Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
SINERGITAS PERENCANAAN PROVINSI dengan KABUPATEN dan KOTA Disampaikan oleh : Ir. H. Husain Achmad, MM Sekretaris Bappeda Provinsi Jawa Barat PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
2
SISTEMATIKA Dasar Hukum Perencanaan Pembangunan
Pokok-Pokok Rencana Pembangunan Jawa Barat Tahun 2013 – 2018 Sinergi dengan Kabupaten dan Kota
3
1. DASAR HUKUM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
4
DASAR HUKUM TAHAPAN PENYUSUNAN PERENCANAAN
Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Permendagri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Permendagri No. 67 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan KLHS dalam Penyusunan atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Jawa Barat Peraturan Gubernur No. 79 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Jawa Barat
5
DASAR HUKUM SUBSTANSI PERENCANAAN
Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Peraturan Daerah No. 25 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun Peraturan Daerah No. 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat
6
1 Pendahuluan
7
Proyeksi Perkembangan Jumlah Penduduk
PROVINSI JAWA BARAT (KONDISI TAHUN 2012) Proyeksi Perkembangan Jumlah Penduduk 44,3 Juta Kabupaten/Kota : 27 Luas : ,44 Ha Kecamatan : Kelurahan : Desa : Penduduk 2012 Indonesia : Jiwa Jabar : Jiwa Penduduk Miskin : 9,89 % PDRB (2012) : Rp. 364,41 Trilyun; PDRB per kapita : Rp Juta (adhb) Inflasi (2012) : 3,86 % LPE (2012) : 6,21 % IPM (2012) : 73,19* RLS (2012) : 8,15 th AMH (2012) : 96,97 % AKI (2011) : 217 per Kel Hidup AKB (2012) : 30 per Kel Hidup APK SD : 119,31 % (2012/2013) APK SMP : 94,55 % (2012/2013) APK SMA : 67,78 % (2012/2013) APK PT : 15,19 % (2012/2013) Jumlah Penduduk Per BKPP Th 2012 : BKPP Wilayah I Bogor BKPP Wilayah II Purwakarta BKPP Wilayah III Cirebon BKPP Wilayah IV Garut Jabar
8
Daya saing Jabar kuat, menempati peringkat 6
9
ANALISIS POSISI RELATIF KAB/KOTA (BERDASARKAN IPM) TAHUN 2011
(DATA 2010) Kluster 1 Tidak ada prioritas IP (AMH), IK Komponen 1 (AMH, IK) Kota Banjar IP (RLS), IDB IP (RLS) Kab. Ciamis Kluster 2 Kluster 3 Diolah oleh : BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Komponen 2 (RLS, IDB) BKPP I Bogor BKPP II Purwakarta BKPP III Cirebon BKPP IV Priangan Timur BKPP IV Bandung Raya
10
Kab. Majalengka
11
Kab. Majalengka
12
JAWA BARAT MAJU DAN SEJAHTERA UNTUK SEMUA
KEBIJAKAN OPERASIONAL PEMERINTAH PROVINSI UNTUK KELANJUTAN PEMBANGUNAN JAWA BARAT MELANJUTKAN MELANJUTKAN PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN YANG SUDAH BAIK DAN SUDAH SELESAI UNTUK SELANJUTNYA DIMANFAATKAN DAN DIREPLIKASI KE BERBAGAI DAERAH; MENUNTASKAN MENUNTASKAN PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN YANG SUDAH BAIK DAN SUDAH DIMULAI DILAKSANAKAN NAMUN BELUM SELESAI UNTUK SEGERA DAPAT DIMANFAATKAN; MEMBERI DUKUNGAN MEMBERI DUKUNGAN, PADA PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN YANG DILAKUKAN LANGSUNG OLEH KOMUNITAS BERBASIS MASYARAKAT, AKADEMISI DAN INSTITUSI PENDIDIKAN/RISET SERTA DUNIA USAHA; REPOSISI REPOSISI DENGAN MENERAPKAN STRATEGI BARU UNTUK PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN YANG SUDAH BAIK NAMUN BELUM BISA DILAKSANAKAN PEMBANGUNANNYA KARENA MENGALAMI HAMBATAN; REORIENTASI MELAKUKAN REORIENTASI DENGAN MENYUSUN PROGRAM-PROGRAM BARU BERSIFAT TEROBOSAN, SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN DAN TUNTUTAN PEMBANGUNAN YANG PERLU SEGERA DILAKSANAKAN BERSAMA BUPATI DAN WALIKOTA DENGAN DUKUNGAN DARI PEMERINTAH PUSAT. Berdasarkan 5 hal di atas maka VISI PEMBANGUNAN JABAR adalah: JAWA BARAT MAJU DAN SEJAHTERA UNTUK SEMUA
13
Rencana Pembangunan Jawa Barat
2 Pokok-Pokok Rencana Pembangunan Jawa Barat Tahun
14
“JAWA BARAT MAJU DAN SEJAHTERA UNTUK SEMUA”
VISI PEMBANGUNAN JAWA BARAT 2013 – 2018 : “JAWA BARAT MAJU DAN SEJAHTERA UNTUK SEMUA” MAJU berarti : Terciptanya masyarakat yang produktif, berdaya saing, dan mandiri Melahirkan SDM yang terdidik, terampil, inovatif dan berdaya saing tinggi melalui kolaborasi dengan institusi pendidikan-penelitian Perwujudan tata kelola pemerintahan (governance) sebagai provinsi modern yang bermutu dan akuntabel, handal, efektif serta efisien. Tatanan sosial masyarakat yang toleran, rasional, bijak dan adaptif terhadap dinamika perubahan namun tetap berpegang pada nilai budaya serta kearifan lokal. Berdaulat secara pangan, ketahanan ekonomi dan sosial SEJAHTERA berarti : Kemajuan seluruh elemen yang ada di masyarakat baik masyarakat, wilayah maupun pelaku usaha. Berbasis pada ketahanan keluarga sebagai dasar pengokohan sosial masyarakat Merupakan perpaduan antara kesejahteraan lahiriah/materil dengan kesejahteraan bathiniah/jiwa. Memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitarnya serta membangun kepercayaan diri kolektif. UNTUK SEMUA berarti : Hasil pembangunan dirasakan oleh seluruh lapisan, elemen dan komponen masyarakat Jawa Barat Hasil pembangunan yang berkeadilan dan tersebar di kabupaten/ kota, kecamatan dan desa/ kelurahan sebagai satu kesatuan Jawa Barat Keikutsertaan seluruh lapisan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi pembangunan serta berperan aktif dalam pergaulan dunia Keterbukaan informasi pembangunan dan terwujudnya jejaring komunikasi bagi seluruh institusi dan masyarakat
15
Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
21 Visi: JAWA BARAT MAJU DAN SEJAHTERA UNTUK SEMUA MISI 1 : Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya saing Masyarakat Jawa Barat yang agamis, berakhlak mulia, sehat, cerdas, bermoral, berbudaya IPTEK, memiliki spirit juara dan siap berkompetisi. MISI 2 : Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan Perekonomian Jawa Barat yang semakin maju dan berdaya saing, bersinergi antar skala usaha, berbasis ekonomi pertanian dan non pertanian yang mampu menarik investasi dalam dan luar negeri, menyerap banyak tenaga kerja, serta memberikan pemerataan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. MISI 3 : Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur, dan Perluasan Partisipasi Publik Pemerintahan Jawa Barat yang bermutu dan akuntabel, handal dan terpercaya dalam pelayanan yang ditopang oleh aparatur profesional, sistem yang modern berbasis IPTEK menuju tatakelola pemerintahan yang baik (Good Governance) dan pemerintahan yang bersih (Clean Government) serta menerapkan model manajemen pemerintahan hibrida yang mengkombinasikan manajemen berbasis kabupaten/kota dengan manajemen lintas kabupaten/kota. MISI 4 : Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan Pembangunan Infrastruktur Strategis yang Berkelanjutan Pembangunan Jawa Barat yang selaras dengan kondisi daya dukung dan daya tampung lingkungan, memiliki infrastruktur dasar yang memadai, serta didukung oleh tersedianya infrastruktur yang mampu meningkatkan konektivitas antar wilayah dan pertumbuhan ekonomi. MISI 5 : Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya, Peran Pemuda dan Olah Raga serta Pengembangan Pariwisata dalam Bingkai Kearifan Lokal Kehidupan sosial kemasyarakatan yang kokoh dan berbudaya yang bercirikan tingginya pemanfaatan modal sosial dalam pembangunan, meningkatnya ketahanan keluarga, menurunnya jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), tingginya peran pemuda dalam pembangunan, meningkatnya prestasi olah raga tingkat nasional dan internasional, terpeliharanya seni dan warisan budaya dan industri pariwisata yang berdaya saing dalam bingkai kearifan lokal.
