Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
BAB 9 PENGANTAR KE FLUKTUASI EKONOMI
Oleh : Tanti Novianti, M.Si
2
Siklus Bisnis : Fluktuasi jangka-pendek dalam output dan kesempatan kerja (employment). Booming periode meningkatnya pendapatan, berkurangnya pengangguran dan jam kerja bertambah Resesi peride merosotnya pendapatan dan melonjaknya pengangguran
3
FAKTA TENTANG SIKLUS BISNIS
GDP merupakan tempat alamiah untuk memulai analisis mengenai siklus bisnis. Pertumbuhan ekonomi tidak selalu naik atau pun tetap, terkadang bisa saja negatif.
4
Gambar. Pertumbuhan PDB Indonesia per tahun
Sumber: World Bank, 2006
5
Gambar. Pertumbuhan PDB Amerika Serikat
Sumber: Mankiw, 2008
6
Hukum Okun menunjukkan hubungan negatif antara Pengangguran dan GDP.
PENGANGGURAN DAN HUKUM OKUN Hukum Okun menunjukkan hubungan negatif antara Pengangguran dan GDP. Perubahan Persentase GDP riil = 3,5 % - 2 x Perubahan pada tingkat pengangguran
7
LEADING INDICATOR LEADING INDICATOR (indikator utama): variabel yang cenderung berfluktuasi mendahului perekonomian secara keseluruhan. Leading indicator bukan merupakan 100% penduga yang tepat terhadap kondisi masa depan.
8
LEADING INDICATOR Index of leading economic indicators (Conference Board): Rata-rata minggu kerja produksi bagi pekerja di sektor manufaktur Rata-rata klaim mingguan pada asuransi pengangguran Pesanan barang-barang konsumen dan material baru, disesuaikan dengan inflasi Pesanan baru, barang-barang modal non pertahanan Kinerja Produsen Pemberian izin untuk mendirikan bangunan-bangunan baru Indeks harga saham Jumlah uang beredar (M2), disesuaikan dengan inflasi Perbedaan tingkat bunga : antara treasury notes 10 tahun dengan Treasury bills 3 bulan. Indeks ekspektasi konsumen
9
Horison Waktu dalam Makro Ekonomi
Jangka Pendek vs Jangka Panjang : Jk. Pendek Harga (P) Sticky atau “Kaku” Jk. Panjang Harga (P) fleksibel dan bisa menanggapi perubahan dalam penawaran dan permintaan Akibat perbedaan ini kebijakan ekonomi memiliki dampak yg berbeda pada horison waktu yg berbeda
10
Model Permintaan Agregat dan Penawaran Agregat
adalah model yang mengaitkan interaksi di antara banyak pasar Permintaan Agregat (AGREGAT DEMAND) Hubungan antara jumlah output yg diinginkan dengan tingkat harga agregat
11
Permintaan Agregat (AGREGAT DEMAND)
Teori Kuantitas M V = P Y Dimana : M : Penawaran Uang V : Perputaran uang P : Tingkat harga Y : Jumlah output k : jumlah uang yg ingin dipegang
12
Permintaan Agregat (AGREGAT DEMAND)
Pendapatan, Output, Y Permintaan Agregat, AD Tingkat Harga, P Kurva AD miring ke bawah (slope negatif), semakin tinggi P maka semakin rendah tingkat keseimbangan riil M/P dan semakin rendah jumlah barang dan jasa yang diminta
13
Pergeseran dalam Kurva AD
Y AD0 P AD2 AD0 ke AD2 (Pergeseran ke luar) Terjadi akibat peningkatan penawaran uang “M” sehingga keseimbangan uang riil (M/P) dan Y AD0 ke AD1 (Pergeseran ke dalam) Terjadi akibat penurunan penawaran uang “M” sehingga keseimbangan uang riil (M/P) dan Y
14
Penawaran Agregat (AGREGAT SUPPLY)
“Hubungan antara jumlah barang dan jasa yg ditawarkan dan tingkat harga” Kurva penawaran jangka panjang (LRAS) Kurva penawaran jangka pendek (SRAS)
15
LRAS (Long Run Agregate Supply)
