Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

TEORI, MODEL, PENDEKATAN,STRATEGI DAN METODEE

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "TEORI, MODEL, PENDEKATAN,STRATEGI DAN METODEE"— Transcript presentasi:

1 TEORI, MODEL, PENDEKATAN,STRATEGI DAN METODEE
NUNUK SURYANI

2 nunuksuryani.staff.fkip.uns.ac.id

3 Belajar? Usaha sadar seseorang untuk merubah tingkah laku, melaui interaksi dengan sumber belajar Perubahan tingkah laku yang dihasilkan bersifat permanen dan ke arah positif. Perubahan tingkah laku dapat berupa kognitif, afektif, psikhomotorik Proses belajar hanya bisa berlangsung jika terjadi interaksi antara si belajar dengan sumber belajar

4 Belajar, Mengajar dan Pembelajaran
Terjadinya proses belajar tidak selalu harus ada orang yang mengajar Kegiatan belajar tak dapat diwakili orang lain, harus dialami sendiri oleh si belajar Mengajar merupakan upaya untuk membuat orang lain belajar Peran utama (dosen/guru, tutor, Instruktur) adalah menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar pada si belajar

5 DASAR MODEL PEMBELAJARAN
TEORI BELAJAR DASAR MODEL PEMBELAJARAN Pendekatan-Strategi-Metode dan Teknik Pembelajaran

6 TEORI

7 PENDAHULUAN sebuah teori adalah seperangkat prinsip-prinsip teoritis yang secara logis terintegrasi dan bisa menjadi basis untuk penelitian empiris dimana pernyataan-pernyataan teori tersebut diuji. Misalnya; sebuah pernyataan teoritis yang menjelaskan bagaimana variabel yang terkait dengan siswa berhubungan dengan strategi pembelajaran atau bagaimana kegiatan-kegiatan yang berbeda dilaksanakan dalam sebuah prosedur pengembangan. Sebuah teori teknologi pendidikan terdiri dari serangkaian pernyataan yang konsisten satu sama lainnya dan saling merujuk satu sama lainnya.

8 PERNYATAAN TEORITIS EMPAT PERSPEKTIF
Pernyataan teoritis digambarkan sekurang-kurangnya melalui empat perspektif ; Obyek, Asal usul /keaslian, Sofistikasi /kecanggihan, dan justifikasi (lihat gambar 55.1).

9 PERSPEKTIF OBJEK variasi yang pertama
pernyataan teoritis yang terkait dengan prinsip-prinsip pembelajaran. Variasi yang kedua dari pernyataan teoritis menekankan pada ciri khas teknologi untuk intervensi pembelajaran, alat-alat untuk pembelajaran. Variasi pernyataan teoritis yang ketiga, obyek pernyataan teoritis adalah desain atau proses pengembangan. membahas prosedur-prosedur apa atau instrument-instrumen apa yang sesuai dengan jenis desain problem

10 PERSPEKTIF ASAL USUL Posisi yang pertama adalah orientasi pada praktik dan pelaksanaan prkatek. Pernyataan teoritis berakar pada praktik dan hasil dari sebuah refleksi desain dan praktik pengembangan. Posisi yang kedua adalah Theory driven dan theory oriented. Pernyataan teoritis adalah hasil dari usaha yang secara sengaja untuk menyimpulkan sebuah desain atau prinsip-prinsip pengembangan dari teori-teori yang penting (misalnya; teori belajar, teori system, teori aktivitas) atau perspektif teoritis tertentu posisi yang ketiga dimana teori desain pembelajaran dikembangkan dengan mengaplikasikan perspektif teoritis tertentu sampai pada sebuah desain pembelajaran tertentu.

