Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Sistem Ekskresi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Materi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Sistem Ekskresi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Materi"— Transcript presentasi:

1 Sistem Ekskresi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Materi
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Materi DIsusun Oleh Sri sunardiyanto,s.pd Sma 2 playen gk

2 Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan
Standar Kompetensi Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas

3 Kompetensi dasar Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan
proses serta kelainan/penyakit yangdapat terjadi padasistem ekskresi padamanusia dan hewan (misalnya pada ikan dan serangga)

4 Indikator Pencapaian Mengidentifikasi struktur dan fungsi alat-alat ekskresi. Membedakan struktur dan fungsi alat-alat eksresi Menjelaskan proses ekskresi, seperti keringat, urine, bilirubin dan biliverdin, CO2 dan H2O (uap air) Membedakan struktur alat ekskresi ikan dan belalang (ginjal). Mengidentifikasi proses eksresi pada ikan dan belalang Mendeteksi kandungan urin sebagai tolok ukur ada tidaknya gangguan pada proses pembentukan urin Menjelaskan penyebab kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem ekskresi. Menghimpun gambar penggunaan teknologi yang membantu sistem ekskresi

5 Alat Ekskresi Pada Manusia

6 Pengeluaran D E F E K A S I E K S K R E S I S E K R E S I

7 HASIL PROSES METABOLISME
Metabolisme Karbohidrat Karbohidrat (monosakarida) → energi + CO2 + H2O Metabolisme Protein Protein → energi + CO2 + H2O + NH4OH + NH3 proses pembentukan urea: NH3 + ornitin (AA1) + CO2 → sitrulin (AA2) NH3 + sitrulin (AA2) → arginin (AA3) Arginin (AA3) + enzim arginase → AA1 + urea Metabolisme Lipid (lemak) Lipid → energi + CO2 + H2O

8 Pengertian ekskresi Dan
Organ Eksresi Manusia Ekskresi adalah pengeluaran sisa-sisa metabolisme yang sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh Organ ekskresi manusia terdiri dari : ginjal, kulita, hati, Paru-paru

9 Skematis alat Ekskresi Manusia

10 Letak dan Bentuk Ginjal Bagian-bagian Ginjal
Lingkup Ginjal Fungsi Ginjal Letak dan Bentuk Ginjal Bagian-bagian Ginjal Mekanisme pembentukan urine Faktor yang mempengaruhi produksi urine Kelainan dan penyakit pada Sistem Ekskresi

11 Fungsi Ginjal Mengekskresikan zat sisa metabolisme yang bersifat racun seperti amoniak atau urea Mempertahankan keseimbangan asam basa cairan tubuh Mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat lain dalam tubuh

12 Ginjal merupakan alat ekskresi utama manusia
Letak & Bentuk Ginjal Ginjal merupakan alat ekskresi utama manusia Bentuk ginjal seperti kacang merah dengan panjang sekitar 10 cm danberat sekitar 200 gram. Jumlahnya 2 buah dan terletak di bagian dorsal dinding tubuh sebelah kiri dan kanan tulang pinggang

13 Letak Ginjal

14 Ginjal Ureter Vesica Urinaria Urethra

15

16 Tiga Bagian Utama Ginjal
Korteks/kulit (a) Medula/Sumsum Ginjal (b) Renal Papila Arteri renalis Pelvis Renalis/Ruang Ginjal© Ureter

17 Atau Gambar Lainnya

18 Nefron adalah satuan struktural dan fungsional terkecil pada ginjal.
Struktur Nefron Nefron adalah satuan struktural dan fungsional terkecil pada ginjal. Terdapat sekitar satu juta nefron. Setiap nefron terdiri atas badan malpighi dan saluran (tubulus) bowman. Saluran nefron (tubulus) terdiri atas empat bagian yaitu tubulus proksimal, loop henle, tubulus distal dan tubulus kolektifus yang bermuara pada pelvis renalis atau ruang ginjal

19

20

21 Gambar Nefron

22 Gambar Deatail Nefron Filtrasi Reabsorpsi Augmentasi

23 Proses Di TK. Distal

24 Proses Di Lengkung Henle

25 Proses Di TK. Distal

26 Proses Di Duktus Kolektifus

27 Gb. Proses Produksi Urine

28 Tubulus Proksimal Filtrasi H2O Salts (NaCl and others) HCO3– H+ Urea Glucose; amino acids Some drugs Key Active transport Passive transport KORTEKS MEDULA LUAR DALAM Lengkung Henle turun naik Tubulus Pengumpul NaCl Tubulus Distal Nutrients HCO3 K+ NH3 1 4 2 3 5

