Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENCATATAN DALAM SISTEM NERACA NASIONAL

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENCATATAN DALAM SISTEM NERACA NASIONAL"— Transcript presentasi:

1 PENCATATAN DALAM SISTEM NERACA NASIONAL
Bahan Perkuliahan SNN-PDB SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK – JAKARTA

2 Siklus Proses Produksi
Enterpreneur (Management) Organization and Development of Other Three Factors Land Natural Resources Production Goods and Services Labor Human Efforts And Skills Capital Machinery, Factories

3 Kompensasi Atas Faktor Produksi
“Tanah” Merupakan sumber daya alam yang paling dasar “Sewa tanah” harga atas peng-gunaan tanah penghargaan yang diterima oleh pemilik atas keterlibatannya dalam proses produksi “Tenaga kerja” Merupakan faktor produksi terpenting “Upah dan gaji” - penerimaan pekerja atas kontribusinya dalam berbagai proses produksi “Kapital” faktor produksi yang dibuat manusia dari sumber daya alam “Bunga” - Termasuk penerimaan atas faktor kepemilikan kapital (deviden, royalti & properti lainnya) “Keahlian/ Kewira-usahaan” Manajemen “Keuntungan” penerimaan “keuntungan” wira usaha atas layanan serta resiko usahanya, bahkan kemungkinan kehilangan bisnisnya (rugi)

4 Arus Siklus dari Pendapatan
Pemerintah Pengeluaran rumahtangga Pengeluaran rumahtangga (Output) Rumahtangga Perantara keuangan Perusahaan Pendapatan rumahtangga (Input) ke faktor Pembayaran Rest of the world

5 Proses Pencatatan Dalam SNN
SISTEM PENCATATAN TRANSAKSI Cakupan Acrual & cash/ tunai Pencatatan ganda & quadraple Penilaian & penyesuaian SISTEM NERACA NASIONAL Neraca ber- jalan Neraca aku- mulasi Neraca akhir tahun TINDAKAN EKONOMI Motif ekonomi Resiko ekonomi Motif non ekonomi/sosial Resiko non ekonomi/sosial NON EKONOMI PELAKU EKONOMI Moneter & non moneter (barter) Pasar & non pasar Dengan & tanpa pihak lain TRANSAKSI EKONOMI ARUS EKONOMI KLASIFIKASI Perilaku Jenis institusi Unit Institusi Perubahan : Harga volume TINDAKAN MANUSIA ARUS LAINNYA Gempa bumi Banjir PENGARUH NON MANUSIA Lainnya : peristiwa politik

6 Perangkat Data SNN Indonesia
ROW (External Acc) Domestik (Internal Acc) Neraca B & J Tabel I-O Ekspor/ Impor PDB Tabel S-U Neraca Prod. SNSE Current Transfer Factor Income Neraca P P Matrik PMTB Neraca K Capital Transfer NAD Neraca F Pinjaman B/S awal akhir

7 Output Data Nasional PDB Input data - … PDB N.Lingkungan SNNI
Central framework Gender SEAFA N.Pariwisata PDB Lap. Usaha Penggunaan Pendapatan Tabel I-O Matriks S & U SAM NAD APC & MPC ICOR & ICVAR Stok Kapital Labor Productivity PDB N. Energi

8 Prinsip Pencatatan SNNI – “5A”
Actors : Pelaku ekonomi Activities : Perilaku/aktivitas ekonomi Actions : Arus/flows atau posisi/stocks Accounts : Sistem pencatatan dgn format neraca : Keterkaitan Articulated

9 ACTOR (Pelaku Ekonomi) & INSTITUTION (Unit Ekonomi)

10 (pelaku-pelaku ekonomi)
Actors (pelaku-pelaku ekonomi) Rest of the Word (Luar Negeri) Domestik RT LNPRT Pemerintah Korporasi (Non-Residen) (Residen)

11 Klasifikasi Unit Ekonomi
Dua cara untuk mengklasifikasikan aktor ekonomi: Unit Institusi  Sektor Establishmen  Industri Nasional Neraca-neraca yang dikumpulkan dari unit institusi residen dikelompokkan ke dalam sektor dan sub-sektor Tingkat propinsi dan kabupaten