16
DELAPAN JANJI KAMPANYE GUBERNUR
PENDIDIKAN GRATIS SD, SLTP DAN SLTA DI SELURUH JAWA BARAT. BEASISWA PENDIDIKAN UNTUK PEMUDA, TENAGA MEDIS, SERTA KELUARGA ATLIT BERPRESTASI DAN GURU REVITALISASI POSYANDU DAN DANA OPERASIONAL KADER POSYANDU MEMBUKA 2 JUTA LAPANGAN KERJA BARU DAN MENCETAK WIRAUSAHAWAN BARU JAWA BARAT ALOKASI 4 TRILIYUN UNTUK INFRASTRUKTUR DESA DAN PERDESAAN REHABILITASI RUMAH RAKYAT MISKIN PEMBANGUNAN PUSAT SENI DAN BUDAYA JAWA BARAT DI KABUPATEN/ KOTA PEMBANGUNAN GELANGGANG OLAHRAGA DI KABUPATEN/ KOTA TAHUN
17
Common Goals RPJMD TAHUN 2013-2018
10 Common Goals 1 PENINGKATAN AKSESIBILITAS DAN MUTU PENDIDIKAN 2 PENINGKATAN AKSESIBILITAS DAN KUALITAS LAYANAN KESEHATAN 3 INFRASTRUKTUR WILAYAH, ENERGI DAN AIR BAKU 4 EKONOMI PERTANIAN 5 EKONOMI NON PERTANIAN 6 PENGELOLAAN HIDUP DAN KEBENCANAAN 7 PENGELOLAAN SENI, BUDAYA, WISATA SERTA KEPEMUDAAN 8 KETAHANAN KELUARGA DAN KEPENDUDUKAN 9 KEMISKINAN, PMKS DAN KEAMANAN PEMERINTAHAN Common Goals RPJMD TAHUN
18
KEGIATAN PRIORITAS TEMATIK SEKTORAL JAWA BARAT
Jabar bebas putus jenjang sekolah Peningkatan pelayanan pendidikan non formal plus kewirausahaan dengan sasaran usia 15 tahun ke atas Pendidikan berkebutuhan khusus Peningkatan relevansi dan kualitas pendidikan tinggi Peningkatan fasilitas pendidikan dan kompetensi tenaga pendidik CG 1 Meningkatkan Aksesibilitas dan Mutu Pendidikan CG 6 Meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup dan kebencanaan Konservasi dan rehabilitasi kawasan lindung 45% Pengendalian pencemaran limbah industry, limbah domestic dan pengelolaan sampah regional Penanganan bencana longsor dan banjir CG 7 Meningkatkan pengelolaan seni, budaya dan wisata serta kepemudaan Peningkatan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas, puskesmas PONED dan pemenuhan sumber daya kesehatan Pemenuhan pelayanan kesehatan dasar ibu dan anak Peningkatan Layanan Rumah sakit Rujukan dan Rumah sakit Jiwa Pemberantasan penyakit menular dan penyakit tidak menular serta peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat CG 2 Meningkatkan Aksesibilitas dan Kualitas Layanan Kesehatan Pengembangan fasilitas olahraga dan kepemudaan Pelestarian seni budaya tradisonal dan benda cagar budaya di Jawa Barat Gelar karya dan kreativitas seni budaya di Jawa Barat Pengembangan Destinasi wisata CG 3 Mengembangkan Infrastruktur Wilayah, Energi dan Air Baku CG 8 Meningkatkan ketahanan keluarga dan kependudukan Peningkatan ketahanan keluarga dan program keluarga berencana Peningkatan pemberdayaan perempuan dan ekonomi keluarga Peningkatan pengelolaan kependudukan Penangnan kemacetan lalu lintas di Metropolitan Bodebek-Karpur dan Bandung Raya Infrastruktur Strategis di Koridor Bandung-Cirebon, Cianjur-Sukabumi-Bogor, Jakarta-Cirebon, Bandung-tasikmalaya serta Jabar selatan Infrastruktur jalan dan perhubungan Infrastruktur sumber daya air dan irigasi strategis; Kawasan industry terpadu, infrastruktur permukiman dan perumahan; Jabar mandiri energy perdesaan untuk listrik dan bahan bakar kebutuhan domestic; dan Pemenuhan kecukupan air baku dan pengembangan infrastruktur air bersih perkotaan dan perdesaan di Jawa Barat Pengurangan Kemiskinan Peningkatan rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, jaminan sosial dan perlindungan sosial terhadap PMKS; Peningkatan ketentraman dan keamanan masyarakat CG 9 Menanggulangi kemiskinan, Penyandang Masalah kesejahteraan Sosial dan Keamanan CG 4 Meningkatkan Ekonomi Pertanian Jabar sebagai sentra produksi benih/bibit nasional Pengembangan agribisnis, forest business, marine business, dan agroindustry Perlindungan lahan pertanian berkelanjutan, pemenuhan 13 juta ton GKG dan swasembada protein hewani Jawa Barat bebas rawan pangan Meningkatnya dukungan infrastruktur (jalan, jembatan dan irigasi) disentra produksi pangan Modernisasi Pemerintahan dan profesionalisme aparatur Peningkatan kualitas komunikasi organisasi dan komunikasi public Penataan system hukum dan penegakan hukum Kerjasama program pembangunan dan pendanaan multipihak Peningkatan kualitas perencanaan, pengendalian dan akuntabilitas pembangunan serta pengelolaan aset dan keuangan; dan Peningkatan sarana dan prasarana Pemerintahan CG 10 Meningkatkan kinerja aparatur serta tata kelola pemerintahan dengan penerapan IPTEK Peningkatan budaya masyarakat bekerja, perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha UMKM Perkuatan peran BUMD dalam pembangunan dan mewujudkan Jawa Barat sebagai tujuan investasi Pengembangan skema pembiayaan alternative Pengembangan industry manufaktur Pengembangan industry keratif dan wirausahawan muda kreatif CG 5 Meningkatkan Ekonomi Non Pertanian 24
19
MISI PERTAMA : Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya Saing
ANALISIS INDIKATOR PEMBANGUNAN JAWA BARAT FUNGSI WAKTU (TIMELINE) TAHUN (Permendagri No. 54 Tahun 2010) MISI PERTAMA : Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya Saing 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Sasaran MISI Meningkatnya aksesibilitas dan mutu pendidikan yang unggul, terjangkau dan merata; Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan masyarakat yang terjangkau dan merata; Meningkatnya daya saing sumber daya manusia dan kelembagaan serta berbudaya IPTEK; Indikator : Indeks Pembangunan Manusia Angka Melek Huruf Angka Rata-rata Lama Sekolah APK Sekolah Menengah APK Pendidikan Tinggi AHH (Angka Harapan Hidup) Jumlah Karya IPTEK yang didaftarkan untuk mendapat HAKI Jumlah Penduduk Melek TIK usia 12 tahun ke atas Tahun Baseline
