Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHenny Fikri Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN TA 2014
Disampaikan oleh : Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan Pada RAPAT KERJA BADAN LITBANGKES Jakarta, 13 Februari 2013
2
SASARAN PEMBANGUNAN PRIORITAS KESEHATAN DALAM RPJMN 2010-2014
Status Awal (2008) Pencapaian Target Target 2014 Status Meningkatnya umur harapan hidup (tahun) 70,7 70,91) 72,0 Perlu kerja keras Menurunnya angka kematian ibu melahirkan per kelahiran hidup 228 228 2) 118 tak akan tercapai Menurunnya angka kematian bayi per kelahiran hidup 34 343) 24 Menurunnya prevalensi kekurangan gizi (gizi kurang dan gizi buruk) pada anak balita (persen) 18,4 17,9 4) <15,0 on track Total Fertility Rate (TFR): Angka Kelahiran Total (per perempuan usia reproduksi ) 2,6 2,4 5) 2,1 Ket : 1) Hasil SP tahun 2010, BPS 2) SDKI tahun 2007, BPS (Hasil SP 2010 dan SDKI 2012 perhitungan belum selesai) 3) SDKI tahun 2007, BPS (Berdasarkan hasil sementara SDKI 2012 : 32/1.000 dan SP 2010: 26/1.000) 4) Riskesdas 2010, Kemenkes 5) SP tahun 2010, BPS (Hasil sementara SDKI 2012 : 2,6 )
3
REVIEW RPJMN 2010 – 2014 BIDANG KESEHATAN TERKAIT MDG
MID TERM REVIEW Tercapai/ on track/on trend Perlu Kerja Keras Sangat Sulit Tercapai 3 Indikator 4 Indikator 5 Indikaor On track/tercapai = Perlu Kerja Keras = Sangat Sulit tercapai
4
MIDTERM REVIEW RPJMN BIDANG KESEHATAN
NO INDIKATOR STATUS AWAL (2009) CAPAIAN TARGET 2014 2010 2011 2012 1 Umur harapan hidup (tahun) 70,7 70,9 71,1 72,0 2 Angka kematian ibu melahirkan per kelahiran hidup 228 n.a 118 3 Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (cakupan persalinanoleh tenaga kesehatan 74,9 79,82 81,25 90 4 Angka kematian bayi per kelahiran hidup 34 32 1) 24 5 Prevalensi kekurangan gizi (gizi kurang dan gizi buruk) pada anak balita (%) 18,4 17,9 <15,0 6 Total Fertility Rate (TFR): Angka Kelahiran Total (per perempuan usia reproduksi ) 2,6 2,4 2) 2,6 1) 2,1 7 Persentase jangkauan akses sumber air bersih 47,7 44,19 42,76 68 8 Prevalensi kasus HIV (Pengetahuan komprehensif) 9 Menurunnya kasus malaria (Annual Parasite Index- API) Bapak Presiden dan Wakil Presiden serta hadirin yang saya hormati, 3 (tiga) indikator yang memerlukan kerja keras untuk mencapainya adalah : Indikator peningkatan umur harapan hidup yang pada tahun 2012 mencapai 71,1 tahun dari target tahun yaitu 72 tahun Indikator peningkatan persentase cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan yang pada tahun mencapai .... % dari target tahun 2014 sebesar 90 % Indikator penurunan prevalensi kekurangan gizi pada anak balita yang pada tahun 2012 mencapai dari target tahun 2014 kurang dari 15 Sedangkan 4 (empat) indikator yang sulit tercapai dapat kami paparkan sebagai berikut : Indikator penurunan angka kematian ibu melahirkan per kelahiran hidup yang pada tahun 2012 mencapai Dari target tahun 2014 sebesar 118 Indikator penurunan angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup yang pada tahun 2012 mencapai 32 dari target tahun 2014 sebesar 24 Indikator penurunan Total Fertility Rate yang pada tahun 2012 mencapai 2,6 dari target tahun 2014 sebesar 2,1 Indikator peningkatan persentase jangkauan akses sumber air bersih yang pada tahun 2012 mencapai % dari target tahun 2014 sebesar 68 % Adapun upaya yang kami lakukan untuk mencapai target yang bersifat Off Track tersebut dapat kami sampaikan pada slide selanjutnya
5
ALUR PIKIR ISU STRATEGIS 2014
