Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PARADIGMA PENELITIAN ILMU KOMUNIKASI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PARADIGMA PENELITIAN ILMU KOMUNIKASI"— Transcript presentasi:

1 PARADIGMA PENELITIAN ILMU KOMUNIKASI

2 PARADIGMA Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Patton menyatakan bahwa paradigma menunjukkan sesuatu yang penting, absah dan masuk akal.

3 Anderson : paradigma adalah ideologi dan prakstik suatu komunitas ilmuan yang menganut suatu pandangan yang sama atas realitas, memiliki seperangkat kriteria yang sama untuk menilai aktivitas penelitian dan menggunakan metode serupa. (Baca Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Komunikasi, 2003)

4 PERSPEKTIF . Perspektif adalah suatu kerangka konseptual (conceptual framework), suatu perangkat asumsi, nilai atau gagasan yang mempengaruhi persepsi, dan mempengaruhi cara bertindak dalam suatu situasi. . Perspektif disebut juga paradigma. . Istilah-istilah lainnya : model, pendekatan, strategi intelektual , kerangka konseptual, kerangka pemikiran, dan pandangan dunia.

5 TEORI Teori adalah himpunan konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut. (Kerlinger, 1973:9, dalam Jalaluddin Rakhmat, 2005:6)

6 Fungsi Teori Fungsi teori (baca Littlejohn, 1999 :31) :
1. orgonize and summerize 2. focusing 3. clarify 4. observational 5. to predict 6. heuristic function 7. communicative function 8. control 9. generative function

7 Ciri-ciri Teori: Teori terdiri dari proposisi-proposisi
Konsep-konsep dalam proposisi telah dibatasi pengertiannya secara jelas. Teori harus mungkin diuji. Teori harus dapat melakukan predikasi. Teori harus dapat melahirkan proposisi-proposisi.

8 Cara meng-Evaluasi Teori :
Theoritical scope Appropriateness Heuristic Value Validity Passimony (logical simplicity) Openess (baca Littlejohn, 1999:39)

9 Tujuan Penelitian Dilakukan
1. Menemukan 2. Menjelaskan 3. Menganalisis 4. Menguraikan Menguji Membandingkan

10 Menemukan hubungan antara Meneliti efek/pengaruh
9. Memperoleh data/pengetahuan/keterangan tentang 10. Menemukan teori

11 Paradigma dalam Penelitian Komunikasi (Baca Buku Norman K
Paradigma dalam Penelitian Komunikasi (Baca Buku Norman K. Dwnzim, Yvanna S. Lincoln (eds), Hanbaook of Qualitative Research, al. 109 Item Positivism Postpositivism Critical Theory Constructivism Ontologi Realisme naif –realitas yang “nyata” dan dapat dilihat Realisme kritis – relaitas yang “nyata” dan hanya dapat dipahami sempurba secara tidak sempurna dan probabilistik Realisme historis – realisme sebenarnya yang dibentuk oleh nilai-nilai sosial, politik, kultural, ekonomi, etnik, dan gender; terkristalisasi sepanjang waktu Realisme – realitas yang dikonstruksi secara lokal dan spesifik.

12 Item Positivs Postpositivist Critical Theory Constructivism
Epistemologi Dualisme/objrctivis (peneliti dan objek yang diteliti diasumsikan merupakan entitas yang independen); temuan-temuan (penelitian) selalu dikatakan “benar” Dualist/objectivist yang dimodifikasi; tradisi/komunitas kritis; temuan-temuan (penelitian) dinyatakan kemungkinan benar Transaksional/subjectivist; temuan-temuan (penelitian) diantarai oleh nilai-nilai Transaksional/ subjectivist; temuan-temuan (penelitian) diciptakan.

13 Item Positivist Postpositivist Critical Theory Constructivism Metodologi Eksprerimental/manipulatif; verifikasi terhadap hipotesa ; metoda kuantitatif Eksperimental/manipulatif yang dimodifikasi;multiplisme kritis, falsafikasi terhadap hipotesis; metoda kualitatif Dialogis/dialektik Hermeneutik/dialektik