29 Tahapan Proses Pembentukan Urine
No Nama Proses Tempat terjadi Bahan Hasil 1 Filtrasi/Penyaringan Glomerolus Darah Filtrat glomerolus/urin primer 2 Reabsorpsi/Penyerapan kembali Tubulus Kontortus Proksimal Urine Primer Urine Skunder/urine sesungguhnya 3 Augmentasi/Pembuangan Tubulus Kontortus distal Urine Urine di ureter

30 Perbedaan komposisi darah, urine primer dan urine skunder
Urine scunder Komp O S I i sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma.bahan kecil terlarut dalam plasma, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat, garam lain, dan urea melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan. sel-sel darah, keping darah, dan bahan kecil terlarut dalam plasma, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat, garam lain, dan urea melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan. sel-sel darah, keping darah, . bahan-bahan kecil terlarut dalam plasma, natrium, kalium, klorida, bikarbonat, garam lain, dan urea melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan.

31 Besar dan Beratnya Tugas Ginjal
Macam Zat % di Plasma % di Urine Kenaikan Air 92 95 + Protein 7-9 - Glukosa 0,1 Na 0,3 0,35 1x Cl 0,7 2x K 0,02 0,15 7x PO4 0,009 16x SO4 0,002 0,18 90x NH4 0,0001 0,4 400x Asam urat 0,004 0,05 12x Urea 0,03 2 60x Kreatinin 0,001 0,075 75x

32 Faktor Yang mempengaruhi Produksi urine
1. Hormon anti diuretik (ADH) mempengaruhi penyerapan air pada bagian tubulus distal karma meningkatkan permeabilitias sel terhadap air. Jika hormon ADH rendah maka penyerapan air berkurang sehingga urin menjadi banyak dan encer. Sebaliknya, jika hormon ADH banyak, penyerapan air banyak sehingga urin sedikit dan pekat. Kehilangan kemampuan mensekresi ADH menyebabkan penyakti diabetes insipidus. Penderitanya akan menghasilkan urin yang sangat encer. 2. Jumlah air yang diminum Akibat banyaknya air yang diminum, akan menurunkan konsentrasi protein yang dapat menyebabkan tekanan koloid protein menurun sehingga tekanan filtrasi kurang efektif. Hasilnya, urin yang diproduksi banyak. 3. Saraf Rangsangan pada saraf ginjal akan menyebabkan penyempitan duktus aferen sehingga aliran darah ke glomerulus berkurang. Akibatnya, filtrasi kurang efektif karena tekanan darah menurun. 4. Banyak sedikitnya hormon insulin Apabila hormon insulin kurang (penderita diabetes melitus), kadar gula dalam darah akan dikeluarkan lewat tubulus distal. Kelebihan kadar gula dalam tubulus distal mengganggu proses penyerapan 5. Jumlah garam yang masuk 6. Zat-zat diuretik, misalnya kopi, the, dan alkohol meningkatkan volume urine 7. Jumlah glukosa

33 Reaksi Metabolisme Protein Hingga Menghasilkan Urea
1. ORNITIN (AA1) + NH3 + CO2  SITRULIN (AA2) 2. SITRULIN(AA2) + NH3  ARGININ (AA3) 3. ARGININ (AA3)  ORNITIN (AA1) + UREA + H2O Reaksi ke-3 dibantu oleh enzim Arginase AA = Asam amino

34 NEFRITIS ALBUMINARIA DIABETES MELITUS DIABETES INSIPIDUS BATU GINJAL
Gangguan Pada Ginjal NEFRITIS ALBUMINARIA DIABETES MELITUS DIABETES INSIPIDUS BATU GINJAL OLIGORIA POLIUREA GINJAL KRONIK

35 Evaluasi Sebutkan bagian ginjal yang diberi nomor ! 1 2 3 4 5

36 T u g a s Carilah artikel di majalah atau koran tentang proses dialisis atau cuci darah !

37 Efek berkeringat berlebihan Kandungan Keringat Struktur Kulit
Lingkup Kulit (CUTIS) Fungsi Kulit Efek berkeringat berlebihan Kandungan Keringat Struktur Kulit Proses Produksi Keringat Dan Faktor yang mempengaruhinya

38 Fungsi kulit Sebagai alat ekskresi (ada kelenjar keringat (glandula sudorifera) --- mengeluarkan keringat dan mengeluarkan 5% sampai 10% dari seluruh sisa metabolisme 2. Alat indera peraba 3. Pelindung tubuh dari kerusakan fisik (gesekan, sinar, kuman, zat kimia, panas 4. Mengurangi hilangnya air dalam tubuh 5. Tempat penyimpanan cadangan makanan 6. Mengatur suhu badan

39 Kandungan Zat Dalam Keringat
air, larutan garam, dap urea

40 Efek Berkeringat Berlebihan
Pengeluaran keringat yang berlebihan bagi pekerja berat menimbulkan hilang melanositnya garam-garam mineral sehingga dapat menyebabkan kejang otot dan pingsan.