8 FOKUS PRIORITAS NASIONAL BIDANG KESEHATAN Peningkatan KIA & KB Perbaikan gizi masyarakat Pengendalian penyakit menular & tidak menular dan kesling Pemenuhan SDM Kesehatan Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, safety, mutu, penggunaan obat/makanan Jaminan Kesehatan Pemberdayaan masyarakat, penanggulangan bencana dan krisis Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier UNIT-UNIT UTAMA LOKUS ANGGARAN Pemberdayaan Masyarakat Upaya kesehatan dasar Upaya kesehatan rujukan Dukungan manajemen ISU STRATEGIS Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan KB yang Merata Peningkatan Perbaikan Gizi Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular Penyiapan Pelaksanaan Sistem Jaminan Kesehatan Peningkatan Efektifitas Pengawasan Obat dan Makanan dalam rangka Peningkatan Keamanan, Mutu dan Manfaat/Khasiat Obat dan Makanan ISU KRITIS Pembangunan Kesehatan RKP 2014 7 Prioritas Reformasi Kesehatan 1. Revitalisasi pelayanan kesehatan 2. Ketersediaan, distribusi, retensi dan mutu SDM 3. Ketersediaan, distribusi, keamanan, mutu, efektivitas, keterjangkauan obat, vaksin, alkes 4. Jaminan kesehatan masyarakat 5. Keberpihakan pada DTPK dan DBK 6. Reformasi birokrasi 7. World calss health care Dekonsentrasi Terintegrasi Sistem Kesehatan Nasional 5M MANAJEMEN
6
TEROBOSAN PERCEPATAN PENCAPAIAN RPJMN BIDANG KESEHATAN melalui: Peningkatan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan yang berkualitas Memfokuskan kegiatan di 12 provinsi prioritas dengan daya ungkit tinggi Peningkatan jumlah RS PONEK menjadi 497 RS; Puskemas PONED menjadi Puskesmas; Poskesdes ; Pendayagunaan bidan ; PLKB/motivator KB ; model pendelegasian kewenangan perawat dan bidan Penguatan pemberdayaan masyarakat melalui Posyandu; Posmaldes di daerah endemis malaria Penguatan sistem informasi Peningkatan upaya promosi dan preventif Penguatan komitmen lintas sektor dan Pemerintah Daerah di bidang kesehatan
7
12 PROVINSI PRIORITAS 188,848 NO PROVINSI JUMLAH PENDUDUK 1 JAWA BARAT
47,034 2 JAWA TIMUR 38,824 3 JAWA TENGAH 33,943 4 SUMATERA UTARA 13,878 5 BANTEN 11,946 6 DKI JAKARTA 10,277 7 SULAWESI SELATAN 8,453 8 LAMPUNG 8,115 9 SUMATERA SELATAN 8,075 10 NUSA TENGGARA TIMUR 5,125 11 PAPUA 3,178 12 PAPUA BARAT 0,936 TOTAL (73,69 % PENDUDUK INDONESIA) 188,848 SENSUS 2010; PROYEKSI 2015=256,267 JUTA JIWA
8
UPAYA PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU (AKI)
KENDALA Disparitas capaian indikator kesehatan ibu Terbatasnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu di daerah tertentu Kurangnya pemahaman masyarakat akan tanda bahaya kehamilan, persalinan, dan nifas di masyarakat Kompetensi bidan Keterbatasan SDM Kesehatan (jumlah, kualitas dan distribusi) Masih tingginya Total Fertility Rate (TFR) Adanya diskontinuitas pelayanan kesehatan ibu Kesenjangan dalam sistem kesehatan, meliputi kesenjangan dalam ketersediaan SDM, obat dan alat, serta pembiayaan di level kabupaten/kota Lemahnya tata kelola di tingkat kabupaten/kota, antara lain lemahnya sistem rujukan dan pembiayaan kesehatan Target dan Capaian Penurunan AKI Target RPJMN Capaian 102 Target MDGs Tahun
9
UPAYA PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) dan ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB)
