Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

EVALUASI KINERJA BANK 1. PENDAHULUAN 2. KINERJA INTERNAL

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "EVALUASI KINERJA BANK 1. PENDAHULUAN 2. KINERJA INTERNAL"— Transcript presentasi:

1 EVALUASI KINERJA BANK 1. PENDAHULUAN 2. KINERJA INTERNAL
3. KINERJA EKSTERNAL 4. PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN 5. ANALISIS KINERJA BANK DENGAN RASIO KEUANGAN 6. EVALUASI KINERJA BERDASAR PROFIT EKONOMI 7. TUGAS TERSTRUKTUR

2 PENDAHULUAN (1) Saat ini lingkungan perbankan lebih kompetitif, sehingga menyebabkan lembaga2 perbankan untuk mengevaluasi secara hati2 risiko yang ditanggung dalam melayani kebutuhan2 publik. Kelompok2 yang berkepentingan dalam mengevaluasi kinerja bank: 1. Para pemegang saham: pihak2 yang secara langsung dipengaruhi oleh kinerja bank.

3 PENDAHULUAN (2) 2. Manajemen bank: pihak yang die-valuasi atas basis sebaik bagaimana kinerja bank relatif terhadap tahun sebelumnya & dibanding dengan bank2 sejenis. 3. Regulator: pihak yang berkepenti-ngan dengan keamanan & kesehatan sistem perbankan & penjagaan kepercayaan publik.

4 PENDAHULUAN (3) 4. Para deposan: pihak yang berkepenti-ngan dengan bagaimana bank bekerja, khususnya jika jumlah deposito mereka tidak dijamin & harus bergantung pada dana bank bagi kelangsungan operasi mereka. 5. Komunitas bisnis & publik umum: pihak yang berkepentingan dengan kinerja bank untuk perluasan akses kredit & jasa keuangan mereka.

5 KINERJA INTERNAL (1) Pengukuran akhir kinerja bank adalah nilai saham biasanya. Faktor2 internal adalah area manajemen bank yang para pegawai & staf bank mempunyai kontrol yang cukup. Faktor2 eksternal adalah aspek2 lingku-ngan pasar bank yang manajemen tidak mempunyai kontrol langsung. Tiga aspek kinerja internal: 1. perenca-naan bank, 2. teknologi, & 3. pengemba-ngan pegawai.

6 KINERJA INTERNAL (2) Langkah pertama perencanaan internal: tujuan2 bank akan dinyatakan. Setiap tujuan bank dikembangkan, mereka diterjemahkan dalam sasaran2 yang spesifik & dapat dikuantifikasi. Dengan sasaran2 yang dikuantifikasi, manajemen memformalkan proses perencanaan. Perencanaan bank secara formal dinyatakan dalam: 1. anggaran, dan 2. perencanaan strategik.

7 KINERJA INTERNAL (3) Anggaran/ perencanan profit: pernyataan mendalam yang diharapkan untuk menurunkan tujuan2 ini pada level departemen bank. Perencanaan strategik mencoba untuk mengan-tisipasi perkembangan kondisi2 internal & eksternal yang dapat mempengaruhi pencapaian atas sasaran2 bank dalam jangka panjang. Perencanaan strategik berkaitan dengan efektivi-tas dalam mencapai sasaran2, sedangkan anggaran berfokus pada efisiensi biaya.

8 KINERJA INTERNAL (4) Teknologi: otomasi operasi dapat mengembangkan kinerja internal dalam sejumlah cara, misalnya: 1. Penyediaan informasi yang lebih tepat waktu & akurat. 2. Jasa2 keuangan yang terotomasi. Dalam jangka panjang, otomasi dapat mengurangi biaya operasi.

9 KINERJA INTERNAL (5) Pengembangan pegawai: dilakukan karena bank2 komersial mensyaratkan angkatan kerja dengan keahlian tinggi. Pelatihan yang berkelanjutan bagi pegawai untuk menyesuaikan dengan perubahan2 dalam regulasi bank adalah penting. Tantangan: 1. penjualan pribadi atas jasa keua-ngan, & 2. trend terhadap perluasan geografik. Pengembangan dapat juga dilakukan dengan pengembangan program2 kepuasan kerja.

