Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Bab II: FILSAFAT PANCASILA
Pengertian “Filsafat” Etimologi: ”Philosophia” “PHILE”: CINTA SOPHIA: KEBIJAKSANAAN FILSAFAT: “CINTA KEBIJAKSANAAN” atau “Teman dari kebijaksanaan” atau “Hal-hal yang mencintai kebijaksanaan” Filsafat Secara Esensial Dr. IRJ Gred: Filsafat sbg ilmu pengetahuan yg timbul dari prinsip2 yg diketahui dg kekuatan budi kodrati manusia dgn mencari sebab musababnya yg terdalam. Gunawan Setiardjo: Filsafat selalu mencari sebab musababnya yg terdalam, mencari ha-kekat realita. Jadi bila kita berfilsafat kita beru-saha utk berpikir yg mendasar dan mendalam, berpikir radikal, dgn mencari akar yg terdalam dgn menggunakan budi kodrati manusia sendiri.
2
Cakupan Pengertian/Pengelompokan Filsafat
Filsafat adalah suatu aktivitas berpikir manusia yang dilakukan secara menda-lam dan komprehensif dalam rangka menemukan kebenaran yang hakiki. Pemikiran secara kritik dan sistematik untuk mencari hakekat atau kebenaran sesuatu. Cakupan Pengertian/Pengelompokan Filsafat Filsafat Sebagai Produk: Filsafat Sebagai Proses: Filsafat sbg jenis pengetahuan, ilmu, konsep, pemikiran dari para filsuf terdahulu: rasionalisme, materialisme, pragmatisme, dll. Filsafat sbg suatu jenis problema yg dihadapi oleh manusia sbg hasil dari aktivitas berfilsafat. Jadi manu-sia berusaha mencari kebenaran yg timbul dari persoalan yg bersumber pada akal manusia. Filsafat sbg proses pemecahan permasalahan dgn menggunakan cara dan metode tertentu yg sesuai dgn obyeknya. 2. Filsafat merupakan suatu sistem pengetahuan yang bersifat dina-mis, bukan suatu dogma yg kaku, lebih merupakan suatu aktivitas berfilsafat, suatu proses yg dinamis dgn menggunakan metode tersendiri.
3
FILSAFAT PANCASILA: Adalah cinta kebijaksanaan yang berlandaskan (dengan berpedoman) pada lima asas/prinsip atau Pemikiran secara kritik dan sistematik untuk mencari hakekat atau kebenaran lima prinsip kehidupan manusia.
4
Manusia dlm hidupnya tak bisa terhindar dari kegiatan berfilsafat
Kenapa? Memiliki akal budi dan potensi pikir Jika Anda berpikir bahwa dalam hidup ini materilah yg essensial dan mutlak Berfilsafat “Materialisme Berfilsafat “Rasionalisme” Jika Anda berpikir bahwa kebenaran pengetahuan itu bersumber dari rasio manusia Jika Anda berpikir bahwa dalam hidup ini yang terpenting adalah kenikmatan dan kepuasan lahiriah Berfilsafat “Hedonisme” Jika Anda berpandangan bahwa dalam hidup bermasyarakat/berne-gara, kebebasan individulah yang terpenting Berfilsafat “Individualisme/liberalisme”
5
CIRI2 BERPIKIR FILSAFAT
Bersifat kritis Bersifat terdalam Bersifat konseptual Bersifat Komprehensif (menyeluruh) Bersifat Koheren (Runtut) Bersifat Rasional Bersifat sistematis Bersifat Universal Bersifat Bebas ILMU PENGETAHUAN & TEKNOLOGI
6
Manfaat Mempelajari Filsafat
Memperoleh kebenaran yg hakiki. Melatih kemampuan berfikir logis Melatih berpikir dan bertindak bijaksana Melatih berpikir rasional dan komprehensif Menyeimbangkan antara pertimbangan dan tindakan sehingga diperoleh keselarasan hidup, dll. Mengasilkan tindakan yang bijaksana.
7
PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM FILSAFAT
Pengertian “Sistem” “Sistem” memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Suatu kesatuan bagian-bagian Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri Saling berhubungan dan saling ketergantungan Keseluruhannya dimaksudkan utk mencapai tujuan tertentu (tujuan sistem) Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks (Shore & Voich, 1974) Pancasila sebagai suatu “SISTEM”: PANCASILA MERUPAKAN KESATUAN BAGIAN-BAGIAN (yaitu SILA-SILA PANCASILA) TIAP SILA PANCASILA MEMPUNYAI FUNGSI SENDIRI-SENDIRI TIAP SILA PANCASILA TIDAK DAPAT BERDIRI SENDIRI-SENDIRI DAN TIDAK SALING BERTENTANGAN. KESELURUHAN SILA PANCASILA MERUPAKAN SUATU KESATUAN YANG SISTEMATIS (MAJEMUK TUNGGAL).
8
MENGAPA PANCASILA DISEBUT FILSAFAT?