41 STRUKTUR KULIT

42 Struktur Kulit Kulit terdiri atas dua bagian utama yaitu:. Epidermis (lapisan terluar) dibedakan lagi atas: 1. stratum korneum berupa zat tanduk (sel mati) dan selalu mengelupas 2. stratum lusidum 3. stratum granulosum yang mengandung pigmen 4. stratum germinativum ialah lapisan yang selalu membentuk sel-sel kulit ke arah luar. b. Dermis 1. akar rambut, 2. kelenjar minyak, 3. pembuluh darah, 4. serabut saraf, 5. otot penegak rambut.

43 Proses Produksi Keringat Dan faktor yang mempengaruhinya
Kelenjar keringat akan menyerap air dan garam mineral dari kapiler darah karena letaknya yang berdekatan. Selanjutnya, air dan garam mineral ini akan dikeluarkan di permukaan kulit (pada pori) sebagai keringat. Keringat yang keluar akan menyerap panas tubuh sehingga suhu tubuh akan tetap. Dalam kondisi normal, keringat yang keluar sekitar 50 cc per jam. Jumlah ini akan berkurang atau bertambah jika ada faktor-faktor berikut suhu lingkungan yang tinggi, gangguan dalam penyerapan air pada ginjal (gagal ginjal), kelembaban

44 Proses Pengeluaran sisa metabolisme
3. Paru-Paru (Pulmo) Fungsi paru-paru Proses Pengeluaran sisa metabolisme Prosentasi besar CO2

45 Fungsi Paru-Paru Fungsi utama paru-paru adalah sebagai alat pernapasan. Akan tetapi, karena mengekskresikan zat sisa metabolisme berupa Karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O)

46 Proses Pengeluaran Di Paru-paru
Karbon dioksida dan air hash metabolisme di jaringan diangkut oleh darah lewat vena untuk dibawa ke jantung, dan dari jantung akan dipompakan ke paru-paru untuk berdifusi di alveolus. Selanjutnya, H2O dan CO2 dapat berdifusi atau dapat dieksresikan di alveolus paru-paru karena pada alveolus bermuara banyak kapiler yang mempunyai selaput tipis.

47 Karbon dioksida dari jaringan sebagian besar (75%)
Prosentasi Pengeluaran CO2 Karbon dioksida dari jaringan sebagian besar (75%) diangkut oleh plasma darah dalam bentuksenyawa HC03, sedangkan sekitar 25% lagi diikat oleh Hb yang membentuk karboksi hemoglobin (HbC02).

48 Proses Pembentukan empedu di hati
Lingkup Hati / Hepar Fungsi Hati Proses Pembentukan empedu di hati Gangguan Hati

49 sebagai kelenjar dalam sistem pencernaan.
Fungsi Hati sebagai alat ekskresi … karena menghasilkan empedu sebagai kelenjar dalam sistem pencernaan. merombak hemoglobin menjadi bilirubin dan biliverdin, dan setelah mengalami oksidasi akan berubah jadi urobilin yang memberi warna pada feses menjadi kekuningan. 4. Demikian juga kreatinin hash pemecahan protein, pembuangannya diatur oleh hati kemudian diangkut oleh darah ke ginjal.

50 Jika saluran empedu tersumbat karena adanya
Gangguan Hati Jika saluran empedu tersumbat karena adanya endapan kolesterol maka cairan empedu akan masuk dalam sistem peredaran darah sehingga cairan darah menjadi lebih kuning. Penderitanya disebut mengalami sakit kuning.

51 Sistem Ekskresi Pada Hewan
A. Hewan Avertebrata 1. Hewan Uniseluler

52 2. Cacing Pipih

53 Anatomi Flame Cell Planaria

54 Cacing Tanah

55 Anatomi Nefridium

56 Serangga

57 Buluh Malphigi Pada Semut

58 Proses Ekskresi Di Buluh Malphigi

59 B. Hewan Vertebarat Ikan mas

60 SEKIAN


Download ppt "Sistem Ekskresi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Materi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google