Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

POKOK BAHASAN Pertemuan 6

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "POKOK BAHASAN Pertemuan 6"— Transcript presentasi:

1 POKOK BAHASAN Pertemuan 6
Matakuliah : Psikologi Pendidikan Tahun : 2009 POKOK BAHASAN Pertemuan 6

2 PENDEKATAN KONTRUKTIVIS SOSIAL
Bina Nusantara University

3 Pendekatan Kontruktivis untuk Pengajaran
Pendekatan kontruktivis sosial menggunakan sejumlah inovasi di dalam pembelajaran di kelas. Konstruktivisme adalah pendekatan untuk pembelajaran yg menekankan bahwa individu akan belajar dengan baik apabila mereka secara aktif mengkonstruksi pengetahuan dan pemahaman Pendekatan konstruktivis sosial adalah pendekatan yang menekankan pada konteks sosial dari pembelajaran dan bahwa pengetahuan itu dibangun dan dikonstruksi secara bersama. Keterlibatan dengan orang lain membuka kesempatan bagi murid untuk mengevaluasi dan memperbaiki pemahaman mereka saat mereka bertemu dengan pemikiran orang lain dan saat mereka berpartisipasi dalam pencarian pemahaman bersama (Gauvain, 2001) Bina Nusantara University

4 Pendekatan Kontruktivis untuk Pengajaran … cont 1
Johnson & Johnson (2003): pengalaman dalam konteks sosial memberikan mekanisme penting untuk perkembangan pemikiran murid. Vygotsky: anak berada dalam konteks sosiohistoris  murid mengkonstruksikan pengetahuan melalui interaksi sosial dengan orang lain. Isi dari pengetahuan ini dipengaruhi oleh kultur di mana murid tinggal, yg mencakup bahasa, keyakinan, dan keahlian/ketrampilan. Vygotsky menekankan bahwa guru harus menciptakan banyak kesempatan murid untuk belajar dengan guru dan teman sebaya dalam mengkonstruksi pengetahuan bersama (Kozulni, 2000) Disini guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing daripada sebagai pengatur dan pembentukan pembelajaran anak. Situated cognition: istilah ini mengacu pada ide bahwa pemikiran selalu ditempatkan (disituasikan) dalam konteks sosial dan fisik, bukan dalam pikiran seseorang  pengetahuan dihubungkan pada konteks di mana pengetahuan tersebut dikembangkan (dimungkinkan bila situasi pembelajaran dibuat mirip dengan situasi nyatanya) Bina Nusantara University

5 Guru dan Teman Sebaya sebagai Kontributor bersama untuk Pembelajaran Murid
Guru dan teman sekelas dapat memberi konstribusi bersama untuk pembelajaran murid. Ada empat alat untuk melakukan metode ini: Scaffolding Pelatihan kognitif Tutoring Pembelajaran kooperatif Bina Nusantara University

6 Scaffolding Tekhnik mengubah level dukungan di sepanjang sesi pengajaran Orang yg lebih ahli (guru atau murid yg lebih pandai) menyesuaikan jumlah bimbingannya  setelah kompetensi siswa meningkat bimbingan dikurangi. Scaffolding dipakai guru dan teman sebaya dalam pembelajaran kolaboratif, murid akan terbantu dalam proses belajarnya (Pressley, dkk., 2001; Yarrow & Topping, 2001) Bina Nusantara University

7 Pelatihan kognitif Artinya pakar memperluas dan mendukung pemahaman pemula dan menggunakan keahlian kultur. Istilah pelatihan atau magang menunjukkan pentingnya aktivitas dalam pembelajaran dan menjelaskan sifat dari pembelajaran yang ditempatkan dalam suatu konteks. Dalam pelatihan kognitif, guru sering kali memberi contoh strategi kepada murid. Kemudian, guru atau teman yg lebih ahli membantu usaha murid tersebut untuk melaksanakan tugas. Terakhir, mereka mendorong murid itu untuk melanjutkan tugasnya sendiri. Strategi umum yg dipakai oleh pakar adalah menggunakan pertanyaan “petunjuk” agar murid tidak binggung. Pakar sering kali berusaha mengetahui level pemahaman murid dengan mengobservasi wajah mereka dan cara mereka menjawab pertanyaan. Bina Nusantara University

8 Tutoring Pada dasarnya tutoring adalah pelatihan kognitif antara pakar dan pemula. Tutoring bisa terjadi antara orang dewasa dan anak-anak, atau antara anak yg lebih pandai dengan anak yg kurang pandai. Tutoring individual adalah strategi yang efektif yang menguntungkan banyak murid, terutama mereka yang kurang pandai dalam suatu mata pelajaran. Bina Nusantara University

9 Pembelajaran kooperatif
Pembelajaran yang terjadi ketika murid bekerja dalam kelompok kecil untuk saling membantu dalam belajar. Kelompok belajar bersama ini bervariasi dalam ukurannya, meskipun biasanya terdiri dari empat orang. Pembelajaran kooperatif dapat menjadi strategi meningkatkan prestasi, terutama jika dua syarat ini terpenuhi: Disediakan penghargaan terhadap kelompok Individu dimintai pertanggungjawaban Bina Nusantara University

10 Pembelajaran kooperatif … cont. 1
Dalam kelompok belajar biasanya terjadi pertambahan motivasi (Johnson & Johnson, 2002) Interaksi positif sesama teman dan perasaan positif adalah faktormotivasi di balik pilihan murid untuk berada dalam kelompok belajar bersama. Pembelajaran kooperatif juga memperbesar interdependensi dan hubungan dengan murid lain. Bina Nusantara University

11 Menyusun Kelompok Kerja Kecil
Kemampuan heterogen Heteroginitas etnis, sosioekonomi, dan gender Membangun ketrampilan kelompok Memberi latihan bagaimana bekerja sebagai tim (team-building) Menyusun interaksi kelompok Memberi peran yang berbeda pada setiap murid Pemberian peran akan membuat semua anggota kelompok merasa dirinya penting Bina Nusantara University

12 Program Kontruktivis Sosial
Fostering a Community of Learners (FCL)  program konstruktivis sosial yg mendorong anak melakukan refleksi dan diskusi dengan menggunakan orang dewasa sebagai model peran. Menggunakan orang dewasa sebagai model peran Anak mengajar anak Konsultasi komputer online Schools for Thought (SFT)  program konstruktivis sosial yg mengkombinasikan aspek The Jasper Project, FCL, dan Computer Supported Intentional Learning Environment (CSILE) Bina Nusantara University


Download ppt "POKOK BAHASAN Pertemuan 6"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google