10 KINERJA EKSTERNAL (1) Kinerja eksternal tercermin dalam kemampuan bank untuk secara sukses menanggulangi para pelanggan, pesaing, regulator, & publik. Pangsa pasar: proporsi atas aset2, pinjaman2, & jasa2 keuangan total yang dikuasai bank dalam bagian bisnis relatif terhadap bank lain. Kegagalan untuk memenuhi permintaan pasar secara normal akan menghasilkan penurunan dalam pangsa pasar. Pangsa pasar berdampak terhadap keuntungan.

11 KINERJA EKSTERNAL (2) Penerapan teknologi dapat menarik pelanggan.
Dimensi lain kinerja eksternal adalah pemenuhan peraturan. Semua bank harus tunduk pada hukum & peraturan otoritas moneter yang relevan. Kegagalan untuk tunduk akan mendorong beberapa bentuk tindakan pengawasan. Kepercayaan publik berkaitan dengan persepsi pasar atas keamanan & kesehatan bank.

12 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN BANK (1)
Data keuangan bank komersial disajikan dalam dua dokumen: 1. laporan kondisi (neraca), & 2. laporan pendapatan (laporan laba-rugi). Neraca: LK yang menyajikan kondisi keuangan lembaga pada titik tunggal dalam waktu (bulanan, tahunan, & triwulanan). Sisi neraca: 1. aset2, 2. kewajiban2, dan 3. modal.

13 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN BANK (2)
Aset bank dapat dikelompokkan menjadi: 1. Aset2 kas: kas di brankas, deposito di bank sentral, deposito di bank lain, dan item2 kas dapat proses pengumpulan. 2. Sekuritas2 investasi: pada umumnya sekuritas2 utang, baik sekuritas pemerintah maupun perusahaan. 3. Pinjaman2 & sewa2,: pada umumnya terdiri dari 5 kategori.

14 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN BANK (3)
a. pinjaman2 yang dijamin dengan RE, b. pinjaman2 komersial & individu, termasuk pinjaman2 kepada lembaga depositori, c. pinjaman2 kepada individu untuk RT, keluarga, & pengeluaran pribadi, d. pinjaman2 untuk membelanjai produksi pertanian, e. semua pinjaman2 lain & piutang pembelajaan sewa.

15 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN BANK (4)
4. Premi2, aset2 tetap, & sewa yang dikapitalisasi. 5. RE lain: RE lain yang dimiliki oleh bank & biasanya mewakili properti yang didapat melalui penyitaan jami-nan atas pinjaman yang bermasalah. 6. Aset2 lain: meliputi aset2 tidak nyata.

16 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN BANK (5)
Laporan laba: LK yang memperlihatkan semua kategori pendapatan & pengeluaran, keuntungan atau kerugian bersih selama periode tertentu,& jumlah dividen yang dibagi, L/R mengukur kinerja keuangan perusahaan sampai periode waktu berakhir, seperti tahunan, triwulanan, atau bulanan.

17 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN BANK (6)
Laporan laba rugi meliputi: 1. Pendapatan bunga, 2. Pendapatan nonbunga, 3. Beban bunga, 4. Beban lain2, 5. Beban pajak pendapatan, 6. Pendapatan bersih.

18 ANALISIS KINERJA BANK DENGAN RASIO KEUANGAN (1)
Rasio2 keuangan dikonstruksi dengan membentuk rasio2 data akuntansi yang ada dalam laporan laba rugi & neraca. Untuk tujuan evaluasi, rasio2 keuangan suatu bank, dibandingkan dengan kelompok bank setara, atau dibandingkan dengan rasio2 keuangan periode sebelumnya. Rasio2 yang biasa digunakan meliputi: profitabilitas, kapitalisasi, kualitas aset, efisiensi operasi, likuiditas, dan sensitivitas bunga.

19 ANALISIS KINERJA BANK DENGAN RASIO KEUANGAN (2)
Rasio2 profitabilitas meliputi: 1. ROE, ROA, NIM. ROE = (Pendapatan bersih/ Modal ekuitas total) x 100. ROA = (Pendapatan bersih/ Aset total) x 100. ROE = ROA x EM EM (pengali ekuitas) = (Aset total/ Ekuitas Total).

20 ANALISIS KINERJA BANK DENGAN RASIO KEUANGAN (3)
ROE = (Margin laba x Pemanfaatan Aset x Pengali ekuitas). NIM (margin bunga bersih) = [(Pendapatan bunga bersih – Beban bunga total)/ (Aset2 yang menghasilkan pendapatan rata2)]. TEY (yield ekuivalen-pajak) = i/(1 – t).

