Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

TM KE-5 INDIVIDU DALAM ORGANISASI: SIKAP DAN KEPUASAN KERJA.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "TM KE-5 INDIVIDU DALAM ORGANISASI: SIKAP DAN KEPUASAN KERJA."— Transcript presentasi:

1 TM KE-5 INDIVIDU DALAM ORGANISASI: SIKAP DAN KEPUASAN KERJA

2 Sistem Nilai dan Sikap Sistem nilai (Value System) Suatu hirarki yang didasarkan pada suatu peringkat nilai-nilai seorang individu dalam hal intensitasnya.  * Sumber sistem nilai   Orang tua/keluarga ; Masyarakat ; Pendidikan  *   Tipe nilai Teoritis ; Ekonomis ; Estetis ; Sosial ; Politis ; Religius

3 Sistem nilai yang dianut seseorang akan berpengaruh terhadap perilaku seseorang karena nilai mempengaruhi sikap dan sikap mempengaruhi perilaku. Seseorang yang memiliki sistem nilai lebih tinggi cenderung berperilaku lebih terkendali dibandingkan seseorang yang memiliki sistem nilai lebih rendah. Seseorang yang memiliki sistem nilai berbeda maka akan mempengaruhi pandangan tentang mutu suatu tindakan atau produk.

4 Sikap (Attitudes) Adalah faktor yg menentukan perilaku karena sikap berhubungan dengan : Persepsi Kepribadian Belajar Motivasi

5 1. PERSEPSI Adalah suatu proses dimana seseorang melakukan pemilihan, penerimaan, pengorganisasian, dan penginterpretasian atas informasi yang diterimanya dari lingkungan. Merupakan suatu proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungannya.

6 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI
Karakteristik yang Mempersepsikan (Characteristics of the perceiver) Karakteristik yang dipersepsikan (Characteristics of the perceived) Kontek Situasi ( Situation Context)

7 KARAKTERISTIK PERCEIVER (ORANG)
Kebutuhan (Needs) Pengalaman (Experience) Norma-norma (Values) Sikap (Attitudes) Kepribadian (Personality)

8 KARAKTERISTIK YANG DIPERSEPSIKAN
Penampakan ( Appearance): Perilaku (Behavior)

9 KONTEK SITUASI (SITUATION CONTEXT)
PHISICAL SETTING - Illusi CULTURAL & SOCIAL SETTING - Norms - Taboos ORGANIZATIONAL SETTING - Power distance - Empowerment

10 DISTORSI DALAM PERSEPSI
Stereotipe : menggeneralisasi persepsi atas dasar informasi umum. Efek Halo : kecenderungan hanya menggunakan satu informasi saja untuk mempersepsikan sesuatu. Seleksi : hanya memperhatikan informasi-informasi tertentu. Proyeksi : menggunakan atribut pribadi (self concept) sebagai dasar persepsi. Harapan : menggunakan harapan pribadi sebagai dasar persepsi

11 PERSEPSI SOSIAL Adalah persepsi seseorang terhadap orang lain.
Pola Persepsi Sosial : - Type A : Individual to Individual - Type B : Individual to Grouping - Type C : Grouping to Individual - Type D : Grouping to Grouping

12 ATRIBUSI Merupakan elemen persepsi sosial
Adalah suatu proses bagaimana seseorang mencari kejelasan sebab-akibat dari perilaku orang lain. Proses atribusi sangat menentukan perilaku

13 BIAS ATRIBUSI Point of View : Kesalahan mempersepsikan perilaku orang lain karena perspektif yang digunakan keliru. Effectiveness of The Behavior : Kesalahan mempersepsikan perilaku orang lain akibat salah mendefinisikan tujuan dari perilaku.

14 IMPLIKASI PERSEPSI TERHADAP SIKAP KERJA
Disiplin Kerja (Rules x Punishment) + (Norms x Knowledge) = Consistency Kepuasan Kerja (Job x Reward) + (Knowledge x Bas.Needs x Expectation) = Equity Komitmen pada perusahaan Promotion Mechanisms + Ach.Need = Fairness

15 PENANGANAN PERSEPSI Mempertinggi tingkat mawas diri
Mengupayakan kelengkapan informasi Empati Menghindari segala macam distorsi

16 Perilaku Merupakan tindakan nyata dari sikap. Bisa berbentuk; Ramah
Agresif Bermusuhan Apatis

17 HUBUNGAN ATRIBUSI - SIKAP
Proses Atribusi akan menentukan sikap (attitude) Komponen Attitudes : COGNITIF AFFECTIVE BEHAVIOR Beliefs, Favorable Human knowledge or unfavorable Actions understanding Feeling

18 Sikap, Afek,Kognitif dan Perilaku
Bagian hakiki dari perilaku Afek ???????? Merupakan komponen emosional atau perasaan dari sikap yang dipelajari dari orang tua, guru, dan teman sejawat

