Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA"— Transcript presentasi:

1 Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA
INTERNAL AUDIT Materi 5 Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA

2 LINGKUP PEKERJAAN Lingkup Pekerjaan Audit Internal Harus Meliputi Pengujian dan Evaluasi Terhadap Kecukupan dan Keefektivan Sistem Pengendalian Intern Yang Dimiliki Oleh Organisasi dan Kualitas Pelaksanaan Tanggung Jawab. Lingkup pekerjaan pemeriksa internal, meliputi pemeriksaan apa saja yang harus dilaksanakan. Tujuan peninjauan terhadap kecukupan suatu sistem pengendalian intern adalah menentukan apakah sistem yang ditetapkan telah memberikan kepastian yang layak atau masuk akal bahwa tujuan dan sasaran organisasi akan tercapai secara ekonomis dan efisien.

3 LINGKUP PEKERJAAN Tujuan peninjauan terhadap keefektivan sistem pengendalan intern adalah memastikan apakah sistem tersebut berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Tujuan peninjauan terhadap kualitas pelaksanaan kegiatan adalah memastikan apakah tujuan dan sasasran organisasi telah tercapai Tujuan Utama SPI adalah meyakinkan: Keandalan Informasi Kesesuaian dengan kebijakan, rencana, proses dan ketentuan perundang-undangan Perlindungan terhadap harta Penggunaan suber daya yang ekonomis dan efisien Tercapainya berbagai tujuan dan sasaran yang ditetapkan

4 LINGKUP PEKERJAAN Pengendalian adalah berbagai tindakan yang dilakukan manajemen untuk mempertinggi kemungkinan tercapainya berbagai tujuan dan sasaran. Manajemen bertugas merencanakan, menyusun, dan mengatur sedemikian rupa untuk memberikan kepastian yang layak atau masuk akal bahwa berbagai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan tercapai. Auditor Internal harus menguji dan mengevaluasi berbagai proses perencanaan, penyusunan, dan pengaturan untuk menentukan apakah terdapat kepastian bahwa berbagai tujuan dan sasaran dapat dicapai.

5 PEMAHAMAN SPI

6 SISTEM PENGENDALIAN INTEREN (SPI)
AKTIVITAS BISNIS LAPORAN KEUANGAN: Laporan Laba-Rugi Neraca (Laporan Posisi Keuangan) Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas BUKTI TRANSAKSI PROSES AKUNTANSI Sasaran SPI: seluruh proses bisnis bekerja dengan efektif dan efisien

7 SISTEM Sistem adalah sekelompok komponen yang masing-masing saling menunjang, saling berhubungan maupun tidak, yang keseluruhannya merupakan satu kesatuan untuk mencapai tujuan bersama. PENGENDALIAN Pengendalian adalah proses untuk membuat sebuah organisasi mencapai tujuannya. Dalam mencapai pengendalian membutuhkan empat elemen yaitu; Sensor (Sessor) Pembanding (Assessor) Pengubah (Effector) Komunikator

8 SISTEM Sistem adalah sekelompok komponen yang masing-masing saling menunjang, saling berhubungan maupun tidak, yang keseluruhannya merupakan satu kesatuan untuk mencapai tujuan bersama. PENGENDALIAN Pengendalian adalah proses untuk membuat sebuah organisasi mencapai tujuannya. Dalam mencapai pengendalian membutuhkan empat elemen yaitu; Sensor (Sessor) Pembanding (Assessor) Pengubah (Effector) Komunikator

9 SISTEM Sistem adalah sekelompok komponen yang masing-masing saling menunjang, saling berhubungan maupun tidak, yang keseluruhannya merupakan satu kesatuan untuk mencapai tujuan bersama. Sebuah perangkat yang mengukur apa yang sesungguhnya terjadi dalam proses yang sedang dikendalikan PENGENDALIAN Pengendalian adalah proses untuk membuat sebuah organisasi mencapai tujuannya. Dalam mencapai pengendalian membutuhkan empat elemen yaitu; Sensor (Sessor) Pembanding (Assessor) Pengubah (Effector) Komunikator

10 SISTEM Sistem adalah sekelompok komponen yang masing-masing saling menunjang, saling berhubungan maupun tidak, yang keseluruhannya merupakan satu kesatuan untuk mencapai tujuan bersama. Suatu perangkat yang menentukan signifikansi dari peristiwa aktual dengan membandingkannya dengan beberapa standar atau ekspektasi dari apa yang seharusnya terjadi. PENGENDALIAN Pengendalian adalah proses untuk membuat sebuah organisasi mencapai tujuannya. Dalam mencapai pengendalian membutuhkan empat elemen yaitu; Sensor (Sessor) Pembanding (Assessor) Pengubah (Effector) Komunikator

