Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Chapter 4 SANG KOMUNIKATOR
Perspektif Teori Komunikasi Nuryadi, S.Sos. M.I.Kom.
2
Tujuan Presentasi Untuk memperdalam pemahaman tentang sang komunikator. Memandang komunikasi dari sisi komunikator. Memahami posisi komunikator dari berbagai sudut pandang berbagai ilmu. Company Logo
3
Pertanyaan Bagi Anda... Siapa saya sebagai komunikan?
Siapa saya sebagai komunikan? Ide seperti apa yang memungkinkan saya untuk mengkomunikasikan? Bagaimana saya tampil beda dengan komunikan-komunikan lainnya? Bagaimana orang lain memandang perilaku saya? Bagaimana cara mengubah keadaan dari satu situasi ke yang lainnya? Company Logo
4
Peta Karakter/Berbagai Teori Komunikator Bagian I
Posisi Tema Teori Sociopsychological Teori Sibernetik Conversational Narcissism. Traits (berbagai karakter). Tradisi Sociocultural Agumentativeness. Teori kritis Social and Commu- nicative Anxiety. Trait-Factor Models. Trait, Tempera- ment, and Biology Company Logo
5
Peta Karakter/Berbagai Teori Komunikator Bagian II
Posisi Tema Teori Sociopsychological Teori Sibernetik Teori Integration- Information (pengabungan informasi). - Teori Expectancy-Value (nilai pengharapan). - Teori Reasoned Action (tindakan beralasan). Teori Attribution (keterkaitan). Cognition and information process. (Pengertian dan proses informasi). Tradisi Sociocultural Teori kritis Teori Social Judge- ment (penilaian masyarakat). Teori Consistency (ketetapan). - Teori of Cognitive Diss- onance (pengertian yg bertolak belakang). - Beliefs, Attitudes and Values ( berbagai keper- cayaan, sikap dan nilai). Teori Elaboration Likelihood (Perluas- san kemungkinan). Teori Integration Pro- blematic Company Logo
6
Peta Karakter/Berbagai Teori Komunikator Bagian III
Teori Sibernetik Teori Sociopsychological Posisi Tema Tradisi Sociocultural Self.(Diri ). Symbolic Interactionism (simbolis yang saling mempengaruhi). Teori kritis Social Construction of Self(kontruksi sosial diri). Social Construction of Emotion(konstruksi sosial emosi). Presentational Self (penampilan diri). Company Logo
7
Peta Karakter/Berbagai Teori Komunikator Bagian IV
Teori Sibernetik Tradisi Sociocultural Teori Sociopsychological Posisi Tema Teori kritis Identity (identitas). Teori Standpoint. Identitas sebagai konstruksi dan performa. Teori Queer (keanehan). Company Logo
8
Peta Karakter/Berbagai Teori Komunikator Bagian I
Posisi Tema Tradisi Ilmu Kejiwaan Masyarakat (Sociopsychological). Teori Sociopsychological Merupakan ilmu yang memahami bagaimana dan mengapa setiap individu manusia bertindak dengan cara yang mereka lakukan. Conversational Narcissism. Traits (berbagai karakter). Agumentativeness. Social and Commu- nicative Anxiety. Trait-Factor Models. <<< Di sisi kanan kita akan melihat berbagai disiplin ilmu yang berbasis dalam tradisi ini. Trait, Tempera- ment, and Biology Company Logo
9
A. Conversational Narcissim
Dikomunikasikan oleh: Anita Vangelisti, Mark Knapp, dan John Daly. Narcissim mencintai diri sendiri Ciri-Ciri: Membesar-besarkan diri Mengontrol arus percakapan dengan tujuan untuk berbicara tentang diri sendiri(egosentris). Suka menggunakan komunikasi non verbal untuk tetap mengontrol percakapan Sensitif dan tidak responsif terhadap orang lain Company Logo
10
B. Argumentativeness Dikomunikasikan oleh: Dominic Infante and DKK
Dikomunikasikan oleh: Dominic Infante and DKK Argumentativevess Suka berdebat, bisa juga dikatakan seorang yang tegas. Ciri-Ciri: Suka bicara tentang topik-topik kontroversial Cenderung mematahkan pendapat orang lain Assertif tegas yakin akan pendapatnya tetapi tidak semua orang assertif. Argumentativevess Suka berdebat Sisi Positif. Verbal Aggressiveness Melontarkan kata-kata secara agresif Sisi Negatif Company Logo
11
C. Social & Communicative Anxiety
Dikomunikasikan oleh:James McCroskey Communicative Anxiety kekhawatiran untuk berbicara dimuka umum atau masyarakat. Ciri-Ciri:mempunyai kecenderungan untuk untuk kekhawatiran dalam setiap situasi komunikasi. Secara aspek kejiwaan:Ekspresi muka merah padam, menunjukan prilaku menghidar, menutup diri dan berpikiran Negatif. Company Logo
