Pertumbuhan Komunikasi Massa (1) Pertemuan 7 Matakuliah: O0144 / Teori Komunikasi Massa Tahun: 2008 / 2009.

Presentasi berjudul: "Pertumbuhan Komunikasi Massa (1) Pertemuan 7 Matakuliah: O0144 / Teori Komunikasi Massa Tahun: 2008 / 2009."— Transcript presentasi:

1

2 Pertumbuhan Komunikasi Massa (1) Pertemuan 7 Matakuliah: O0144 / Teori Komunikasi Massa Tahun: 2008 / 2009

3 Bina Nusantara Pertumbuhan Komunikasi Massa (1) Oral Society Literate Society Electronic Society

4 Bina Nusantara Oral Society Oral Society atau tradisi oral, dinyatakan Innis sebagai parameter utama yang berfungsi dalam masyarakat. Dalam oral society, pengetahuan masyarakat ditentukan oleh kepastian pembicara/penutur. Pembicara/penutur, membangun dan memelihara pengetahuan mereka Oleh Innis (1951), disebut teknik epik.

5 Bina Nusantara Penguasaan kata-kata dimasa Yunani Kuno sama dengan keuasaan intelektual Di masa Yunani Kuno, epik mempercepat pengembangan ideologi inklusif untuk pengembangan kerajaan mereka. Dalam konteks modern, epik ditemukan di wilayah pertanian Yugoslavia dalam karya The Singer of Tales.

6 Bina Nusantara Modern Oral Society Masyarakat modern saat ini, pengaruh oral masih ada. Masyarakat oral, mengadaptasi hukum yang ditransformasikan ke dalam masyarakat melalui mitos- mitos. Salah satu mitos yang terekam dalam masyarakat Afrika, adalah Gonja dari Utara Ghana Banyak penelitian mendapatkan terdapat perbedaan mendasar antara oral society dan literate society

7 Bina Nusantara Jika penuturan sejarah dalam oral society ditandai dengan epik dan mitos, maka dalam literate society penulisan sejarah dilakukan dengan metode sinkronik dan diakronik Hasilnya, dalam literate society, generasi selanjutnya akan membaca sejarah dan menginterpretasi sejarah dengan cara yang sama Jika ada interpretasi lain, maka sejarah akan ditulis kembali

8 Bina Nusantara Literate Society Menurut Innis, Yunani merepresentasikan masyarakat oral, sementara Romawi merepresentasikan masyarakat melek huruf (literate society) Kerajaan Yunani Kuno melembagakan epik dan mitos, sementara Kerajaan Romawi melembagakan penulisan dibanding penuturan. Sejumlah penulis (McLuhan, 1962; Goody, 1977, Olson, 1980) menganggap bahwa literate society banyak mempengaruhi perkembangan logika pemikiran masyarakat modern. Pengaruh literate society pada masyarakat modern, terlihat pada perkembangan teknologi, pengembangan masyarakat, politik dan institusi legal

9 Bina Nusantara Electronic Society Terjadi transformasi yang sangat cepat yang diakibatkan oleh kemajuan elektronik Kemajuan ini dianggap sebagai proses yang sangat dramatis Kemajuan teknologi informasi saat memperpendek jarak (McLuhan), menyatukan berbagai titik di dunia. Kemampuan teknologi informasi membawa informsi yang menyatukan masyarakat dalam berbagai belahan bumi secara cepat dan sangat baik. Kondisi dunia seperti ini disebut McLuhan sebagai “global village” atau “desa global”.

10 Bina Nusantara Struktur Sosial dalam Komunikasi Bentuk Komunikasi Konteks Komunikasi Analisis Framework Sistem Sosial Oral Electronic Oral Literate Fokus pada personal Bersifat plural Inrterpretasi maksud Konsistensi tindakan dan karakter Tatap muka Multifaced: Modulasi & gesture Menggunakan media radio dan telepon Memori sebagai dasar Impresionis Orientasi maksud dan karakter Bersifat hirarki Pengembangan Konsep secara konstan Supremasi konsep tunggal Bersifat ilmiah Logis Linear Konseptual Strukturalis Metode ilmiah Indirectly social Interaksi individu lewat teks Teks dapat berdisi sendiri capture of the Zeitgeist

11 Bina Nusantara Electronic Audio- Visual Electronic-Textural Numeric Impresionis Multi interpretatif Post-Modernis Televisi Terdapat ikon Dramatik Produksi sosial Komputer/ telekomunikasi Oreistasi teks dan mesin Pluralistik Mengedepankan Berbagai jenis, khusus & baru Perluasannya cenderung menggiring pada elitisme Potensial untuk mem- perluas sistem Cenderung pada analisis Statistik inferensial Menghususkan pada ilmu pengetahuan & sudutpandang Bentuk Komunikasi Konteks Komunikasi Analisis Framework Sistem Sosial Sumber: Lorimer dan Scannel, 2000, h. 12

12 Bina Nusantara