Pancasila tersusun secara harmonis dalam suatu sistem filsafat. Ajaran Pancasila adalah suatu sistem filsafat. MUH. YAMIN Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia berdasarkan atas ucapan Bung Karno yg menya-takan bahwa Pancasila adalah isi jiwa bgs Indo. SOEDIRMAN KARTO-HADIPRODJO Kedudukan Pancasila dalam negara Indonesia, dalam pengertian sebagai dasar filsafat. Sifat kefilsafatan dasar negara tsb diwujudkan dalam rumus abstrak kelima sila Pancasila. NOTONAGORO Pancasila adalah filsafat negara yang lahir seba-gai collectieve ideologies dari seluruh Bangsa Indonesia ROESLAN ABDOELGANI Pancasila murupakan hasil perenungan jiwa dan tumbuh serta lahir dalam kehidupan sehari-hari bgs Indonesia (pengkajian yg mendalam dari dalam diri bgs Indonesia). INTI
9
Sistem Filsafat Pancasila Memiliki Kriteria dan Sifat2 Universal dan Memiliki Ciri-ciri khas Nasional, sbb: Sistematis, fundamental, universal, integral dan radikal mencari kebenaran yg hakiki. Filsafat yang monotheis dan religius yg mempercayai adanya sumber kesemestaan, yaitu Tuhan YME. Monodualisme dan monopluralisme atau integralistik yg mengutamakan ketuhanan, kesatuan, dan kekeluargaan. Satu kesatuan totalitas yang bulat dan utuh antar sila-sila Pancasila. Memiliki corak universal: terutama sila I dan II Memiliki corak khas nasional Indonesia: sila III, IV, V. Harmoni idiil (asas selaras, serasi dan seimbang) Memiliki ciri-ciri dimensi idealitas, realitas dan fleksibilitas.
10
Hakekat Manusia Monodualis dan Monopluralis
Jasmani M o n o p l u r a l i s Monodualis M o n o p l u r a l i s Susunan Kodrat Rohani Makhluk Individu Sifat Kodrat Monodualis Makhluk Sosial Pribadi Berdiri Sendiri Kedudukan Kodrat Monodualis Makhluk Tuhan YME
11
Potensi Jasmani dan Rohani Manusia
Fisis anorganis Jasmani/Raga: Vegetatif Animal Susunan Kodrat Akal: kebenaran pe-ngetahuan manusia Rohani/Jiwa Rasa: Keindahan Kehendak: Moral/Etika Memories Potensi rohaniah manu-sia dlm kaitannya dgn upaya utk memperoleh pengetahuan yg benar Reseptif Kritis Kreatif Notonagoro Demonstrasi Potensi atau daya utk meresapkan pengeta-huan/tingkatan transfor-masi pengetahuan: Imajinasi Intuisi Asosiasi Inspirasi Analogi Ilham Refleksi
12
Pandangan Notonagoro tentang Nilai (Value)
Segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia: makanan, papan, pakaian, OR., uang, Nilai Material Segala sesuatu yang berguna bagi manusia utk mengadakan aktivi-tas/kegiatan: laptop, hp, kendaraan, uang Nilai Vital NILAI (VALUE) Segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia utk mengadakan aktivitas/kegiatan Nilai Kerokhanian Nilai Kebenaran Nilai yang bersumber pada akal, rasio, budi atau cipta manusia. Nilai yang bersumber pada perasaan manusia. Nilai Keinda-han/Estetis Nilai yang bersumber pada unsur kehendak/karsa manusia. Nilai Kebaikan/ Moral Nilai yang tertinggi & mutlak, berhub dgn kepercayaan & keyakinan manusia, bersumber pada wahyu Tuhan YME. Nilai Religius
13
Pandangan Notonagoro tentang “Nilai-nilai Pancasila”
Nilai-nilai Pancasila termasuk nilai kerokhanian, tetapi nilai kerokha-nian yang mengakui nilai material dan nilai vital. Dengan demikian, nilai-nilai Panca-sila mengandung nilai-nilai lain se-cara lengkap dan harmonis, yaitu: - Nilai material, Nilai vital, Nilai kebenaran, Nilai keindahan/estetis, Nilai kebaikan/moral, Nilai kesucian, yang secara keseluruhan bersifat sistematik hierarkhis. Pandangan Notonagoro tentang “Nilai-nilai Pancasila”
14
Proses Pembentukan Kepribadian Pancasila
Proses Penghayatan Terhadap Pancasila: Pengetahuan yg cukup Mengeth. kebenaran Panc. Ditingkatkan menjadi mentalitas: Ditingkatkan ke dalam Hati Sanubari Penilaian Diri Sendiri Setiap Melakukan Perbuatan Kemampuan dan Kebiasaan Melakukan Perbuatan Pengamalan Pancasila dlm kehidupan sehari-hari Kepribadian Pancasila: Bila kondisi penghayatan & pengamalan Pancasila optimal
15
Kenapa kita harus melestarikan Pancasila dan UUD 1945?
Menjamin stabilitas pemerintahan Memiliki aturan pokok tentang penyelenggaraan negara dan pemerintahan negara serta berisi falsafah negara pandangan hidup bangsa. Memberikan pengarahan dinamika yang jelas Memberi semangat kpd masyarakat untuk mencapai kesejahteraan. Memberi kemantapan nilai-nilai pada generasi bangsa Sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Telah diuji dengan perjuangan yang panjang.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.