Y (output) tergantung pada K (modal) dan L (Tenaga Kerja) Menurut model klasik, Y tidak bergantung pada P sehingga Y sama untuk setiap P Sehingga bentuk Kurva AS vertikal Akibatnya perubahan AD hanya mempengaruhi P Tingkat output ini disebut Kesempatan kerja penuh (Full Employment) atau tingkat output alamiah Dimana sumberdaya perekonomian sudah dikaryakan maksimal dan pengangguran berada pada tingkat titik wajarnya (Nairu)
16
Grafik LRAS (Long Run Agregate Supply)
17
Pergeseran AD dalam Jangka Panjang
B A AD2 AD1 Y LRAS P Jika dalam jangka panjang MS maka kurva AD bergeser ke kiri dalam (AD1 ke AD2), sehingga keseimbangan bergerak dari A ke B. Hal ini mengakibatkan P tetapi Y tetap
18
SRAS (Short Run Agregate Supply)
Seluruh harga adalah tetap (sticky Price) Kurva SRAS berbentuk horisontal Sticky Price Y2 Y1 P B A AD2 AD1 Y SRAS Jika dalam jangka pendek MS maka kurva AD bergeser ke kiri dalam (AD1 ke AD2), sehingga keseimbangan bergerak dari A ke B. Hal ini mengakibatkan P tetap tetapi Y
19
Keseimbangan Jangka Panjang
Y P AD SRAS LRAS Keseimbangan Jk. Panjang, Perekonomian berada pada perpotongan SRAS, LRAS dan AD
20
Penurunan AD pada Jk. Panjang
Keseimbangan awal di titik A, penurunan pada AD, (misalnya karena MS ), menggeser perekonomian dari A ke B, sehingga Y di bawah tingkat wajarnya (resesi), akibat resesi upah dan harga turun. P menggerakkan perekonomian ke bawah sepanjang kurva AD ke titik C (keseimbangan baru) Mengurangi P pada jk.panjang Mengurangi Y pada jk.pendek SRAS C Y2 Y1 = Y P B A AD2 AD1 Y LRAS
21
Kebijakan Stabilisasi
Fluktuasi dalam ekonomi disebabkan oleh perubahan dalam AD dan AS. Perubahan eksogen dalam kurva ini disebut guncangan / Shock. Terdiri dari : Demand Shock guncangan yg menggeser kurva AD Supply Shock guncangan yg menggeser kurva AS Kebijakan Stabilisasi (Stabilization Policy) “Tindakan kebijakan yg bertujuan mengurangi tekanan fluktuasi ekonomi jk.pendek”
22
Guncangan Pada Agregate Demand
Misalnya : peluncuran kartu kredit jumlah uang tunai yg ingin dipegang turun (k) V jika M konstan (P.Y) AD Pada Jk.Pendek Y (booming) upah dan P perekonomian berangsur kembali ke tingkat produksi alamiah 3) P pada jk.panjang 1) Kenaikan AD SRAS C Y = Y1 Y2 P B A AD1 AD2 Y LRAS 2) Y dalam jk.pendek
23
Guncangan Pada Agregate Supply
guncangan pada perekonomian yg bisa mengubah produksi barang dan jasa Sering disebut guncangan harga Guncangan yg memperburuk disebabkan antara lain : Hama yg menghancurkan pertanian, UU perlindungan lingkungan, kenaikan agresivitas serikat pekerja, organisasi kartel dunia
24
S t a g f l a s i Guncangan yg memperburuk menhasilkan Stagflasi Kombinasi dari penurunan output (stagnasi) dan peningkatan harga (inflasi) 1) Guncangan AS yg memperburuk menggeser SRAS ke atas SRAS2 2) P naik SRAS1 Y2 Y1 P B A AD1 Y LRAS STAGFLASI
25
Mengakomodasi Guncangan Penawaran yg Memperburuk
Mempertahankan AD konstan, tetapi akibatnya Y & kesempatan kerja berada di bawah tingkat wajar Meningkatkan AD (mengakomodasi AS shock), akibatnya P dan Y full employment AD2 C SRAS2 3) P secara permanen 1) Guncangan AS yg memperburuk menggeser SRAS ke atas SRAS1 Y P B A AD1 LRAS 2) FED mengakomodasi guncangan dengan meningkatkan AD 4) Y tetap
26
SELESAI TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.