20
MISI KEDUA : Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan
ANALISIS INDIKATOR PEMBANGUNAN JAWA BARAT FUNGSI WAKTU (TIMELINE) TAHUN (Permendagri No. 54 Tahun 2010) MISI KEDUA : Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Sasaran MISI Jawa Barat sebagai Daerah Pertanian Berbasis Agrikultur; Meningkatnya daya saing usaha pertanian; Meningkatnya kualitas iklim usaha dan investasi; Meningkatnya jumlah dan kualitas wirausahawan; Meningkatnya pembangunan ekonomi perdesaan dan regional. Indikator : Nilai Tukar Petani (NTP) Skor Pola Pangan Harapan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Jumlah Penerima Manfaat Kredit Modal Usaha Daya Beli Masyarakat PDRB Per Kapita Laju Pertumbuhan Ekspor Nilai Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Nilai Investasi/PMTB adhb Nilai Penanaman Modal Asing (PMA) Inflasi Laju Pertumbuhan Ekonomi Indeks Gini Tahun Baseline
21
ANALISIS INDIKATOR PEMBANGUNAN JAWA BARAT FUNGSI WAKTU (TIMELINE) TAHUN (Permendagri No. 54 Tahun 2010) MISI KETIGA : Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur, dan Perluasan Partisipasi Publik 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Sasaran Misi Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan pemerintahan; Meningkatnya kualitas pemanfaatan IPTEK untuk efektifitas dan efisiensi tata kelola pemerintahan; Meningkatnya profesionalisme dan kualitas kehidupan aparatur; Meningkatnya stabilitas trantibum, kesadaran politik dan hukum. Indikator : Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Pemerintah Jumlah Penerbitan Perijinan Skala Komunikasi Organisasi Pemerintahan Tingkat Partisipasi Pemilihan Umum Indeks Demokrasi Indeks Keterbukaan Informasi Publik Indeks Persepsi Korupsi Pendapatan Asli Daerah Indeks Kebahagiaan Indeks Daya Saing Provinsi Tahun Baseline
22
ANALISIS INDIKATOR PEMBANGUNAN JAWA BARAT FUNGSI WAKTU (TIMELINE) TAHUN (Permendagri No. 54 Tahun 2010) MISI KEEMPAT : Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan Pembangunan Infrastruktur Strategis yang Berkelanjutan 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Sasaran Misi Meningkatnya daya dukung dan daya tampung lingkungan serta kualitas penanganan bencana; Meningkatnya kualitas pemenuhan infrastruktur dasar masyarakat; Meningkatnya percepatan pembangunan infrastruktur strategis. Indikator : Jumlah Penduduk Capaian Fungsi Kawasan Lindung terhadap Luas Wilayah Penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Pencapaian Status Mutu Sungai Utama dan Waduk Besar dengan tingkat cemar sedang Tingkat Kemantapan Jalan Provinsi (kondisi baik & sedang) Tingkat Ketersediaan Fasilitas Perlengkapan Jalan Provinsi Tingkat Kondisi Baik Jaringan Irigasi di Daerah Irigasi Kewenangan Provinsi Rasio Elektrifikasi Rumah Tangga Cakupan Pelayanan Persampahan Perkotaan Cakupan Pelayanan Air Minum Cakupan Pelayanan Air Limbah Domestik Tahun Baseline
23
ANALISIS INDIKATOR PEMBANGUNAN JAWA BARAT FUNGSI WAKTU (TIMELINE) TAHUN (Permendagri No. 54 Tahun 2010) MISI KELIMA : Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya, Peran Pemuda dan Olah Raga serta Pengembangan Pariwisata dalam Bingkai Kearifan Lokal 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Sasaran Misi Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS); Meningkatnya peran pemuda, organisasi kemasyarakatan serta penanganan komunitas tertentu; Meningkatnya peran masyarakat dalam pembangunan olahraga, seni, budaya dan pariwisata; Meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat dan kerukunan antar umat beragama; Meningkatnya kualitas ketahanan keluarga sebagai basis ketahanan sosial Indikator : Angka Kemiskinan Tingkat Pengangguran Terbuka Jumlah PMKS yang ditangani Jumlah Pekerja Anak Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Jumlah Karya Seni dan Budaya yang didaftarkan untuk memperoleh HAKI/sertifikasi Badan Internasional Jumlah Pemuda Berprestasi Skala Internasional Indeks Pemberdayaan Gender Tahun Baseline
24
STRATEGI PEMBANGUNAN JAWA BARAT TAHUN 2013-2018
25
SATU PERENCANAAN JABAR : www.rkpdjabaronline.jabarprov.go.id
DUNIA USAHA KOMUNITAS AKADEMISI Pemerintahan Desa/Kelurahan Reses DPRD Provinsi rkpdjabaronline 2101 SETWAN UMUM OPD/Biro PROVINSI PEMERINTAH Kab/Kota SATU PERENCANAAN JABAR : FORM ISIAN OPD/BIRO PROVINSI & PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA 140 RESES DPRD PROVINSI/DESA/AKADEMISI/DUNIA USAHA/KOMUNITAS 10
26
PUSAT EKONOMI DAN INOVASI JAWA BARAT
KEK Industri (Bekasi) Pusat Agribisnis (Pantura) Pusat Batik dan Rotan (Cirebon) Pusat Perikanan Budidaya (Purwakarta,Subang) PKN Cirebon PKN Cekungan Bandung PKN BODEBEK KARPUR PKNp Pelabuhan Ratu Pangandaran Pengembangan Taman Hutan Raya (Ciremai) Pusat Pengembangan Wisata (Bogor,dan Puncak) Pusat Unggas (Ciamis) Pusat Benih Ikan Air Tawar (Sukabumi) Pusat Beras Pandan Wangi (Cianjur) Pusat Industri kreatif (Bandung) PUSAT EKONOMI DAN INOVASI JAWA BARAT Pusat Industri Kreatif (Tasikmalaya)
27
PETA INDUSTRI UNGGULAN KAB./KOTA DI JAWA BARAT Kab.Karawang :