14 A Summary Of Differences Among The Three Approaches to Research
Positivism Interpretive social Science Critical Social Science Alasan Penelitian Menemukan hukum-hukum aalam, sehingga manusia dapat mempredikasi dan mengontrol suatu peristiwa Memahami dan menjelaskan tindakan sosial yang bermakna Meruntuhkan mitos dan memberdayakan orabg guna merubah masyarakat secara radikal Sifat realitas sosial Menstabilkan pola-pola yang sudah ada atau tatanan yang dapat ditemukan Definisi yang lentur mengenai suatu situasi yang diciptakann melalui interaksi sosial Konflik dibuat dan diatur oleh struktur yang tersembunyi

15 Positivism Interpretives Social Science Ctirical Social Science Sifat manusia Kepentingan diri sendiri dan individu-individu yang rasional yang dibentuk olrh kekuatan-kekuatan eksternal Masyarakat yang menciptakan makna dan secara konstan memahami lingkungan/dunianya Manusia yang kreatif dan adaptif namun dijebak oleh ilusi dan eksploitasi Peran akal sehat Sangan menonjol dan kurang valid dibanding ilmu Teori-teori powerful sehari-hari yang dipakai oleh orang kebnayakan. Keyakinan yang salah tentang kekuatan yang tersembunyi dan kondisi –kondisi yang objektif

16 Positivism Interpretive Social Science Critical Social Science Penampakan teori Logis, sistem deduktif tentang definisi, aksioma, dan hukum-hukum yang saling berkaitan Deskriptif tentang bagaimana sistem makna suatu kelompok dihaislkan dan dilestarikan Kritik yang mengungkapkan tentang kondisi-kondisi-kondisi yang benar dan membantu masyarakat melihat dunia yang lebih baik Eksplanasi Secara logis berhubungan dengan hukum-hukum dan didasarkan pada fakta-fakta Ada gaung atau perasaan benar terhadap orang-orang yang sedang diteliti Membekali masyarakat dengan alat-alat yang dibutuhkan untuk memahami dunia.

17 Interpretive Social Science Critical Social Science
Positivism Interpretive Social Science Critical Social Science Bukti yang baik Didasarkan pada observasi yang dapat diulang orang lain Dilekatkan pada konsteks interaksi sosial Diinformaiskan oleh sebuah teori yang membuka selubung ilusi. Nilai Ilmu adlah bebas nilai; dan nilai-nilai tersebut tidak mempunya tempat kecuali ketika peneliti memilih sebuah topik Nilai-nilai adalah bagian integral kehidupan sosial;tidak ada nilai-nilai kelompok yang salah, hanya berbeda Semua ilmu harus dimulai dengan posisi nilai; beberapa posisi benar; beberapa posisi lainnya salah. Buku: W. Laurence Neuman, Social Research Methodes, Qualitative and Quantitative Approaches, hal. 83

18 Metodologi Penelitian (Tipe Penelitian)
Tipe Penelitian Terbagi dua arus besar, yaitu : 1. Kualitatif 2. Kuantitatif Hal Mendasar yang harus dipahami dalam melakukan penelitian ilmiah adalah “Isu-isu Filosofis”, yaitu: Ontologi Epistemologi (tahap operasional ; Metodologi) Aksiologi (baca buku: filsafat ilmu, littlejohn dan Metodologi Penelitian lainnya)

19 Penelitian Kuantitatif
Penelitian Kuantitatif (0bjectivist) adalah penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, serta penampilan hasilnya, menggunakan hipotesis, variabel, sampel, yang semua hal itu diperlukan utuk melakukan pengukuran. (Powerfull on data collection and analysis Technique, in Examining sosial phenomena)

20 Penelitian Kualitative
Penelitian Kualitatif (Subjectivist) adalah penelitian yang data awal dan akhir menggunakan deskriptif atau pun intepretif, berupa kata-kata dan cenderung tidak menggunakan angka sebagai data utama. (Melihat apa yg dapat dipelajari dari detail data yang ditemukan, comprehensive examination,Interpretive)

21 Penelitian Kuantitatif temuannya bertujuan pada Pendekatan Nomothetic, berusaha memperoleh temuan-temuan bertujuan pada yang berlaku umum, baik untuk semua konteks sosial, konteks waktu dan sejarah ataupun tempat.

22 Kualitatif bertujuan pada Pendekatan Ideografic menempatkan temuan penelitian dalam konteks sosial-budaya serta konteks waktu dan konteks historis yang spesifik di mana penelitian telah dilakukan.

