Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAchmad Oktavia Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
POLA-POLA PENGEMBANGAN PSIKOLOGI ISLAMI
PERTEMUAN KE-5 POLA-POLA PENGEMBANGAN PSIKOLOGI ISLAMI REFERENSI : Bastaman, H.D Integrasi Psikologi dengan Islam. Menuju Psikologi Islami. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Nashori, F Agenda Psikologi Islami, Yogyakarta : Pustaka Pelajar
2
Similarisasi Paralelisasi Komplementasi Komparasi Induktivikasi
ENAM POLA “ISLAMISASI SAINS” DENGAN PSIKOLOGI SEBAGAI ILUSTRASI (Bastaman, 1995) Similarisasi Paralelisasi Komplementasi Komparasi Induktivikasi Verifikasi
3
Similarisasi Menyamakan konsep-konsep sains dengan konsep yang berasal dari agama, meski belum tentu sama Mengakibatkan biasnya sains dan direduksinya agama ke taraf sains Contoh : Nafs al-amarah, al-lawwamah, al-muthmainnah disamakan dengan id, ego, dan super ego Qalbu disamakan dengan super ego
4
Paralelisasi/ Ayatisasi
Menganggap paralel konsep yang berasal dari Al Qur’an dengan konsep yang berasal dari sains, karena kemiripan konotasinya tanpa menyamakan (mengidentikkan) keduanya Sering digunakan sebagai penjelasan ilmiah (scientific explanation) atas kebenaran ayat Al Qur’an dalam rangka menyebarkan syi’ar Islam kepada kelompok masyarakat tertentu Misal : Menganggap perang dunia ketiga dengan kiamat Menjelaskan perjalanan isra’ dan mi’raj paralel dengan perjalanan ke luar angkasa dg rumus S = v.t (jarak = kecepatan x waktu), faktor kecepatannya = tak terhingga
5
Komplementasi Sains dan agama saling mengisi, saling memperkuat, tetapi tetap mempertahankan eksistensi masing-masing Terjadi saling mengabsahkan/justifikasi antara sains dengan agama Contoh : Manfaat puasa ramadhan untuk kesehatan, dijelaskan dengan prinsip dietary Kebijakan keluarga berencana didukung oleh ayat dalam al Qur’an dan hadist nabi
6
QS. An Nisaa‘ : 9 Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.
7
Komparasi Membandingkan konsep/teori sains dengan konsep/wawasan agama mengenai gejala yang sama. Contoh : Teori motivasi dari psikologi dibandingkan dengan konsep motivasi yang dijabarkan dari ayat-ayat Al Qur’an
8
Induktivikasi Asumsi-asumsi dasar dari teori ilmiah yang didukung oleh temuan empirik dilanjutkan pemikirannya secara teoritis abstrak ke arah pemikiran metafisik/gaib, kemudian dihubungkan dengan prinsip agama dan Al Qur’an mengenai hal tersebut Contoh : Keteraturan dan keseimbangan yang sangat menakjubkan di dalam alam semesta ini menyimpulkan adanya hukum Maha Besar yang mengatur
9
Verifikasi Mengungkapkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang menunjang dan membuktikan kebenaran Al Qur’an dan Al Hadist Contoh : Penelitian tentang potensi madu sebagai obat yang dihubungkan dengan Q.S. An Nahl ayat 69, dan H.R Ibnu Majah,”Lazimkanlah memakai dua macam obat, yaitu Al Qur’an dan madu” Penelitian tentang efek pengalaman dzikrullah terhadap ketenangan perasaan, sesuai dengan Q.S. Ar-Ra’ad ayat 28
10
EMPAT POLA PENGKAJIAN PSIKOLOGI ISLAMI (Nashori, 2002)
Menjelaskan ajaran Islam, masalah umat Islam menggunakan konsep psikologi (Psikologi menjelaskan Islam) Membandingkan konsep tentang manusia berdasarkan kajian psikologi dan Islam (Perbandingan Psikologi dengan Islam) Memberikan perspektif Islam terhadap konsep psikologi (Penilaian Islam terhadap Psikologi) Mengembangkan ilmu pengetahuan tentang manusia yang dasarnya diangkat dari perspektf Islam (Membangun konsep psikologi berdasarkan Islam)
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.