Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Fungsi tataniaga peternakan
2
Fungsi tataniaga yaitu semua kegiatan atau tindakan atau jasa yang diberikan dalam proses pengaliran barang atau jasa dari produsen kepada konsumen. Adapun yang melaksanakan fungsi-fungsi tataniaga adalah: produsen, lembaga perantara dan konsumen. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menunjang efisiensi tataniaga yaitu: (1) organisasi dari sistem pemasaran, artinya bagaimana seharusnya sistem pemasaran itu diorganisasikan, dan (2) pelaksanaan sistem produksi, artinya bagaimana sistem produksi yang dilakukan akan menghasilkan guna bentuk, waktu dan tempat.
3
Fungs-fungsi tataniaga yang banyak dianalisis diklasifikasikan ke dalam: (1) fungsi pertukaran (exchange functions), (2) fungsi fisik (physical functions), dan (3) fungsi fasilitas (facilitating functions).
4
Fungsi pertukaran (exchange functions) ini kemudian dikelompokkan lagi ke dalam sub-sub fungsi yaitu: sub fungsi pembelian (buying). Peranan fungsi pembelian adalah kegiatan dalam pemilikan barang oleh pembeli (purchases), baik dari segi jenis, kualitas atau mutu maupun kuantitas atau jumlahnya. Kedudukan atau sifat pembeli ditentukan oleh: (1) kedudukan geografis dari pembeli (geographic locations of purchaser). Artinya, perlu diperhatikan “dimana” pembeli itu berada, sehingga jika sudah diketahui lokasinya maka kita dapat menentukan apakah barang yang kita jual tersebut dapat kita tawarkan
5
(2) kedudukan demografi dari pembeli (demographic description of purchaser). Beberapa aspek demografi dari pembeli yaitu: umur, jenis kelamin, pendapatan, mata pencaharian (pekerjaan), pendidikan, jumlah anggota keluarga, agama, status perkawinan, dan ras/bangsa.
6
b) sub fungsi penjualan (selling)
b) sub fungsi penjualan (selling). Dalam pelaksanaan fungsi ini, diperlukan fungsi perencanaan dan pengembangan produk, karena produk yang dijual atau ditawarkan pihak penjual harus memenuhi keinginan dan kebutuhan pembeli, sehingga perlu direncanakan bentuk dan macam produk yang akan diproduksi, jumlah dan jangka waktu pembuatannya.
7
Dalam mempertemukan penjual dengan pembeli dapat dilakukan dengan berbagai cara: (1) fungsi mencari kontak (contactual function), (2) fungsi penciptaan permintaan (demand creation), (3) fungsi mengadakan perundingan (negotiation), dan (4) fungsi kontraktual (the contractual function). Pada saat ini, dalam pelaksanaan penjualan hasil ternak sudah dilakukan sistem kontrak terutama pada perunggasan. Namun ada pula dengan pola PIR (Perusahaan Inti Rakyat), yaitu kerjasama antara peternak, dengan perusahaan sebagai inti atau sebagai “bapak angkat”.
8
C) sub fungsi penetapan harga (pricing)
C) sub fungsi penetapan harga (pricing). Produsen atau peternak, lembaga tataniaga, dan konsumen akan menentukan harga yang akan dibeli atau dijualnya. Umumnya produsen atau peternak tidak dapat menetapkan harga, sehingga yang menentukan harga berada pada pihak yang akan membeli sehingga kedudukan peternak lemah.
9
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penetapan harga: (1) tujuan penetapan harga, yaitu ada beberapa macam: seperti profitation sales atau return on investment, stabilisasi harga, pangsa pasar (market share) dipertahankan atau ditingkatkan, persaingan diimbangi atau dicegah, dan laba maksimal. (2) metode penetapan harga, dimana ada 3 metode penetapan harga yaitu: metode harga pokok ditambah laba, metode harga fleksibel, dan metode harga saingan atau pasaran.
10
Fungsi fisik (physical functions) ini kemudian dikelompokkan lagi ke dalam sub-sub fungsi yaitu:
a) sub fungsi transportasi dan penanganan (transportation and handling). Dalam bidang peternakan, sub fungsi sangat penting karena adanya sifat/karakteristik dari produk peternakan yaitu voluminous, bulky, skala usaha kecil dan terpencar, dan bersifat perishable (mudah busuk).
11
Alat transportasi bermacam-macam seperti: tenaga manusia (dipikul), tenaga ternak (pedati, kuda beban), tenaga mesin (truck, sepeda motor, sepeda, mobil, kereta api, kapal laut, pesawat udara), penghubung (saluran pipa), dan lain-lain. Dengan pengangkutan ini dapat menambah nilai guna tempat dan waktu.
12
b) sub fungsi penyimpanan (storage). Penyimpanan bertujuan untuk menjamin tersedianya barang pada waktu dan tempat yang diperlukan konsumen. Penyimpanan dapat dilakukan apabila terjadi kelebihan barang dan untuk mencegah terjadinya fluktuasi harga. Beberapa biaya yang diperlukan selama proses penyimpanan yaitu: biaya sewa ruang/gudang, biaya peralatan penyimpanan, tenaga kerja dan asuransi untuk menghindari resiko.