12 Unit institusi dan Sektor

13 Unit Institusi Unit Institusi: Karakteristik :
Entitas ekonomi yang atas namanya dapat memiliki aset dan kewajiban, terlibat dalam aktivitas ekonomi, dan bertransaksi dengan entitas lain Karakteristik : Berhak memiliki barang dan aset, sehingga dapat melakukan pertukaran melalui aktivitas transaksi dengan unit institusi lain Dapat memutuskan untuk terlibat dalam aktivitas ekonomi, sehingga bertanggung jawab dan dapat mempertanggung-jawabkan tindakanya di depan hukum Hal di atas menimbulkan kewajiban, dan atas namanya dapat melakukan komitmen atas dasar kepercayaan atau kontrak formal Memiliki satu set neraca lengkap, atau catatan keuangan yang memadai dari sudut ekonomi maupun hukum guna dapat menyusun neraca

14 Unit Institusi (lanjutan…)
Rumahtangga 1. Individu ruta 2. Institusi ruta Entitas legal dan sosial 1. Pemerintah 2. Korporasi (termasuk kuasi korporasi) 3. Lembaga non-profit

15 Unit Institusi (lanjutan…)
Rumahtangga Individu rumahtangga terdiri dari individu atau kelompok individu yang tinggal bersama dalam suatu bangunan tempat tinggal. Secara bersama mereka mengelola pendapatan dan kekayaan serta mengkonsumsi barang dan jasa utamanya kelompok makanan dan perumahan Institusi rumahtangga merupakan kelompok individu yang tinggal di rumah sakit, panti jompo, biara, dan tempat sejenis untuk periode cukup lama. Secara keseluruhan individu atau kelompok individu yang ada diperlakukan sebagai satu unit Entitas legal atau sosial Entitas yang diakui oleh hukum atau masyarakat, dan keberadaanya terpisah dari individu atau entitas lain yang mengendalikan. Entitas ini bertanggung jawab atas tindakan ekonomi yang diambil meskipun otonominya dibatasi oleh institusi lain. Entitas ini terdiri dari unit korporasi, lembaga non-profit, dan pemerintah

16 Sektor Institusi Sektor Institusi : kumpulan unit yang mempunyai fungsi, tujuan dan perilaku yang sama di dalam perekonomian Sektor Institusi terdiri: Korporasi (Finansial & Non-finansial) Unit Pemerintah Lembaga Non-profit Pelayan RT/LNPRT Rumah tangga

17 1. Korporasi Entitas legal yang menentukan tujuan kegiatan dalam memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi permintaan pasar, yang nantinya akan menjadi sumber keuntungan atau perolehan finansial (gain) bagi pemiliknya. Merupakan usaha kolektif yang dimiliki oleh para pemegang saham yang mempunyai otoritas atau hak mengatur manajemen secara keseluruhan

18 1. Korporasi (lanjutan….)
Dibentuk secara legal (Terdaftar) sesuai dengan hukum negara bersangkutan Terlibat dalam produksi barang-barang pasar Kepemilikan berkaitan dengan pemilik saham secara kolektif Mempunyai satu set neraca secara lengkap Memiliki aset sendiri yang berbeda dengan aset pemilik Termasuk kuasi korporat dan koperasi

19 1. Korporasi (lanjutan….)
Mampu menghasilkan laba/keuntungan finansial lain untuk pemilik Diakui sebagai badan hukum yg terpisah dr pemilik yg menikmati laba Hanya terlibat dalam produksi untuk keperluan pasar Korporasi Korporasi berbadan hukum (Legally constituted corporations) Koperasi, CV, Firma (Cooperatives, limited liability partnerships) Kuasi Korporasi (Quasi-corporations) Korporasi tak berbadan hukum (un-incorptd.) Un-incorporated ent., termasuk un-incorptd. kemitraan milik rmt Un-incorptd. milik institusi residen LN (cabang) Unit residen notional

20 Korporasi publik (trmsk. Kuasi) Un-incorporated ent. Within government
2. Unit Pemerintah Institusi yang didirikan melalui proses politik dan memiliki kekuasaan di bidang legislatif, eksekutif maupun yudikatif atas unit-unit lainnya yang berada di suatu wilayah tertentu. Pemerintah (melakukan aktifitas produksi) Korporasi publik (trmsk. Kuasi) LNP Pemerintah Un-incorporated ent. Within government Establishment/ kel. Estab. pemerintah dengan produk sejenis dibawah manajemen umum harus diperlakukan sebagai korporasi kuasi bila: Unit tsb menetapkan harga output yg signifikan secara ekonomi Dikelola dan dioperasikan dgn cara serupa korporasi Memiliki satu set neraca lengkap sehingga dpt diukur dan diidentifikasi secara terpisah

21 2. Unit Pemerintah (lanjutan….)
Peran pemerintah (dibentuk dari unit-unit pemerintahan) Mengorganisir/mendanai produksi barang/jasa non-pasar Jasa individual & kolektif untuk rumah tangga dan komunitas Terlibat dalam distribusi/redistribusi pendapatan dan kekayaan melalui Perpajakan dan transfer lain