11 SISTEM Sistem adalah sekelompok komponen yang masing-masing saling menunjang, saling berhubungan maupun tidak, yang keseluruhannya merupakan satu kesatuan untuk mencapai tujuan bersama. Suatu perangkat (yang sering disebut feedback) yang mengubah perilaku jika assessor mengidentifikasikan kebutuhan yang perlu dipenuhi. PENGENDALIAN Pengendalian adalah proses untuk membuat sebuah organisasi mencapai tujuannya. Dalam mencapai pengendalian membutuhkan empat elemen yaitu; Sensor (Sessor) Pembanding (Assessor) Pengubah (Effector) Komunikator

12 SISTEM Sistem adalah sekelompok komponen yang masing-masing saling menunjang, saling berhubungan maupun tidak, yang keseluruhannya merupakan satu kesatuan untuk mencapai tujuan bersama. Perangkat yang meneruskan informasi antara detector dan assessor dan antara assessor dan effector PENGENDALIAN Pengendalian adalah proses untuk membuat sebuah organisasi mencapai tujuannya. Dalam mencapai pengendalian membutuhkan empat elemen yaitu; Sensor (Sessor) Pembanding (Assessor) Pengubah (Effector) Komunikator

13 Definisi SPI Sistem Pengendalian Interen adalah sistem untuk mengendalikan kegiatan interen organisasi, berupa: perencanaan, kebijakan, prosedur, dan metode yang dirancang dan diimplementasikan untuk menjamin (1) keandalan informasi, (2) efektifitas dan efisiensi operasi, (3) keamanan aset, serta (4) kepatuhan terhadap kebijakan, komitmen, peraturan, dan undang-undang.

14 Peran Penting SPI Membantu manajemen dalam mengendalikan dan memastikan keberhasilan kegiatan organisasi. Menciptakan pengawasan melekat, menutupi kelemahan dan keterbatasan personel, serta mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dan kecurangan. Membantu auditor dalam menentukan ukuran sampel dan pendekatan audit yang akan diterapkan. Membantu auditor dalam memastikan efektifitas audit, dengan keterbatasan waktu dan biaya audit.

15 Keterbatasan SPI Kekeliruan pengoperasian sistem (mistake in judgement). Kekeliruan disebabkan oleh keterbatasan kemampuan atau pemahaman pengguna sistem. Pelanggaran sistem (breakdowns), baik disengaja atau tidak, misalnya karena kesalahan interpretasi, kecerobohan, gangguan lingkungan, perubahan personalia, atau perubahan sistem dan prosedur.

16 Keterbatasan SPI Kolusi, atau kerjasama negatif sekelompok orang.
Pelanggaran dengan sengaja oleh manajemen (management override) Dilema biaya-manfaat (costs versus benefits). Karena biaya pengembangan sistem yang ideal tidak terjangkau, maka dipilih sistem yang memiliki sejumlah keterbatasan.

17 Penanggungjawab Utama SPI
Penanggung jawab atas pelaksanaan SPI adalah Auditor Intern Penangungjawab atas kecukupan dan efektifitas SPI adalah: Manajemen Staf perusahaan Dewan komisaris dan komite audit

18 Pengaruh Eksteren atas SPI
Pihak eksteren yang berpengaruh besar terhadap SPI antara lain adalah: Auditor independen Pemerintah Asosiasi profesi dan asosiasi bisnis Lembaga-lembaga otoritas tertentu

19 Pengembangan SPI versi COSO
COSO (committee of sponsoring organizations) adalah organisasi independen yang anggotannya terdiri dari berbagai asosiasi profesi, seperti: AAA (the American Accounting Association) AICPA (the American Institute of Certified Public Accountants) IIA (the Institute of Internal Auditors) IMA (the Institute of Management Accountants) dan FEI (the Financial Executive Institute)

20 Pengembangan SPI Versi COSO
COSO dibentuk untuk merumuskan dan mengembangkan SPI serta mendorong penerapan SPI pada organisasi publik. COSO menyatakan bahwa setiap personel dalam organisasi memiliki tanggungjawab dan merupakan bagian dari struktur pengendalian interen organisasi.