12
D. Berbagai Contoh Unsur Ciri Khas atau Karakter
Dikomunikasikan oleh:Digman Lima Faktor Model neuroticism, atau kecenderungan untuk merasakan emosi negatif dan merasa dirinya menderita; extraversion, atau kecenderungan untuk mengkelompok-kelompokan diri, bersikap tegas, dan selalu berpikir lebih baik; Company Logo
13
D. Berbagai Contoh Unsur Ciri Khas atau Karakter
openness, atau kecenderungan untuk berpikir, memiliki imajinasi, selalu tanggap dengan perasaan batin, dan pemikiran yang tidak terikat; agreeableness, atau kecenderungan untuk menyukai dan bersimpati terhadap orang lain, berkeinginan untuk membantu orang lain, dan menghindari pertentangan, dan conscientiouness, atau kecenderungan untuk berdisiplin diri, menolak kata hati, harus terorganisasi dengan baik, dan melihat tugas sebagai sesuatu hal yang harus diselesaikan. Company Logo
14
F. Traits,Temperament, dan Biology
“Setiap perbedaan dlm cara berkomunikasi dapat dijelaskan dengan pendekatan ilmu hayat(biologi)”. McCroskey and Beatty. HJ Eysenck menggungkapkan komunikasi di tinjau dari tiga faktor, yaitu: extraversion, neuroticism, psychotocism extraversion, atau ke luar fokus; neuroticism, atau kegelisahan, dan psychotocism, atau kurangnya pengendalian diri. Company Logo
15
Peta Karakter/Berbagai Teori Komunikator Bagian II
Posisi Tema Teori Sociopsychological Pengertian & Proses Informasi Teori Attribution (keterkaitan). Cognition and information process. (Pengertian dan proses informasi). Teori ini menjelaskan bagaimana anda berpikir,mengatur dan menyimpan informasi. Teori Social Judge- ment (penilaian masyarakat). Teori Elaboration Likelihood (Perluas- san kemungkinan). Company Logo
16
A. Attribution Theory Sebuah teori terkait yang menghubungkan antara
Sebuah teori terkait yang menghubungkan antara kehidupan manusia dalam perilakunya dan akibat yang saling berhubungan Dikomunikasikan oleh :Frizt Heider Teori keterkaitan lebih menekankan pada sebab–akibat dari hasil pengambilan keputusan yang saling terkait dalam proses kesadaran dan menerima informasi. “Orang tidak selalu bersikap obyektif dlm membuat kesimpulan dari sebab-akibat tentang diri sendiri dan orang lain”. Don & Bob. Company Logo
17
B. The Social Judgement Theory
Sebuah proses penting dalam penilaian antar pribadi dalam berkomunikasi di masyarakat. Dikomunikasikan oleh :Muzafer Proses penilaian masyarakat akan menghasilkan 3 bagian Penting dalam lintang kebebasan yaitu: Latitude of Acceptance:bentuk kebebasan dalam cara penerimaan pertanyaan yang dapat anda setujui. Latitude of Rejection:bentuk penolakan dari orang yang tdk dapat menyetujui anda. Latitude of Noncommitment: bentuk kebebasan untuk tidak menepati janji. Company Logo
18
C. Elaboration Likelihood Theory
Proses teori yg menjelaskan cara dimana anda mengevaluasi pesan dlm cara yang rumit, berpikir kritis, dan sederhana dalam melakukannya. Dikomunikasikan oleh :Richard Petty & John Cacioppo Seorang komunikator harus penting dlm mengevaluasi pesan, sekaligus berbicara, dan tidak harus selalu berkonsentrasi dalam menerima pesan. Company Logo
19
Peta Karakter/Berbagai Teori Komunikator Bagian II
Posisi Tema Teori Sibernetik Teori Sibernetik Teori Integration- Information (pengabungan informasi). - Teori Expectancy-Value (nilai pengharapan). - Teori Reasoned Action (tindakan beralasan). Cognition and information process. (Pengertian dan proses informasi). Merupakan ilmu yang memahami kinerja yang saling terkait erat antar komponen dalam kesatuan tubuh. Sebuah kesatuan yang vital, tidak dapat dipisahkan. Teori Consistency (ketetapan). - Teori of Cognitive Diss- onance (pengertian yg bertolak belakang). - Beliefs, Attitudes and Values ( berbagai keper- cayaan, sikap dan nilai). Teori Integration Pro- blematic Company Logo
20
A. Information-Integration Theory