13
C) sub fungsi pengolahan dan pengepakan (processing and packaging)
C) sub fungsi pengolahan dan pengepakan (processing and packaging). Tujuan pengolahan yaitu: agar komoditi itu dapat disimpan lebih lama, mudah dicerna atau digunakan (edible), dan menjadi lebih enak (palatable). Dengan fungsi pengolahan maka komoditi ternak dan hasil ternak dapat menjadi komoditi olahan yang berbentuk: hasil olahan dengan pengalengan (canning), dengan fermentasi (fermentating atau pickling), dengan pengasapan (smoking), dengan penggaraman (salting), dengan pengeringan (drying), dengan pemanasan (boiling), dan dengan pendinginan atau pembekuan (cold storage).
14
d)sub fungsi penentuan grade dan standardisasi (grading and standardization).
Standardisasi adalah ketentuan atau peraturan dan perincian mutu suatu barang atau jasa dengan maksud untuk menciptakan keseragaman. grading adalah penetapan dari ketentuan atau peraturan tersebut dengan cara melakukan sortasi ke dalam beberapa golongan. Manfaat dari stndardisasi dan grading dalam tataniaga yaitu untuk membantu mempermudah proses transakasi atau pertukaran, penghematan biaya dan tenaga dalam proses pertukaran. Dasar penentuan standar suatu barang/jasa yaitu: ukuran berat, keadaan kimiawi, bentuk, kekuatan, kadar gula, kadar lemak, warna, kualitas, dan kombinasi dari aspek-aspek tersebut. Kegiatan yang dilakukan dalam sub fungsi ini yaitu: kegiatan penentuan standar, melakukan grade, inspeksi dalam determinasi kualitas dan labelling.
15
Fungsi fasilitas (facilitating functions) terdiri dari beberapa sub-sub fungsi yaitu sebagai berikut: a) sub fungsi pembiayaan dan penanggulangan resiko (financing and risk bearing). Dalam melaksanakan fungsi tataniaga dari produsen sampai ke konsumen maka diperlukan biaya, yaitu biaya ruang atau golongan, tenaga kerja, transportasi, penyimpanan, biaya bunga akibat barang disimpan dan biaya lainnya. Selain itu, dalam pengaliran barang/jasa dari produsen sampai ke konsumen terdapat perbedaan waktu (time lag) sehingga menimbulkan adanya pembiayaan yang diperlukan dan timbulnya berbagai resiko.
16
Diharapkan agar resiko yang mungkin terjadi dapat dihindari atau ditekan sekecil mungkin. Komoditi peternakan yang disimpan atau diangkut dapat mengalami kerusakan, tercuri, busuk, mati, terbakar, susut dan resiko lainnya. Resiko dapat dikelompokkan menjadi: (1) resiko fisik, seperti rusak, susut, mati, tercuri, terbakar dan sebainya. (2) resiko ekonomis atau resiko harga, seperti pengaruh perubahan harga, barang tidak terpakai lagi (out of made/out of suttle)
17
Selain itu, setiap pengusaha mempunyai pandangan yang berbeda terhadap resiko yang dialaminya, yaitu: (1) mereka yang senang terhadap resiko (risk loving), seperti profesi dengan resiko tinggi (pembalap, stunt man dll.), (2) mereka yang netral terhadap resiko (risk neutral), artinya mereka masih mempertimbangkan resiko, dan (3) mereka yang tidak suka terhadap resiko (risk assertion), dimana kelompok ini berusaha untuk selalu menghindari/menanggulangi resiko, dengan cara membagi atau melimpahkan resiko kepada pihak lain melalui asuransi.
18
b) sub fungsi berita dan informasi pasar (marketing information and news). Seorang produsen, lembaga tataniaga dan konsumen, dalam mengambil suatu keputusan tergantung dari informasi pasar yang diterimanya. Dimana untuk mendapatkan informasi pasar diperlukan fungsi berita, yaitu melalui media cetak, radio, audio visual/TV, dan organisasi pemasaran (marketing board).
19
Dalam pengelolaan informasi, masalah yang sering timbul yaitu: banyak informasi pasar yang tidak benar, informasi belum banyak dilakukan, datangnya informasi terlambat, dan informasi yang datang tidak dapat dimanfaatkan. Ada 3 hal yang menyebabkan informasi pasar makin dibutuhkan: (1) adanya pergeseran pasar, dari pasar lokal ke pasar nasional kemudian ke pasar internasional, (2) masa transisi dari pasar berorientasi kebutuhan pembeli ke orientasi pasar keinginan pembeli, dan (3) masa transisi dari orientasi pasar dengan persaingan harga ke pasar yang tidak berorientasi pada persaingan harga.
20
c) sub fungsi pengembangan pasar (demand creation). Perkembangan pasar komoditi peternakan tergantung dari beberapa hal yaitu: (1) faktor sistem produksi, (2) faktor sistem konsumsi, (3) pengaruh resiko kultural, dan (4) pengaruh politik dan ekonomi. Pasar suatu komoditi peternakan dapat berkembang apabila masalah yang berhubungan dengan sistem produksi dapat diatasi seperti: insentif yang kurang bagi peternak selaku produsen, fasilitas fisik pemasaran yang tidak cukup, dan hukum dan perundang-undangan yang membatasi kebebasan pemasaran dan produksi hasil peternakan.
21
d) sub fungsi penelitian (market research). Penelitian pasar produk peternakan dan hasil ternak dapat dilakukan melalui: pemetaan pasar (mapping market area), pemetaan kuantitatif (quantified mapping), pemetaan harga (price mapping), dan pemetaan lalu lintas (traffic waps mapps).
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.