11 PERSPEKTIF SOPHISTIKASI/KECANGGIHAN
Pada level kecanggihan teoritis dan justifikasi empiris pada pernyataan teoritis jelas berbeda. Dalam beberapa kasus, pernyataan teoritis adalah gabungan dari ekspresi-ekspresi teoritis yang terpisah-pisah; misalnya, dalam session kesimpulan pada studi empiric, sejumlah implikasi desain pembelajaran disebutkan. Bagaimanapun tipikal desain pembelajaran nampaknya banyak model descriptive dan preskriptif yang terkait dengan isu-isu teknologi pendidikan (Reigeluth, 1983a, 1999)

12 PERSPEKTIF JUSTIFIKASI
Bukti empiris ini bisa digabungkan melalui metode kuantitatif dan kualitatif atau bahkan keduanya. (misalnya, studi eksperimental, studi kasus, penelitian dan pengembangan). Kecanggihan teoritis dan justifikasi empiris tidak bisa berjalan beriringan; misalnya, meskipun Merrill (2002) mengklaim bahwa ketepatan teoritis dari prinsip-prinsip pertama pembelajaran, dia juga menspesifikasikan perlunya untuk menguji validitas empiris terhadap pernyataan-pernyataan teoritits tersebut.

13 TEORI DESKRIPTIF Teori-teori deskriptif dalam bidang teknologi pendidikan bertujuan untuk menjadi model dan menjelaskan apakah proses pembelajaran dan belajar berpengaruh dengan pembelajaran yang dikembangkan. Dengan memberikan model pada pembelajaran dan proses pengembangan, pernyataan teoritis mengidentifikasi variabel mana yang relevan dan bagaimana variabel-variabel tersebut terkait satu sama lainnya.

14 TEORI PRESKRIPTIF Pada dasarnya teori perspektif mengkhususkan pada bagaimana sebuah pembelajaran (secara umum atau lebih khusus) seharusnya bisa melihat bagaimana kelompok-kelompok siswa tertentu dapat mencapai tujuan pembelajaran dan bagaimana proses pengembangan seharusnya bisa meningkatkan kemungkinan bahwa pembelajaran yang sesuai dapat dikembangkan.

15 TEORI DESKRIPTIF DAN PRESKRIPTIF
Kelebihan dan Kekurangan teori Belajar Deskriptif Kelebihan teori Belajar Deskriptif 1). lebih terkonsep sehingga siswa lebih memahami materi yang akan disampaikan 2). mendorong siswa untuk mencari sumber pengetahuan sebanyak-banyaknya dalam mengerjakan suatu tugas. Kekurangan teori Belajar Deskriptif 1). kurang memperhatikan sisi psikologis siswa dalam mendalami suatu materi. B. Kelebihan dan Kekurangan teori Belajar Preskriptif Kelebihan teori Belajar Preskriptif 1). lebih sistematis sehingga memiliki arah dan tujuan yang jelas. 2). banyak memberi motivasi agar terjadi proses belajar. 3). mengoptimalisasikan kerja otak secara maksimal. Kekurangan teori Belajar Preskriptif 1). membutuhkan waktu cukup lama

16 Kesimpulan 1.) Teori belajar adalah deskriptif karena tujuan utamanya menjelaskan proses belajar, sedangkan teori pembelajaran adalah preskriptif karena tujuan utamanya menetapkan metode pembelajaran yang optimal 2.) Teori pembelajaran preskriptif dimaksudkan untuk mencapai tujuan, sedangkan teori pembelajaran deskriptif dimaksudkan untuk memberikan hasil. itulah sebabnya, variabel yang diamati dalam teori-teori pembelajaran yang preskriptif adalah metode yang optimal untuk mencapai tujuan 3.) Teori belajar menaruh perhatian pada hubungan diantara variabel-variabel yang menentukan hasil belajar, atau bagaimana seseorang belajar. 4.) Teori pembelajaran menaruh perhatian pada bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain agar terjadi hal belajar, atau upaya mengontrol variabel-variabel yang dispesifikasi dalam teori belajar agar dapat memudahkan belajar

17 Teori Belajar Behaviourism Cognitivism Constructivism
Perubahan tingkah laku Perubahan Persepsi dan Pemahaman  proses, interaksi Pemaknaan pengetahuan proses hasil konstruksi, interaksi Stimulus-respon

18 Dua Aliran Psikologi yg ber-pengaruh dlm model pembelj
Behaviorisme Konstruktivisme Humanisme Kognitivisme TEORI BELAJAR

