Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SUMBER PENDANAAN JANGKA PANJANG

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SUMBER PENDANAAN JANGKA PANJANG"— Transcript presentasi:

1 SUMBER PENDANAAN JANGKA PANJANG
ARI DARMAWAN, Dr. S.AB, M.AB

2 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Pengertian
Sumber dana jangka panjang merupakan sumber dana yang memiliki jangka waktu panjang yaitu lebih dari 10 tahun. Sumber dana jangka panjang ini ada yang memiliki jangka waktu tertentu atau jangka waktu jatuh tempo seperti hutang obligasi dan hutang jangka panjang di bank. Di samping itu ada sumber dana jangka panjang yang tidak memiliki jangka waktu seperti modal sendiri berupa saham biasa.

3 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Jenis
Sumber dana jangka panjang, meliputi: 1. obligasi 2. saham preferen 3. saham biasa

4 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Obligasi
Obligasi adalah surat pengakuan hutang perusahaan kepada pihak lain yang memiliki nilai nominal tertentu dan jangka waktu tertentu (waktu jatuh tempo) serta perusahaan yang mengeluarkannya diwajibkan membayar bunga tertentu yang tertera pada surat tersebut. Obligasi merupakan instrumen hutang jangka panjang dengan jatuh tempo (maturity) akhir lebih dari atau sama dengan 10 tahun. Jika surat berharga memiliki maturitas lebih pendek dari 10 tahun, maka surat berharga tersebut dinamakan wesel (notes).

5 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Obligasi
Obligasi merupakan jenis pendanaan berjangka panjang dengan beban tetap (fixed income securities). Surat berharga ini memberikan pendapatan dengan jumlah tetap kepada pemiliknya berupa bunga obligasi.

6 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Istilah-istilah Dalam Obligasi
a. Nilai Nominal  Nilai nominal (par value) untuk obligasi mengacu kepada jumlah yang dibayarkan pada pemberi pinjaman pada saat obligasi mencapai maturitas (jatuh tempo).  Nilai nominal ini disebut juga pokok pinjaman atau nilai pari.  Kebanyakan obligasi memiliki bunga yang dihitung berdasarkan nilai nominal obligasi, kecuali obligasi dengan suku bunga nol (zero coupon bond)

7 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Istilah-istilah Dalam Obligasi
b. Tingkat Bunga  Tingkat bunga (coupon rate) obligasi yang dinyatakan disebut suku bunga kupon.  Misalnya suku bunga kupon 13 %, berarti penerbit obligasi akan membayar pemegang obligasi sebesar Rp ,- setiap tahunnya sebagai bunga untuk setiap obligasi dengan nilai nominal Rp ,-.

8 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Istilah-istilah Dalam Obligasi
c. Jatuh Tempo  Obligasi memiliki jatuh tempo (maturity) yang dinyatakan dalam obligasi tersebut.  Jatuh tempo merupakan waktu pada saat perusahaan penerbit obligasi diwajibkan membayar pemegang obligasi sebesar nilai nominal obligasi tersebut.

9 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Pengawas Keuangan - Obligasi
Pengawas keuangan (trustee) adalah seseorang atau lembaga yang ditunjuk oleh penerbit obligasi sebagai wakil resmi pemegang obligasi. Pada umumnya yang menjadi trustee adalah bank. Tanggung jawab trustee adalah mengesahkan legalitas obligasi yang diterbitkan pada saat penerbitan, mengawasi kondisi keuangan dan perilaku peminjam, memastikan seluruh kewajiban perjanjian yang dijalankan, serta melakukan tindakan yang diperlukan jika peminjam tidak memenuhi kewajibannya.

10 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Pengawas Keuangan - Obligasi
Perjanjian perikatan antara penerbit obligasi dan pemegang obligasi dibuat dalam perjanjian resmi (indentur) atau disebut juga “deed of trust”. Indentur adalah perjanjian resmi antara perusahaan penerbit obligasi dengan pemegang obligasi. Perjanjian ini berisikan syarat-syarat yang harus dipenuhi sehubungan dengan obligasi yang diterbitkan, misalnya ciri-ciri obligasi yang diterbitkan, batasan-batasan yang harus dipenuhi perusahaan.