22 3. Unit Lembaga Non-Profit
Merupakan entitas legal maupun sosial yang didirikan dengan tujuan untuk menghasilkan barang dan jasa yang bukan merupakan sumber bagi pendapatan, keuntungan atau perolehan finansialnya Khususnya ditujukan bagi unit-unit kegiatan yang dibangun, dikontrol serta dibiayai oleh mereka sendiri

23 3. Unit Lembaga Non-Profit (lanjutan…..)
Lembaga Non-profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) Entitas legal yang fungsi utamanya memberikan jasa non-pasar kepada rumah tangga Sumber dana utama adalah dari sumbangan rumah tangga dan institusi lain Bagian dari Lembaga Non-Profit (LNP), LNP lain yang melayani pemerintah dan korporasi

24 3. Unit Lembaga Non-Profit (lanjutan….)
Org. formal informal yg dibentuk oleh perorangan, kel. masy, pemerintah, atau dunia usaha dalam rangka menyediakan jasa sosial kemasy., khususnya bagi angg. maupun kel. masy. tertentu tanpa adanya motivasi memperoleh keuntungan Lembaga non profit produk pasar (komersial) Menyediakan jasa layananya bagi masyarakat Menyediakan jasa layananya bagi dunia usaha produk Non-pasar (non-komersial) Yang dikendalikan pemerintah Yang dibentuk oleh masyarakat (LNPRT) Jasa layanan khusus untuk anggotanya Jasa layanan bagi masyarakat luas

25 (un incorporated enterprised)
4. Rumahtangga Individu atau kelompok individu yang tinggal bersama dalam bangunan tempat tinggal, dimana mereka mengumpulkan sebagian atau seluruh pendapatan dan kekayaan serta mengkonsumsi barang dan jasa secara bersama terutama makanan dan perumahan. Rumahtangga Produsen (un incorporated enterprised) Konsumen

26 4. Rumahtangga (lanjutan….)
Cakupan Rumah Tangga Terdiri dari orang atau kumpulan orang yang masak satu dapur (pengaturan makan yang sama) Termasuk usaha tdk berbadan hukum Pemasok tenaga kerja; utamanya konsumen akhir Termasuk aktivitas operasional rumah tangga Termasuk sektor informal

27 Unit Institusi Residen
Suatu unit institusi menjadi residen suatu wilayah ekonomi, jika menjadi pusat kepentingan ekonomi yang dominan di wilayah bersangkutan Konsep residen dan wilayah ekonomi dirancang guna memastikan bahwa setiap unit institusi residen masuk dalam satu wilayah ekonomi Penggunaan wilayah ekonomi sebagai cakupan statistik dapat diartikan bahwa setiap anggota kelompok perusahaan afiliasi merupakan residen perekonomian di mana dia berada, bukan berdasarkan lokasi keberadaan kantor pusat

28 Unit Institusi Residen (lanjutan…..)
Unit institusi diklasifikasikan sebagai Residen, jika hanya mempunyai pusat kepentingan ekonomi di negara tersebut yang ditandai dengan Lokasi tempat produksi berada di dalam negara Bermaksud untuk melakukan aktivitasnya secara berkelanjutan dengan jangka waktu yang tidak terbatas atau terbatas (paling sedikit 1 tahun) Untuk individu, adalah lokasi rumahnya dan bukan tempat dia bekerja

29 Unit Institusi Residen (lanjutan…..)
Untuk usaha tidak berbadan hukum, residen sama dengan pemilik usaha Untuk korporasi dan lembaga non-profit, tempat mereka mendaftarkan usaha (secara konsitusi legal) Pemilik tanah dan bangunan pada suatu negara, selalu berada di negara tersebut Kedutaan, konsulat dan keberadaan establismen militer di luar negeri, dianggap sebagai residen Lembaga internasional (PBB, dsj) adalah bukan residen (non-residen)

30 Unit Institusi Residen (lanjutan…..)
Pemegang aset dan Transaktor. Korporasi and kuasi korporasi Non-finansial Finansial Pemerintahan Umum Rumah tangga dan usaha rumah tangga tidak berbadan hukum Lembaga swasta non-profit yang melayani rumah tangga Luar Negeri

31 Enterprise, Establisment dan Industri

32 Enterprise Unit-unit institusi yang terlibat dalam kegiatan proses produksi, seperti: Korporasi Institusi non-profit Usaha bukan-korporasi Secara simultan berarti Terlibat dalam kegiatan produksi yang berbeda-beda Menghasilkan berbagai macam/jenis produk barang dan jasa