19 Kognitif Berkaitan dengan proses berpikir dengan tekanan khusus kepada rasionalitas. Unsur terpenting adalah kepercayaan evaluatif dari seseorang. Kepercayaan evaluatif diwujudkan dalam bentuk kesan baik atau tidak baik yang dimiliki oleh orang terhadap objek atau orang. Kognitif terdiri dari: 1. Persepsi 2. Pendapat 3. Kepercayaan

20 Tekanan psikologis Tekanan psikologis adalah Suatu keadaan dimana seseorang tidak mampu memberikan jawaban secara wajar dan tepat terhadap rangsangan dari sekitarnya, atau mampu tetapi dengan biaya yang terlalu besar seperti kelelahan kronis, tertekan, khawatir, gangguan fisik, syaraf atau kehilangan harga diri. Penyebab tekanan psikologis: Kurang diterima di lingkungannya ; Jenjang hirakhi ; Kompetisi; ketidakpastian peranan ; Perubahan Bentuk tekanan     Frustasi ; Cemas ; Rendah diri Pengaruh terhadap perilaku       dorongan untuk bangkit ; dorongan merubah persepsi ; jawaban/tindakan kreatif ; menggerutu ; afiliasi kelompok ; agresif depresi ; alkoholisme ; melarikan diri

21 2. Kepribadian Kepribadian adalah organisasi dinamis di dalam masing-masing dari sistem – sistem psikofisik yang menentukan penyesuaian unik terhadap lingkungannya (Gordon Allport dalam Robbins, 2008) Kepribadian sebagai total jumlah dari cara-cara dalam mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain (Robbins, 2008)

22 16 Ciri Kepribadian yang Utama
Pendiam vs Ramah Mengalah vs Dominan Serius vs Suka bersenang Malu vs Petualang Praktis vs Imajinatif Terus terang vs licik Percaya diri vs takut Berperasaan vs mantap secara emosional 9. Santai vs Tegang 10. Konservatif vs Suka bereksperimen 11. Bergantung orang vs Mandiri 12. Tak terkendali vs Terkendali 13. Mudah bersedia vs berhati-hati 14. Kurang cerdas vs lebih cerdas 15. Keras hati vs Peka 16. Mempercayai vs MenCurigai

23 Kepribadian seseorang terbentuk dari: 1. Faktor turunan 2. Lingkungan 3. Situasi

24 Menyelaraskan Kepribadian dan Pekerjaan
Banyak bukti yang menunjukkan bahwa keselarasan antara kepribadian dan job (placement) mendukung kepuasan pekerja (Ronald O’reilly, 2003). Enam tipe kepribadian yang dimaksud adalah: realistis, investigatif, sosial, konvensional, enterprising,dan artistik. Kepribadian realistis lebih menyukai aktivitas fisik yang membutuhkan keterampilan, kekuatan,dan koordinasi. Sifat kepribadian mereka adalah: pemalu, serius, tekun, stabil. Contoh job yang cocok: Mekanik, petani. Kepribadian investigatif lebih menyukai aktivitas yang melibatkan pemikiran, pengorganisasian, dan pemahaman. Sifat kepribadian mereka adalah: analitis, selalu ingin tahu, dan mandiri. Contoh job yang cocok: Ahli ekonomi-matematika, programer software

25 Kepribadian sosial lebih menyukai aktivitas yang melibatkan aktivitas membantu dan mengembangkan orang lain. Sifat kepribadian mereka adalah: suka bergaul, ramah, kooperatif, dan pengertian. Contoh job yang cocok: guru, konselor, psikolog, PR Kepribadian konvensional lebih menyukai aktivitas yang ditentukan oleh peraturan, teratur, dan tidak ambigu. Sifat kepribadian mereka adalah: mudah menyesuaikan diri, efisien, praktis, dan tidak imajinatif.Contoh job yang cocok: akuntan, kasir, pegawai bagian arsip

26 Kepribadian enterprising lebih menyukai aktivitas verbal yang di dalamnya ada kesempatan untuk mempengaruhi orang lain dan mendapatkan kekuasaan. Sifat kepribadian mereka adalah: percaya diri, ambisi, dan suka mendominasi.Contoh job yang cocok: Pengacara, PR, Manajer Kepribadian artistik lebih menyukai aktivitas yang ambigu dan tidak sistematis yang memungkinkan munculnya ekspresi kreatif. Sifat kepribadian mereka adalah: imajinatif, tak teratur, emosional, idealistis.Contoh job yang cocok: pelukis, musisi, desainer

27 Kepuasan kerja pegawai
Pengertian Rasa senang dan puas selama dan setelah melakukan suatu pekerjaan.  Pengukuran kepuasan kerja Sejauh mana perasaan seseorang selama/setelah melakukan pekerjaan Skala Likert : 1 – 5 / 0 – 4 / STS-TS-R-S-SS Hal-hal yang menentukan kepuasan kerja 1. Imbalan yang pantas 2. Kondisi kerja yang mendukung/rekan sekerja yang mendukung 3. Kesesuaian antara kemampuan dan level kesulitan pekerjaan 4. Kesesuaian antara kepribadian dan jenis pekerjaan 5. Kerja yang secara mental menantang.  Efek kepuasan kerja pada kinerja    Tingkat produktifitas ; Tingkat kemangkiran ; Tingkat keluar pekerjaan  Pengungkapan ketidakpuasan Keluhan/protes/kritik; Pasif/apatis; Sabotase; Keluar pekerjaan

