Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehZulfah Effendi Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
Pembentukan Konsep, Logika & Pengambilan Keputusan
Jessica Alfreda Quaysuna Sonia Devlayzar Velica Oktaviani Vendy Setiawan
2
DEFINISI KONSEP Konsep adalah sekumpulan sifat yang dihubungan oleh aturan-aturan tertentu menurut Hulse, Egenth, dan Deese (1981) Konsep adalah sifat-sifat umum yang menonjol dari satu kelas objek atau ide menurut Solso (1986)
3
Proses Pembentukan Konsep
Pandangan klasik : 2 komponen pembentukan konsep: 1. mengidentifikasi sifat khusus yang dimiliki objek2 2. mempelajari bagaimana sifat-sifat itu dihubungkan melalui 2 aturan tertentu. Pandangan modern : membentuk representasi informasi dalam ingatan mengenai konsep yang di berikan. mengembangkan keterampilan kognitif yang dibutuhkan bagi penggunaan informasi yang telah dipresentasikan untuk mengevaluasi dimensi-dimensi khusus, baik kesamaan maupun perbedaan diantara contoh2 baru
4
LOGIKA Logika berasal dari kata Yunani kuno λόγος (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa.
5
Logika terbagi dalam beberapa bidang , yaitu:
Logika sebagai ilmu. Ilmu di sini mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan.
6
Logika sebagai ilmu pengetahuan
Logika merupakan sebuah ilmu pengetahuan di mana obyek materialnya adalah berpikir (khususnya penalaran/proses penalaran) dan obyek formal logika adalah berpikir/penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya.
7
Logika sebagai cabang filsafat
Logika adalah sebuah cabang filsafat yang praktis. Praktis di sini berarti logika dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Logika sebagai matematika murni Logika masuk ke dalam kategori matematika murni karena matematika adalah logika yang tersistematisasi. Matematika adalah pendekatan logika kepada metode ilmu ukur yang menggunakan tanda-tanda atau simbol- simbol matematik (logika simbolik).
8
Dasar-Dasar Logika Konsep bentuk logis adalah inti dari logika. Konsep itu menyatakan bahwa kepastian sebuah argumen ditentukan oleh bentuk logisnya, bukan oleh isinya. Dalam hal ini logika menjadi alat untuk menganalisis argumen, yakni hubungan antara kesimpulan dan bukti atau bukti- bukti yang diberikan.
9
Dasar penalaran dalam logika ada dua, yakni deduktif dan induktif.
Penalaran deduktif (logika deduktif) adalah penalaran yang membangun atau mengevaluasi argumen deduktif. Penalaran induktif (logika induktif) adalah penalaran yang berangkat dari serangkaian fakta-fakta khusus untuk mencapai kesimpulan umum.
10
Kegunaan Logika Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tetap, tertib, metodis dan berkesinambungan. Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif. Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri. Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas- asas sistematis
11
Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpikir, kekeliruan, serta kesesatan. Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian. Terhindar dari klenik Apabila sudah mampu berpikir rasional,kritis ,lurus,metodis dan analitis sebagaimana tersebut pada butir pertama maka akan meningkatkan citra diri seseorang.
12
Macam-Macam Logika Logika alamiah
Logika alamiah adalah kinerja akal budi manusia yang berpikir secara tepat dan lurus sebelum dipengaruhi oleh keinginan- keinginan dan kecenderungan- kecenderungan yang subyektif. Kemampuan logika alamiah manusia ada sejak lahir. Logika ini bisa dipelajari dengan memberi contoh penerapan dalam kehidupan nyata.
13
Logika ilmiah Logika ilmiah memperhalus, mempertajam pikiran, serta akal budi. Logika ilmiah menjadi ilmu khusus yang merumuskan azas-azas yang harus ditepati dalam setiap pemikiran. Berkat pertolongan logika ilmiah inilah akal budi dapat bekerja dengan lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah, dan lebih aman. Logika ilmiah dimaksudkan untuk menghindarkan kesesatan atau, paling tidak, dikurangi.
14
Pengambilan Keputusan
Suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final. Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan.
15
5 dasar (basis) dalam pengambilan keputusan, menurut George R
5 dasar (basis) dalam pengambilan keputusan, menurut George R. Terry yaitu: 1. Intuisi. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi adalah pengambilan keputusan yang berdasarkan perasaan yang sifatnya subyektif. 2. Pengalaman. Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena dengan pengalaman yang dimiliki seseorang, maka dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung-ruginya dan baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan.
16
3. Wewenang. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya, atau oleh orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. 4. Fakta. Pengambilan keputusan berdasarkan data dan fakta empiris dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. 5. Rasional. Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasio, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan dan konsisten.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.