Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAlfiandi Suherman Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
PROLAPS ORGAN PANGGUL Bobby Indra Utama Bagian Obstetri & Ginekologi
Fakultas Kedokteran UNAND/Rs.Dr.M.Djamil Padang
2
World Health Organization (WHO)
“health is not only the absence of disease and infirmity but also the presence of physical, mental and social well-being.”
3
Pendahuluan Prolaps organ panggul masalah kesehatan perempuan yang umum dan sering terjadi Tidak menyebabkan kematian Menurunkan kualitas hidup perempuan Seiring peningkatan usia harapan hidup perempuan prevalensi meningkat
4
Definisi Prolaps Organ Panggul turunnya/herniasi isi organ panggul melalui vagina akibat kelemahan struktur penyokong dasar panggul prevalensi 50%. Herbnik,2008: kelemahan otot, ligamen dan jaringan ikat yg secara normal menahan dinding vagina dan organ pelvis, menyebabkan penurunan dinding vagina, uterus, kandung kemih, urethra, rektum dan usus ke liang vagina. Atau: tonjolan yang keluar dari introitus prevalensi 2-12% dan naik sesuai usia
5
PENUNJANG ANATOMI MUSKULER Levator ani LIGAMEN
Komplek lig kardinal dan sakrouterina LIGAMEN Endo pelvis (puboservikal dan rektovaginal FASIA
6
Dasar panggul (De Lancey) level vagina
Klasifikasi DeLancey Level I Fasia endopelvis Level II Diafragma pelvis Level III Diafragma urogenital (membran perineal) Level I: penyangga parakolpium dan parametrium yaitu ligamentum kardinale dan sakrouterina, yang menggantung puncak vagina. Level II: penyangga pertengahan vagina dipertahankan oleh fasia endopelvis anterior dan posterior melekat ke lateral ke dinding samping pelvis. Level III: hasil dari fusi lembaran-lembaran yang sama dengan simfisis pubis di anterior dan badan perineum di posterior.
8
LEVATOR ANI Struktur mayor dari dasar panggul
Ditembus hiatus urogenitalis Ttd: Pubococcygeus Iliococygeus Puborectalis Coccygeus
11
FASIA ENDOPELVIS Lapisan fibromuskuler Ligamen Sakrouterina
Kardinale Fasia puboservikalis dan rektovaginal penting pada koreksi bedah
13
Kelainan jar penunjang
PATOFISIOLOGI Trauma pada jar lunak Trauma neurologis Kelainan jar penunjang
14
KEHAMILAN DAN PARTUS PERVAGINAM
Predisposing Factors GEN RAS KEHAMILAN DAN PARTUS PERVAGINAM USIA DAN MENOPAUSE TIA MENINGKAT IATROGENIK
15
TIPE PROLAPS ORGAN PROLAP Uretra VU Uterus Usus Rektum Perineum
16
Prolap Organ Panggul compartment anterior middle posterior Normal
Anterior wall Uterus / vault Posterior wall Elongatio Coli
23
GEJALA Tekanan dalam pelvis Gangguan BAB Nyeri pelvis
benjolan Nyeri tulang belakang Gangguan berkemih Gangguan BAB
26
KOMPLIKASI Perdarahan Infeksi ISK berulang Obstruksi Urin Ggn Ginjal
27
KONDISI TERKAIT INKONTINENSIA URIN INKONTINENSIA ANI Stress Urgensi
campuran INKONTINENSIA ANI Cedera sfingter
28
KLASIFIKASI PROLAPS Baden dan Walker (1972)
Tiap area dibagi menjadi stadium 1 – 4 POPQ: secara kuantitas berdasar titik tertentu Terhadap cincin himen Banyak digunakan
29
POPQ Mudah >< tidak dipakai
Mudah diingat >< Salah dalam penggunaan Akurat >< tidak konsisten Dapat diaplikasikan Dapat menggambarkan setiap sisi vagina Diukur dalam pasien relaksasi dan meneran yang terburuk Grade 0-4
30
V Aa Ba C PB GH TVL Ap Bp D Stage I: deepest part of the prolapse <1 cm Stage II: deepest part >1 cm but <þ1 cm; Stage III:deepest part >þ1 cm, but protrudes no further than 2 cm less than the total vaginal length in centimeters; Stage IV: total eversion of the vagina, deepest part of prolapse þ TVL-2 cm.
32
PILIHAN TATALAKSANA PENCEGAHAN KONSERVATIF SURGICAL
33
Penatalaksanaan 1. Pencegahan 2. Konservatif 3. Operatif misalnya:
misalnya: Pembatasan jumlah kehamilan dan persalinan keluarga berencana Terapi hormon pengganti Latihan otot dasar panggul Perubahan gaya hidup (turunkan IMT, makan banyak serat, perbaiki bowel habit) Pengelolaan batuk kronis
34
2. Konservatif Pesarium, indikasi: -kontra indikasi operasi -menunggu operasi mengurangi simtom -tidak mau operasi -masih ingin hamil, atau sedang hamil Terapi hormon Latihan otot dasar panggul Stimulasi elektrik Biofeedback
36
Persiapan insersi ring pessarium
37
Caramemegang Ring pesarium
Langkah 2 Jari tangan yang lain membuka labia minora sehingga liang vagina tampak Pessarium dimasukkan kedalam liang vagina sejajar dengan lantai dan didorong sepanjang dinding posterior Caramemegang Ring pesarium
38
Pessarium dimasukkan ke vagina sejajar dinding posterior
39
Pessarium terpasang dalam vagina
40
Memeriksa posisi pessarium
41
Mengait dan memutar pessarium dengan 1 jari
42
Memegang pessarium agar dalam posisi tertekuk
44
TUJUAN KOREKSI SURGIKAL PROLAPS
Meredakan gejala Mengembalikan anatomi normal Mengembalikan fungsi organ visera Mengkoreksi gangguan berkemih atau buang air besar Mengembalikan fungsi seksual
45
Anterior/Posterior repair Secondary Sacrospinous fixation
KOREKSI SURGIKAL Vaginal Primary Vaginal hysterectomy Anterior/Posterior repair Secondary Sacrospinous fixation Iliococcygeus fixation Uterosacral fixation Recurrent+/- reinforcement Synthetic mesh/autologous/ donor/Xenograft Abdominal Paravaginal repair Hysteropexy Secondary +- reinforcement Sacrocolpopexy Uterosacral/Sacrospinous fixation Laparoscopic All of the Abdominal procedures +/-reinforcement
46
KESIMPULAN POP biasa terjadi Akibat trauma syaraf atau jaringan lunak
Asosiasi terkuat: persalinan Penanganan sesuai dengan keluhan dan gangguan anatomis Penanganannya dari fisioterapi sampai surgikal
47
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.