19 TEORI BELAJAR BEHAVIORISME Latihan berulang/drill
p b m Study tentang Tingkah laku teramati Latihan berulang/drill Motivasi ekstrinsik Belajar: S - R Hasil belajar: Well-structured knowldge Basic skills Belajar jika: ada stimulus siap mental Teacher-centered Direct instruction/Active teaching/ Mastery teaching

20 Tokoh-tokoh Behaviorisme
J.B. Watson, E.L. Torndike, B.F. Skiner, Gagne, dan Pavlov

21 Watson Behavior berarti tindakan (action) yang dapat dilihat dan diamati dengan cara yang obyektif Hub S-R kontiguitas (dibuat ada bersama TL tertentu) belajar adalah proses membentuk hubungan S-R Kekuatan hub S-R tergantung pada frekuensi ulangan adanya S-R Pentingnya drill dalam pembelajaran

22 Torndike Hub S-R diperkuat oleh reinforcement (pujian/ganjaran)
Dalam menjelaskan suatu konsep, guru hendaknya mengambil contoh yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Metode pemberian tugas dan metode latihan (drill and practice) akan lebh cocok. Dalam kurikulum, materi disusun dari yang mudah-sedang-sukar sesuai dengan tingkat kelas, dan tingkat sekolah.

23 Skinner teori operant conditioning
tingkah laku tidak hanya respon dari stimulus, tetapi suatu tindakan yang disengaja

24 KONSTRUKTIVISME

25 Tokoh-tokoh konstruktivisme
Kognitivisme: Koffka, Kohler, Wetheimer, Ausubel, Piaget, Bruner, dan Dienes; Humanisme: Vygotksy

26 Pandangan Konstruktivisme:
Belajar adalah: proses aktif dan konstruktif yang terjadi di lingkungan luar kelas mengubah informasi menjadi proses mental membangun pengetahuan dan pengertian dari pengalaman pribadi mengaitkan pengetahuan baru dg pengalaman lama (asimilasi) membangun penget. baru dr fenomena lama (akomodasi) proses kognitif untuk memecahkan masalah dunia nyata, menggunakan alat yang tersedia dalam situasi pemecahan masalah. bersifat situasional, interaktif bekerja dengan teman dalam konstruksi sosial yang berarti bagi dirinya proses pribadi terus-menerus untuk memonitor kemajuan belajar

27 Pandangan Konstruktivisme (lanjutan):
Pengetahuan: - merupakan interpretasi manusia terhadap pengalamannya tentang dunia - bersifat perspektif, konvensional, tentatif, evolusioner - ada di dalam pikiran manusia (bukan di buku teks) - pengetahuan/konsep baru dibangun: + bertahap dari waktu ke waktu + dalam konteks sosial + interaksi dengan konten + dengan mengintegrasikan info lama dg info baru + dengan kesadaran ttg apa yang dipelajari (metakognisi)

28 TEORI BELAJAR KOGNITIVISME
p b m Studi tentang Hasil belajar: Perkemb. struktur kognitif Life skills Adult role behaviors Self-regulated learning Proses/perub. kognitif Belajar: interaksi/adaptasi dg lingkungan Belajar: Asimilasi – Akomodasi – Ekuilibrium Pembelajaran: Konstruktivisme Diskoveri-inkuiri, PBL Kontekstual/STS/Salingtemas Perkembangan kognitif

29 Teori Gestalt: Koffka, Kohler, Wetheimer
Hukum pragnanz: organisasi psikologis selalu cenderung untuk bergerak ke keadaan penuh arti. Hukum kesamaan: hal-hal yang sama cenderung akan membentuk Gestal (kesatuan) Hukum keterdekatan: hal-hal yang saling berdekatan cnderung membentuk kesatuan Hukum ketertutupan: hal-hal yang tertutup cenderung membentuk kesatuan Hukum kontinyuitas: hal-hal yang kontinyu atau berkesinambungan akan cenderung membentuk kesatuan