11 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Peringkat Obligasi
Kelayakan instrumen keuangan yang diperdagangkan pada publik seringkali dinilai berdasarkan peringkat kredit yang diberikan oleh agensi pemberi peringkat investasi. Dalam pemberian peringkat, agensi mengurutkan peringkat surat berharga berdasarkan kemungkinan kegagalan. Surat berharga dengan peringkat tertinggi, dinilai tidak memiliki risiko kegagalan.

12 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Jenis-jenis Obligasi
a. Debenture Debenture adalah hutang jangka panjang (obligasi) tanpa jaminan. Karena debenture tidak dijamin dengan kekayaan perusahaan, pemegang debenture menjadi kreditur umum perusahaan pada saat perusahaan dilikuidasi  investor akan melihat kemampuan menghasilkan laba perusahaan sebagai penjamin. Walaupun tidak memiliki jaminan, pemegang debenture mendapat perlindungan dalam bentuk persyaratan atau batasan-batasan dalam perjanjian (misal: jaminan negatif  perusahaan penerbit obligasi dilarang menjaminkan aktiva perusahaan yang belum dijaminkan kepada kreditur lain)

13 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Jenis-jenis Obligasi
b. Debenture Bernilai Rendah (Subordinated debenture) Debenture bernilai rendah merupakan hutang tanpa jaminan dengan tuntutan terhadap aktiva di bawah debenture. Jika terjadi likuidasi, pemegang debenture bernilai rendah ini menerima pembayaran hanya jika seluruh kreditur dengan nilai lebih tinggi dibayar. Debenture bernilai rendah ini memiliki hak untuk menuntut pembayaran pada saat likuidasi lebih dulu daripada pemegang saham preferen dan saham biasa.

14 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Jenis-jenis Obligasi
c. Obligasi Penghasilan (Income Bond) Suatu perusahaan wajib membayar bunga atas obligasi penghasilan hanya pada saat perusahaan mendapatkan keuntungan. Pembayaran bunga ini bersifat kumulatif, yaitu bila perusahaan tidak membayar bunga di tahun tertentu maka dapat diakumulasikan untuk periode berikutnya, dengan syarat laba perusahaan mencukupi. Obligasi penghasilan ini memiliki peringkat pembayaran yang lebih tinggi dari saham preferen, saham biasa dan hutang bernilai rendah jika perusahaan dilikuidasi.

15 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Jenis-jenis Obligasi
d. Obligasi Sampah (Junk Bond) Obligasi sampah disebut juga obligasi yang memberikan hasil tinggi, karena memiliki risiko yang tinggi dan tanpa menggunakan jaminan. Obligasi ini diterbitkan sehubungan dengan perusahaan membutuhkan leverage yang tinggi (leverage buyout) di mana perusahaan menghadapi kesulitan dan risiko kegagalan, sehingga hanya sedikit investor yang mau menanamkan modalnya pada obligasi sampah ini.

16 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Jenis-jenis Obligasi
e. Obligasi Hipotik (Mortgage Bond) Obligasi hipotik adalah obligasi yang diterbitkan dengan jaminan hipotik kekayaan perusahaan penerbit obligasi. Hipotik merupakan dokumen resmi yang memberikan pemegang obligasi hak gadai atas aktiva yang dijaminkan. Apabila perusahaan tidak mampu melunasi hutangnya pada jatuh tempo, maka jaminan tersebut dapat dijual untuk melunasi hutangnya. Namun jika dalam penjualannya dibawah nilai obligasi, maka untuk sisanya (kekurangan pembayaran) pemegang obligasi diperlakukan menjadi kreditur umum.

