Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehPutra Peace Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
Oleh : Nama : Donny Priyo Susanto Joyo NIM : 08410100399
SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS GANGGUAN PERILAKU DAN SIFAT PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FUZZY EXPERT SISTEM Oleh : Nama : Donny Priyo Susanto Joyo NIM :
2
Latar Belakang Masalah
Semakin Banyak anak yang mengalami gangguan perilaku dan Sifat. Anak yang mengalami gangguan perilaku dan sifat mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran baik di sekolah atau di rumah. Anak penderita gangguan perilaku dan sifat cenderung di jauhi oleh teman-temannya. Dan mengakibatkan perilaku sosial anak menjadi sulit berkembang. Biaya yang dikeluarkan orang tua yang anaknya mengalami gangguan relatif mahal. Minimnya pengetahuan orang tua terhadap gangguan perilaku dan sifat anak.
3
Perumusan Masalah Bagaimana melakukan identifikasi terhadap gangguan perilaku dan sifat pada anak? Bagaimana merancang perangkat lunak dengan metode Fuzzy Expert System untuk identifikasi gangguan perilaku dan sifat pada anak? Bagaimana merancang perangkat lunak untuk mengidentifikasi serta memberikan saran pengobatan dan penanganan lanjut?
4
Pembatasan Masalah Membantu orang tua dalam mengetahui apakah anaknya mengalami gangguan perilaku dan sifat atau tidak. Data-data penunjang diagnosis yang digunakan hanya pada usia kurang dari 10 tahun. Menggunakan metode Fuzzy Expert System untuk penarikan kesimpulan. Interaksi antara sistem dan user menggunakan pertanyaan berupa daftar gejala yang sudah tampak berdasarkan perilaku anak, dimana user akan diminta untuk memilih gejala pada setiap daftar gejala berdasarkan kondisi anak tersebut. Keluaran yang dihasilkan dari aplikasi ini adalah gangguan-gangguan yang terdeteksi berdasarkan masukan yang dimasukkan user.
5
Tujuan Penelitian Untuk melakukan identifikasi terhadap gangguan perilaku dan sifat pada anak. Untuk merancang perangkat lunak dengan metode Fuzzy Expert System untuk identifikasi gangguan perilaku dan sifat pada anak. Untuk merancang perangkat lunak untuk mengidentifikasi serta memberikan saran pengobatan dan penanganan lanjut.
6
Manfaat Penelitian 1. Teoritis
Dapat menambah pengetahuan tentang sistem pakar dan metodenya serta aplikasi yang dapat dikembangkan dalam sistem pakar Praktis Bagi Mahasiswa : Dapat meningkatkan wawasan mahasiswa terhadap kondisi nyata tempat program yang dibuatnya diaplikasikan, dan dapat menambah kemampuan, serta keyakinan akan teori yang diperoleh dari perkuliahan.
7
Manfaat Penelitian (Lanj)
Bagi Dunia Kesehatan : Sistem pakar untuk diagnosis gangguan perilaku & sifat pada anak yang dibuat akan menjadi tambahan metode baru dalam pemeriksaan yang dilakukan terhadap anak. Untuk memberikan kemudahan bagi orang awam maupun pakar sehingga dapat lebih memudahkan dalam mendapatkan penanganan lebih dini pada gangguan yang dialami oleh anak. Bagi ibu rumah tangga atau orang tua selaku user dapat menggunakan sistem ini untuk mengetahui gangguan apa yang dialami oleh anaknya.
8
Landasan teori Definisi Sistem Pakar Fuzzy Expert System
Gangguan Perilaku dan Sifat pada Anak
9
Definisi Sistem Pakar Sistem Pakar adalah sebuah program komputer yang mencoba meniru atau mensimulasikan pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skill) dari seorang pakar pada area tertentu. Selanjutnya sistem ini akan mencoba memecahkan suatu permasalahan sesuai dengan kepakarannya. Atau dengan kata lain adanya sistem pakar memungkinkan user untuk berkonsultasi dengan sistem komputer seperti halnya dengan seorang pakar dalam menganalisis masalah atau membuat kesimpulan dalam sebuah bidang yang spesifik. Didalam sistem pakar ini memiliki beberapa komponen utama yaitu: antar muka pengguna (user interface), basis data sistem pakar (expert system database), basis Pengetahuan (knowledge base) dan Mesin Inferensi ( Irawan, 2007 ).
