Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehGigih Andri Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
The Smoothing Hypothesis: An Alternative Test Russell M. Barefield and Eugene E. Comiskey
2
Hipotesis ini Berasumsi Manajer berpersepsi bahwa pengukuran kinerja menurunkan fungsi variabilitas laba. Berdasar asumsi ini manajer diperkirakan membuat keputusan atas kebijakan akuntansi yang bertendensi menghaluskan/meratakan (smooth) laba yang dilaporkan.
3
Implementasi perataan Copeland membatasi (restric) perataan (smoothing) pada tidak diterapkannya prinsip konsistensi pada tindakan. Mungkin penerapannya pada: persediaan, depresiasi, penelitian dan pengembangan, dan kontrak jangka panjang. Perubahan metode pengaruh yang material pada laba berpengaruh pendapat auditor.
4
Latar belakang pertanyaan Copeland menyatakan bahwa perusahaan induk mengakui pendapatan hanya ketika dividen diumumkan oleh perusahaan anak tersebut. Potensi perataan pada metode kos terlihat dalam ketidak jujuran ketika menyesuaikan pengumuman dividen oleh perusahaan cabang.
5
Kesimpulan Copeland dan Licastro Bukti dalam pengetesan cenderung mendukung hipotesis bahwa para manajer tidak berusaha untuk meratakan pendapatan dengan menggunakan teknik pendapatan dividien.
6
Pertanyaan penelitian Apakah perataan diusahakan dalam pemilihan metode akuntansi pada anak perusahaan tidak dikonsolidasi?
7
Diagram pohon Copeland pada poin B., sementara Berefield pada poin A.
8
Kondisi terjadinya perataan Perbedaan dampak antara metode akuntansi kos vs ekuitas pada cabang tidak dikonsolidasi. Asumsinya bahwa dividen bertipe lebih sedikit fluktuasinya dibanding laba mungkin karena metode kosnya mengalami perataan yang generalisasinya adalah perataan laporan laba pada perusahaan induk. Meskipun kondisi seperti di atas, mungkin saja basis ekuitas masih dihasilkan dari perataan laba.
9
Demontrasi terjadinya smoothing
10
Dibandingkan antara basis kos dan ekuitas Contoh: Metode kos mengalami perataan apabila hasil persamaan tersebut adalah positif. Kondisi sebaliknya (negatif), mungkin mengalami perataan ekuitas.
11
Trend Factor Literatur menyadari bahwa beberapa perubahan dalam laba (atau dividen) mungkin dipengaruhi oleh faktor tren.. Perataan laba mengimplikasikan rendahnya variabilitas pada garis tren.
12
Sample The 1966 Accounting Trends and Techniques memperkirakan 265 perusahaan mempunyai cabang tidak dikonsolidasi. Sampel 175 dari perusahaan tersebut dengan mengambil 2 pertama tiap 3 daftar perusahaan. Mempunyai laporan tahunan pada 1959-1968. Perusahaan yang tidak melakukan pengungkapan atas metode konversi basis penilaian. 30 perusahaan lolos screening. 10 perush tidak dikonsolidasi dalam kos basis. 14 perush tidak dikonsolidasi dalam basis ekuitas. 6 perush menggunakan dua metode
13
Metode Statistik A two way analysis of variance
14
Hasil Analisis variabilitas laba – Faktor pilihan perusahaan signifikan pada level.10 – Faktor metode akuntansi tidak signifikan mempengaruhi variabilitas laba akuntansi. Analisis rata-rata pertumbuhan – Faktor pilihan perusahaan tidak memiliki perbedaan rata-rata pertumbuhan yang signifikan – Faktor metode akuntansi signifikan pada level.10
15
Future Research Apakah dua populasi perusahaan (pengungkapan cukup vs tidak cukup) berbeda dalam respek perilaku smoothing.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.