Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SISTEM PENGENDALIAN INTERN (SPI).

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SISTEM PENGENDALIAN INTERN (SPI)."— Transcript presentasi:

1 SISTEM PENGENDALIAN INTERN (SPI).
PERTEMUAN 10 SISTEM PENGENDALIAN INTERN (SPI). I. Definisi SPI. SPI adalah suatu struktur pengendalian yg terdiri dari kebijakan & prosedur yg diciptakan untuk memberikan jaminan yang memadahi agar tujuan organisasi dapat tercapai. Sudut kepentingan klien Alasan dibentuknya sistem pengendalian internal oleh perusahaan adalah untuk membantu tercapainya tujuan. Sudut kepentingan auditor Auditor harus mendapatkan cukup pemahaman atas struktur pengendalian internal untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, pengaturan waktu dan luas pengujian

2 II. Konsep Dasar SPI. Tanggung jawab manajemen Manajemen dan bukan auditor yang harus menyusun dan memonitor struktur pengendalian internal. Konsep ini sesuai dengan ketentuan yang menyatakan bahwa manajemen dan bukan auditor yang bertanggung jawab dalam menyusun laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku Kepastian yang wajar suatu perusahaan harus mengusahakan struktur pengendalian internal yang memberikan kepastian yang wajar, tetapi bukan mutlak, bahwa laporan keuangan telah disajikan dengan wajar

3 Keterbatasan yang melekat (inheren)
struktur pengendalian internal tidak dapat dianggap sepenuhnya efektif, meskipun telah dirancang dan disusun dengan sebaik-baiknya. Bahkan meskipun sistem yang ideal telah dirancang, keberhasilan tetap tergantung pada kompetensi dan keandalan daripada pelaksanaannya. Contoh perhitungan persediaan dimana karyawannya bekerja ceroboh, pehitungan persediaan cendrung tidak benar Metode pengolahan data konsep pengendalian internal berlaku sama dengan sistem manual maupun komputerisasi (EDP = electronic data processing)

4 III. Tujuan Pokok SPI. a. Menjaga kekayaan. b. Mendorong efesiensi. c. Mendorong dipatuhinya peraturan & kebijaksanaan. d. Mengecek ketelitian dan keandalan data.

5 IV. Tujuan Lain SPI. Setiap transaksi yang dicatat adalah sah (validitas). SPI tidak dapat memberikan transaksi-transaksi fiktif dan yang sebenarnya tidak terjadi di dalam jurnal atau catatan akuntansi lainnya Setiap transaksi diotorisasi dengan tepat (otorisasi). Kalau transaksi yang tidak diotorisasi terjadi, hal ini mengakibatkan adanya transaksi yang curang, dan juga dapat mengakibatkan pemborosan atau pengrusakan terhadap aktiva perusahaan Setiap transaksi yang terjadi dicatat (kelengkapan). Setiap prosedur yang dimiliki klien harus memberikan pengendalian untuk mencegah penghilangan setiap transaksi dari catatan

6 Setiap transaksi dinilai dengan tepat (penilaian)
Setiap transaksi dinilai dengan tepat (penilaian). SPI yang memadai selalu disertai dengan prosedur untuk menghindari kesalahan dalam perhitungan dan pencatatan setiap transaksi pada berbagai langkah proses pencatatan Setiap transaksi diklasifikasi dengan tepat (klasifikasi). Klasifikasi perkiraan yang tepat, sesuai dengan bagan perkiraan klien, harus ditetapkan didalam jurnal kalau laporan keuangan hendak dinyatakan dengan tepat. Klasifikasi ini juga mencakup berbagai kategori seperti divisi dan hasil produk

7 Setiap transaksi dicatat pada waktu yang tepat (ketepatan waktu)
Setiap transaksi dicatat pada waktu yang tepat (ketepatan waktu). Pencatatan setiap transaksi baik sebelum atau setelah saat terjadinya, selalu menimbulkan kemungkinan adanya kelalaian untuk mencatatnya atau dicatat dengan jumlah yang tidak benar.jika keterlambatan pencatatan terjadi pada akhir periode maka laporan keuangan akan mengandung kesalahan Setiap transaksi dimasukkan dengan tepat kedalam catatan tambahan dan diikhtisarkan dengan benar (posting dan ikhtisar). Dalam beberapa keadaan, masing-masing transaksi diikhtisarkan (dirangkum menjadi satu) dan dijumlahkan sebelum dicatat kedalam jurnal yang bersangkutan. Kemudian jurnal tersebut diposting ke dalam buku besar, kemudian dikhtisarkan lagi untuk menyusun lap. keuangan

8 IV. Elemen/Unsur SPI. Mengevaluasi lingkungan pengendalian
akuntan pemeriksa mempelajari dan mengevaluasi lingkungan pengendalian untuk mengevaluasi sikap, kesdaran dan tindakan manajemen dan komite pemeriksa yang berhubungan dengan pentingnya pengendalian dan tekanan dalam perusahaan. Dalam melakukan evaluasi, akuntan pemeriksa harus mengakui bahwa yang lebih penting adalah transaksi bukan kualitas legalnya. Lingkungan pengendalian mempunyai peranan yang penting didalam mencegah pengelapan laporan keuangan, terutama bagi perusahaan yang besar dan go-public

9 Mengevaluasi system akuntansi
mempelajari dan mengavaluasi sistem akuntansi, meliputi : transaksi-transaksi yang pokok di dalam perusahaan Catatan akuntansi, dokumen pendukung, rekening khusus dalam laporan keuangan, termasuk didalamnya proses dan pelaporan transaksi Pemrosesan data akuntansi yang meliputi penggunaan komputer untuk pemrosesan data Proses dalam penyusunan laporan keuangan untuk menyediakan laporan keuangan, termasuk estimasi akuntansi yang significan

10 Mengevaluasi prosedur pengendalian
struktur pemeriksaan normalnya memperoleh pengetahuan tentang prosedur pengendalian khusus yang berhubungan dengan lingkungan pengendalian dan sistem akuntansi. Pada umumnya mempelajari dan mengevaluasi prosedur pengendalian yang berhubungan dengan laporan keuangan tidak diperlukan dalam perencanaan pemeriksaan. Bagaimanapun juga, hal ini diperlukan bagi akuntan pemeriksa untuk mengetahui kunci pengendalian yang berkenaan dengan rekening atau transaksi yang mempunyai tingkat risiko yang tinggi

11 V. Alasan Diperlukannya SPI.
a. Dari sudut klien. 1. Penyediaan data. 2. Mengamankan aktiva. 3. Efesiensi operasi. 4. Taat kebijakan. b. Dari sudut auditor. 1. Perencanaan audit. 2. Penentuan waktu. 3. Penentuan sifat. 4. Luas pengujian.


Download ppt "SISTEM PENGENDALIAN INTERN (SPI)."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google