Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
KOMITMEN ORGANISASIONAL
2
PENGERTIAN KOMITMEN ORGANISASIONAL
Dari beberapa definisi dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasional adalah Suatu ikatan psikologis karyawan pada organisasi yang ditandai dengan adanya : Kepercayaan dan penerimaan yang kuat atas tujuan dan nilai-nilai organisasi, Kemauan untuk mengusahakan tercapainya kepentingan organisasi, dan Keinginan yang kuat untuk mempertahankan kedudukan sebagai anggota organisasi.
3
Bentuk Komitmen Organisasional
4
Meyer, Allen, dan Smith dalam Spector (1998) mengemukakan bahwa ada tiga komponen komitmen organisasional, yaitu : Affective commitment, terjadi apabila karyawan ingin menjadi bagian dari organisasi karena adanya ikatan emosional. Continuance commitment, muncul apabila karyawan tetap bertahan pada suatu organisasi karena membutuhkan gaji dan keuntungan-keuntungan lain, atau karena karyawan tersebut tidak menemukan pekerjaan lain. Normatif commitment, timbul dari nilai-nilai dalam diri karyawan.
5
Continuance Commitment
Spector (1997) menggambarkan bentuk-bentuk komitmen organisasional serta faktor-faktor yang membentuknya sebagai berikut : Job Conditions Affective Commitment Met Expectations Benefits Acorued Continuance Commitment Jobs Available Personal Values Normative Commitment Felt Obligations
6
Proses Terjadinya Komitmen Organisasional
7
Have comprehensive grievance procedures
Gary Dessler (1999) mengemukakan sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk membangun komitmen karyawan pada organisasi, yaitu : Make it charismatic Build the tradition Have comprehensive grievance procedures Provide extensive two-way communications Create a sense of community Build value-based homogeneity Share and share alike Emphasize barnraising, cross-utilization, and teamwork Get together Support employee development
8
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasional
9
David (dalam Minner, 1997) mengemukakan empat faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan pada organisasi, yaitu : Faktor personal, misalnya usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, kepribadian, dll. 2. Karakteristik pekerjaan, misalnya lingkup jabatan, tantangan dalam pekerjaan, konflik peran dalam pekerjaan, tingkat kesulitan dalam pekerjaan, dll. 3. Karakter struktur, misalnya besar/kecil organisasi, bentuk organisasi seperti sentralisasi atau desentralisasi, kehadiran serikatbpekerja dan tingkat pengndalian yang dilakukan organisasi terhadap karyawan. 4. Pengalaman kerja, pengalaman kerja karyawan sangat berpengaruh terhadap tingkat komitmen karyawan pada organisasi.
10
Pengukuran Komitmen Organisasional
11
Skala Organizational Commitment dari Meyer et.al, 1993
Affective commitment : Saya akan senang sekali menghabiskan sisa karir saya di organisasi ini. Saya benar-benar merasakan bahwa seakan-akan masalah di organisasi ini adalah masalah saya. Continuance Commitment 3. Sekarang ini tetap bertahan menjadi anggota organisasi adalah sebuah hal yang perlu, sesuai dengan keinginan saya. 4. Sangat berat bagi saya untuk meinggalkan organisasi ini. Normative Commitment 5. Saya merasa tidak memiliki kewajiban untuk meninggalkan atasan saya saat ini. 6. Saya merasa tidak tepat untuk meninggalkan organisai saya sat ini, bahkan bila hal itu menguntungkan.
12
DAMPAK KOMITMEN ORGANISASIONAL
13
Ditinjau dari sudut karyawan, komitmen karyawan yang tinggi akan berdampak pada peningkatan karir karyawan itu sendiri. Komitmen karyawan, baik yang tinggi maupun yang rendah, akan berdampak pada : Karyawan itu sendiri, misalnya terhadap perkembangan karier karyawan itu di organisasi /perusahaan. Organisasi. Karyawan yang berkomitmen tinggi pada organisasi akan menimbulkan kinerja organisasi yang tinggi, tingkat absensi berkurang, loyalitas karyawan, dll.
14
DAFTAR PUSTAKA Sopiah, “Perilaku Organisasi “.ANDI.Yogyakarta
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.