1 .Mesin & Komponen 2. Pakaian jadi. 3. Mak. Olahan Kab.Bekasi : 1.Pakaian jadi 2.Boneka 3.Komponen Kab.Subang : 1. Keraj.Kayu 2. Komponen Kab.Cirebon : 1. Furniture Rotan 2. Batik 3. Batu Alam 4. Mak. Olahan Kota Depok : Pakaian jadi. Ind. Telematika Mak. Olahan Kota Bekasi : 1. Pakaian jadi. . Keraj.Kayu 3. Perhiasan Kab.Purwakarta: Keramik Mak. Olahan Kab.Indramayu: 1.Batik 2.Kerajinan Rotan 3. Mak. Olahan Kab.Bogor : 1. Tekstil & Produk Tekstil 2. Ind. Tas 3. Alas Kaki 4. Mak. Olahan Kota Cirebon : 1. Furniture Rotan 2. Kaca Patri 3. Kerajinan Rotan Kab.Majalengka : 1. Bola Sepak 2. Bata,Genteng 3. Kerajinan Rotan 4. Batu Alam Kota Bogor : 1. Pakaian jadi. 2. Bordir 3.Ind. Tas 4. Keramik 5. Mak. Olahan Kab.Sukabumi : 1. Batu Aji. 2. Keraj. Kayu. 3. Komponen & MEsin 4. Bola Sepak 5. Mak. Olahan Kab.Kuningan : 1. Kerjajinan Rotan 2. Minyak Atsiri. 3. Mak. Olahan Kota Sukabumi : 1. Keraj. Kayu. 2. Mak. Olahan Kab.Ciamis : 1. Ijuk. 2. Furniture Kayu Kelapa 3. Mak. Olahan 4. Batik Kab. Cianjur : 1. Furniture kayu 2. Kerajinan logam 3. Komponen Logam 4. Sutera. 5. Mak. Olahan Kab.Tasikmalaya : 1. Bordir. 2. Keraj.Pandan & Mendong 3. Kelom Geulis. 4. Mak. Olahan Kab.Bandung : Tekstil & Produk Tekstil Alaskaki 3. Komponen. 4. Boneka 5. Mak. Olahan Kab. Garut : 1. Kulit & Produk Kulit 2. Batik. 3. Sutera. 4. Minyak Atsiri 5. Mak. Olahan Kota Banjar : 1. Meubel Akar Kayu Kota Bandung : 1. Tekstil & Produk Tekstil 2. Alas kaki. 3. Elektronika 4. Rajut 5. Ind. Telematika 6. Komponen 7. Mak. Olahan Kota Tasikmalaya : 1. Bordir. 2.Keraj.Pandan& Mendong 3. Kelom geulis 4. Batik 5. Mak. Olahan Kab.Sumedang : 1. Kerajinan Kayu 2. Furniture Kayu 3. Mak. Olahan Kota Cimahi : 1. Pakaian jadi 2. Ind. Telematika. 3. Mak. Olahan
28
PENGEMBANGAN METROPOLITAN DI JAWA BARAT
STRATEGI PENGELOLAAN PEMBANGUNAN : MODEL Hybrid yaitu MEMADUKAN PENGELOLAAN PEMBANGUNAN BERBASIS daerah otonom dan MeTROPOLITAN Jakarta Prov. Jawa Tengah PENGEMBANGAN METROPOLITAN DI JAWA BARAT Pangandaran Rancabuaya Surade Palabuhanratu 4 2 5 3 6 Aerocity Kertajati 7 1 Pengembangan metropolitan sebagai penghela percepatan pembangunan Jawa Barat. Pengembangan Koridor Ekonomi Indonesia di Jawa Barat bertumpu pada pengembangan 3 Metropolitan : Bodebek Karpur, Bandung Raya, dan Cirebon Raya RENCANA PEMBANGUNAN PELABUHAN LAUT CILAMAYA Metro Bodebekkarpur Metro Cirebon Raya PKNp Pangan-daran Metro Bandung Raya PKNp Pelabuhan Ratu KEI JAWA PELABUHAN LAUT CIREBON Sentul Cariu Sk.makmur KEI JAWA Di Jawa Barat terdapat 3 Metropolitan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yaitu Metropolitan Bandung Raya, Metropolitan Bodebek, dan Metropolitan Cirebon. Ketiga metropolitan tersebut termasuk kedalam Koridor Ekonomi Indonesia berdasarkan MP3EI. Selain itu terdapat juga Pusat Kegiatan Nasional Provinsi di Pangandaran dan Pelabuhan Ratu sebagai growth center. Untuk rencana jalan tol terdapat 7 ruas jalan tol eksisting dan rencana yang menghubungkan 3 metropolitan. Terdapat rencana pengembangan bandara internasional Kertajati di Majalengka yang berjarak 177 km dari Jakarta melalui Jalan Tol Cikampek-Palimanan dan 60 km dari Bandung melalui jalan tol Cisumdawu. Untuk mendukung rencana tersebut, akan dikembangkan pula kawasan industri di sekitar jalan tol Cikampek-Palimanan dan aerocity yang akan dikembangkan sekitar bandara Kertajati. PELABUHAN LAUT PALABUHAN RATU Tegalbuleud NO JALAN TOL 1 Cikampek-Palimanan (116 km) 2 Bogor Ring Road (11 km) 3 Cikarang-Tj.Priok (34,5 km) 4 Ciawi-Sukabumi (54 km) 5 Cimanggis-Cibitung (25,4 km) 6 Depok-Antasari (21,7 km) 7 Cileunyi-Sumedang-Dawuan (60,1 km) Cidaun Kelapagenep Jalan Tol Eksisting Jalan SNR Rencana Jalan Tol Rencana Jalan Alternatif Puncak
29
Sinergi dengan Kabupaten dan Kota
3 Sinergi dengan Kabupaten dan Kota
30
URUSAN PEMERINTAHAN YANG DILAKSANAKAN
OLEH MASING MASING TINGKATAN PEMERINTAHAN Menurut UU No 32 Tahun dan PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Provinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota PUSAT Berwenang membuat norma-norma, standar, prosedur, monev, supervisi, fasilitasi dan urusan-urusan pemerintahan dengan eksternalitas nasional Provinsi Berwenang mengatur dan mengurus urusan–urusan Pemerintahan dengan Eksternalitas regional (lintas Kabupaten/Kota) dalam wilayah provinsi Kab/Kota Berwenang mengatur dan mengurus urusan–urusan Pemerintahan dengan Eksternalitas lokal (dalam satu Kabupaten/Kota) Sumber Kementrian Dalam Negeri
31
RESPON RPJMD PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2013 - 2018
TERHADAP PROGRAM NASIONAL RPJMN 2010 – 2014 RPJMD JAWA BARAT INPRES NOMOR 3 TAHUN (4 P) Prioritas 1, Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Prioritas 2, Pendidikan Prioritas 3, Kesehatan Prioritas 4, Penanggulangan Kemiskinan; Prioritas 5, Ketahanan Pangan; Prioritas 6, Infrastruktur; Prioritas 7, Iklim Investasi dan Iklim Usaha; Prioritas 8, Energi; Prioritas 9, Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana; Prioritas 10, Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Pasca Konflik; Prioritas 11, Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi; Prioritas 12, Bidang Politik, Hukum dan Keamanan; Prioritas 13, Bidang Perekonomian; Prioritas 14, Bidang Kesejahteraan Rakyat; CG 1 : Meningkatkan Aksesibilitas dan Mutu Pendidikan (P2) CG 2 : Meningkatkan Aksesibilitas