23 Differences Between Qualitative and Quantitative Research
Penelitian memualainya dengan pengujian hipotesis Ketika makna telah ditangkap dan ditemukan maka peneliti akan terlibat lebih dalam dengan data. Konsep ada dalam bentuk variabel-variabel yang berbeda. Konsep ada dalam bentik tema, motif, generalisasi atau taksonomi. Pengukuran secara sistematis diciptakan sebelum pengumpulan data dan dibakukan Pengukuran diciptakan dalam cara yang khusus dan seringkali spesifik terhadap individu atau penelitinya. Data ada dalam bentuk bilangan angka berdasarkan pengukuran yang tepat. Data ada dalam bentuk kata-kata yang berasal dari dokumen, observasi atau transkrip.

24 Sumber : W. Laureuce Neuman, Social Research Methods, Qualitative and Quantitative Approaches, hal.329. QUANTITATIVE QUALITATIVE Teori pada umumnya bersifat kausal dan deduktif Teori bersifat kausal atau non kausal dan induktif Peosedur penelitian bersifat baku dan diasumsikan replikatif. Prosedur penelitian bersifat partikular dan sangat jarang dilakukan replikasi. Analisis dilakukan melalui penggunaan statistik, tabel, atau bagan; dan mendiskusikan bagaimana kesemuanya berhubungan dengan hipotesis. Analisis dilakukan dengan menggali tema-tema atau generalisasi yang berasal dari bukti (evidence) dan mengorganisasikan data guna menyajikan suatu gambaran yang bersesuaian dan konsisten.

25 QUANTITATIVE STYLE - VERSUS -QUALITATIVE STYLE
Mengukur fakta-fakta objektif Mengkonstruksikan realitas sosial, makna kultural. Memfokuskan pada variabel-variabel Memfokuskan pada proses interaktif Reliabilitas merupakan kata kunci Otensitisitas merupakan kata kunci Bebas nilai Nilai-milai ada dan eksplisit Konteksnya independen Secara situasional ada pembatas Banyak kasus Sedikit kasus Analisis Statistik Analisis Tematik Peneliti tidak berpihak Ada Keterlibatan Peneliti

26 Jenis Penelitian Kuantitatif (Komunikasi)
Instituasional and Secondary Sources Experiment Quasi Experiment Survey Research Content Analysis Cases Studies dll

27 Prosedur Pendekatan Kuantitatif
1. Memilih masalah 2. Studi pendahuluan 3. Merumuskan masalah 4. Merumuskan anggaran dasar/ konsep utama 4.a. Merumuskan hipotesis bagi penelitian kuantitatif. 4.b. Merumuskan asumsi, konsep utama dalam penelitian kualitatif.

28 Memilih pendekatan Memilih variabel dan menyusun instrumen. Menentukan dan Menyususn instrumen. Mengumpulkan data. Analisi data Menarik kesimpulan. Menyususn laporan.

29 Masalah Penelitian Masalah adalah suatu keadaan yang bersumber dari hubungan dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi membingungkan. (Guba dan Lincoln , 1994). Hal2 yg harus dipertimbangkan dlm pemilihan masalah : 1. Pertimbangan yang tdk termasuk dlm kawasan kriteria ilmiah atau ‘extrascientific criteria’. 2. Pertimbangan yang termasuk dalam kawasan kriteria ilmiah atau ‘scientific criteria’.

30 Prinsip-prinsip Perumusan masalah:
Prinsip yang berkaitan dgn teori dari - dasar. Prinsip yang berkaitan dgn maksud perumusan masalah. Prinsip hubungan faktor. Fokus sebagai wahana untuk membatasi studi. Prinsip yang berkaitan dengan bentuk dan cara perumusan masalah.

31 Konsep, Konstruk dan Variabel
Prinsip yang berkaitan dengan hasil kerja kajian kepustakaan. Prinsip yang berkaitan dengan penggunaan bahasa. Konsep, Konstruk dan Variabel Konsep adalah abstraksi yang berbentuk dengan menggeneralisasikan hal-hal khusus. Konsep merepresentasikan sesuatu (benda) yang merupakan hal yang diobservasi atau iamaginasikan (Chaffe, 1991, P.1)

32 . Konstruk, menrupakan konsep yang dapat diamati setelah dibatasi sebelumnya.
Dalam penelitian, konsep yang digunakan harus dibatasi sehingga menjadi jelas, fokus dan hanya meneliti sesuai konsep yang dimaksud oleh peneliti. 3. Variabel Dalam penelitian variable adalah konstruk yang sifat-sifatnya sudah diberi nilai dalam bentuk bilangan. Bilangan tersebut utk mengukuti tingkat suka, tidak suka, tidak tahu dll, sesuai yg ditentukan oleh peneliti. Variabel bebas dan Variable tak bebas