33 Cakupan Enterprise Enterprise Korporasi Korporasi ber BH
Koperasi, CV, Firma Kuasi Korporasi Un-inco.entrp. owned by household Un-inco.entrp. owned by government Un-inco.entep belong non-resident Un-incorporated enterprise within Household Government NPISH

34 Enterprise dan Establisment
Establishment Suatu entreprise atau bagian dari enterprise yang terletak dalam satu lokasi dan melakukan aktivitas produktif tunggal atau dimana nilai tambah dari aktivitas produktif yang utama merupakan nilai tambah terbesar Data yang diperoleh dari suatu establismen meliputi: Item dalam neraca produksi dan neraca pendapatan yang diciptakan; Data jumlah dan jenis pekerja, serta jam kerjanya; Perkiraan stok modal non-finansial, dan sumber daya alam yang digunakan; Perkiraan perubahan stok dan PMTB yang dilakukan

35 Industri Kelompok beberapa establismen yg terlibat dalam kegiatan ekonomi yang sama atau sejenis Tidak ada korespondensi langsung (one-to-one point) antara aktivitas dengan produk (ISIC & CPC).

36 Enterprise, Establisment dan Industri
Establishm ent Suatu entreprise atau bagian enterprise yang terletak dalam satu lokasi dan melakukan aktivitas produktif tunggal Industri Sekelompok establishment yang terlibat dalam aktivitas produksi sejenis atau sama

37 Manfaat dan Inti Analisis
“Institusi” sebagai dasar dalam penyusunan diagram rangkaian neraca secara lengkap “Establismen” sebagai dasar untuk analisis produksi, Supply and Use dan Input-Output

38 Activities (Kegiatan Ekonomi)

39 Activities (kegiatan ekonomi) Produksi Konsumsi Perilaku Ekonomi
Akumulasi Perilaku Ekonomi

40 Activities Tipikal dari berbagai macam aktivitas ekonomi Aktivitas yang disetarakan dalam satu satuan moneter Dasar bagi penyusunan neraca

41 Aktivitas Ekonomi Proses produksi Distribusi dan redistribusi pendapatan Konsumsi Akumulasi/Investasi

42 Aktivitas Ekonomi (lanjutan…..)
Produksi: Perusahaan menggunakan tenaga kerja untuk memproduksi barang dan jasa dan menjualnya ke rumah tangga dan pengguna lainnya Distribusi: Pendapatan dari penjualan barang dan jasa tersebut digunakan untuk membayar upah pekerja dan keuntungan bagi pemilik perusahaan. Konsumsi: Barang-barang (nondurable dan durable) dan jasa-jasa yang dibeli oleh rumah tangga; Pemerintah membeli barang dan jasa-jasa nondurable Akumulasi: Barang-barang yang dibeli untuk digunakan di masa yang akan datang – investasi tetap untuk usaha, investasi tetap tempat tinggal (rumah tangga), dan inventori

43 Aktivitas Produksi Untuk menghasilkan barang dan jasa secara spesifik dgn mengkombinasi berbagai sumber daya tersedia seperti peralatan, teknik industri, tenaga kerja, produk (bahan baku) Merupakan satu aktivitas tunggal yang dalam proses menghasilkan berbagai produk secara homogeen seperti buah, bahan makanan, hasil tenun, mobil

44 Aktivitas Produksi (lanjutan)
Aktivitas produksi merupakan proses yang dilakukan di bawah kendali dan tanggung jawab unit institusi yang menggunakan input tenaga kerja, modal, barang dan jasa untuk menghasilkan output barang dan jasa jenis lain Klasifikasi aktivitas produksi yang digunakan SNA adalah ISIC (Rev.4), yang terdiri dari 21 bagian, 88 divisi, 238 grup, dan 419 kelas Tipe dari Aktivitas produksi Aktivitas utama (pincipal activities) Aktivitas tambahan (secondary activities) Aktivitas penunjang (ancillary activities)

45 Aktivitas Utama Aktivitas utama dari unit produsen merupakan aktivtas guna menghasilkan nilai tambah melebihi nilai tambah aktivitas lain yang dilakukan dalam unit yang sama. Aktivitas utama suatu enterprise terdiri dari produk utama dan produk ikutan yaitu produk yang diproduksi bersama dengan produk utama. Output aktivitas utama mencakup barang atau jasa yang mampu disediakan untuk unit lain, meskipun dapat digunakan untuk konsumsi sendiri atau pembentukan modl sendiri.

