Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Johannes Parlindungan, ST.,MT.
RUANG PUBLIK Johannes Parlindungan, ST.,MT.
2
PERANAN RUANG PUBLIK KONSEP RUANG PUBLIK EKONOMI:
Memberi pengaruh yg positif pada nilai properti. Mendorong performa ekonomi regional. Dapat menjadi bisnis yang baik KESEHATAN : Mendorong masyarakat untuk aktif melakukan gerakan fisik. Menyediakan ruanbg informal dan formal bagi kegiatan olahraga. Mengurangi stress. Carmona, et al. (2008:9)
3
SOSIAL : Menyediakan ruang bagi interaksi dan pembelajaran sosial pada segala usia. Mengurangi resiko terjadinya kejahatan dan sikap anti-sosial. Mengurangi dominasi kendaraan bermotor sehingga angka kecelakaan dapat berkurang. Mendorong dan meningkatkan kehidupan berkomunitas. LINGKUNGAN : Mendorong terwujudnya transportasi berkelanjutan. Meningkatkan kualitas udara, mengurangi efek heat island dan polusi. Menciptakan kesempatan untuk berkembangnya keanekaragaman hayati.
4
PUBLIC SPACE CHARACTER
KARAKTER RUANG PUBLIK PUBLIC SPACE CHARACTER KIT OF PARTS QUALITIES CONTEXT FOR ACTION Carmona, et al. (2008)
5
THE KIT OF PARTS
6
QUALITIES CRIME REDUCTION. ACTIVITIES FOR YOUNG PEOPLE.
REMOVAL OF RUBBISH. REDUCTION IN NOISE/DISTURBANCE. BETTER LIGHTING. REDUCED TRAFFIC. BETTER PARKS AND OPEN SPACE. BETTER STREET CLEANING. BETTER MAINTENANCE. PLEASANT ATTRACTIVE WELL DESIGNED FREE FROM DANGER, POLLUTION, NOISE, ETC. FUNCTIONAL. LITTER FREE NOT REPEATEDLY DUG UP. DIVERSE, MULTIFUNCTION
8
Carmona, et al. (2008)
9
CONTEXT FOR ACTION
10
TIPOLOGI RUANG PUBLIK INTERNAL PUBLIC SPACE EKSTERNAL PUBLIC SPACE
INTERNAL & EKSTERNAL ‘QUASI” PUBLIC SPACE Carmona, et al. (2003)
11
Carmona, et al. (2008)
13
TIPOLOGI AKTIVITAS PADA RUANG PUBLIK
MENURUT GEHL : AKTIVITAS PENTING AKTIVITAS PILIHAN AKTIVITAS SOSIAL Zhang dan Lawson (2009)
14
MENURUT ZHANG dan LAWSON :
AKTIVITAS PROSES AKTIVITAS FISIK AKTIVITAS TRANSISI Zhang dan Lawson (2009)
18
METODOLOGI OBSERVASI AKTIVITAS DAN RUANG
BEHAVIOUR MAPPING TEKNIK PEREKAMAN INFORMASI MENGENAI PERILAKU MANUSIA (AKTIVITAS) DALAM SETTING RUANG. MENGGAMBARKAN PERILAKU DALAM PETA, IDENTIFIKASI JENIS DAN FREKUENSI PERILAKU, KAITKAN PERILAKU DENGAN WUJUD PERANCANGAN YANG SPESIFIK. ELEMEN DASAR : PETA (SETTING RUANG). DEFENISI YANG JELAS MENGENAI AKTIVITAS YANG DIAMATI (DESKRIPSI, PENGHITUNGAN DAN DIAGRAM AKTIVITAS). RENCANA WAKTU PENGAMATAN. PROSEDUR OBSERVASI SECARA SISTEMATIS. SISTEM CODING UNTUK EFISIENKAN KEGIATAN OBSERVASI. Haryadi dan Setiawan (1995)
19
PLACE CENTERED MAPPING
DIGUNAKAN UNTUK MENGETAHUI BAGAIMANA MANUSIA ATAU SEKELOMPOK MANUISIA MEMANFAATKAN, MENGGUNAKAN ATAU MENGAKOMODASIKAN PERILAKUNYA DALAM SITUASI WAKTU DAN TEMPAT TERTENTU.
20
PLACE CENTERED MAPPING
MENEKANKAN PADA PERGERAKAN MANUSIA PADA SUATU PERIODE WAKTU TERTENTU, DIDAHULUI OLEH PEMILIHAN SAMPEL ORANGATAU SEKELOMPOK ORANG YANG DIAMATI PERGERAKANNYA.
21
DAFTAR PUSTAKA Carmona, et al Public places – urban spaces, the dimension of urban design. Architectural press. Carmona, et al Public space: the management dimension. Routledge, Taylor&Francis group. New York, USA. Haryadi dan Setiawan Arsitektur lingkungan dan perilaku. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Zhang dan Lawson Meeting and greeting: activities in public outdoor spaces outside high-density urban residential communities. Urban design international (2009), volume 14, 4,
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.