Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
INTERFERENTIAL CURRENT
Wahyuddin, SSt Disampaikan pada mata kuliah Elektrofisika dan Sumber Fisis I Program Reguler Jurusan Fisioterapi Universitas Indonusa Esa Unggul Jakarta
2
Pendahuluan IFC arus frek menengah (middle frecuency current)
Penggabungan dua buah arus dengan frekuensi berbeda Fenomena yang terjadi secara simultan pada suatu media akibat superimposition satu arus terhadap arus lain Bentuk arus interferensi merupakan arus sinusoidal biphasic simetris. Dalam aplikasi klinis sering digunakan frekuensi 2000 dan 4000 Hz tergantung pada tujuan yang diinginkan.
3
Perbedaan arus menghasilkan amplitudo modulasi.
Besarnya frekuensi amplitudo modulasi (AMF) ditentukan oleh selisih antara kedua arus frekuensi treatmen. Modifikasi amplitudo modulasi dilakukan melalui pengaturan spektrum pulsa arus dapat diatur sempit/lebar dan melonjak tajam/datar. Berkaitan dengan aplikasi pada kondisi yang diterapi. Perbedaan AMF akan membedakan sensasi yang dirasakan pasien
4
Interferential current sangat sering digunakan dalam aplikasi klinis.
Kemampuan penetrasi lebih dalam tidak adanya tahanan pada kulit, karena untuk menurunkan resisten jaringan frekuensi harus ditingkatkan. Aplikasi dengan intensitas tinggi tidak menyebabkan iritasi kulit di bawah elektrode sehingga lebih nyaman dirasakan pasien.
5
Efek fisiologis stimulasi afferent nerve fibers bermyelin tebal menyebabkan pengurangan nyeri dan normalisasi keseimbangan neuro-vegetative berupa rileksasi dan peningkatan sirkulasi. Stimulasi afferent nerve fibers bermyelin tebal menghambat atau memberikan efek blocking aktifitas afferent nerve fibers bermyelin tipis persepsi nyeri berkurang atau dihilangkan.
6
Lullies H (Elektrophysiologische Voraussetzunen der Elektrodiagnostik und Therapie, Elektromedizinband) “masking effect”. Melzack dan Wall efek stimulasi afferent nerve fibers bermyelin tebal sebagai “gate control” theory yang intinya adalah stimulasi secara selektif afferent II dan II untuk inhibisi afferent IV (nocicencoric) di lamina V. Berkaitan dengan endorphine release theory nyeri kronis terjadi hipoaktifitas system endorphine sehingga kebutuhan endorphine meningkat.
7
Pengurangan nyeri melalui stimulasi afferent nerve fibers bermyelin tebal akan menormalisasi keseimbangan neurovegetative yang akan mendumping symphathetic system sehingga terjadi rileksasi dan peningkatan sirkulasi yang menghasilkan pengurangan nyeri melalui stimulasi affrent II dan III. Stimulasi nerve fibers bermyelin pada jaringan otot dan kulit menyebabkan symphatetic reflex berkurang yang diikuti post-excitatory depression pada aktifitas symphatetic reflex
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.