33 Unif Of Analysis The Unit of analysis is the thing – the individual, the collectivy, the object, the event- being studied and about which data are being collected (Babbie, 1992,p.68). Unit Analisis ada tiga, yaitu: 1. Univariate , fokus atas pengujian distribusi jawaban pada satu variabel. 2. Bivariate, pengujian atas hubungan dua variabel. 3. Multivariate, Pengujian/pengukuran yang dilakukan pada lebih dua variabel.

34 Kuantitative - Measurement
Level of Measurement : 1. Nominal 2. Ordinal 3. Interval 4. Ratio

35 Ad. 1. Nominal Level of Measurement :
@ Gender (Laki-laki dan perempuan), @ Perusahaan Media (Surat kabar, Televisi, Majalah, Radio, Provider Internet ), @ Type of Television Programs (news, entertaiment, sport, cartoon, reality show)

36 Ad. 2. Ordinal Level of Measurement Suatu respon atau kondisi yg dapat dibuat, diciptakan. Direncanakan dari – rendah ke – tinggi -, hasilnya dapat dirangkingkan. Contoh : Tingkat kepuasaan khalayak atas tayangan televisi berkaitan dengan anak-anak mereka. Jawabannya: Sangat puas, puas, cukup puas, tidak puas atau tidak tahu.

37 Ad. 3. Interval Level of Measurement
Mengukur perbedaan diantara variabel dan perbedaan tersebut dianggap equal. Misalnya: @. Perbedaan atau interval kepuasan khalayak terhadap media massa. @. Perbedaan biaya produksi program TV di Jakarta Rp 500 juta dengan biaya produksi program sama di daerah Rp 250 juta.

38 Ad. 4. Ratio Level of Measurement
Level Rasio memiliki pengukuran nilai zero. Seperti : Pendapatan, keuntungan, marginal cost, Penjualan. Sistem Akurasi dalam pengukuran : 1. Reliability 2. Validity

39 Jenis Penelitian Kuantitatif -Komunikasi
Instituasional and Secondary Sources Experiment Kuasi - experiment Survey Research Content Analysis Cases Studies (kuantitatif) Focus Group Discussion Analysis Framing

40 Model-Model Penelitian Kuantitatif – Teory komunikasi
Model Jarum Hiperdemik. Model Uses and Gratification Model Agenda Setting. Model diffusi Informasi Dependency Media Theory dll

41 Jenis Penelitian Kuatitatif -Komunikasi
1. Case Study 2. Comparative case study 3. Historical research 4. Grounded Research 5. Discource Analysis 6. Critical Discource Analysis 7. Framing Analysis 8. Feminist media- communication analysis 9. Focus Group Disccusion (FGD)

42 10. Interviewrs 11. Essay 12. Legal/regulatory/policy analysis. 13
10. Interviewrs 11. Essay 12. Legal/regulatory/policy analysis. 13. Literature review/meta-analysis. 14. Filed observation 15. Participant observation/ action research. 16. Ethnographic Methods 17. Focus Groups 18. Other methods

43 Penelitian Kualitatif; Teori:
Teori Interaksionis simbolik Teori Kritikal (Feminist, Communication Action Habermas dll. Teori-teori konstruksivisme –Konstruksi sosial media massa, teori peran dll Dll.

44 Langkah penting yg harus dilakukan mahasiswa
Mahasiswa menentukan kasus aktual satu bulan belakangan berkaitan dengan komunikasi. Melakukan pilihan terhadap paradigma, teori, metodologis, analysis, dll Diakhir pertemuan diskusi/paparan ini menjelaskan dan mengumpulkan kepada dosen pembimbing.

45 Baca kembali : Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Komunikasi, 2003.
Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikais, dilengkapi contoh analisis statistik, 2005. Stephen W. Littlejohn, The Theories of Human Communication, 1999. Baca Buku Norman K. Dwnzim, Yvanna S. Lincoln (eds), Hanbaook of Qualitative Research, al. 109. W. Laurence Neuman, Social Research Methodes, Qualitative and Quantitative Approaches, hal. 83. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek.


Download ppt "PARADIGMA PENELITIAN ILMU KOMUNIKASI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google