dan Kualitas Layanan Kesehatan(P3) CG 3 Mengembangkan Infrastruktur Wilayah, Energi dan Air Baku( P6, P8) CG 4 : Meningkatkan Ekonomi Pertanian(P5,P13) CG 5 : Meningkatkan Ekonomi Non Pertanian (P7, P 13) CG 6 : Meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup dan kebencanaan(P9) CG 7 : Meningkatkan pengelolaan seni, budaya dan wisata serta kepemudaan(P11) CG 8 : Meningkatkan ketahanan keluarga dan kependudukan (P14) CG 9 : Menanggulangi kemiskinan, Penyandang Masalah kesejahteraan Sosial dan Keamanan(P10 ,P12, P14) CG 10 Meningkatkan kinerja aparatur serta tata kelola pemerintahan dengan penerapan IPTEK(P1,P11) Pro Growth : CG 3, CG 4, CG 5 Pro Job : CG 4, CG 5, CG 7, CG 10 Pro Poor : CG 1, CG 2, CG 3, CG 4, CG 9 Pro Environment : CG 6 RPJMN TUJUAN PEMBANGUNAN MDGs Memberantas Kemiskinan dan Kelaparan (CG 1, CG 2, CG 9) Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua (CG 1) Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (CG8) Menurunkan Angka Kematian Anak (CG 2) Meningkatkan Kesehatan Ibu (CG 2) Mengendalikan HIV dan AIDS, Malaria dan penyakit menular lainnya (TB) (CG 2) Menjamin Kelestarian Lingkungan Hidup (CG 6) Mengembangkan Kemitraan untuk Pembangunan (CG 10) 25
32
HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN PERENCANAAN
RPJM Daerah RPJP Daerah RKP RPJM Nasional RPJP Nasional RKP Daerah Renstra KL Renja - KL Renstra SKPD Renja - SKPD RAPBN RAPBD RKA-KL RKA - SKPD APBN Rincian APBN APBD Rincian APBD DIACU Pedoman Dijabarkan DIPERHATIKAN Diacu DISERASIKAN MELALUI MUSRENBANG UU SPPN Pemerintah Pusat Daerah UU KN Catatan: Diacu : hal-hal yang dianggap mendasar harus identik Dipedomani : hal-hal yang memberikan arah dan koridor
33
PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
RPJP Daerah Berpedoman Masukan Rancangan Renstra SKPD Rancangan Awal RPJMD oleh Bappeda Memperhatikan RPJM Nas/RPJM Prov (untuk Kabupaten/Kota), kondisi lingkungan strategis di daerah hasil evaluasi terhadap pelaksaaan RPJMD periode sebelumnya Visi, Misi, Program Kepala Daerah Terpilih Musrenbang RPJMD Keterangan : Gubernur, Walikota/Bupati menyebarluaskan Perda tentang RPJMD Perumusan Rancangan Akhir RPJMD hasil Musrenbang RPJMD RPJMD Kab/Kota ditetapkan menjadi perda setelah berkonsultasi dengan Bappeda Provinsi
34
TEMATIK KEWILAYAHAN RPJMD TAHUN 2013 - 2018
WKPP II (wilayah purwakarta) Pengembangan industri manufaktur, Pengembangan industri keramik dan gerabah Pengembangan industri perberasan dan makanan , budidaya ikan air tawar dan air payau, serta ternak sapi perah Pengembangan wisata sejarah dan wisata pilgrimage (ziarah) Pengembangan metropolitan BODEBEK KARPUR WKPP III (wilayah cirebon) Pengembangan agribisnis mangga gedong gincu dan industrialisasi perikanan Pengembangan sistem perdagangan komoditi beras dan palawija Pengembangan industri batik dan rotan, serta industri makanan olahan Pelestarian Keraton, wisata sejarah, wisata pilgrimage (ziarah) dan ekowisata Pengembangan Metropolitan Cirebon Raya WKPP I (wilayah BOGOR ) Pengembangan sentra ternak sapi potong. Pusat budidaya ikan air tawar, dan ikan hias untuk pasar regional dan global Pusat pemuliaan padi varietas pandan wangi dan pengembangan varietas unggul. Pengembangan agrowisata koridor Bogor, Puncak, Cianjur serta wisata pemandangan alam dan bahari koridor Bogor, Sukabumi Palabuhanratu Pengembangan pusat pertumbuhan baru (growth center) Palabuhanratu dan metropolitan BODEBEK KARPUR WKPP IV (wilayah priangan) Pengembangan Kawasan Pendidikan Tinggi dan Riset Terpadu di Jatinangor Pengembangan klaster unggas, dan budidaya ikan air tawar, serta ternak sapi perah, domba Garut dan jejaringnya serta pengembangan sentra produksi pakan ternak. Pengembangan produksi sayuran dan tanaman hias Pengembangan jasa perdagangan dan industri kreatif Pengembangan Metropolitan Bandung Raya, pusat pertumbuhan baru (growth center) Pangandaran dan Rancabuaya. 34
35
ISU STRATEGIS/USULAN KEWILAYAHAN BKPP WILAYAH III CIREBON
PROVINSI JAWA BARAT BIDANG EKONOMI Kawasan Industri dengan Pelayanan Terintegrasi (Perumahan, Pendidikan, Kesehatan dan Transportasi) untuk Solusi Kesejahteraan Peningkatan Daya Beli Rawan Pangan dan Pemanfaatan Lahan yang Kurang Produktif Komoditi Unggulan Pelabuhan Perikan Bantuan Proses Ijin Usaha serta Modal Usaha bagi KUMKM melalui KCR Investasi Lebih Kondusif Pengendalian Lahan Sawah Berkelanjutan Lumbung Padi Nasional dan Surplus 10 Jt Ton Beras Tahun 2014 Moderenisasi ALSINTAN Mandiri Penetapan Kawasan Destinasi Wisata Dunia dan Pencetakan Pemandu Wisata Regenerasi dan Pencitraan Petani BIDANG FISIK Perbaikan Jalan Kabupaten/Kota bersama Dunia Usaha; Jalan Menuju Sentra Pertanian, Wisata dan Industri Manufaktur. Jalan Tol CISUMDAWU dan Tol CIKAPALI BIJB dan Aerocity Kertajati Transportasi Massal Perkotaan dan Reaktivasi Kereta Api Bendungan Kuningan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perkotaan; Permukiman Vertikal Persampahan, RUTILAHU dan Air Bersih Pengendalian, Penertiban dan Penataan Tata Ruang Metropolitan Cirebon Raya Pengembangan Kawasan Industri Hijau Elektrifikasi Rumah Tangga Valuasi dan Pengelelolaan Sumber Daya Alam Pengurangan Lahan Kritis pada Kawasan Lindung dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian Jasa Lingkungan Pemanfaat Air Cimanuk