LANGKAH STRATEGIS Menyediakan fasilitas kesehatan: Menambah dan penguatan Poskesdes Puskesmas mampu menolong persalinan 24 jam 7 hari seminggu Puskesmas Perawatan, Puskesmas PONED dan RS PONEK berfungsi 24 jam 7 hari seminggu Terlaksananya rujukan efektif kasus komplikasi Penguatan Pemda Kabupaten/Kota (regulasi, kepegawaian, pembiayaan) Meningkatkan Kemitraan lintas sektor dan swasta Meningkatkan pemberdayaan masyarakat Jaminan Persalinan Yang diprioritaskan pada: 12 Provinsi di Wilayah Prioritas I, yaitu: Sumut, Sumsel, Lampung, Banten, DKI, Jabar, Jateng, Jatim, NTT, Sulsel, Papua Barat, dan Papua 5 Provinsi yang Kabupaten/Kotanya belum mencapai target MDG 5, yaitu: Aceh, Sumbar, Riau, NTB, Kalsel
10
UPAYA PENURUNAN ANGKA KEMATIAN BAYI
Upaya dan tantangan Pemantauan Kesehatan Ibu dan Anak melalui penyediaan dan distribusi 4.5 Juta Buku kesehatan ibu dan anak (Buku KIA) bagi ibu hamil dan bayi Penguatan pelayanan di tingkat desa melalui penyediaan pos kesehatan desa Akreditasi Puskesmas dan Rumah Sakit Pelayanan Penanganan Komplikasi Obstetri Neonatal Emergensi Dasar di 2570 Puskesmas mampu PONED Pelayanan Penanganan Komplikasi Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di 410 RS yang mampu PONEK. Keterbatasan ketersediaan anggaran KIA di tingkat Kabupaten/Kota Target dan Capaian Target RPJMN Capaian Target MDGs
11
Rencana Aksi 2013 2014 Penyediaan dan distribusi 4,5 juta buku KIA
Pembangunan Poskesdes di 3000 desa Melatih kader untuk mengobati balita sakit di daerah tidak ada tenaga kesehatan di 100 desa di Papua dan Papua Barat Peningkatan jumlah Puskesmas mampu PONED sebanyak 166 Peningkatan jumlah RS PONEK sebanyak 34 (dari 410 menjadi 444) Imunisasi H. Influenza sebagai bagian imunisasi dasar di 4 Provinsi (DI Yogyakarta, Jawa Barat, Bali dan NTB) Flying Doctor daerah sulit akses Telemedicine Penyediaan dan distribusi buku KIA 4,7 juta buku KIA Pembangunan Poskesdes di 4000 desa Melatih Kader untuk mengobati balita sakit di desa tidak ada tenaga kesehatan, di 505 di desa daerah DTPK. Peningkatan jumlah Puskesmas mampu PONED 166 Peningkatan RS PONEK sebanyak 53 RS (dari 444 menjadi 497) Imunisasi H. Influenza sebagai bagian imunisasi dasar di 14 Provinsi (SUMUT, Sumsel, Babel, Jambi, Lampung Jawa Barat, DKI, Banten, Jateng, DI Yogyakarta, Jatim, Bali, NTB dan Sulawesi Selatan, ) Flying Doctor daerah sulit akses
12
UPAYA PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) dan ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB)
Penyediaan Poskesdes Penyediaan sarana persalinan di Puskesmas Penyediaan Puskesmas mampu PONED menjadi Puskesmas Penyediaan RS mampu PONEK menjadi 497 RS Penguatan Posyandu Institusi Masyarakat Perdesaan/Perkotaan dalam program KB aktif Orientasi kader kesehatan tentang tanda bahaya dan peran mereka dalam P4K di 932 puskesmas Pelaksanaan kelas ibu hamil di puskesmas (kumulatif) Penyediaan alat dan obat kontrasepsi di fasyankes (kumulatif)
13
UPAYA PENURUNAN ANGKA KEMATIAN BAYI
SASARAN INDIKATOR STATUS LANGKAH STRATEGIS PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN BAYI Penurunan tingkat kematian bayi (AKB) Pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan pengetahuan ibu dan keluarga dengan menggunakan buku kesehatan ibu dan anak (Buku KIA) menjangkau Posyandu. Perluasan jangkauan pelayanan hingga tingkat desa melalui Puskesmas Pembantu/Polindes, agar tidak terjadi keterlambatan penanganan. Memperbaiki kualitas pelayanan di puskesmas dan RS melalui akreditasi Pelayanan Penanganan Komplikasi Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di 402 RS yang mampu menangani rujukan PONEK Gerakan Akselerasi Imunisasi Nasional