10
Fuzzy Expert System Fuzzy expert system adalah suatu sistem pakar yang menggunakan perhitungan fuzzy dalam mengolah knowledge untuk menghasilkan konsekuensi, premis dengan konklusi atau kondisi dengan akibat sehingga menghasilkan informasi yang memiliki keakuratan kepada end user atau pengguna. Bentuk umum fuzzy expert system hampir sama dengan bentuk rule based pada expert system yaitu if A then B dimana A dan B adalah fuzzy sets (Klir, 1995).
11
Gangguan Perilaku & Sifat Pada Anak
Hiperaktif atau ADHD (Attention Deficit Hiperactivity Disorder) Autis Disleksia Diskalkulia Dispraksia
12
Hiperaktif atau ADHD Anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian dengan hiperaktivitas Gangguan ADHD adalah gangguan pada anak yang timbul pada masa perkembangan dini (sebelum berusia 7 tahun)
13
Gejala Anak Hiperaktif
Dari segi tingkah laku : Sangat aktif Suka merusak hal di sekelilingnya Sulit berkonsentrasi Suka mengganggu orang lain Tidak melihat orang yang berbicara dengannya Sering merasa bosan Dari segi komunikasi : Banyak bicara Tidak jelas dalam berbicara Sulit melakukan komunikasi yang timbal balik Respon terbatas pada instruksi lisan apa saja Dari segi sifat : Mudah marah Mudah bingung Sering gelisah Tidak punya rasa takut Pelupa
14
Autis Autisme adalah suatu kondisi mengenai seseorang sejak lahir ataupun saat masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang normal. Seorang anak yang menderita autisme mulai tampak sejak lahir atau saat masih kecil, biasanya sebelum anak berusia 3 tahun.
15
Gejala Anak Autis Dari segi tingkah laku : Sangat pasif (pendiam)
Tidak melihat orang yang berbicara padanya Tergantung pada hal/benda yang sudah dikenalnya Aktifitas yang monoton Sering mengucapkan kata-kata yang sama Sulit berimajinasi Sulit konsentrasi Dari segi komunikasi : Sulit berbicara Tidak jelas dalam berbicara Sulit melakukan komunikasi yang timbal balik Berbicara menggunakan bahasa tubuh Respon terbatas pada instruksi lisan apa saja Dari segi fisik : Tidak peka terhadap rasa sakit Dari segi sifat : Gampang marah Tidak punya rasa takut
16
Disleksia Disleksia merupakan suatu kondisi yang terdapat di dalam segala tingkat kemampuan dan menyebabkan kesulitan yang terus- menerus dalam memperoleh kemampuan membaca dan menulis. Disleksia timbul karena masalah dalam proses pengolahan informasi di otak, terutama pada bagian yang menjadi pusat bahasa. Gejala disleksia bisa dideteksi sejak anak berusia dini, misalnya pada usia prasekolah atau sekolah dasar.
17
Gejala Anak Disleksia Dari segi Tingkah laku :
Sulit mempelajari susunan alfabet Tidak bisa membedakan antara kanan dan kiri Sering menulis huruf atau angka secara terbalik Sulit konsentrasi Sangat aktif Sulit berkonsentrasi Aktifitas yang monoton Dari segi komunikasi : Sulit berbicara Tidak jelas dalam berbicara Sulit mengungkapkan kata dengan jelas Dari segi fisik : Kelemahan pada proses penglihatan/visual Dari segi Sifat : pelupa
18
Diskalkulia Diskalkulia dikenal juga dengan istilah "math difficulty" karena menyangkut gangguan pada kemampuan kalkulasi secara matematis. Kesulitan ini dapat ditinjau secara kuantitatif yang terbagi menjadi bentuk kesulitan berhitung (counting) dan mengkalkulasi (calculating). Anak yang bersangkutan akan menunjukkan kesulitan dalam memahami proses-proses matematis.
19
Gejala Anak Diskalkulia
Dari segi tingkah laku : Sering melakukan kesalahan dalam perhitungan angka-angka Mengalami hambatan dalam mempelajari musik Sulit konsentrasi Sangat pasif Aktifitas yang monoton Sulit mempelajari susunan alfabet Menulis huruf atau angka secara terbalik Dari segi komunikasi : Respon terbatas pada instruksi lisan apa saja Dari segi fisik : Kelemahan pada proses penglihatan/visual.