28 KEPUASAN KARYAWAN: Faktor Pendorong: Ciri-Ciri Intrinsik Pekerjaan
Imbalan yang Dirasakan Adil Hubungan dengan Atasan (Penyelia) Rekan-Rekan Sejawat Kondisi Kerja yang Menunjang

29 CIRI-CIRI INTRINSIK PEKERJAAN
Lima ciri yang memperlihatkan kaitannya dengan kepuasan kerja untuk berbagai macam pekerjaan adalah: A. keragaman ketrampilan, B. Jati diri tugas (task identity), C. Tugas yang penting (task significance), D. Otonomi, E. umpan balik. Berdasarkan ciri-ciri intrinsik pekerjaan tersebut Hackman dan Oldham (1980) mengembangkan model karakteristik kerja. Ciri-ciri pekerjaan menimbulkan tiga keadaan psikologis kritis yaitu (1) pengalaman akan arti penting dari pekerjaan, (2) pengalaman akan tanggung jawab yang dialami untuk hasil kerja itu dan (3) pengetahuan akan hasil yang sebenarnya dari kegiatan kerja. Ketiga kondisi ini akan menghasilkan empat macam hasil pribadi dan kerja (personal and work outcomes) yaitu: (1) motivasi kerja internal tinggi, (2) kinerja berkualitas dan tinggi, (3) kepuasan kerja tinggi dan kemangkiran dan (4) tingkat keluarnya karyawan rendah.

30 Imbalan yang Dirasakan Adil
Kepuasan kerja merupakan fungsi dari jumlah absolut dari gaji yang diterima, derajat sejauh mana gaji memenuhi harapan-harapan tenaga kerja, dan bagaimana gaji diberikan. Dengan menggunakan teori keadilan dari Adams dilakukan berbagai penelitian dan salah satu hasilnya adalah bahwa orang yang menerima gaji yang dipersepsikan sebagai terlalu kecil atau terlalu besar akan mengalami distress atau ketidakpuasan. Yang penting ialah sejauh mana gaji yang diterima dirasakan adil. Jika gaji dipersepsikan sebagai adil didasarkan atas tuntutan-tuntutan pekerjaan, tingkat ketrampilan individu, dan standar gaji yang berlaku untuk kelompok tertentu, maka akan ada kepuasan kerja.

31 Hubungan dengan Atasan (Penyelia)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya ada satu ciri kepemimpinan yang secara konsisten berkaitan dengan kepuasan kerja, yaitu penenggang rasa (consideration). Locke memberikan kerangka teoritis untuk memahami kepuasan tenaga kerja dengan penyeliaan. Ia menemukan dua jenis dari hubungan atasan-bawahan : hubungan fungsional dan keseluruhan (entity). Hubungan fungsional mencerminkan sejauh mana penyelia membantu tenaga kerja, untuk memuaskan nilai-nilai pekerja yang penting bagi tenaga kerja. Hubungan keseluruhan didasarkan pada ketertarikan antarpribadi yang mencerminkan sikap dasar dan nilai-nilai yang serupa. Tingkat kepuasan kerja yang paling besar dengan seorang atasan ialah jika kedua jenis hubungan adalah positif.

32 Rekan-Rekan Sejawat Rekan-rekan sejawat yang menunjang Kepuasan kerja yang ada pada para pekerja timbul karena mereka, dalam jumlah tertentu, berada dalam satu ruangan kerja, sehingga mereka dapat saling berbicara (kebutuhan sosialnya terpenuhi). Corak kepuasan kerja disini bersifat kepuasan kerja yang tidak menyebabkan peningkatan dari motivasi kerja. Didalam kelompok kerja dimana para pekerjanya harus bekerja satu tim, kepuasan kerja mereka dapat timbul karena kebutuhan-kebutuhan tingkat tinggi mereka (kebutuhan harga diri, kebutuhan aktualisasi diri) dapat dipenuhi, dan mempunyai dampak pada motivasi kerja mereka.

33 Kondisi Kerja yang Menunjang
Bekerja dalam ruangan yang sempit, panas, yang cahaya lampunya menyilaukan mata, kodisi kerja yang tidak mengenakkan akan menimbulkan keengganan untuk bekerja. Orang akan mencari alasan untuk sering-sering keluar ruangan kerjanya. Perusahaan perlu menyediakan ruangan kerja yang terang, sejuk, dengan peralatan kerja yang enak untuk digunakan, musik yang menyejukkan perasaan. Dalam kondisi kerja seperti itu kebutuhan-kebutuhan fisik terpenuhi dan memuaskan tenaga


Download ppt "TM KE-5 INDIVIDU DALAM ORGANISASI: SIKAP DAN KEPUASAN KERJA."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google