III FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TOKSISITAS
2
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TOKSISITAS
FAKTOR INTRINSIK ZAT BERACUN FAKTOR INTRINSIK MAKHLUK HIDUP
3
FAKTOR INTRINSIK ZAT BERACUN
FAKTOR KIMIA KONDISI PEMEJANAN
4
FAKTOR KIMIA ZAT BERACUN SIFAT Kimia-Fisika KIMIA
*Tk.Ionisasi *Keterlarutan KIMIA Struktur Reaksi / Interaksi Translokasi obat Efektivitas Translokasi Biotransformasi Aksi Kimia Toksisitas Obat Spesifik / selektif Sifat Metabolik Tak spesifik Reseptor spesifik Menyeluruh Apa? Mengapa? Bagaiamana?
5
Contoh Sifat Fisika-kimia: Asam benzoat lebih mudah diabsorbsi dari lambung daripada usus (kaitannya dg pH dan pKa) Contoh aksi yg spesifik: paration dan metilparation ketoksikan (LD50) lebih besar paration, berkaitan dg penghambatan enzim asetilkolinesterase lebih besar paration shg asetilkolin menumpuk Contoh yang tak spesifik: Asam dan basa kuat mampu merusak sel, mungkin dg cara presipitasi protein yang berakibat denaturasi protein Larutan pekat dari pelarut organik, eter, kloroform, CCl4 aksinya tak spesifik.
6
Efek Ionisasi dan keterlarutan lipid atas translokasi zat beracun
Zat beracun (pka) pH medium ionisasi [Tak terionkan ] [ terionkan] Larut Lipid Lipid membran Translokasi mudah Bagaimana cara memperkirakannya ? Asam = pKa +log [tak terionkan]/[terionkan]
7
Apa pengaruh ionisasi dan keterlarutan didalam lipid atas translokasi dan ketoksikan zat beracun?
8
ZB-induk Metabolit Sifat Aktif (toksik) In aktif (tdk toksik)
Sistem enzim ZB-induk Metabolit terubah Sifat Aktif (toksik) In aktif (tdk toksik) Kapan ? > Tak polar > polar Mengapa ? Resirkulasi/ redistribusi Ekskresi Toksisitas Sel sasaran
9
Apa hubungannya antara biotransformasi dan toksisitas zat beracun
10
Induksi Biotransformasi zat beracun
Sistem enzim ZB-Induk Metabolit >>>>>>>> induktor Toksik Tidak toksik Toksisitas meningkat Toksisitas menurun
11
Phenobarbital
12
Inhibisi Biotransformasi zat beracun
Sistem enzim ZB-Induk Metabolit <<<<<<<< Inhibitor Toksik Tidak toksik Toksisitas menurun Toksisitas meningkat
13
Faktor Kondisi Pemejanan
Jenis Jalur Frekwensi Saat Dosis/Takaran Dapat berpengaruh pada ketoksikan zat beracun
15
Keberadaan ZB di sel sasaran
JENIS PEMEJANAN Sub Kronis KRONIS AKUT Keberadaan ZB di sel sasaran Ketoksikan ZB
16
Keberadaan ZB di sel sasaran
JALUR PEMEJANAN Ekstra Vaskuler (p.o, inhalasi, s.c., i.m., i.p.) Intra Vaskuler (i.v, i.a., i.c) Keberadaan ZB di sel sasaran Ketoksikan ZB
17
Contoh Pengaruh Jalur Pemejanan Jalur Pemejanan LD50 Perbandingan
Tabel 1. Pengaruh Jalur Pemejanan terhadap ketoksikan akut (LD50) Di-isopropil –fluoro-asetat (DFA) pada kelinci Jalur Pemejanan LD50 Perbandingan ( X ) (mg/Kg) ( X/ i.v) i.v 0.34 1.00 i.p 2.90 i.m 0.85 2.50 s.c oral 4~9 11.7~ 26.5
18
Kec Absorpsi > Kec eliminasi
Frekwensi Pemejanan Tungggal Dosis Besar Berulang Dosis Kecil KTM ( > cepat) KTM ( > sulit) Akumulasi Kec Absorpsi > Kec eliminasi Efek Toksik KTM Terlampaui
19
SAAT PEMEJANAN ZB SAAT KRITIS Blastogenesis Organogenesis Pematangan
TERATOGENIK ( - ) ( - ) SAAT KRITIS
20
? Dosis Pemejanan ZB Normal Tidak Normal Dosis Besar Hipersensitif
Alergi ZB- Sel sasaran >>>>>>>> ? Ketoksikan >>>>>>>>
21
= Keadaan Fisiologi Keadaan Patologi Faktor Intrinsik makhluk Hidup
Kondisi Makhluk Hidup Keadaan Fisiologi Keadaan Patologi
22
Keadaan Fisiologi Berat Badan Umur Jenis Kelamin Suhu Tubuh
Kecepatan pengosongan Lambung Kecepatan aliran darah Status Gizi Kehamilan Genetika
23
Berat badan besar = Kadar racun Kecil
BB ringan = kadar besar Terkait dengan volume distribusi Umur = ADME Bayi belum sempurna enzim2 pemetabolisme Jenis kelamin: kendali sistem Hormon, kapasitas hati metabolisme tikus betina lebih sedikit ketoksikan betina 2x lebih besar Kec pengosongan lambung: keefektifan absorbsi ZB dari sal cerna Status gizi: mempengaruhi fungsi metabolisme-----aktivitas enzim (protein)…..kurang gizi, rendah protein.
24
Keadaan Fisiologi Kapasitas Fungsional Cadangan
Penyimpanan ZB dalam Tubuh Genetika Toleransi
25
Kapasitas Fungsional Cadangan
Organ Punya Kapasitas Cadangan Menutupi Efek Toksik Ringan Ketoksikan Zat Beracun
26
Penyimpanan Zat Beracun
Dalam Tubuh Gudang Penyimpan Lemak Protein Tulang Akumulasi ZB Resirkulasi Ketoksikan ZB Contoh: DDT, Merkuri, Timah
27
- + Genetika Tempat aksi Obat Protein Reseptor Protein nir enzim
Ciri Model genetika Cacat Jumlah <<<<<< Molekul kurang sempurna - + Dampak
28
Dampak Positif: Resisten terhadap racun
Dampak negatif: lebih rentan
29
Toleransi dan Resistensi
Toleransi murni melalui mekanisme adaptasi Toleransi terjadi pada pemberian berikutnya setelah exposure/pemejanan yang pertama Resistensi: Karena Genetika Resistensi terjadi sejak pemberian pertama kali
30
Ringkasan Pokok Bahasan III
Ketoksikan ZB Dipengaruhi Faktor Intrinsik ZB Intrinsik makhluk Hidup ?????? Pengaruhnya ?????? Berpengaruh pada ketoksikan ZB Efektifitas: Translokasi, interaksi ZB
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.