Merupakan cara untuk mengakumulasikan dan mengorganisir informasi tentang orang, obyek, situasi dan ide kepada bentuk sikap dan kecenderungan untuk bersikap positif dan negatif. Dikomunikasikan oleh :Martin Fishbein Kesadaran(cognition) mempunyai kekuatan penting dalam Proses sistem kepercayaan seseorang. Seseorang akan memberikan nilai positif bila ia menerima informasi tersebut sesuai dengan kepercayaannya. Sebaliknya nilai negatif di berikan kepada penolakan Sebuah informasi. Company Logo
21
Information-Integration Theory
ada 2 variabel yang penting dalam mempengaruhi perubahan sikap: Valensi: mengacu pada apakah informasi mendukung kepercayaan atau menentangnya. Saat informasi mendukung kepercayaan seseorang, maka ia memiliki valensi positif dan saat tidak, maka ia memiliki valensi negatif Bobot: jika seseorang berpikir bahwa suatu informasi mungkin benar, maka ia akan memberikan bobot yang lebih tinggi daripadanya, tapi jika tidak, maka ia akan memberikan bobot yang lebih rendah Jadi valensi berefek pada bagaimana informasi mempengaruhi sistem kepercayaan seseorang dan bobot berefek pada seberapa banyak informasi tersebut melakukannya Company Logo
22
Expectancy-Value Theory
Dikomunikasikan oleh : Fishbein Dalam teori ini didasarkan pada 2(dua) jenis kepercayaan Yaitu: Percaya kepada sesuatu, saat anda mempercayai sesuatu anda akan berkata sesuatu itu ada. Percaya kepada sesuatu, yaitu adalah perasaan anda terhadap kemungkinan bahwa hubungan tertentu ada dalam 2 hal. Company Logo
23
Expectancy-Value Theory
Dengan demikian sikap adalah suatu fungsi dari kombinasi yang rumit yang terdiri dari kepercayaan dan penilaian Perubahan sikap seseorang terjadi dari 3 sumber: informasi dapat mengubah kepercayaan atau bobot dari kepercayaan tertentu Informasi dapat merubah valensi dari suatu kepercayaan informasi dapat menambah kepercayaan baru kepada struktur sikap Company Logo
24
Theory of Reasoned Action
Dikomunikasikan oleh : Icek Ajzen Perilaku dihasilkan dari kehendak, yaitu hasil yang kompleks dari sikap Kehendak seseorang untuk berbuat sesuatu ditentukan oleh sikapnya terhadap perilaku dan sebentuk kepercayaan tentang bagaimana orang lain menginginkannya untuk berbuat sesuatu Setiap faktor, sikap seseorang dan opini orang lainnya, diberikan bobot tergantung pada kepentingannya. Kadang sikap seseorang yang paling penting, kadang opini orang lain yang lebih penting Company Logo
25
Theory of Reasoned Action
Formulanya adalah sebagai berikut: BI = ABW1 + (SN)W2 BI = maksud perilaku AB = sikap terhadap perilaku SN = norma subyektif (apa yang orang lain pikirkan) W1 = bobot sikap W2 = bobot norma subyektif Formula tersebut memperkirakan kehendak perilaku seseorang tapi hal tersebut belum tentu memperkirakan perilaku yang sesungguhnya. Ini karena seseorang tidak selalu berperilaku sesuai dengan kehendaknya. Seseorang kerap kali berjalan menentang kehendaknya sendiri. Kadang seseorang tidak dapat melakukan apa yang ia inginkan karena ia tidak sanggup melakukannya Company Logo
26
B. Consistency Theories
Semua teori konsistensi dimulai dengan pangkal pembicaraan yang sama, yaitu seseorang akan semakin nyaman dengan konsistensi daripada inkonsistensi. Dalam bahasa sibernatik, seseorang mencari homeostatis atau keseimbangan dan sistem kognitif adalah alat utama dimana keseimbangan ini akan tercapai. Company Logo
27
Theory of Cognitive Dissonance
Komunikator memiliki beragam elemen kognisi yang saling terkait satu sama lain. Ada 3 jenis hubungan antara elemen kognisi: Ketiadaan atau irrelevansi: dimana tidak satupun elemen yang berefek dengan yang lain Konsistensi atau konsonan: dengan satu elemen yang memperkuat atau menyokong lainnya Inkonsistensi atau disonansi: yang sering terjadi jika satu elemen yang tidak diharapkan mengikuti yang lainnya Company Logo
28
Theory of Cognitive Dissonance
Situasi yang beragam dimana disonansi kerap terjadi: Pengambilan keputusan Disonansi yang dialami seseorang dalam mengambil keputusan tergantung pada 4 variabel: Seberapa pentingnya suatu keputusan Semakin tidak menarik alternatif pilihannya, semakin besar disonansinya Semakin besar menarik alternatif yang tidak dipilih, semakin besar disonansinya Semakin tinggi tingkat kesamaan di antara alternatif yang ada, semakin kecil disonansinya Company Logo