21 Komponen SPI Versi COSO
Lingkungan pengendalian (control environment) Pengukuran risiko (risk assessment) Aktivitas pengendalian (control activities) Sistem informasi dan komunikasi (information and communication systems) Pemantauan (monitoring)

22 Lingkungan Pengendalian
Adalah kondisi lingkungan organisasi yang sehat untuk mendukung penerapan SPI, yang komponennya terdiri dari: Integritas dan nilai-nilai etika yang tertanam dalam budaya organisasi, Komitmen terhadap kompetensi, Peran dan pengaruh dewan komisaris serta komite audit,

23 Lingkungan Pengendalian
Filosofi manajemen dan gaya operasi organisasi, Struktur organisasi yang mampu memberikan kejelasan wewenang dan tanggung jawab dengan baik, Budaya dan aturan yang sehat dalam mekanisme penetapan otoritas dan tanggungjawab,

24 Lingkungan Pengendalian
Kebijakan dan praktik yang sehat di bidang sumber daya manusia. Pengaruh faktor-faktor eksteren organisasi

25 Pengukuran Risiko (Risk Assessment)
Manajemen harus memahami, peduli, dan antisipatif terhadap berbagai ancaman dan risiko atas setiap aktivitas bisnis yang dijalankannya. Pemahaman dan kepedulian tersebut harus diwujudkan dalam bentuk SPI untuk mencegah ancaman atau meminimalkannya

26 Aktivitas Pengendalian
Prosedur standar dan praktik pelaksanaan tugas untuk mengatasi ancaman bisnis, misalnya: Prosedur otorisasi transaksi: otorisasi umum dan otorisasi khusus Pemisahan fungsi: fungsi otorsasi, pembukuan, dan pengelolaan aset. Pembatasan akses fisik dan akses lojik. Pengecekan independen Review kinerja

27 Informasi dan Komunikasi
Adalah sistem informasi dan komunikasi yang baik untuk menjamin efektifitas dan efisiensi proses bisnis, untuk mencegah: Risiko keuangan Risiko informasi Risiko operasional Risiko strategis

28 Informasi dan Komunikasi
Risiko keuangan, adalah risiko tentang pemborosan keuangan. Risiko informasi, adalah kesalahan tindakan karena kesalahan informasi. Risiko operasional, adalah risiko melakukan hal yang benar dengan cara yang salah. Risiko strategis, adalah risiko melakukan hal yang salah dan tidak strategis.

29 Monitoring Adalah prosedur untuk mengukur dan menilai relevansi dan efektifitas sistem pengendalian interen yang dilakukan secara berkelanjutan, untuk menentukan perlu tidaknya modifikasi serta pengembangan SPI.

30 Pemahaman SPI Pemahaman SPI mencakup:
Memahami lingkungan pengendalian. Memahami desain kebijakan dan prosedur masing-masing komponen SPI Mengevaluasi penerapan kebijakan dan prosedur.

31 Dokumentasi Pemahaman SPI
Dokumentasi dalam bentuk: Kuesioner yang sudah terisi Bagan alir Tabel keputusan Narasi Bentuk dokumen tergantung pada aspek SPI yang didokumentasikan.

32 Pengujian SPI Tujuan: menguji efektifitas implementasi SPI
Dirancang untuk menjawab (paling tidak) pertanyaan sebagai berikut: Bagaimana SPI diterapkan? Bagaimana konsistensi penerapan SPI? Siapa melaksanakan SPI (mempertanyakan kompetensinya)? Penyimpangan Kejadian

33 Cara Pengujian SPI Berikut ini alternatif prosedur pengujian SPI:
Inquiring atau wawancara dengan personel tentang kinerja pelaksanaan tugas. Observing atau observasi kinerja personel dalam pelaksanaan tugas. Inspecting atau menginspeksi dokumen dan laporan untuk mengindikasikan kinerja pengendalian. Reperforming atau pengerjaan ulang prosedur pengendalian.

34 DEVINISI FRAUD Penyimpangan/perbuatan melanggar hukum, dilakukan dengan sengaja, untuk tujuan tertentu untuk keuntungan pribadi atau kelompoknya secara tidak fair, yang lansung / tidak langsung merugikan pihak lain Perbuatan curang yang dilakukan dng berbagai cara secara licik, bersifat menipu, dan tidak disadari oleh pihak yang dirugikan

35 Karakteristik Fraud ? Deception/trickery Hidden intentionally Damage
Mens Rea Actus Reus 35 35

36 SEGI TIGA UNSUR FRAUD Penipuan FRAUD Penyembunyian Fakta
Pemanfaatan Hasil

37 JENIS KECURANGAN: Employee Embezzlement Management Fraud
Investment Scam Vendor Fraud Customer Fraud Computer Fraud

38 FAKTOR-FAKTOR PEMICU FRAUD
PRESSURE/DORONGAN FRAUD OPPORTUNITY/ KESEMPATAN RATIONALIZATION/ PEMBENARAN

39 FAKTOR TEKANAN (PRESSURE)
Masalah Keuangan: Tamak, hidup melebihi kemampuan,banyak hutang Penyakit Mental: Penjudi, peminum, pecandu narkoba Work Related Pressure: Kurang mendapat perhatian, kondisi kerja yang buruk, Career Path yang tidak jelas