46 Aktivitas Sekunder Aktivitas sekunder merupakan aktivitas yang dilakukan oleh unit produsen di samping aktivitas utamanya, output aktivitas sekunder juga disediakan untuk unit lain di luar unit produsen yang bersangkutan. Nilai tambah yang dihasilkan oleh aktivitas sekunder harus lebih sedikit dari aktivitas utama. Output dari aktivitas sekunder merupakan produk sekunder. Banyak produsen menghasilkan setidaknya beberapa produk sekunder.

47 Aktivitas Tambahan Merupakan aktivitas yang bersifat insidential dari suatu enterprise. Aktivitas ini difasilitasi secara efisien oleh enterprise tetapi tidak menghasilkan barang dan jasa untuk dipasarkan.

48 Hubungan Antara Pelaku dan Perilaku Ekonomi
Luar negeri Pemerintah X Lembaga nirlaba Korporasi Akumulasi (Kapital) Konsumsi (akhir) Produksi Rumah tangga*)

49 Actions (Tindakan)

50 Actions (Tindakan Ekonomi)
Bagaimana mengukur nilai tindakan ? - Posisi/stok (stocks) - Arus Ekonomi (flows) Tipe tindakan ? - Aset (harta) - Kewajiban (tanggungan) Bagaimana cara merekamnya ?

51 Actions (tindakan) Flows Stocks (Posisi) (Arus Ekonomi) Produksi PMTB
Konsumsi Penduduk Stocks (Posisi) PMTB Aset Penduduk Hutang Tabungan

52 Arus (Flows) dan Posisi (Stocks)
Arus Ekonomi (Flows) : Untuk mengkuantifikasi tindakan ekonomi atau mengukur perubahan nilai ekonomi selama periode waktu tertentu Posisi (Stocks) : Untuk mengukur peristiwa akibat kegiatan/ tindakan ekonomi pada waktu sebelum atau sesudah kejadian ekonomi. Hubungannya… Stok terbentuk karena proses akumulasi arus dari waktu-waktu sebelumnya ditambah dengan arus selama periode pencatatan tersebut

53 Arus (Flows) dan Posisi (Stocks)
Posisi (Stocks) sumber daya diukur pada suatu titik waktu tertentu Arus Ekonomi (Flows) dicatat dalam bentuk Tansaksi (perubahan kepemilikan) barang & jasa, aset & kewajiban, selama periode waktu tertentu

54 Arus Ekonomi (Flows) Mencerminkan penciptaan, transformasi, pertukaran, transfer atau hilangnya nilai ekonomi dan melibatkan perubahan pada komposisi volume atau nilai aset/kewajiban institusi tertentu Dilakukan oleh institusi dalam perekonomian dan diukur oleh sektor institusi atau perekonomian secara keseluruhan

55 Contoh : Flows dan Stocks
Kemakmuran (Wealth), Pendapatan (income) dan pengeluaran (expenditure) Kapital (modal) dan Investasi Hutang Pemerintah Kerugian anggaran Aset/Harta Tabungan Inventori/Persediaan

56 Arus ekonomi barang & jasa, pendapatan, aset, kewajiban, dst.,
Stok aset & kewajiban (1 January 2005) Arus Arus ekonomi barang & jasa, pendapatan, aset, kewajiban, dst., (1 Jan Dec 2005) Flows Stok aset dan kewajiban (31 December 2005)

57 Jenis Arus Ekonomi Dengan perjanjian para pihak terkait
Antar unit institusi Didalam unit institusi yang beroperasi dengan kapasitas berbeda Arus lain – perubahan nilai aset dan kewajiban tanpa transaksi Perubahan volume Tingkat dan struktur harga

58 Jenis Transaksi (Arus Ekonomi
Barang dan Jasa: menunjukkan asal dan penggunaan Distributif (Pendapatan): arus pendapatan yang dihasilkan oleh produksi atas faktor; dan redistribusi pendapatan Instrumen Finansial: akuisi neto dari aset finansial atau pemenuhan kewajiban Akumulasi lain: perubahan kuantitas atau nilai aset & kewajiban (penemuan/pengurangan aset sub-soil, pembelian tanah, keuntungan, kerugian karena perubahan harga

59 Transaksi Moneter Transaksi dengan mitra (“lawan”)
sesuatu untuk sesuatu Transaksi tanpa mitra (“lawan”) sesuatu untuk nihil Jasa tenaga kerja kompensasi Pemberian

60 Transaksi Non-Moneter
Barter Penyusutan modal tetap Pemberian upah dalam bentuk barang Transfer dalam bentuk barang

61 Acccounts (Neraca)

62 Pendapatan & pengeluaran
Accounts (neraca) Transaksi Berjalan Akumulasi Balance sheet Pendapatan & pengeluaran Produksi Finansial Kapital Akhir Tahun Awal Tahun flows stocks