30 Ausubel (Meaningful instruction – pembelajaran bermakna)
Bahan pelajaran akan lebih mudah dipahami jika bahan itu dirasakan bermakna bagi siswa Kebermaknaan: sesuai dengan struktur kognitif, sesuai struktur keilmuan, memuat keterkaitan Seluruh bahan (ihtisar/resume/rangkuman/ringkasan/bahan/peta) Peta konsep adalah bagan / struktur tentang keterkaitan seluruh konsep secara terpadu / terorganisir (herarkhis, distributive/menyebar)

31 Jean Piaget (Teori Perkembangan Kognitif)
merupakan teori konflik sosiokognitif yang berkembang menjadi aliran konstrukstivistik kemauan belajar anak banyak ditentukan oleh karsa individu keaktifan siswa merupakan faktor dominan keberhasilan belajar kemandirian merupakan jaminan ketercapaian hasil belajar yang optimal penataan lingkungan bukan penentu terjadinya belajar, tetapi mempermudah belajar

32 Lanjutan Piaget bisa berakibat kontraproduktif, budaya individualistik dan sokratik (self-generated knowledge – individualistic pursuit of truth), unggulan budaya barat teori psikogenesis: pengetahuan berasal dari individu, posisi siswa terpisah dengan interaksi sosial, penciptaan makna / pengetahuan akibat kematangan biologis, primer (individu) – sekunder (sosial). Mengutamakan interaksi dalam kelompok sebaya, bukan yang lebih dewasa

33 Lanjutan Klasifikasi perkembangan kognitif: sensory motor, pra operasional, operasional konkrit, dan operasional formal. Asumsi: konsep tersusun dalam jaringan laba-laba yang disebut skemata, konsep terkait akan terhubung: perlunya mengkaitkan pengetahuan baru dengan yang sudah ada, pengetahuan prasyarat memudahkan siswa memahami konsep. Perubahan struktur kognitif melalui adaptasi yang berimbang (equlibrasi): dengan proses asimilasi dan akomodasi

34 Jerome Bruner (perkembangan mental, kebermaknaan)
enactive (manipulasi obyek langsung) iconic (representasi gambar) symbolic (manipulasi simbol)

35 Dienes (Permainan) Dengan permainan siswa menjadi lebih tertarik dan tidak bosan terhadap bahan pelajaran yang diberikan

36 George Polya (Problem solving/ pemecahan masalah)
prosedur: memahami, merencanakan, melaksanakan, mengecek Ciri: siswa tertentang, tidak ada prosedur tetap, ada usaha Model: tidak rutin, soal cerita, soal terapan Strategi: penemuan terbimbing (guided discovery), investigasi, multiple solution, multiple methods of solution Pengembangan: Higher Order Thinking (kritis, kreatif, analitik)

37 Lanjutan Polya Proses: persiapan (koleksi, informasi, pengamatan, penyelidikan, pendapat) Analisis (definisi, klasifikasi, evaluasi) Inkubasi (pengendapan dalam pikiran) Iluminasi (munculnya ide baru tak terduga) Usaha sadar menjawab / menyelesaikan

38 TEORI BELAJAR HUMANISME

39 TEORI BELAJAR HUMANISME
Landasan teori p b m Menentang sistem otoriter Memandang siswa dari sudut siswa Pendekatan PBM: - Berpusat Siswa (fasilitatif) Pendidikan Multikultural Belajar Sosial (Bandura) Scaffolding (Vigotsky) Belajar: Mengubah lingk. Motivasi intrinsik Bebas dari ancaman Terarah/tujuan sendiri Bermakna bagi diri sendiri Pembelajaran: Modeling Belajar Kooperatif STS/Kontekstual

40 Lev Vygotsky (Teori Konstruktivisme Sosial)
teori sosiogenesis: primer (kesadaran sosial) – skunder (individu) tataran pertumbuhan kemampuan: sosial (interpsikologis, intermental) – spikologis (intrapsikologis, intramental) pembentukan pengetahuan dan perkembangan kognitif: faktor primer intermental, faktor skunder (diturunkan/derivatif) intramental terbentuk melalui internalisasi / penguasaan proses sosial Siswa berpartisipasi dalam kegiatan sosial tanpa makna, internalisasi / pengendapan, pemaknaan / konstruksi pengetahuan baru, transformatif (menyebabkan perubahan, tidak sekedar transfer)