untuk mencapai Universal Child Immunization (GAIN UCI) di tingkat desa untuk menjamin ketersediaan layanan kesehatan bagi semua bayi Target dan Capaian Target RPJMN Untuk menurunkan angka kematian bayi, kami akan melaksanakan berbagai langkah/upaya strategis sebagai berikut : Pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan pengetahuan ibu dan keluarga dengan menggunakan buku kesehatan ibu dan anak (Buku KIA) menjangkau Posyandu. Perluasan jangkauan pelayanan hingga tingkat desa melalui Puskesmas Pembantu/Polindes, agar tidak terjadi keterlambatan penanganan. Memperbaiki kualitas pelayanan di puskesmas dan RS melalui akreditasi Pelayanan Penanganan Komplikasi Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di 402 RS yang mampu menangani rujukan PONEK Gerakan Akselerasi Imunisasi Nasional untuk mencapai Universal Child Immunization (GAIN UCI) di tingkat desa untuk menjamin ketersediaan layanan kesehatan bagi semua bayi Capaian Target MDGs
14
Target 1C: Menurunkan prevalensi gizi kurang
MDG 1 Menurunkan kemiskinan dan kelaparan pada tahun 2015 menjadi setengah dari kondisi 1990 Target 1C: Menurunkan prevalensi gizi kurang Kendala: Akses untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Pemahaman stakeholder terkait 1000 Hari Pertama Kehidupan Pemberdayaan masyarakat untuk pemenuhan pelayanan gizi Tantangan: SDM (jumlah dan distribusi), kesulitan geografis, komitmen daerah Target MDGs Saudara Saudara sekalian, Laporan resmi pemerintah Indonesia ke badan dunia memasukkan pencapaian target penurunan prevalensi gizi kurang dan prevalensi gizi buruk sebagai berikut; Prevalensi gizi kurang berdasarkan data 1989/1990 sebesar 31.0 %, apabila didasarkan pada data tahun 1990 ini, maka target pada tahun 2015 sebesar 15,5%. Sedangkan untuk prevalensi gizi buruk turun dari 7,2% menjadi 3,6% pada tahun 2015. Berdasarkan pencapaian tahun 2010 (Riskesdas) prevalensi gizi kurang 17,9% dan gizi buruk 4,9%. Berdasarkan kecenderungan penurunan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk dari tahun 1990 sampai 2010 tersebut target penurunan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk 2015 akan tercapai.
15
Upaya Terobosan Untuk Pencapaian MDG 1
Target 1C: Menurunkan prevalensi gizi kurang Fokus pada 1000 Hari Pertama Kehidupan, sejak ibu hamil sampai anak berusia 2 tahun Peningkatan pengetahuan dan pemberdayaan masyarakat melalui Gerakan Nasional Sadar Gizi Peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan gizi termasuk deteksi dini dan tindak lanjut kasus gizi kurang dan gizi buruk Peningkatan kemitraan dan kerjasama lintas sektor
16
UPAYA PENURUNAN KASUS HIV-AIDS
SASARAN INDIKATOR STATUS LANGKAH STRATEGIS MENURUNNYA ANGKA KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT PENYAKIT MENULAR Prevalensi kasus HIV Pendekatan “Total Football” Intensif, menyeluruh, komprehensif dan terkoordinasi (PERPRES 75/2006) , melalui: Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, remaja th, populasi rawan terinfeksi dan ODHA melalui Kampanye Aku Bangga Aku Tahu (ABAT) bagi Remaja untuk peningkatan pengetahuan HIV/AIDS di SLTP, SLTA, Perguruan Tinggi dan Organisasi Kepemudaan Pencegahan penularan HIV di kalangan pengguna NAPZA suntik, PMTS paripurna, dan penularan dari ibu ke bayinya. Pengobatan & rehabilitasi di RS Rujukan ARV di RS Monitoring, evaluasi dan penelitian Untuk menurunkan prevalensi kasus HIV/AIDS, kami akan melaksanakan berbagai langkah/upaya