Pengendalian Banjir Cileuncang pada Pusat-Pusat Kota Pencegahan dan Pengendalian Dampak Limbah Industri GRLK Pesisir Pantai Utara Pengembangan Metropolitan Cirebon Raya BIDANG PEMERINTAHAN Tata Kelola Pengembangan METROPOLITAN CIREBON RAYA Manajemen Desa Pesisir Pantai Utara Pengendalian Keamanan dan TANTRIBUM Proporsi Bagi Hasil Pajak Ekspor Tugu Perbatasan Jawa Barat pada Jalan Tol dan Jalan Nasional. BIDANG SOSIAL BUDAYA : Pelayanan Akses Pendidikan Gratis SD/MI-SLTA/MA, RKB Negeri/Swasta, Asrama/Kobong, Kesejahteraan Guru, Pendidikan Misi Khusus (SMP dan SMK IPM), Transportasi Anak Sekolah serta Pendidikan Inklusif Beasiswa dan Bantuan Tugas Akhir untuk Mahasiswa dan Kerjasama Riset Pelayanan Kesehatan antara Kota dan Kabupaten, Pembangunan Gedung Rawat GAKIN di RS Kab/Kota dan Gedung UGD di Kecamatan Penanganan Pengangguran serta Lapangan Kerja Pemugaran Keraton, Pengelolaan Cagar Budaya dan Pelestarian Budaya Lokal Penanganan terpadu untuk Balita dan Lansia Penanganan Kemiskinan dan PMKS Pembangunan Stadion Olahraga Sarana untuk Gelar Karya dan Ekspresi Pemuda di Kab/Kota Penanganan Dampak Sosial Pembambungan Waduk Jatigede Rendahnya RLS dan Daya Beli Perlindungan Tenaga Kerja dan Bantuan Hukum di Luar Negeri Kesejahteraan Guru dan Tenaga Medis antar Provinsi Perluasan Penyelenggaraan Pendidikan SMK dan Politeknik Orientasi Industri dan Aerocity. Penanganan Masyarakat Ex- Tenaga Kerja Industri Pencegahan Penyakit Menular (Kusta, TBC, Hepatitis C dan HIV-AIDS) Kelestarian Komunikasi Kultural antar Permukiman sepanjang Jalan TOL
36
PETA LOKASI MP3EI DI JAWA BARAT Berdasarkan Kategori Institusi Pelaksana Proyek
Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kp. Melayu 21,04 km Rp Milyar Pembangunan Blok PLTGU Muara Tawar Rp Milyar Pembangunan CITARUM WATER MANAGEMENT PROGRAM Rp Milyar Pembangunan Blok PLTU Indramayu Rp Milyar Penyediaan SPAM Jakarta, Bekasi dan Karawang (Kanal Tarum Barat l/s – BOT Rp Milyar Penyediaan SPAM Kota Bekasi Rp. 522 Milyar Pembangunan 4 Pabrik Baru (3 di Kab. Karawang; 1 di Kab. Bekasi) untuk Industri Transportasi Darat Rp Milyar Pembangunan PLTG Sunyaragi 600 MW(Kota Cirebon) Rp Milyar Pembangunan Jalan Tol Depok-Antasari 21,55 km Rp Milyar Pembangunan rel Manggarai-Bekasi double double track, Bekasi-Cikarang Eletrifikasi ; Rp Milyar Pembangunan Elektrifikasi CITAYAM-NAMBO 20 km track Rp. 304 Milyar Pembangunan Jalan Tol Cimanggis-Cibitung 25,39 km; Rp Milyar Pembangunan Jalan Tol Trans Java (Segmen/Ruas Cikopo –Palimanan) Rp Milyar Pembangunan transmisi di Jawa Barat sampai dengan 2015; terdapat 2337 KMS (di Jabar 1991 Kms) Rp Milyar Pembangunan BANDARA KERTAJATI (Kabupaten Majalengka) Rp Milyar Pembangunan Jalan Tol Ciawi – Sukabumi Rp Miliyar Percepatan pengembangan hidro skala besar (4x260 MW), Upper Cisokan di Jawa Barat (Kab. Bandung Barat dan Kab. Cianjur) Rp Miliyar Pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), 60,10 km. Rp Milyar Penyediaan SPAM REGIONAL JATIGEDE (6.000 l/s)-BOT Rp Milyar Pembangunan PLTU Palabuhan Ratu 1050 MW (3 x 350 MW) Rp Miliyar Pembangunan Jalan Tol Bandung - Pasir Koja - Soreang, 10,57 km Rp Milyar Pembangunan Elektrifikasi CITAYAM-NAMBO 20 km track (reaktivasi dan revitalisasi) Rp. 304 Milyar PEMERINTAH 17 Projek 1 belum ada kejelasan (PM) Pembangunan tol Terusan Pasteur-Ujung Berung- Cileunyi. Rp Milyar Pembangunan Waduk Santosa, Cibatarua, Cilaki, dan Cisangkuy (1.400 l/s). Rp. 163 Milyar BUMN 13 Projek 6 belum ada kejelasan (PM) Pengembangan PLTP Kamojang Unit 5, 1 x 30 MW (Kabupaten Bandung) Rp. 960 Milyar SWASTA 13 Projek 9 belum ada kejelasan (PM) CAMPURAN 6 Projek
37
KONSEP PENGEMBANGAN JAWA BARAT WILAYAH UTARA
Metropolitan Bodebek Karpur dengan sektor unggulan Industri manufaktur, perdagangan, dan jasa Metropolitan Cirebon Raya dengan sektor unggulan wisata dan industri kerajinan Perda No.7 Tahun 2012 Pelabuhan Cilamaya dan Cirebon sebagai simpul distribusi Kawasan industri, minyak dan gas Rencana Pengembangan Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati, Majalengka Kawasan pertanian pangan berkelanjutan KONSEP PENGEMBANGAN JAWA BARAT WILAYAH UTARA
38
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR STRATEGIS DI JAWA BARAT
RENCANA PELABUHAN LAUT TARUMAJAYA Eksisting PEMBANGUNAN PELABUHAN LAUT CILAMAYA Rp ,- Pelaksanaan Pemb PEMBANGUNAN TOL CIKARANG-TJ.PRIOK Rp ,- Masih Rencana PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI CIKARANG Rp ,- PEMBANGUNAN WADUK SADAWARNA Rp ,- PEMBANGUNAN TPA NAMBO Rp ,- RENCANA TOL CIKAPALI Rp ,- PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL KERTAJATI Rp ,- PELABUHAN LAUT CIREBON TPA SARIMUKTI DAN LEUWIGAJAH Rp ,- PEMBANGUNAN TOL CIAWI-SUKABUMI Rp ,- PEMBANGUNAN TOL CISUMDAWU Rp ,- RENCANA TOL KOTA BANDUNG Rp ,- OPTIMASI BANDARA CAKRABHUANA JALUR JAKARTA-CIBADAK-CIKIDANG-PALABUHANRATU Rp ,- PEMBANGUNAN WADUK JATIGEDE Rp ,- OPTIMASI BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA Rp ,- TRANSMISI LISTRIK JAWA-BALI PEMBANGUNAN TOL CIRANJANG- PADALARANG Rp ,- PEMBANGUNAN TOL SOROJA Rp ,- TPA LEGOKNANGKA Rp ,- 1. REAKTIVASI K.A. BANDUNG-JATINANGOR 2. MONORAIL KOTA BANDUNG PELABUHAN LAUT PALABUHAN RATU JALUR SNR PANGANDARAN -CIAMIS-CIKIJING-KUNINGAN-CIREBON REAKTIVASI K.A. BANDUNG-SOREANG Rp ,- RENCANA BANDARA CITARATE Rp ,- PENINGKATAN JALUR BANDUNG - PANGALENGAN - RANCABUAYA Rp ,- OPTIMASI JALUR LINTAS SELATAN Rp ,- REAKTIVASI K.A. BANJAR-CIJULANG Rp ,- Rancabuaya JALUR ARTERI JABAR SELATAN OPTIMASI BANDARA NUSAWIRU