63 Sistem Pencatatan Format Sajian Neraca
Neraca “T” : terbagi dalam 2 lajur, kiri dan kanan. Lajur kanan merekam berbagai transaksi sumber (source) sedang lajur kiri transaksi penggunaan (uses). Tabel : rekapitulasi neraca “T” Matriks : Penyajian neraca dalam bentuk posisi sejumlah baris (m) dan sejumlah kolom (n), gunanya untuk menunjukan hubungan transaksi secara langsung

64 Neraca “Tipe T” NERACA : X

65 Format Tabel

66 Format Matriks

67 Neraca Tiga jenis neraca pokok :
Neraca transaksi berjalan (Current accounts) Neraca Akumulasi (Accumulation accounts) Neraca Akhir tahun (Balance sheets)

68 Neraca Transaksi Berjalan
(Current Accounts) Neraca Produksi Neraca Pendapatan & penggunaan Distribusi primer pendapatan Distribusi sekunder pendapatan Redistribusi pendapatan (inkind) Neraca penggunaan pendapatan

69 Neraca Produksi

70 Neraca Produksi Item utama Output (keluaran) Konsumsi (biaya) antara
Konsumsi barang modal tetap (penyusutan/depresiasi) Nilai tambah (Value added)  Bruto/Neto

71 Nilai Tambah (Bruto dan Neto)
Output (minus) biaya/konsumsi antara Nilai tambah Neto (minus) konsumsi barang modal tetap

72 Neraca Pendapatan dan Penggunaan

73 Produksi dan Distribusi Primer
Output : (-) input bahan baku = PDB (-) input barang modal tetap = PDN (-) input tenaga kerja = Surplus usaha & Pendapatan campuran (+) Pendapatan pemilikan, neto = Pendapatan Nasional

74 Redistribusi dan Distribusi Sekunder
Transfer sosial Bentuk tunai Bentuk barang Butir (item) penyeimbang: Pendapatan/penerimaan disposabel Nasional/Regional

75 Neraca Penggunaan Pendapatan
Pendapatan disposabel (-) Pengeluaran konsumsi aktual = Tabungan (bruto/neto)

76 Neraca Akumulasi

77 (Accumulation Accounts)
Neraca Akumulasi (Accumulation Accounts) Neraca kapital Neraca finansial Perubahan lain dalam aset Neraca revaluasi

78 Opening balance sheet Closing balance sheet Neraca Akhir Tahun
(Balance Sheets) Opening balance sheet Closing balance sheet

79 Articulated (Keterkaitan)

80 Articulated (keterkaitan) Double entry Quadraple entry
(pencatatan ganda) Quadraple entry (pencatatan 4 x)

81 Pencatatan Dua Kali (Double Entry)
Prinsip pencatatan ganda, sebagaimana dalam akuntansi perusahaan Setiap transaksi dicatat dua kali Sekali sebagai Sumber (atau perubahan pada kewajiban) Sekali sebagai Penggunaan (atau perubahan pada aset) Oleh karenanya Transaksi total pada kedua sisi harus sama

82 Pencatatan Empat Kali (Quadraple Entry)
Dalam neraca nasional yang terdiri dari semua sektor institusi, prinsip pencatatan empat kali dipakai karena sebagian besar transaksi melibatkan dua sektor institusi, sehingga pencatatan dua kali (untuk satu sektor) menjadi empat kali.

83 Keterkaitan Antar Neraca
N P 1 2 3 4 Konsolidasi Int. Ner. Neraca Agregasi N P P N K N F Int.Ner.

84 Prinsip Akuntansi

85 Prinsip/Tatacara Pencatatan
Penilaian, (yang mana ?) - Arus (Flows) dan - Stok (Stocks) Waktu pencatatan (bilamana ?) - Akrual (accrual) dan - Tunai (cash) Pengelompokkan (mengapa ?) - Neto - Konsolidasi - Agregasi

86 Basis Akrual Sistem ini merekomendasikan untuk selalu menggunakan basis akrual dalam setiap pencatatan transaksi Akuntansi akrual mencatat arus pada saat nilai ekonominya terbentuk akibat dari proses transformasi, pertukaran, transfer atau punah Sistem akuntansi akrual hanya dapat diaplikasikan untuk mencatat arus “non-moneter” saja

87 Basis Akrual Vs Basis Tunai
Penerimaan dicatat apabila barang sudah dijual atau jasa digunakan Pengeluaran dicatat apabila biaya untuk menghasilkan penerimaan sudah dikeluarkan Basis Tunai Penerimaan dicatat apabila sudah diterima secara tunai Pengeluaran dicatat apabila sudah terjadi pengeluaran secara tunai

