Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAna Septiani Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
Sekolah Tinggi Ilmu Statistik METODE PENELITIAN Semester Ganjil 2013/14 Pertemuan 4: Perumusan Masalah Penelitian RANCANGAN HIPOTESA Oleh : Puguh B. IRAWAN E-mail: irawanpb@gmail.comirawanpb@gmail.com 3SE2 (Selasa, Sesi 1, R. 255) 3SE3 (Kamis, Sesi 1, R.265) Jakarta, 21 Oktober 2013 – 6 Februari 2014 STIS-Metode Penelitian-Puguh Irawan1
2
Hipotesa dalam Studi Penelitian KEGUNAAN HIPOTESA DALAM STUDI PENELITIAN Hipotesa (hypotheses) diartikan sebagai berikut: 1.Merupakan suatu proposisi/usulan tentatif atau asumsi yang akan divalidasi melalui suatu penelitian; 2.Validitasnya belum dipastikan; 3.Dlm banyak kasus, hipotesa menspesifikasi suatu hubungan antara dua atau lebih peubah. Anggapan perlunya punya hipotesa dlm suatu studi, walaupun tidak selalu mutlak harus ada. Hipotesa: kejelasan pada masalah penelitian. → Hipotesa: studi dengan fokus ttg aspek spesifik dari masalah penelitian → Hipotesa: menjelaskan data apa yang perlu dikumpulkan. → Hipotesa: studi dg fokus jelas berarti menunjukkan obyektivitas. → Hipotesa: menjembatani jarak antara keyakinan & kenyataan empirik. STIS-Metode Penelitian-Puguh Irawan2
3
Hipotesa dalam Studi Penelitian KARAKTERISTIK HIPOTESA Hipotesa yang valid punya karakteristik sbb: 1.Sederhana, spesifik and jelas secara konseptual, juga ‘uni-dimensional’; 2.Contoh 1: Rata-rata umur siswa laki-laki dalam kelas ini diduga lebih tua daripada siswa perempuan. 3.Contoh 2: Tingkat bunuh diri beragam secara terbalik dg kohesi sosial. 4.Bisa diverifikasi/dicek, dan dioperasionalkan/diukur; 5.Relevan dengan pengetahuan atau teori umum Proses menguji hipotesa: STIS-Metode Penelitian-Puguh Irawan3 Phase I: Hunch or assumption Phase III: Conclude: true or false Phase II: Investigate or study
4
Jenis-jenis Hipotesa 2 kategori hipotesa: 1.Research hypotheses, sebagai dasar pembuktian dalam penelitian 2.Alternate hypotheses, untuk secara eksplisit menspesifikasikan suatu hubungan yang akan dianggap benar, jika suatu research hypothesis ternyata terbukti salah. → disebut juga a null hypothesis, atau hypothesis of no difference. Contoh: menguji pengaruh dari kombinasi yang berbeda dari program layanan kesehatan ibu & anak (KIA) dan program nutrisi tambahan (PNT) terhadap angka kematian bayi. → rancangan eksperimental faktorial 2-2. 1.Tidak ada perbedaan pada angka kematian bayi antara program yg beda; 2.Kelompok anak yang ikut kedua program mengalami penurunan angka kematian bayi terbesar. 3.Angka kematian bayi untuk kelompok anak yg ikut program KIA akan mencapai 30/1000 selama 5 tahun ke depan. 4.Penurunan pada angka kematian bayi akan terjadi 3 kali lebih cepat di antara kelompok anak program KIA daripada program PNT. STIS-Metode Penelitian-Puguh Irawan4
5
Jenis-jenis Hipotesa Rancangan eksperimental faktorial 2X2 untuk menguji hubungan antara KIA, PNT & angka kematian bayi: Layanan Kesehatan Ibu & Anak (KIA) Program Nutrisi Tambahan (PNT) Kesalahan-kesalahan dalam menguji suatu hipotesa: 1.Rancangan studi yang dipilih salah; 2.Prosedur sampling yang diadopsi salah 3.Metode pengumpulan data tidak akurat 4.Analisa salah 5.Kesimpulan tidak benar STIS-Metode Penelitian-Puguh Irawan5 YATIDAK YAKIA + PNTPNT TIDAKKIACONTROL
6
Kesalahan dlm Uji Hipotesa Ketika null hypothesis sebenarnya: Ketika keputusan Peneliti sebenarnya : Ketika menarik kesimpulan tentang suatu hipotesa, dua jenis kesalahan dapat terjadi: 1.Menolak null hypothesis ketika ternyata benar, disebut kesalahan tipe II; 2.Menerima null hypothesis ketika ternyata salah, disebut kesalahan tipe I. STIS-Metode Penelitian-Puguh Irawan6 BENARSALAH MENERIMAKeputusan benar Type I error (Kesalahan tipe I) MENOLAKType II error (Kesalahan tipe II) Keputusan benar
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.