39
Bandara Internasional Jawa Barat
JALAN TOL CILEUNYI – SUMEDANG - DAWUAN INFORMASI TERKINI Konstruksi pada seksi I telah dilaksanakan pada tahun 2012 dan akan dilanjutkan pada seksi II mulai awal 2013. Seksi V Legok - Ujungjaya Panjang :16,35 km Luas :216,91Ha Bandara Internasional Jawa Barat Seksi IV Cimalaka - Legok Panjang : 7 km Luas : 75,77 Ha Dawuan Ujung Jaya Seksi II Rancakalong – Sumedang Panjang : 17,5 km Luas :255,05 Ha Legok Cimalaka Seksi VI Ujungjaya – Dawuan Panjang :4 km Luas :8,34Ha T O L C I S U M D A W U Sumedang Seksi III Sumedang – Cimalaka Panjang: 3,7 km Luas : 105,44 Ha Data Teknis Rancakalong Panjang 60.1 Km Kec Rencana km/jam Jumlah Lajur 2x3 jalur Lebar lajur 3,6 m Lebar Rumija 60 m Biaya Investasi 4.660 milyar Biaya Pengadaan Tanah 536.8 milyar Volume lalu lintas kend/hari Cileunyi Seksi I Cileunyi – Rancakalong Panjang : 11,55 km Luas : 166,50 ha Seksi 0 Akses Cileunyi Luas : 6 ha 39
40
BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT
BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT KERTAJATI Kertajati Aerocity Konsep AIRPORT Kebutuhan lahan (1.800 ha) AEROCITY (3.200 ha) AIR PORT Ke Cirebon GAMBARAN UMUM BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT Luas : Ha Lokasi : Kecamatan Kertajati Kab. Majalengka Koordinat Geografis : ’ 27,89’’ LS ; ’ 27,44’’ BT Akses Ke bandara : Jalan Tol Cisumdawu dan Kereta Api Bdg-Rancaekek-tanjungsari-kertajati Jarak Bandung – Bandara : 110 Km Jarak Jakarta – Bandara : 300 Km Kapasitas Penumpang : 27 Juta Orang per Tahun Kapasitas Kargo : Ton per Tahun Total Biaya : Rp. 8,299 Trilyun Ke Jakarta
41
EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN
WILAYAH III CIREBON Capaian IPM kab di wilayah ini yaitu Kab Indramayu, Kab Cirebon, Kab Majalengka dan Kab Kuningan MASIH DIBAWAH capaian IPM Jabar. LPE kab/kota di wilayah ini DIBAWAH LPE Jabar. Persentase penduduk miskin di 5 kab/kota di wilayah ini MASIH DIATAS 10 %. Hanya TPT Kab Majalengka dan Kab Kuningan DIBAWAH TPT Jabar (< 10%). Kontribusi PDRB sebesar 13,71% terhadap nilai total PDRB 26 kab/kota di Jabar. 14,27% penduduk Jabar tahun 2012 berada di wilayah Kab Indramayu, Kab Cirebon, Kab Majalengka, Kab Kuningan dan Kota Cirebon.
42
BKPP I Wil. Bogor : 6 kab/kota
BKPP II Wil. Purwakarta : 5 kab/kota BKPP III Wil. Cirebon : 5 kab/kota BKPP IV Wil. Priangan : 10 kab/kota
43
POSTUR PENDANAAN APBD & APBN KAB/KOTA BKPPW III CIREBON
Dana Bantuan Provinsi Khusus Kabupaten Majalengka TAHUN ANGGARAN 2012 Dalam Juta Rp KAB/KOTA VOLUME APBD PAD (MURNI) APBN BANTUAN PROVINSI *) Bagi Hasil Provinsi Bantuan Keuangan KAB. CIREBON 85.785 KOTA. CIEBON 45.017 25.896 KAB. INDRAMAYU 73.308 KAB. KUNINGAN 88.197 33.116 KAB. MAJALENGKA 91.705 38.429
44
Sosok Hasil Pembangunan Jawa Barat Pada Tahun 2018
Kemajuan dalam bidang kesejahteraan, daya saing dan lingkungan, dengan penciri : Pendapatan per kapita atas dasar harga berlaku (adhb) sebesar Rp ,- - Rp ,-per tahun dibandingkan dengan tahun baseline (2012) mencapai Rp ,-; IPM mencapai 76,5 – 77,0 poin dengan disparitas IPM antar kabupaten/kota rendah dibandingkan dengan tahun baseline mencapai 73,19 poin; Daya saing Provinsi meningkat menjadi posisi 2 besar di Indonesia; dan Kawasan lindung mencapai 45% untuk mendukung perwujudan Jawa Barat Green Province yang saat ini sudah mencapai 35,20%. Kemajuan di bidang perekonomian, dengan penciri : Laju Pertumbuhan Ekonomi sebesar 6,4 – 7,0% dan didominasi oleh pertumbuhan sektor industri dan pertanian yang memanfaatkan bahan baku lokal; Pasar domestik yang kuat dan mampu bersaing dengan pasar global; Perekonomian desa tumbuh dengan baik sehingga mampu mengurangi laju urbanisasi; Jawa Barat sebagai tujuan utama investasi di Indonesia.
45
Sosok Hasil Pembangunan Jawa Barat Pada Tahun 2018
Kemajuan di bidang sosial budaya, dengan penciri : Rata-rata lama sekolah 9 tahun di Jawa Barat dengan fokus di daerah Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Bekasi, sehingga diharapkan Rata-rata Lama Sekolah di wilayah Kabupaten mencapai tahun dan perkotaan mencapai tahun, saat ini RLS Jawa Barat sebesar 8,15 tahun ; Kemiskinan mencapai 5,0 - 4,1% dengan disparitas kemiskinan desa kota yang semakin kecil. Daerah yang memiliki keluarga miskin relatif banyak yaitu Kabupaten Cirebon, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Karawang, Kabupaten Garut, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bogor; Tingkat pengangguran terbuka mencapai 6,5 - 6,0% dibandingkan dengan tahun baseline sebesar 9,08%. Kemajuan di bidang infrastruktur, dengan penciri : Memiliki pelabuhan udara dan laut berskala internasional; Transportasi massal multimoda yang terintegrasi terutama di wilayah metropolitan; Diversifikasi energi melalui pemanfaatan energi baru dan terbarukan. Kemajuan di bidang pemerintahan, dengan penciri : Pelayanan publik yang efektif dan efisien; Tatakelola pemerintahan yang bermutu dan akuntabel dengan didukung penerapan IPTEK; Aparatur pemerintahan yang profesional; Keterbukaan informasi publik yang lebih luas; Birokrasi berkarakter modern dan meng-global.