29
Theory of Cognitive Dissonance
Kepatuhan yang dipaksakan Apabila seseorang dibujuk untuk melakukan atau mengatakan sesuatu yang bertentangan dengan kepercayaan atau nilai yang dimiliki Situasi ini biasanya terjadi saat penghargaan untuk menyetujui dan sanksi untuk tidak menyetujui terlibat Semakin kecil tekanan untuk menyetujui, maka semakin besar disonansi Inisiasi semakin sulit inisiasi untuk masuk ke dalam suatu kelompok, maka semakin besar komitmen yang akan dibangun Company Logo
30
Theory of Cognitive Dissonance
Dukungan Sosial Semakin banyak dukungan sosial yang didapatkan dari teman terhadap suatu ide atau tindakan, maka akan semakin besar tekanan untuk mempercayai ide atau tindakan tersebut Usaha Semakin besar usaha yang dilakukan seseorang terhadap suatu tugas, maka semakin rasional pula nilai dari tugas tersebut Company Logo
31
Theory of Beliefs, Attitudes, & Values
Dikomunikasikan oleh :Milton Rokeach Kepercayaan Di pusat sistem kepercayaan terdapat kepercayaan yang relatif tidak dapat diubah yang membentuk inti dari sistem kepercayaan. Pada batas sistem tersebut terdapat sejumlah kepercayaan insignifikan yang dapat berubah dengan mudahnya. Semakin terpusat suatu kepercayaan, maka akan semakin resisten pula terhadap perubahan. Company Logo
32
Theory of Beliefs, Attitudes, & Values
Sikap Adalah kelompok kepercayaan yang tertata di sekitar obyek penting dan mempengaruhi seseorang untuk berperilaku dalam hal tertentu terhadap suatu obyek Perilaku seseorang dalam situasi tertentu adalah kombinasi dari sikap terhadap obyek dan sikap terhadap situasi. Jika seseorang tidak berperilaku secara konsisten dalam suatu situasi terhadap obyek tertentu, maka itu mungkin karena sikapnya menghalangi Nilai Nilai instrumen, adalah pemandu dalam hidup dimana kita barpatokan pada perilaku sehari-hari. Nilai terminal adalah tujuan utama dari hidup terhadap yang kita kerjakan. Company Logo
33
Theory of Beliefs, Attitudes, & Values
Komponen lain dalam sistem kepercayaan-sikap-nilai adalah konsep diri yaitu kepercayaan seseorang tentang dirinya. Jadi saat kepercayaan, sikap dan nilai berisikan komponen sistem kognisi, maka konsep diri menyediakan tujuan pemandu atau maksudnya. Manusia dipandu dengan kebutuhan akan konsistensi dan inkonsistensi menciptakan tekanan untuk berubah. Inkonsistensi yang paling penting dalam sistem psikologi seseorang adalah yang melibatkan kognisi tentang diri. Hanya saat inkonsistensi yang terlibat dalam perubahan diri datang secara signifikan, maka perubahan dapat berlanjut. Rokeach menyebutnya sebagai teori perubahan yang komprehensif. Company Logo
34
Theory of Beliefs, Attitudes, & Values
Company Logo
35
Problematic Integration Theory
Teori Austin Babrow menyandarkan pada 3(tiga) pilar : Seseorang memiliki kecenderungan alami untuk meluruskan pengharapannya (apa yang ia pikir akan terjadi) dan penilaiannya (apa yang ia inginkan untuk terjadi). Mengintegrasikan pengharapan dan penilaian tidak selalu mudah dan mungkin akan menjadi problematik. Problematika integrasi melibatkan komunikasi Seseorang mendapatkan pengalaman problematika integrasi melalui komunikasi dan komunikasi juga merupakan jalan untuk menentukan dan menata problematika integrasi. Company Logo
36
Peta Karakter/Berbagai Teori Komunikator Bagian III
Posisi Tema Tradisi Sociocultural Tradisi Sociocultural Menggambarkan bagaimana komunikan datang untuk memahami diri mereka sebagai individu yang menyatu dengan perbedaan individu dan bagaimana per- bedaan tsb dibangun secara sosial dan tidak ditentukan oleh mekanisme ilmu kejiwaan dan hayat. Self.(Diri ). Symbolic Interactionism (simbolis yang saling mempengaruhi). Social Construction of Self(kontruksi sosial diri). Social Construction of Emotion(konstruksi sosial emosi). Presentational Self (penampilan diri). Company Logo