41 Lanjutan Vygotsky Tingkat perkembangan kemampuan: aktual (mandiri) dan potensial (dibimbing, kolaborasi sebaya) – jarak: zona perkembangan proksimal) Perlunya contoh, demontrasi, prakteks dari orang yang lebih dewasa Proses konstruksi: konstruksi bersama, dengan bantuan yang diistilahkan dengan scaffolding (contoh petunjuk, pedoman, bagan/gambar, prosedur, balikan) Melandasi pembelajaran: kolaboratif/kooperative, pbl, kontekstual, autentik

42 Proses pembelajaran inspiratif menyenangkan Proses interaktif
menantang memotivasi MAHASISWA berpartisipasi aktif memberikan ruang bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian (bakat, minat dan KARAKTER POSITIP )

43 MODEL PEMBELAJARAN “Model Pembelajaran” adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang terorganisir secara sistemik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi dosen dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar. ?

44 Instructional and Nurturant Effect
Unsur-Unsur Dasar yang perlu ada dalam Model Pembelajaran(Joyce & Weil 2004) Syntax Social System Principle of Reaction Support system Instructional and Nurturant Effect

45 SINTAKS PEMBELAJARAN (STANDAR PROSES)
KEGIATAN PENDAHULUAN PENUTUP KEGIATAN INTI menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari Menjelaskan kompetensi pembelajaran

46 Pelaksanaan Proses Pembelajaran
KEGIATAN INTI melibatkan peserta mencari informasi Eksplorasi Konfirmasi Elaborasi menggunakan beragam pendekatan pembelajaran terjadinya interaksi antar peserta didik/Guru/Lingkungan membiasakan peserta didik dalam membaca dan menulis memfasilitasi memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertuluis; memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut

47 memfasilitasi peserta didik melakukan
KEGIATAN INTI Elaborasi lanjutan memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar Elaborasi Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi , baik lisan maupun tulisan, secara individu atau kelompok; memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan

48 memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi
memberikan umpan balik positif Konfirmasi memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi memfasilitasi memperoleh pengalaman yang bermakna memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi membantu menyelesaikan masalah berfungsi sebagai nara dan fasilitator memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi; memberi informasi untuk bereksplorasi lebih lanjut; memberi motivasi kepada peserta untuk bereksplorasi lebih lanjut.

49 Pelaksanaan Proses Pembelajaran
bersama mebuat rangkuman/kesimpulan pelajaran melakukan penilaian dan/atau refleksi memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil PENUTUP merencanakan kegiatan tindak lanjut meyampaikan pembelajaran berikutnya

50 Saling Berinteraksi Saling membantu Berbagi materi Semua saling berbicara Saling bertanya/ menjawab Asyik dengan apa yang dikerjakan

51 Ciri model pembelajaran
yang baik

52 Adanya keterlibatan intelektual – emosional peserta didik melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat, dan pembentukan sikap Adanya keikutsertaan peserta didik secara aktif dan kreatif selama pelaksanaan model pembelajaran Dosen bertindak sebagai fasilitator, koordinator, mediator dan motivator dalam kegiatan belajar Penggunaan berbagai metode, alat dan media pembelajaran

53 Batang Tubuh Model Pembelajaran

54 PENDEKTAN PEMBELAJARAN
Pendekatan pembelajaran adalah suatu rancangan /kebijaksanaan dlm memulai serta melaksanakan pengajaran suatu materi pembelajaran yang memberi arah & corak pd metode pengajarannya. Fungsinya: sbg pedoman umum dan langsung bagi langkah-Iangkah metode pengajaran yg akan digunakan

55 Jenis Pendekatan Pendekatan Pembelajaran berpusat pada Dosen(Teacher Centered Approach) Pendekatan Pembelajaran berpusat pada Mahasiswa (Student Centered Approach)