17 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Jenis-jenis Obligasi
f. Sertifikat Perwalian Peralatan (Equipment Trust Certificate, ETC) Sertifikat perwalian peralatan merupakan investasi jangka menengah hingga panjang. Dalam model pendanaan ini, perusahaan menandatangani perjanjian dengan perusahaan manufaktur untuk pembuatan peralatan khusus. Pada saat peralatan diterima, sertifikat perwalian peralatan dijual kepada investor.

18 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Jenis-jenis Obligasi
Hasil penjualan ini ditambah uang muka dari perusahaan yang digunakan untuk membayar perusahaan manufaktur. Hak atas peralatan dipegang oleh trustee yang kemudian menyewakan peralatan tersebut kepada perusahaan. Usia sewa berbeda-beda tergantung jenis peralatan, tetapi biasanya 15 tahun (berjangka panjang).

19 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Jenis-jenis Obligasi
g. Obligasi Berseri Obligasi berseri adalah obligasi yang diterbitkan pada waktu yang sama dengan tanggal jatuh tempo serta bunga yang berbeda.

20 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Penarikan Kembali Obligasi
Penarikan kembali obligasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu: 1. melakukan seluruh pembayaran pada akhir jatuh tempo 2. menukarkan obligasi dengan saham 3. membeli obligasi jika terdapat hak beli atau dengan pembayaran periodik

21 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Penarikan Kembali Obligasi
Penarikan kembali obligasi yang menggunakan dana pelunasan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1. Perusahaan dapat melakukan pembayaran kas kepada trustee yang kemudian membeli obligasi pelunasan pada harga tebus (call price) dana pelunasan. Harga tebus (call price) adalah harga tebusan yang ditetapkan harus dibayar oleh perusahaan penerbit obligasi, biasanya dengan nilai di atas nilai nominal. 2. Membeli obligasi pada pasar terbuka dan menyerahkan sejumlah obligasi tersebut kepada trustee.

22 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Saham Preferen
Saham preferen merupakan pendanaan yang memiliki sifat kombinasi antara hutang dan saham biasa. Jika terjadi likuidasi, tuntutan pemegang saham preferen atas aktiva berada pada urutan setelah kreditur namun sebelum pemegang saham biasa. Dari sisi perusahaan yang mengeluarkan saham preferen manfaat utama yang diperoleh adalah bahwa pembayaran dividen atas saham preferen relatif lebih fleksibel dibandingkan dengan bunga hutang.

23 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Saham Preferen
Pada saham preferen terdapat dividen kumulatif. Dividen kumulatif yaitu dividen yang belum dibayarkan dan akan dibayarkan kemudian. Hampir semua saham preferen memiliki dividen kumulatif. Sebelum perusahaan membayar dividen saham biasa, perusahaan harus membayar tunggakan dividen atas saham preferen.

24 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Jenis-jenis Saham Preferen
1. Saham preferen kumulatif Pada saham preferen kumulatif selalu diperhitungkan kewajiban pembayaran dividennya sebelum membayar dividen kepada pemegang saham biasa. 2. Saham preferen partisipasi. Saham preferen partisipasi merupakan saham preferen dimana pemiliknya juga berhak menerima dividen tambahan jika pemilik saham biasa juga menerima dividen tambahan  pemegang saham preferen jenis ini diberikan kesempatan untuk berpartisipasi (menikmati) nilai sisa laba perusahaan berdasarkan jumlah yang disepakati.

25 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Hak Pemberian Suara
Pemegang saham preferen memiliki hak prioritas di atas pemegang saham biasa terhadap aktiva dan laba, maka pemegang saham preferen tidak diberikan hak suara. Dalam keadaan perusahaan tidak dapat membayar dividen saham preferen misalnya sebanyak 4 kali, maka pemegang saham preferen tersebut diberi hak suara dalam rapat umum pemegang saham.