37
A. Symbolic Interaction and The development of Self.
Di komunikasikan oleh: George Herbert Mead & Manford Kuhn Makna akan muncul dari manusia yang berinteraksi secara verbal dan non verbal dengan satu sama lain. Melalui tindakan dan tanggapan, manusia mengartikan makna dari kata-kata dan tindakan-tindakan dan dari sana manusia dapat mengerti tentang peristiwa dengan cara tertentu. Diri adalah pusat dari kehidupan sosial dan sangat penting terhadap pemikiran interaksionis. Seseorang memberikan rasa dan berurusan dengan suatu obyek di lingkungan melalui interaksi sosial. Persyaratan agar sesuatu dapat menjadi obyek adalah jika seseorang menamakannya atau menggambarkannya secara simbolik. Penamaan terhadap suatu obyek adalah penting karena merupakan cara untuk menjelaskan makna dari obyek tersebut. Company Logo
38
A. Symbolic Interaction and The development of Self.
Saat membuat keputusan tentang bagaimana bertindak terhadap obyek sosial, seseorang menciptakan rencana tindakan. Interaksi simbolik lahir dari interaksi seseorang dengan yang lain (orang lain yang terorientasi) dimana ia akan membantu seseorang tersebut untuk belajar membedakan antara diri orang tersebut dengan orang lain serta untuk mencari tahu siapa dia sebagai manusia. Company Logo
39
B. Social Construction of Self
Di komunikasikan oleh:Rom Harre Seseorang adalah makhluk yang terlihat secara publik yang dikarakterkan dengan atribut tertentu dan karakteristik yang diciptakan dalam kelompok kultur atau sosial. Keberadaan seseorang terdiri dari 2 sisi, yaitu keberadaan sosial yang bersifat publik (orang) dan keberadaan personal yang bersifat privat (diri). Sifat dasar orang dibangun dengan kultur, diri dibangun dengan teori dari keberadaan seseorang sebagai anggota dari kultur. Pilihan dari kemungkinan diri sangat bervariasi dari satu kultur ke yang lain karena realita sosial dari setiap kultur berbeda satu sama lain. Company Logo
40
C. The Social Construction of Emotion
Di komunikasikan oleh: James Averill Emosi adalah sistem kepercayaan yang memandu definisi seseorang terhadap situasi. Kemampuan untuk membuat rasa dari emosi adalah dikonstruksi secara sosial. Emosi adalah sindrom. Sindrom emosional dibentuk secara sosial karena manusia belajar melalui interaksi mengenai kelompok tertentu dari perilaku yang dapat diartikan dan bagaimana menampilkan emosi tertentu. Dari suatu eksperimen, disimpulkan bahwa berdasarkan konstruksi sosial emosi lebih dinilai sebagai negatif daripada positif karena hasil yang negatif cenderung dilihat seperti berada di luar kontrol seseorang atau sesuatu yang terjadi begitu saja pada diri kita, sementara hasil positif lebih diorientasikan pada tindakan. Company Logo
41
C. The Social Construction of Emotion
Ada 4 jenis aturan yang mengatur emosi: Aturan Penaksiran: menjelaskan apakah emosi itu, dimanakah itu diarahkan dan apakah bersifat positif atau negatif. Aturan Perilaku: yang menjelaskan bagaimana cara menanggapi perasaan, apakah harus menyembunyikannya, mengungkapkannya secara pribadi atau atau menyatakannya kepada publik. Aturan Prognosis: menjelaskan perkembangan dan arah dari emosi, berapa lama akan bertahan, apakah tingkat yang berbeda, bagaimana hal tersebut dimulai dan bagaimana akan berakhir. Aturan Atribut: mendikte bagaimana emosi harus dijelaskan atau dijustifikasi, bagaimana anda menyampaikannya kepada yang lain mengenai hal ini, bagaimana anda mengungkapkannya secara publik. Company Logo
