Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehFigo Damayanti Telah diubah "9 tahun yang lalu
2
Percepction of Supply, Demand and fertility regulation Types of Fertility Decisions Rules and Models for fertility decesions Communication and Power In Decisions The Fertility Transition and Decision Making
3
Perceptions of Supply Perception of Demand Persepsi biaya pengaturan fertilitas Alternatives to fertility Keputusan Fertilitas : Jenis-Jenis Keputusan Model Pengambilan Keputusan dalam Fertilitas Komunikasi dan kekuatan dalam keputusan Transisi Frtilitas dan pembuatan Keputusan Konsep Dasar
4
A.Perception Of Supply Tergantung pada: 1.Tingkat Kesuburan seorang perempuan yang dipengaruhi oleh : Keturunan Kesehatan Umur Siklus Menstruasi secara teratur Frekuensi Berhubungan Sex Lama Menyusui dll
5
2. Kelangsungan Hidup Bayi dan anak : Jika Mortalitas bayi dan anak tinggi, maka pasangan harus lebih banyak melahirkan untuk mencapai suatu ukuran keluatga tertentu. Orang tua menginginkan anaknya sebagai jaminan ekonomi dan Jaminan hari tua
6
Persepsi Permintaan dipengaruhi oleh: Besar ukuran keluarga yg diinginkan Tingkat kepentingan jenis kelamin bagi org tua Persepsi orang tua tentang nilai dan manfaat dari anak Tingkat sosial ekonomi keluarga Biaya Pendidikan
7
Biaya subjekti: 1. biaya fisik dan normatif 2. Kekhawatiran efek samping atas pemakaian kontrasepsi Biaya Objektif : Waktu, Jarak dan biaya biaya untuk mendapatkan informasi dan efek samping akibat metode kontrasepsi
8
Keputusan fertility berhubungan dengan perilaku alternatif, ada pertimbangan costs and benefit Seperti dikatakan Oppong (di volume ini) selain sisi ekonomis, Anak juga memberikan status politis dalam komunitas: mereka memastikan kekeluargaan terikat, dan bisa menaikkan pengaruh dan kekuatan wanita dalam keluarga, termasuk kendali atas kerja mereka, persekutuan perkawinan, dan fertilitas di kemudian hari. Anak bisa memberikan status social karena pengakuan, prestise, dan rasa hormat sesuai dengan perkawinan dan keibuan, mendorong kea rah senioritas yang lebih besar dalam kelompok lokal dan keluarga besar. Akhirnya, kepuasan fisik bisa diperoleh lewat perkawanan dan cinta anak.
9
1.NON DECISIONS terjadi ketika pasangan salah dalam memprediksi kesuburan atau kurangnya pengetahuan tentang pengaturan fertilitas. 2. PASSIVE persepsi terbatas pada kebiasaan atau budaya yang ada dikeluarga atau rumah tangga dimana hal ini membatasi dalam pengambilan keputusannya 3. ACTIVE pasangan harus tahu beberapa hal: peluang kehamilan, kemungkinan mengatur fertilitas, dan fakta bahwa kerugian dan manfaat dipertimbangkan pada hasil fertilitas
10
4. AMBIVALENT Wanita cenderung tidak ingin menambah anak tetapi dia tidak memakai kontrasepsi 5. NON RATIONAL Jika seseorang bertindak tidak sesuai dengan keinginannya.