40 FAKTOR KESEMPATAN (OPP0RTUNITY)
Sistem Pengendalian Intern yang lemah Karena tidak mampu menilai kualitas kerja Kurang adanya akses terhadap innformasi Tindakan disiplin lemah thd pelaku fraud Kewenangan & tanggungjawab tidak jelas Lalai, apatis

41 FAKTOR RATIONALIZATION:
Mencontoh atasan atau teman sekerja Merasa sdh berbuat banyak kped perusahaan Menganggap yang diambil tdk seberapa Dianggap meminjam, nanti dikembalikan Umum dilakukan

42 MENCEGAH KECURANGAN: Menjaga moral / mental pegawai agar bersikap jujur, disiplin, berdedikasi Membangun sistem pengendalian intern yg efisien dan efektif

43 MEMBANGUN BUDAYA JUJUR, TERBUKA DAN PENBERIAN BANTUAN
Penerimaan pegawai yang jujur Menciptakan suasana kerja yang positif Penerapan Aturan Perilaku dan Kode Etik Pemberian Program bantuan bagi pegawai yang membutuhkan

44 GEJALA KECURANGAN Terdapat perbedaan angka laporan yg mencolok dng tahun-tahun sebelumnya Perbedaan antara buku besar dengan buku tambahan Perbedaan yg terungkap dari hasil konfirmasi Transaksi yg tidak didukung dng bukti yang memadai Transaksi yg tidak dicacat sesuai dng otorisasi manajemen Terdapat perbedaan kepentingan pada tugas pekerjaan karyawan

45 KONDISI TERTENTU YG DAPAT MENJADI PEMICU FRAUD :
Sistem Pengendalian Intern yg tidak memadai Prosedur penerimaan pegawai yg kurang mempertimbangkan kejujuran dan integritas Model managemen yg cenderung korup, kurang efisien dan tidak cakap Karyawan yg yerlalu banyak problem terutama masalah-masalah keuangan

46 TEKNIK MENDETEKSI KECURANGAN:
Critical Point Auditing Melalui pemeriksaan atas cacatan pembukuan gejala suatu manipulasi dapat diidentifikasi Job Sensitivity Analysis Didasarkan pada suatu asumsi, bila seseorang bekerja pada posisi tertentu. Tindakan/peluang negatif apa saja yg dapat dilakukannya

47 EMPAT PILAR DALAM MEMERANGI KECURANAGN:
Pencegahan kecurangan Pendeteksian dini kecurangan Investigasi kecurangan Penegakan Hukum atau penjatuhan sanksi

48 Copyright © Pusdklatwas BPKP
PERANAN FRAUD AUDITOR Preventing Fraud Detecting Fraud Investigating Fraud Copyright © Pusdklatwas BPKP

49 Pencegahan kecurangan
Membentuk lingkungan kerja yang yang menghargai kejujuran. Menciptakan sistem pengendalian intern yang memadai

50 DETECTING FRAUD dan INVESTIGATING
Melakukan langkah-langkah dengan tujuan dapat menjawab pertanyaan “apakah fraud benar-benar terjadi” INVESTIGATING Melakukan langkah – langkah pendalaman terhadap fraud yg terjadi, dengan tujuan dapat menjawab pertanyaan apa, siapa, dimana,bilamana dan bagaiman fraud terjadi

51 AUDIT INVESTIGASI Investigasi merupakan penerapan kecerdasan, pertimbangan yg sehat dan pengalaman, selain juga pemahaman thd ketentuan perundangan dan prinsip-prinsip investigasi guna pemecahan permasalahan yg dihadapi

52 PENDEKATAN INVESTIGASI
Pendekatan audit investigasi didasarkan pada penilaian yg logis thdp individu dan segala sesuatu/benda yg terkait dng tindak kecurangan tersebut.