26 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Penarikan Kembali Saham Preferen
a. Ketetapan Penarikan Saham preferen memiliki harga tebus yang nilainya di atas harga penerbitan awal dan mungkin menurun sepanjang waktu. Perusahaan dapat melakukan penarikan kembali saham preferen, tetapi cara penarikan ini sebenarnya kurang efisien dan memerlukan biaya. Cara penarikan saham preferen dapat dilakukan dengan cara membeli di pasar terbuka, melakukan penawaran tender saham preferen pada harga di atas harga pasar, atau menawarkan penggantian saham dengan surat berharga lain.

27 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Penarikan Kembali Saham Preferen
b. Dana Pelunasan (Penarikan) Banyak saham preferen memiliki dana pelunasan (sinking funds) yang menjamin penarikan kembali saham secara teratur. Seperti halnya pada obligasi, dana pelunasan saham preferen menguntungkan bagi para investor karena proses penarikan kembali memberikan tekanan ke atas terhadap harga pasar saham yang tersisa.

28 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Penarikan Kembali Saham Preferen
c. Pertukaran (Konversi) Saham preferen ada yang dapat dipertukarkan (dikonversikan) menjadi saham biasa (saham preferen konvertibel atau convertible preferred stock). Surat berharga konvertibel dapat ditarik atau dibeli kembali  mendorong timbulnya konversi dengan membeli kembali saham preferen jika harga pasar saham preferen di atas harga tebus. Saham preferen konvertibel  akuisisi perusahaan lain  transaksi pertukaran tersebut tidak dikenakan pajak bagi perusahaan yang diakuisisi atau bagi pemegang sahamnya pada saat akuisisi.

29 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Penggunaan Saham Preferen dalam Pendanaan
Saham preferen yang tidak dapat dipertukarkan (non convertible) tidak banyak digunakan sebagai sarana pendanaan  dividen saham preferen tidak dapat mengurangi laba kena pajak perusahaan penerbitnya.

30 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Penggunaan Saham Preferen dalam Pendanaan
Manfaat dari pendanaan saham preferen dalam pendanaan: 1. Saham preferen merupakan rencana pendanaan yang fleksibel  Dividennya bukanlah kewajiban hukum bagi perusahaan yang menerbitkan. 2. Tidak adanya jatuh tempo  saham preferen merupakan “pinjaman” abadi.

31 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Saham
Pemegang saham biasa perusahaan merupakan pemilik akhir perusahaan. Secara kelompok mereka memiliki perusahaan dan menanggung risiko terakhir kepemilikan. Kewajiban mereka dibatasi sesuai jumlah investasi. Jika terjadi likuidasi, pemegang saham biasa memiliki hak atas sisa tuntutan terhadap aktiva perusahaan setelah tuntutan kreditur dan pemegang saham preferen dipenuhi seluruhnya. Saham biasa tidak memiliki jatuh tempo, namun pemegang saham dapat melikuidasi investasinya dengan menjual saham yang dimiliki pada pasar sekunder.

32 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Istilah-istilah pada Saham Biasa
a. Saham Diotorisasi, Saham Diterbitkan dan Saham Beredar Anggaran dasar perusahaan berisikan jumlah lembar saham biasa yang diotorisasi, yaitu jumlah maksimum yang dapat diterbitkan perusahaan tanpa mengubah anggaran dasar. Pada saat saham biasa yang diotorisasi dijual, saham tersebut menjadi saham diterbitkan. Saham beredar mengacu kepada jumlah saham yang diterbitkan dan dimiliki masyarakat. Perusahaan dapat membeli kembali sebagian saham perusahaan yang diterbitkan dan menyimpannya sebagai saham treasuri (treasury stock).

33 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Istilah-istilah pada Saham Biasa
b. Nilai Nominal Nilai nominal (sering disebut pula nilai pari) saham merupakan angka yang dicatat pada anggaran dasar perusahaan dan tidak memiliki nilai ekonomis yang berarti. Perusahaan tidak dapat menerbitkan saham dengan nilai dibawah nilai nominalnya, karena setiap diskonto (potongan) atas nilai nominal dianggap sebagai kewajiban hutang pemilik perusahaan terhadap kreditur perusahaan. Nilai nominal sebagian besar saham ditetapkan pada angka yang relatif rendah dibandingkan nilai pasarnya.