11
1.Keputusan fertilitas didasarkan pada budaya/faktor-faktor normatif (leibestein, 1981) 2.Membandingkan beberapa alternatif kemudian memilih yg terbaik (mills 1977) 3.the expectancy x value model bi = ( ∑biai) wi + ( ∑nbi mci ) w2 dimana :
12
BI = Fungsi dari keyakinan individu tentang konsekuensi dari perilakunya Ai = Evaluasi dari perilaku NBi = Kepercayaan tentang pendapat orang lain Mci = Motivasi untuk setuju dengan yang lain W1,W2 = Kepentingan relatif dari masing- masing komponen dari BI
13
4. The Judgment – Valuation – Integration – Choice Model. Judgment : dimana pembuat keputusan mengetahui konsekuensi yang mungkin terjadi. Valuation : dimana setiap konsekuensi masing-masing konsekuensi diamati berdasarkan nilai-nilai subjektif dari keinginannya intergration, nilai-nilai dari konsekuensi digabungkan menjadi evaluasi perilaku choice, individu membandingkan penilaian perilaku kemudian memilih perilaku yang paling baik
14
Dari pengambilan keputusan ini semuanya tergantung dari individunya karena setiap indiviud berbeda-beda dalam kepercayaan dan aturan-aturan yang dimiliki individu. Tiga jenis aturan yang diajukan yaitu : additive, dimana evaluasi menyeluruh setiap alternatif adalah jumlah nilai-nilai yang berkait dengan setiap konsekuensinya; conjunctive/additive, dimana seseorang menghilangkan semua alternatif dengan konsekuensi yang tidak dapat diterima dan kemudian mengevaluasi alternatif yang masih ada menurut sebuah model aditif; satu konsekuensi, dimana perbandingan antar perilaku didasarkan hanya pada satu konsekuensi dan responden tidak tertarik dengan semua konsekuensi lainnya.
15
1.Konsekuensi tidak selalu diketahui dan terkadang tidak dapat masuk dalam perhitungan. 2.Peluang mendapatkan informasi yang akurat berbeda pada setiap orang (Pitz, 1980; Pits dan lainnya, 1980) dan mungkin mempertimbangkan secara tidak akurat likelihood dari konsekuensi-konsekuensi yang berbeda (Tversky dan Kahneman, 1974). 3.pengumpulan informasi konsekuensi dan probabilitas memakan banyak waktu, dan nilai informasi mungkin menjadi lebih berat oleh biaya pengumpulannya, terutama di negara berkembang (Meeker, 1980). 4.proses pembuatan keputusan sendiri mempunyai biaya normatif dan fisik terkait, seperti halnya pengetahuan yang dibutuhkan untuk aktivitas seksual, perasaan malu berkaitan dengan pemeriksaan kesehatan, kebutuhan akan diskusi KB dengan pasangan atau orang lain, dan ketakutan dalam mengungkapkan. 5.keputusan fertilitas mungkin melibatkan suatu campuran konsekuensi, biaya dan keuntungan yang menghasilkan suatu situasi ambivalensi. Finally, tingkat rasionalitas mungkin tergantung pada perspektif apa yang betul- betul dipertimbangkan.
16
a.couple communication fertility komunikasi diasumsikan pada empati yang lebih besar/banyak dan meningkatkan kemampuan pasangan untuk bertindak bersama dalam mencapai tujuan b.marital power, dominance & fertility terkait dengan kekuatan pembuatan keputusan akhir istri atas aspek kehidupan keluarga Egalitarianisme Resolution of disagreement and conflict c.Pengaruh kelurga dan bukan keluarga pengaruh orang tua dalam pembuatan keputusan fertilitas lebih kepada: mengotrol pola produksi, konsumsi makanan, perawatan kesehatan, kontrol fertilitas. Keputusan fertilas juga dipengaruhi oleh bukan keluarga yakni: kerabat, tetangga, perkumpulan, pemuka masyarakat, perawat kesehatan, dan otorisasi negara.
17
1.tidak ada perubahan dasar dalam pembuatan keputusan konsekuensi dari pemeliharaan/perawatan - biaya ukuran keluarga juga menjadi perhitungan biaya konsekuensi dari biaya pemeliharaan penurunan keinginan jumlah anak
18
2. proses pengambilan keputusan mengalami perubahan yang mendasar dari pasif menjadi aktif 3. pengambilan keputusan fertility berubah dari kelompok tua diserahkan kepada pasangan langsung 4. perubahan transisi demografi mempengaruhi tingkat fertilitas dari tfr tinggi menjadi turun
19
Riset empiris pada proses pembuatan keputusan fertilitas menawarkan perspektif alternatif dalam bagaimana suplai akan anak, permintaan anak dan pengaturan biaya fertilitas yang diraskan dan dipertimbangkan oleh seseorang. Bagaimanapun beberapa studi telah menguji/meneliti persepsi-persepsi ini secara stimulan termasuk persepsi tentang sumber alternatif dari kepuasan secara ekonomi, politik, status dan fisik yang diberikan keluarga – keluarga yang besar.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.