53 PRINSIP-PRINSIP INVESTIGASI
Investigasi adlh tindakan mencari kebenaran, dng memperhatikan keadilan, dan berdasarkan ketentuan perundangan yg berlaku Kegiatan investigasi mencakup pemanfaatan sumber2 bukti yg dpt mendukung fakta yg dipermasalahkan. Semakin kecil selang antara waktu terjadinya tindak kecurangan dng wkt utk merespon,maka kemungkinan dpt terungkap akan semakin besar. Investigator mengumpulkan fakta2 sedemikian rupa hingga bukti2 yg diperolehnya dpt memberikan simpulan sendiri. Bukti fisik merupakan bukti nyata yg sampai kapanpun akan selalu mengungkapkan hal yg sama. Penggunanaan tenaga ahli merupakan bantuan bagi pelaksanaan investigasi, bukan merupakan pengganti dari investigasi.

54 LANJUTAN (prinsip2 investigasi)
Informasi yg diperoleh dari hasil wawancara dng saksi akan sangat dipengaruhi oleh kelemahan manusia. Investigator harus selalu berusaha utk mengkonfirmasikan setiap pernyataan dan keterangan yg diberikan saksi. Jika investigator mengajukan pertanyaan yg cukup kpd sejumlah orang yg cukup, dpt diharapkan memperoleh jawaban yg benar. Informasi merupakan nafas dan darahnya investigasi. Investigator harus mempertimbangkan segala kemungkinan utk dpt memperoleh informasi. Pengamatan, informasi dan wawancara merupakan bagian yg penting dalam investigasi.

55 TAHAP-TAHAP INVESTIGASI
PERENCANAAN. PELAKSANAAN (pengumpulan dan evaluasi bukti). PELAPORAN.

56 PERENCANAAN AUDIT INVESTIGASI
Kecukupan informasi utk menjawab pertanyaan tentang apa, siapa,dimana,bilamana, dan bagaimana, terkait dengan adanya dugaan penyimpangan/kecurangan. SMEAC sistem merupakan model perencanaan dng pendekatan terstruktur dan dapat digunakan sebagai kerangka kerja utk mengembangkan rencana lebih detil sesuai keadaan. SMEAC merupakan akronim dari Situation, Mission, Execution, Admistration & Logistic, Communication.

57 LINGKUP PEKERJAAN Keandalan Informasi
Pemeriksa internal harus meninjau keandalan (reliabilitas dan integritas) berbagai informasi finansial dan pelaksanaan pekerjaan atau operasi, serta berbagai cara yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, mengklasifikasi dan melaporkan informasi. Reliabilitas, atau keandalan, adalah konsistensi dari serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur.[1] Hal tersebut bisa berupa pengukuran dari alat ukur yang sama (tes dengan tes ulang) akan memberikan hasil yang sama, atau untuk pengukuran yang lebih subjektif, apakah dua orang penilai memberikan skor yang mirip (reliabilitas antar penilai). Integritas: mutu, sifat, atau keadaan yg menunjukkan kesatuan yg utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yg memancarkan kewibawaan; kejujuran; Mengidentifikasikan : menentukan atau menetapkan identitas (orang, benda, dsb)

58 LINGKUP PEKERJAAN Kesesuaian dengan Kebijakan, Rencana, Prosedur dan Peraturan Perundang-undangan Pemeriksa internal harus meninjau sistem yang telah ditetapkan untuk memastikan kesesuaian dengan berbagai kebijakan, rencana, prosedur, ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang dimiliki, akibat yang penting terhadap berbagai pekerjaan atau operasi dan laporan serta harus menentukan terhadap berbagai pekerjaan atau operasi dan laporan, serta harus menentukan apakah organisasi telah memenuhi atau melaksanakan hal-hal ersebut..

59 Perlindungan Terhadap Harta
LINGKUP PEKERJAAN Perlindungan Terhadap Harta Pemeriksa internal harus meninjau berbagai alat atau cara yang digunakan untuk melindungi harta dan, bila dipandang perlu, memverifikasi keberadaan dari suatu harta atau aktiva. Penggunaan Sumber Daya secara Ekonomis dan Efisien Pemeriksa internal harus menilai keekonomisan dan efisiensi penggunaan sumber daya yang ada.

60 LINGKUP PEKERJAAN Pencapaian Tujuan
Pemeriksa internal haruslah menilai pekerjaan, operasi, atau program untuk menilai apakah hasil yang dicapai telah sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, dan apakah pekerjaan, operasi atau program tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan rencana. Pemeriksa internal harus menilai apakah tujuan dan sasaran tersebut sesuai dengan tujuan organisasi, dan apakah hal tersebut dapat tercapai. Pemeriksa Internal dapat memberikan bantuan kepada manajemen untuk menentukan tujuan, sasaran dan sistem, dengan menentukan apakah berbagai asumsi yang mendasari suatu hal telah sesuai.


Download ppt "Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google