34 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Istilah-istilah pada Saham Biasa
c. Nilai Buku dan Nilai Likuidasi Nilai buku per lembar saham biasa merupakan modal sendiri para pemegang saham yaitu total aktiva (total modal) dikurangi hutang dan saham preferen. Sedangkan pada neraca, nilai buku per lembar saham merupakan jumlah modal sendiri dari saham biasa dibagi dengan jumlah saham yang beredar.

35 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Istilah-istilah pada Saham Biasa
d. Nilai pasar Nilai pasar per lembar saham merupakan harga yang berlaku sekarang di mana saham diperdagangkan. Bagi saham yang diperdagangkan secara aktif, penetapan harga pasar telah tersedia. Bagi saham yang tidak aktif diperdagangkan, harga pasar sulit diperoleh  penafsiran informasi harga pasar dengan hati-hati. Nilai pasar saham biasanya berbeda dari nilai bukunya dan nilai lilkuidarsi. Nilai pasar per lembar saham biasa merupakan fungsi dividen perusahaan saat ini dan yang diharapkan di masa datang serta risiko saham bagi investor.

36 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Hak Pemegang Saham Biasa
a. Hak memberikan suara Pemegang saham biasa adalah pemilik perusahaan, sehingga berhak untuk memilih dewan direksi. Dewan direksi kemudian memilih manajemen yang akan menjalankan operasi perusahaan. Para pemegang saham biasa berhak satu suara untuk setiap lembar saham yang mereka miliki, ada juga perusahaan yang memberikan satu hak suara bagi pihak atau orang yang memiliki saham dalam jumlah tertentu (hak suara kumulatif). Para pemegang saham yang tidak dapat hadir dalam RUPS dapat memberikan suaranya melalui surat kuasa (proxy), yaitu surat yang ditanda tangani pemegang saham yang memberikan hak suara yang dimilikinya terhadap orang lain.

37 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Hak Pemegang Saham Biasa
b. Hak untuk membeli saham baru Anggaran perusahaan mengharuskan menerbitkan saham yang baru, maka hak prioritas dimiliki oleh pemegang saham lama untuk memiliki saham baru tersebut  jika perusahaan menerbitkan saham biasa yang baru, maka pemegang saham biasa harus diberikan hak untuk memesan saham baru tersebut.

38 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Hak Pemegang Saham Biasa
c. Hak memperoleh pembayaran dividen Dividen merupakan bagian laba perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham. Laba yang dibagi adalah laba bersih setelah pajak. Apabila perusahaan tidak memperoleh laba, maka pemilik saham biasa tidak memperoleh dividen.

39 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Hak Pemegang Saham Biasa
d. Hak atas aktiva setelah pembayaran yang lebih senior dalam likuidasi Apabila perusahaan dilikuidasi, maka kewajiban perusahaan yang pertama adalah melunasi hutang kepada kreditur. Apabila kewajiban kepada kreditur telah terpenuhi, maka para pemegang saham memperoleh hak atas aktiva perusahaan.

40 SUMBER DANA JANGKA PANJANG Saham Biasa Dua Jenis (Dual Class Common Stock)
Untuk mempertahankan kontrol bagi manajemen, pendiri atau beberapa kelompok lainnya dalam perusahaan, mungkin perusahaan memiliki lebih dari satu jenis saham biasa. Pada umumnya penyelenggara perusahaan dan manajemen memiliki saham jenis B, sedangkan saham jenis A dijual kepada masyarakat umum (bagi perusahaan yang telah go public). Saham jenis A biasanya tidak memiliki hak suara tetapi memiliki hak prioritas lebih dahulu atas tuntutan terhadap dividen, sedangkan saham jenis B kebalikan dari saham jenis A.


Download ppt "SUMBER PENDANAAN JANGKA PANJANG"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google