46
JAWA BARAT GREEN PROVINCE
7 KARAKTER : SEHAT, CERDAS DAN CERMAT PRODUKTIF DAN BERDAYA SAING TINGGI MANDIRI DAN PANDAI MENGATUR DIRI BERDAYA TAHAN TINGGI DALAM PERSAINGAN PANDAI MEMBANGUN JEJARING DAN PERSAHABATAN GLOBAL BERINTEGRITAS TINGGI BERMARTABAT SOSOK MASA DEPAN JAWA BARAT 2025 RANCANGAN : SOSOK SUMBER DAYA INSANI JAWA BARAT YANG AGAMIS DENGAN PENCIRI UTAMA: 5 NILAI-NILAI LUHUR : JUJUR DAN KONSISTEN TANGGUH DAN DISIPLIN KEPELOPORAN DAN KETELADANAN RAMAH DAN BIJAKSANA KEBERSAMAAN DAN KESETARAAN SOSOK PEMBANGUNAN FISIK JAWA BARAT TAHUN 2025 Pel. Cilamaya Pel.Cirebon RANCABUAYA PROVINSI BANTEN JAWA TENGAH Waduk Jatigede DKI JAKARTA Bandara Int. Jabar Kertajati Bandara Citarate Jalan Lintas Selatan Jabar Tol CISUMDAWU Tol Cikampek-Palimanan Tol Kanci-Pejagan Tol Ciawi-Sukabumi Tol Sukabumi-Ciranjang Tol Ciranjang-Padalarang Tol Bogor Ringroad Tol SOROJA TPI Pelabuhan Ratu TPI Pangandaran Pel. Tarumajaya Bandara Nusawiru Laut Jawa Pel.Cirebon Samudera Hindia Metropolitan Bodebek Karpur Cirebon Raya Bandung Raya Palabuhanratu Pangandaran BIJB Pel. Cilamaya Samudera Hindia BIJB Metropolitan Bodebek Karpur Metropolitan Cirebon Raya Bandara Int. Jabar Kertajati Metropolitan Cirebon Raya Tol Kanci-Pejagan BIJB BIJB PROVINSI JAWA TENGAH Pel. Tarumajaya Tol Cikampek-Palimanan Tol CISUMDAWU Metropolitan Bodebek Karpur DKI JAKARTA Metropolitan Bandung Raya Metropolitan Bandung Raya Waduk Jatigede Kawasan Wisata Pangandaran PKNp Kawasan Wisata Pangandaran PKNp Tol Ciranjang-Padalarang Tol SOROJA Bandara Nusawiru Tol Bogor Ringroad Tol Sukabumi-Ciranjang Tol Ciawi-Sukabumi TPI Pangandaran PKNp Kawasan Wisata Palabuhanratu PKNp Kawasan Wisata Palabuhanratu PKW RANCABUAYA PKW RANCABUAYA PROVINSI BANTEN Jalan Lintas Selatan Jabar TPI Pelabuhan Ratu Bandara Citarate ILUSTRASI JAWA BARAT TAHUN 2025 JAWA BARAT GREEN PROVINCE
47
KM-0 Pro Poor JABAR-ONLINE Contoh: RLS*JAWA BARAT*2011#
MARI KITA WUJUDKAN SATU DATA PEMBANGUNAN JAWA BARAT Mari membuat perencanaan Jawa Barat sepanjang hayat TERIMA KASIH SMS JABAR MEMBANGUN RKPDJabar-ONLINE Informasi lebih lanjut : Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Jalan Diponegoro No.22 Bandung Telp. (022) Bappeda Provinsi Jawa Barat Jalan. Ir H.Juanda No. 287 Telp. (022) , Fax, (022) Website : http// KM-0 Pro Poor JABAR-ONLINE SMS SATU DATA JABAR Contoh: RLS*JAWA BARAT*2011#
48
PENANGANAN DAMPAK SOSIAL DAN LINGKUNGAN PEMBANGUNAN WADUK JATIGEDE
+ 260 PROVINSI JAWA BARAT SATUAN ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP (SAMSAT) PENANGANAN DAMPAK SOSIAL DAN LINGKUNGAN PEMBANGUNAN WADUK JATIGEDE (SK-Gub.Samsat Nomor : 611.1/Kep.269-AdmRek/2012) Jalan Braga No.137 Gedung Kertamukti Telp (022) Fax. (022) Bandung
49
PETA DAERAH GENANGAN (2.946 Ha Elevasi 262,5 dpl)
Keterangan: PERMENDAGRI NO. 15 TH 1975 KEPPRES NO 55 TH 1993 PERPRES NO 36 TH 2005 Sumber: 1. Hasil Verifikasi dan Validasi Data SAMSAT Jatigede 2. Data Desa (Kepres dan Perpres) DESA SUKARATU Elevasi Menengah (+225 s/d +240) Terkait Perpres: 149 KK Eksisting Pddk Genangan : 12 KK DESA CIJEUNGJING DESA PAJAGAN: Elevasi Bawah (+160 s/d +220) Penduduk Genangan : Tidak ada DESA PEJAGAN DESA CIPAKU: Elevasi Bawah (+160 s/d +220) Penduduk Genangan : 699 iwa Permendagri : 392 KK Tidak Terkait : 307 KK DESA CIPAKU DESA CI:JEUNJING Elevasi Bawah (+160 s/d +220) DESA JEMAH DESA PAKUALAM DESA JEMAH: Elevasi Bawah (+160 s/d +220) Penduduk Genangan : 303 KK Permendagri : 112 KK Tidak Terkait : 191 KK DESA PAKUALAM Elevasi Menengah (+225 s/d +240) Penduduk Genangan : 661 KK Permendagri : 416 KK Tidak Terkait : 245 KK DESA KARANGPAKUAN DESA SUKAREKSA DESA CIRANGGEM DESA SUKAKERSA: Elevasi ATAS (+240 s/d +262,5) Penduduk Genangan :. 583 iwa Permendagri : 257 KK Tidak Terkait : 326 KK DESA KARANGPAKUAN Elevasi Menengah (+225 s/d +240) Penduduk Genangan : 4 KK Permendagri : .4 KK DESA CIBOGO DESA SUKARATU DESA CIBOGO Elevasi Menengah (+225 s/d +240) Terkait Perpres: 837 KK Pddk.Eksisting Genangan : 777 KK DESA CIRANGGEM: Elevasi ATAS (+240 s/d +262,5) Penduduk Genangan : 180 iwa Permendagri : 52 KK Tidak Terkait : 128 KK DESA LEUWIHIDEUNG DESA JATIBUNGUR DESA PADAJAYA DESA MEKARASIH DESA JATIBUNGUR: Elevasi Bawah (+160 s/d +220) Penduduk Genangan:. 546 KK Permendagri : 287 KK Tidak Terkait : 269 KK DESA MEKARASIH: Elevasi Bawah (+160 s/d +220) Penduduk Genangan : 8 KK Permendagri : 4 KK Tidak Terkait : 4 KK DESA SUKAMENAK DESA SIRNASARI DESA PAWENANG DESA WADO DESA LEUWIHIDEUNG Elevasi Menengah(+225 s/d +240) Terkait Kepres:518 KK Eksisting Pddk Genangan : 564 KK DESA PADAJAYA: Elevasi Menengah (+225 s/d +240) Penduduk Genangan : KK Permendagri : 218 KK Tidak Terkait : 880 KK DESA CISURAT DESA SUKAMENAK Elevasi Menengah(+225 s/d +240) Terkait Kepres: 440 KK Eksisting Pddk Genangan : 476 KK DESA SIRNASARI Elevasi Atas (+240,5 s/d 262,5) Terkait Kepres: 268 KK Eksisting Pddk Genangan : 156 KK DESA CISURAT: Elevasi Atas (+ 240 s/d +262,5) Penduduk Genangan:. 609 KK Permendagri : 246 KK Tidak Terkait : 363 KK DESA WADO Elevasi Atas (+240,5 s/d 262,5) Terkait Perpres: 889 KK Pddk Eksiting Genangan : 706 KK DESA PAWENANG Elevasi Atas (+240,5 s/d 262,5) Terkait Perpres: 43 KK Eksisting Pddk Genangan : 18 KK
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.