Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAudy Luvh Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
Sri Wahjuningsih Fakultas Peternakan UNIBRAW
FERTILISASI IN VITRO Sri Wahjuningsih Fakultas Peternakan UNIBRAW
2
Fertilisasi Adalah proses peleburan antara 2 sel gamet (oosit dan spermatozoa) untuk membentuk sel tunggal yang disebut zigot Fertilisasi ada 2 Fertilisasi invitro Fertilisasi In vivo
3
Proses Fertilisasi (Hinsch et al, 1994)
Kontak dan pengenalan antara spermatozoa dan ovum Regulasi masuknya spermatozoa ke ovum Fusi materi genetik spermatozoa – ovum aktivasi metabolisme zigot untuk mengawali perkembangan
4
Deskripsi Proses Fertilisasi (Parrish & First, 1993)
Menempelnya spermatozoa ke Zona Pelucida Binding Zona Pellucida Reaksi Akrosom dan Penetrasi ke Zona Pelucida Fusi Membran plasma oosit dan spermatozoa Aktivasi oosit untuk meiosis II Reaksi Kortikal granul untuk memblok polispermia Reaksi Zona ( hardening Zona Swelling kepala spermatozoa Dekondensasi kromatin spermatozoa - oosit Singami dari 2 pronuklei
5
Proses Fertilisasi
7
Tahapan Fertilisasi In Vitro
Koleksi oosit dari ovary In Vitro Maturation (IVM) Kapasitasi Spermatozoa In Vitro Fertilisation (IVF) In Vitro Culture (IVC)
8
Koleksi oosit dari ovary
Ada dua cara : Donor hidup dengan ovum pick up Rumah Potong Hewan Metode : 1. Aspirasi 2. Slicing 3. Pengambilan tiap folikel
9
Ovaries collected from abattoir
10
In Vitro Maturasi Pematangan oosit secara in vitro Medium :
1. Medium Kultur 2. Serum (Fetal Bovine Serum) 3. Antibiotik 4. Hormon ( FSH+ LH) atau (PMSG + hCG) - Inkubasi dalam incubator 5% CO2 selama 24 jam
11
a b
12
Oosit Setelah Maturasi In Vitro Selama 24 Jam
Polar Bodi Oosit Setelah Maturasi In Vitro Selama 24 Jam
14
a b c d . Oosit tahap GV c. Oosit tahap M I . Oosit tahap GVBD d. Oosit tahap M II
15
Proses IVM Proses IVF Ekspansi kumulus Evaluasi IVM
Medium pencuci oosit Medium IVM Medium IVM Medium IVM Medium IVM = Parafin Oil Ekspansi kumulus Evaluasi IVM Transformasi inti oosit Proses IVF BO heparin BO heparin BO heparin BO heparin Evaluasi penetrasi sperma : Oosit terpenetrasi Polispermia
16
Definisi kapasitasi Serangkaian proses yang melibatkan modifikasi dari fungsi biokimia dan biofisika yang membuat ejakulat mampu memfertilisasi oosit (Baldi et al., 2000).
17
KAPASITASI Proses spermatozoa menjadi fertil
Terjadi didalam saluran kelamin betina (in vivo) Terpisah dengan seminal plasma (secara in vitro dilakukan pencucian) Spermatozoa setelah kapasitasi memungkinkan untuk memfertilisasi sel telur
18
Perubahan selama kapasitasi
modifikasi Ca intraseluler dan ion ion lain perubahan distribusi dan komposisi : lipid dan fosfolipid fluiditas, merubah struktur dan komposisi membran perubahan rasio kolesterol dan fosfolipid permiabilitas membran terhadap Ca 2+, HCO3-, K+
19
REAKSI AKROSOM Fusi 2 membran antara plasma membran spermatozoa dengan membran akrosom bagian luar Keluarnya akrosin Memungkinkan spermatozoa melakukan penetrasi pada zona Tampak segmen bagian equator untuk fusi dengan sel telur.
20
Proses pelepasan bahan-bahan pelapis membran spermatozoa secara bertahap, terutama pada bagian akrosom reseptor spermatozoa dpt berinteraksi dgn reseptor oosit (ZP)
21
Kapasitasi spermatozoa
Medium kapasitasi ( BO Cafein ) Sentrifugasi 1500 Rpm ( 1 kali atau 2 kali) Buang supernatannya
23
In Vitro Fertilisasi Oosit setelah metafase II ( mature) dipertemukan dengan spermatozoa setelah dikapasitasi pada medium fertilisasi (BO Heparin) diinkubasi dalam inkubator CO2 5% selama 4 – 8 jam.
26
Keterangan a : Oosit terpenetrasi b : Sekelompok sel spermatozoa
27
Keterangan a : Oosit terpenetrasi b : Sel – sel kumulus terdestruksi oleh spermatozoa c : Sekelompok sel spermatozoa
29
In Vitro Culture Setelah proses fertilisasi, oosit dimasukkan ke medium kultur. Medium : 1. Medium kultur 2. Serum (FBS) 3. Antibiotik Inkubasi dalam inkubator C0 2 selama 24 jam kemudian amati pembelahannya.
30
Embrio Tahap 2 sel
32
Embrio Tahap 4 sel
33
Embrio Tahap Morulla
34
Terimakasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.