88 Waktu Pencatatan Periode akuntansi diantara 2 (dua) waktu pencatatan balance sheet Banyak kegiatan mengawali aktivitasnya pada suatu periode akuntansi dan berakhir pd periode akuntansi berikutnya Dua tipe pendekatan pengukuran yang digunakan untuk mengukur perfoma tersebut adalah “basis akrual vs basis tunai”

89 Pengelompokkan (Grouping) Neto Konsolidasi Agregasi

90 Consolidated SNA Matrix with Sub-Accounts

91 Aturan Akuntansi Dua Sisi Neraca
Sisi kanan dari Neraca berjalan adalah Sumber (transaksi yang menambah jumlah nilai ekonomi dari sektor, misalnya output dalam neraca produksi) Sisi kiri dari Neraca berjalan adalah Penggunaan (transaksi yang mengurangi nilai ekonomi dari sektor, misalnya konsumsi antara pada neraca produksi)

92 Aturan Akuntansi Dua Sisi Neraca
Sisi kanan dari Neraca Akhir Tahun (NAT) adalah Kewajiban dan Kekayaan bersih (selisih antara aset dan kewajiban) Sisi kiri dari Neraca Akhir Tahun adalah Aset Dengan membandingkan dua Neraca Akhir Tahun pada tahun yang berurutan kita dapat mengetahui perubahan dalam Kewajiban and Kekayaan Bersih dan perubahan Aset

93 Aturan Akuntansi Dua Sisi Neraca
Neraca akumulasi dan NAT merupakan neraca yang terintegrasi secara penuh, Sisi kanan dari Neraca akumulasi adalah Perubahan pada kewajiban dan Kekayaan bersih Sisi kiri dari Neraca Akumulasi disebut Perubahan pada Aset Dalam kasus transaksi pada instrumen finansial, ini berkaitan dengan pemenuhan kewajiban (neto) dan akuisisi aset finansial (neto)

94 Aturan Akuntansi - Rerouting
Rerouting transactions Iuran pemberi kerja/majikan untuk jaminan sosial (Pemberi kerja membayar saham untuk iuran jaminan sosial kepada dana jaminan sosial) Pemberi kerja (untuk pekerja) jaminan sosial Partitioning transactions (peminjam membayar amortisasi bulanan hutangnya) amortisasi > cicilan hutang (pokok) + bunga

95 Aturan Akuntansi - Penilaian
Transaksi dinilai atas dasar harga sebenarnya yang disetujui oleh pelaku transaksi Nilai atas dasar harga pasar Nilai didasarkan pada harga di pasar Untuk transaksi non-pasar penilaian dibuat menurut Biaya yang terjadi

96 Aturan Akuntansi – Pencatatan Transaksi
Nilai produk apakah menurut Harga dasar Harga produsen Harga pembelian Impor dan ekspor dicatat pada nilai perbatasan (border) (fob)

97 Aturan Akuntansi – Pencatatan Transaksi
Pencatatan transaksi bruto Pencatatan transaksi neto P = Penggunaan S = Sumber P S P S Transfer Kapital yang dibayar Transfer Kapital yang diterima Transfer Kapital neto yang diterima Pencatatan Neto Pencatatan Bruto

98 Pencatatan Transaksi Barang dan Jasa * barang dan jasa
Barang dan Jasa * pendapatan Barang dan Jasa * instrumen finansial Pendapatan * instrumen finansial Instrumen finansial * instrumen finansial

99 INDIKATOR KINERJA EKONOMI
Interpretasi Kelompok 1. Kinerja dan Tingkat perekonomian secara umum PDB perkapita Tingkat pertumbuhan PDB Tingkat perkembangan ekonomi dibandingkan dengan negara lain Kinerja ekonomi Kelompok 2. Produktivitas tenaga kerja dan biaya tenaga kerja Nilai tambah bruto per tenaga kerja per jam kerja (industri) Upah pekerja per jam kerja Produktivitas tenaga kerja Biaya tenaga kerja Kelompok 3. Distribusi Pendapatan Upah pekerja/nilai tambah bruto Surplus usaha/nilai tambah bruto Bagian pendapatan pekerja dalam PDB Bagian pendapatan kapital dalam PDB Kelompok 4. Investasi Pembentukan Modal Tetap Bruto/PDB Aset tetap yang dapat diproduksi bruto/PDB Pembentukan Modal Tetap Bruto/perubahan dalam PDB Aset tetap bruto/output menurut jenis industri Bagian investasi pada barang modal dalam PDB Rasio yang digunakan dalam estimasi barang kapital yang diproduksi Suatu pendekatan terhadap rasio kapital/PDB di atas (dapat diaplikasikan hanya untuk tahun-tahun dengan pertumbuhan ekonomi positif yang stabil, biasanya disebut ICOR) Rasio kapital output diperlukan untuk rencana pembangunan industri