56 STRATEGI PEMBELAJARAN
Strategi pembelajaran adalah siasat atau kiat yang sengaja direncanakan oleh dosen, berkenaan dengan segala persiapan pembelajaran agar pelaksanaan nya lancar dan tujuannya tercapai secara optimal. Strategi pembelajaran dikelompokkan dalam : Expository-Discovery Learning Group-Individual Learning

57 Metode Pembelajaran Metode pembelajaran dpt dikatakan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

58 Macam-Macam Metode Pembelajaran
Metode ceramah : penuturan secara lisan oleh dosen pada mahasiswa di depan kelas. Metode tanya jawab : metode mengajar di mana dosen menanyakan hal-hal yang sifatnya faktual. Metode diskusi: dosen memberikan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya menggunakan informasi yang telah dipelajari untuk memecahkan suatu masalah. Metode kerja kelompok, dengan metode ini mahasiswa dalam suatu kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi atas kelompok-kelompok kecil untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode demonstrasi & eksperimen: dosen & mahasiswa mengadakan suatu percobaan.

59 Teknik Pembelajaran: Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan Dosen dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.

60 MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME MODEL PEMECAHAN MASALAH dll

61 MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL)
Pembelajaran Kontekstual adalah konsep pembelajaran yang mendorong dosen untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata mahasiswa. Dan juga mendorong mahasiswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.

62 LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Kembangkan pemikiran bahwa mahasiswa akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan mengkonstruksikan sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik. Kembangkan sifat ingin tahu mahasiswa dengan bertanya. Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompok) Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran. Lakukan refleksi di akhir penemuan. Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.

63 PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil mahasiswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Konsep Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif menciptakan interaksi yang asah, asih dan asuh, sehingga tercipta masyarakat belajar. Mahasiswa tidak hanya belajar dari Dosen tetapi juga dari sesama mahasiswa.

64 CIRI-CIRI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Saling ketergantungan positif Interaksi tatap muka Akuntabilitas individual Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi.

65 Keuntungan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif
Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial Memungkinkan para mahasiswa saling belajar mengenal sikap, ketrampilan, informasi, perilaku sosial, dan pandangan-pandangan Memudahkan mahasiswa melakukan penyesuaian sosial Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri/egois Meningkatkan rasa saling percaya kerpada sesama manusia

66 TEKNIK PEMBELAJARAN KOOPERATIF
A. Metode STAD (Student Teams Achievement Division) untuk mengajarkan kepada mahasiswa baik verbal maupun tertulis. Langkah-Langkah : Mahasiswa dibagi menjadi kelompok-kelompok. Tiap anggota menggunakan lembar kerja akademik kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar anggota tim. Tiap minggu atau 2 minggu dosen mengevaluasi untuk mengetahui penguasaan materi yang telah diberikan. Tiap mahasiswa dan tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadap materi, yang meraih prestasi tinggi diberi penghargaan.

67 MODEL KONSTRUKTIVISME
Landasan Teori Mahasiswa mengkonstruksi idea berdasarkan pengalaman dan interaksi dng sumber belajar Hasil belajar dapat ditampilkan dengan berbagai cara. Langkah : Orientasi, Penggalian Idea, Restrukturisasi Idea, Aplikasi Idea, Reviu, Membandingkan

68 Model Pemecahan Masalah/Studi Kasus Tujuan
Mengembangkan kemampuan analisis & memecahkan masalah/mengambil keputusan Topik nyata dalam kehidupan yang mempersyaratkan pemecahan masalah Evaluasi : proses kelompok & hasil pemecahan masalah

69 LANGKAH-LANGKAH Pendahuluan : orientasi pada masalah Kegiatan inti :Sajikan kasus (peristiwa yang mengandung masalah untuk bahan diskusi/analisis) Pecahkan kasus dalam kelompok / secara individual Kegiatan penutup : Menindaklanjuti hasil kelompok / individu


Download ppt "TEORI, MODEL, PENDEKATAN,STRATEGI DAN METODEE"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google