20
Dispraksia Dispraksia berasal dari kata dys, yang artinya 'tidak mudah' atau 'sulit' dan praxis, yang berarti 'bertindak', 'melakukan'. Nama lain dispraksia adalah Developmental Co-ordination Disorder (DCD), Dulunya dikenal sebagai Clumsy Child Syndrome. Dispraksia adalah gangguan atau ketidakmatangan anak dalam mengorganisasikan gerakan.
21
Gejala Anak Dispraksia
Dari segi tingkah laku : Sangat aktif Suka menggerakkan kepala dari pada menggerakkan mata Sulit konsentrasi Respons terbatas pada instruksi lisan apa saja. Sulit berimajinasi Aktifitas yang monoton Sering merasa bosan Dari segi komunikasi : Tidak jelas dalam berbicara Sulit mengungkapkan kata dengan jelas Berbicara menggunakan bahasa tubuh Dari segi sifat : Pelupa
22
Metode Penelitian Dependensi Diagram Bahan dan Alat Penelitian
Pengambilan Data Analisis Kebutuhan Perancangan Basis Pengetahuan
23
Dependensi Diagram Dependency diagram digunakan untuk menentukan hubungan antara faktor- faktor penting yang mempengaruhi dalam mendiagnosa gangguan perilaku dan sifat. Dependency diagram juga berisi aturan- aturan dan jawaban yang digunakan untuk memudahkan pada saat proses verifikasi.
24
Gambar Dependensi Diagram
25
Gambar Dependensi Diagram (Lanj)
26
Gambar Dependensi Diagram (Lanj)
27
Gambar Dependensi Diagram (Lanj)
28
Bahan dan Alat Penelitian
Bahan yang digunakan: Referensi dari buku Data-data dari hasil penelitian Alat-alat mengolah data: Notebook / Laptop O/S Windows 7 Home Premium Edition Microsoft SQL Server 2008 Microsoft Visual Basic.Net 2008 Crystal Report v8.5
29
Pengambilan Data Study literature teori-teori penunjang yaitu mempelajari secara umum gangguan-gangguan perilaku dan sifat pada anak, ciri-ciri yang ada, penyebabnya dan penanganannya. Pengumpulan data-data yang diperoleh dari berbagai sumber dan buku referensi untuk menyusun landasan teori dan perancangan perangkat lunak. Menganalisis data-data yang diperoleh dan perancangan basis pengetahuan.
30
Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan sangat diperlukan dalam perancangan sistem, karena perancangan sistem informasi disini berfungsi sebagai seoarang ahli atau spesialis dalam pemecahan masalah. Oleh karena itu diperlukan sistem informasi yang dapat menangani masalah- masalah diantaranya Sistem penyimpanan data- data meliputi: Nama-nama gangguan Perilaku & sifat pada anak Gejala atau ciri yang ada Penyebab Penanganan
31
Perancangan Basis Pengetahuan
Tabel Gangguan Tabel Gejala Tabel Penyebab Tabel Penanganan
32
Tabel Gangguan Nama Gejala Gangguan Perilaku dan Sifat pada anak
33
Tabel Gejala Nama semua Gejala dari 5 Gangguan Perilaku dan Sifat pada Anak
35
Tabel Penyebab Keterangan Penyebab dari setiap Gangguan
36
Tabel Penanganan Keterangan Cara Penanganan dari setiap Gangguan.
37
Tabel Penanganan (Lanj)
38
Daftar Pustaka Ignizio, J.P. 1991, Introduction to Expert System: The Development and Implementation of Rule-Based Expert System. Singapore: McGraw-Hill Book Co., 1991. Intan, R., Mukaidono, M. 2002, On Knowledge-based Fuzzy Sets, International Journal of Fuzzy Systems, Vol. 4(2), Intan, R. 2004, Rarity-based Similarity Relations in a Generalized Fuzzy Information System, IEEE Conference on Cybernetics and Intelligent Systems (CIS 2004), Singapore, 1-3 Dec 2004. Irawan, Jusak Buku Pengantar Kuliah Sistem Pakar, sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer Surabaya (STIKOM). Klir, G.J., Yuan, B. 1995, Fuzzy Sets and Fuzzy Relation: Theory and Applications, New Jersey: Prentice Hall, 1995. Le Fanu, J. (2002). Deteksi Dini Gangguan Perkembangan pada Anak. London: James Le Fanu. Prayitno dan Erman Amti Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta. Shodiq, M. (1996). Pendidikan Bagi Anak Disleksia. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud PPTA.
39
Sekian Terima Kasih Atas Perhatiannya....
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.