100 INDIKATOR KINERJA EKONOMI (lanjutan)
Interpretasi Kelompok 5. Tabungan Tabungan/PDB Tabungan/Pembentukan Modal Tetap Bruto Tabungan satu sektor institusi/total tabungan Tabungan rumah tangga/pendapatan disposabel rumah tangga Tingkat tabungan negara Pendanaan domestik untuk investasi Kontribusi tiap sektor terhadap tabungan total Tingkat tabungan rumah tangga Kelompok 6. Kinerja pemerintah Defisit pemerintah/PDB Pendapatan/pengeluaran (tidak termasuk pembayaran atas cicilan atau hutang yang dibuat ) Pembentukan Modal Tetap Bruto/total pengeluaran Pembayaran bunga/total pengeluaran Pajak/PDB Pajak perusahaan korporat/saldo pendapatan primer perusahaan Pajak pendapatan individu/pendapatan (nasional) rumah tangga bruto Tingkat defisit pemerintah Jika kurang dari 1, kebijaksanaan anggaran pemerintah perlu direview secara serius karena pendapatan rutin tidak menutupi pengeluaran rutin Kontribusi investasi barang kapital terhadap total pengeluaran Indikator yang menunjukkan tekanan terhadap pengeluaran pemerintah akibat pembayaran hutang Upaya pemerintah atau beban pajak Upaya pemerintah atau beban pajak terhadap perusahaan (tepat, cukup, terlalu tinggi) Peranan pemerintah terhadap rumah tangga (tepat, cukup, terlalu tinggi)

101 INDIKATOR KINERJA EKONOMI (lanjutan)
Interpretasi Kelompok 7. Performans Perbankan Rasio non-performing loan (didefinisikan sebagai hutang yang tidak dibayar lebih dari 3 bln) Kewajiban/aset Kemungkinan gagal Program kesehatan bank (untuk dikatakan sehat, rasio diharapkan lebih kecil dari 1, yang berarti bahwa modal bersih lebih besar dari nol) Kelompok 8. Performans perdagangan luar negeri Impor/PDB, tingkat pertumbuhan impor Ekspor/PDB, tingkat pertumbuhan ekspor (Ekspor+Impor)/PDB (Ekspor-Impor)/PDB Ketergantungan terhadap impor, faktor pertumbuhan Upaya ekspor Tingkat keterbukaan ekonomi Celah antara ekspor/impor

102 INDIKATOR KINERJA EKONOMI (lanjutan)
Interpretasi Kelompok 9. Neraca Pembayaran Defisit neraca berjalan/PDB (Ekspor-Impor)/PDB Pembayaran hutang (bunga+cicilan)/ekspor Kemampuan untuk membayar impor dan tingkat pertumbuhan ekonomi terbaru (sinyal bahaya jika lebih besar dari 3%) Sama seperti diatas Kemampuan untuk membayar hutang luar negeri (diharapkan untuk lebih kecil dari 30%) Kelompok 10. Cadangan Devisa Kemampuan untuk membiayai impor dan mencegah krisis nilai tukar Kelompok 11. Harga-harga Indeks harga produsen, indeks harga konsumen, indeks harga impor dan indeks harga ekspor Tingkat bunga Tingkat nilai tukar mata uang Indeks harga saham Indeks tingkat upah

103 KLASIFIKASI ASET SECARA UMUM
Finansial Aset Diproduksi Non-Finansial Tdk diproduksi

104 KLASIFIKASI ASET-ASET (lanjutan)
Aset Finansial Dengan kewajiban Tanpa kewajiban Deposito bank Pinjaman Saham & Modal Cadangan asuransi Aset-aset lain Kewajiban lain Emas moneter SDR’s

105 KLASIFIKASI ASET (lanjutan)
Aset Non-Finansial Diproduksi Tdk diproduksi Tetap Inventori Berharga Tak berwjd Berwujud Material Logam mulia Goodwill Leases Tanah Aset subsoil Hutan yg tdk dibududayakan Tak berwujud Berwujud Software Entertainment Mineral Exploration Rumah tinggal Bangunan lainnya M&E Aset yg dibudidayakan (buah2an, ternak)

106 S E L E S A I


Download ppt "PENCATATAN DALAM SISTEM NERACA NASIONAL"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google