42
D. The Presentational Self
Di komunikasikan oleh:Erving Goffman Saat seseorang berada pada situasi apapun, ia memberikan penampilan atau pertunjukkan, ia harus menentukan bagaimana memposisikan dirinya, apa yang ia akan katakan dan bagaimana ia bertindak. Dalam menghubungkan orang lain, seseorang menampilkan karakter tertentu pada penonton dan mereka biasanya menerima karakter tersebut. Dalam situasi dimana seseorang berpartisipasi, maka ia akan memutuskan suatu peran dan melakukannya. Dalam usaha untuk menjelaskan situasi, sering terjadi proses pertukaran informasi ini. Biasanya, pertukaran ini terjadi tidak secara langsung melalui pengamatan perilaku orang lain dan menstrukturkan perilaku seseorang untuk mengeluarkan kesan kepada orang yang lain. Presentasi diri adalah permasalahan pengelolaan kesan Company Logo
43
Peta Karakter/Berbagai Teori Komunikator Bagian IV
Posisi Tema Teori kritis Teori kritis Teori-teori yg mengakui bahwa setiap pribadi dihidupkan sebagai sebuah konstruk atau bangunan yang multilapis. Teori Standpoint. Identity (identitas). Identitas sebagai konstruksi dan performa. Teori Queer (keanehan). Company Logo
44
A. Standpoint Theory Di komunikasikan oleh: Sandra Harding dan Patricia Hill Collins / Julia Wood dan Marsha Stanback Houston Teori Stanpoint memusatkan perhatiannya pada bagaimana lingkungan, situasi dan kondisi dari kehidupan sebuah individu mempengaruhi individu tersebut dalam memahami dan mengkonstruk sebuah dunia sosial. Titik pangkal pengalaman memahami bukanlah pada kondisi-kondisi sosial, atau batasan jender, tetapi pada cara-cara yang distingtif saat setiap individu mengkonstruk kondisi-kondisi tersebut dan pengalaman mereka dalam kondisi-kondisi tersebut. Juga penting untuk Teori Standpoint adalah gagasan pemahaman berlapis. Hal ini berarti bahwa kita memiliki jati diri berganda yang saling tumpang tindih untuk membentuk standpoint masing-masing kita yang unik / khas untuk menyebutkan beberapa sisi dari jati diri kita (multiplisitas jati diri). Company Logo
45
B. Identity as Constructed and Performed.
Kita memperoleh jati diri kita masing-masing sebagian besar karena konstruksi yang ditawarkan tentang jati diri tersebut oleh berbagai macam kelompok sosial di mana kita hidup. Tanpa memperdulikan dimensi-dimensi jati diri –baik itu jender, kelas, ras, orientasi seksual– jati diri ditampilkan sesuai atau bertentangan dengan norma-norma atau harapan-harapan yang dituntut dari jati diri tersebut. Company Logo
46
C. Queer Theory Dikomunikasikan oleh:Judith Butler
Dikomunikasikan oleh:Judith Butler Menurut Teori Queer identifikasi berdasarkan jender (maskulin/feminin-pria/wanita) dan seks (berjenis kelamin laki-laki/perempuan) adalah konstruksi sosial yang harus dipertanyakan kembali. Fokus dari Teori Queer adalah kesukarelaan dari jati diri: apa saja sumber nafsu atau kesenangan seksual seseorang, orang tersebut memilih untuk menjadi ‘queer’. Teori queer juga memilki agenda politik yang kuat untuk perubahan sosial dan telah menjadi sebuah label yang menyatukan setiap individu yang teridentifikasi sebagai lesbian, gay, biseks, transjender dan yang normal dalam aksi-aksi politik yang secara tipikal dianggap relevan. Contoh: Michael Jackson & Organisasi Act Up Company Logo
47
Thank You !
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.