21 ANALISIS KINERJA BANK DENGAN RASIO KEUANGAN (4)
Kapitalisasi secara langsung berpengaruh terhadap tingkat pengembalian ekuitas. Rasio leverage dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan bank juga. ROA (-), maka ROE (-). Kualitas aset diindikasikan dengan dua rasio: 1. provisi untuk kerugian2 pinjaman, dan 2. rasio pinjaman. Rasio provisi untuk kerugian = (Provisi untuk kerugian pinjaman/ Pinjaman & pinjaman total) x 100.

22 ANALISIS KINERJA BANK DENGAN RASIO KEUANGAN (5)
Rasio pinjaman = (Pinjaman bersih/ Aset total) x 100. Cadangan untuk kerugian2 pinjaman = (Cadangan untuk kerugian2 pinjaman – Tanpa-beban kotor + Provisi untuk kerugian2 pinjaman + Pemulihan. Tanpa-beban bersih = Tanpa-beban kotor + Pemulihan. Efisiensi operasi berkaitan dengan produksi output, seperti rekening deposito & pinjaman, & jasa2 sekuritas, pada biaya minimum per rupiah (atau rekening).

23 ANALISIS KINERJA BANK DENGAN RASIO KEUANGAN (6)
Sejumlah rasio dapat dihitung untuk menyediakan informas atas kontrol biaya biaya dengan secara sederhana terbagi rekening beban yang ber-macam2, dengan beban operasi total untuk kategori2 beban yang berbeda. Likuiditas dapat didefinisikan sebagai tingkat dalam mana bank mempunyai dana tersedia untuk memenuhi permintaan kas bagi pinjaman & penarikan deposito. Rasio yang dapat digunakan: 1. rasio investasi sementara, dan 2. ketergantungan kewajiban gejolak.

24 ANALISIS KINERJA BANK DENGAN RASIO KEUANGAN (7)
Rasio investasi sementara = [(Penjualan dana SBI + Sekuritas investasi dengan jatuh tempo 1 atau kurang dari satu tahun + Dana terkait dengan bank)/ Aset total]. Ketergantungan kewajiban yang bergejolak = (kewajiban bergejolak total – Investasi sementara)/ Pinjaman2 & sewa2 dab sewa jangka panjang bersih].

25 ANALISIS KINERJA BANK DENGAN RASIO KEUANGAN (8)
Rasio2 keuangan lain: 1. tingkat pajak, dan 2. sensitivitas bunga. Tingkat pajak = (Pembayaran pajak total/ Pendapatan bersih sebelum pajak) x 100. Rasio kesenjangan Rp = [(Aset2 sensitif tingkat bunga – Kewajiban2 sensitif tingkat bunga)/ Aset total] x 100.

26 EVALUASI KINERJA BERDASAR PROFIT EKONOMI (1)
Ada dua macam ukuran kinerja berbasis ekonomi: 1. RAROC, dan 2. EVA. Penerapan terhadap penentuan harga pinjaman, RAROC mengalokasi modal ekuitas bergantung pada risiko kerugian, menghitung tingkat pengembalian atas ekuitas, & kemudian menggunakan informasi ini dalam penentuan harga pinjaman untuk meyakinkan bahwa mereka profitabel kepada bank.

27 EVALUASI KINERJA BERDASAR PROFIT EKONOMI (2)
EVA dapat didefinisikan dengan rumus sbb.: EVA = Keuntungan yang disesuaikan – Biaya modal peluang. Para manajer dapat menerapkan EVA untuk pinjaman, proyek2, lini produk, dsb., dalam kaitannya untuk mengevaluasi apakah investasi akan dapat disesuaikan dalam ketentuan memberikan balas jasa bagi para pemegang saham.

28 TUGAS TERSTRUKTUR Halaman 78-82.
Questions, Nomor: 3.1, 3.3, 3.4, 3.6, 3.7, 3.10, 3.12, 3.14, 3.16, 3.17. Problems, Nomor: 3.1, 3.3, 3.4. Terima kasih & wasalam!


Download ppt "EVALUASI KINERJA BANK 1. PENDAHULUAN 2. KINERJA INTERNAL"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google