strategis berupa pendekatan Total Football sebagai berikut : Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, remaja th, populasi rawan terinfeksi dan ODHA melalui Kampanye Aku Bangga Aku Tahu (ABAT) bagi Remaja untuk peningkatan pengetahuan HIV/AIDS di SLTP, SLTA, Perguruan Tinggi dan Organisasi Kepemudaan Pencegahan penularan HIV di kalangan pengguna NAPZA suntik, PMTS paripurna, dan penularan dari ibu ke bayinya. Pengobatan & rehabilitasi di RS Rujukan ARV di RS Monitoring, evaluasi dan penelitian HIV : AIDS : Total kumulatif:
17
UPAYA PENURUNAN KASUS MALARIA
SASARAN INDIKATOR STATUS LANGKAH STRATEGIS MENURUNNYA ANGKA KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT PENYAKIT MENULAR Menurunnya kasus malaria (Annual Parasite Index- API) Peningkatan Angka Penemuan kasus malaria per penduduk Pemberdayaan masyarakat dalam pembentukan Pos Malaria Desa (Posmaldes). Target 2014: Posmaldes yang dikembangkan bersama Poskesdes dan program Integrasi dengan ANC terpadu Pendistribusian kelambu berinsektisida untuk ibu hamil dan balita di daerah endemis malaria. Pembentukan Malaria Center yang saat ini sudah terbentuk 11 Malaria center di: Provinsi Maluku Utara (9), Provinsi Sumatera Utara (1), dan propinsi Aceh (1). Akan menyusul 5 Malaria Center di Propinsi Papua (2), Papua Barat, Gorontalo dan Bangka Belitung. Peningkatan jumlah desa yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Untuk menurunkan kasus malaria , kami akan melaksanakan berbagai langkah/upaya strategis sebagai berikut : Peningkatan Angka Penemuan kasus malaria per penduduk Pemberdayaan masyarakat dalam pembentukan Pos Malaria Desa (Posmaldes). Target 2014: Posmaldes yang dikembangkan bersama Poskesdes dan program Integrasi dengan ANC terpadu Pendistribusian kelambu berinsektisida untuk ibu hamil dan balita di daerah endemis malaria. Pembentukan Malaria Center yang saat ini sudah terbentuk 11 Malaria center di: Provinsi Maluku Utara (9), Provinsi Sumatera Utara (1), dan propinsi Aceh (1). Akan menyusul 5 Malaria Center di Propinsi Papua (2), Papua Barat, Gorontalo dan Bangka Belitung. Peningkatan jumlah desa yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
18
Persentase jangkauan akses terhadap sumber air bersih (Susenas 2011)
KENDALA: Sejumlah 10.5% sarana air bersih tidak terlindungi desa membutuhkan akses terhadap air minum berkualitas dan peningkatan perilaku higienis Terbatasnya jumlah dan kapasitas teknis sanitarian puskesmas Sebagian besar kinerja PDAM tidak optimal Data susenas tahun 2011 menunjukkan akses air minum nasional sebesar % (kota 40.5% ; perdesaan %) dari target 2014 sebesar 68%. Kendala/tantangan yang dihadapi adalah Hasil susenas tahun 2010 menunjukkan sejumlah 10.5% sarana air bersih sumur dan mata air tidak terlindungi (tidak memnuhi persyaratan sarana air bersih sehingga tidak dihitung sebagai sarana air bersih yang memnuhi syarat. Sebanyak desa rawan air minum membutuhkan sarana air bersih dan tertuang dalam rencana aksi bersama 2011 – 2014 kementerian PU dan Kesehatan dalam rangka program air bersih untuk rakyat. Sebagian puskesmas belum memiliki sanitarian dengan jumlah serta kualitas yang memadai untuk melaksanakan upaya preventif promotif terkait Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Pelayanan air minum diperkoataan sebagian besar dikelola oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum). Sesuai audit kinerja BPKP pada 265 PDAM, kondisi kinerja PDAM yang sehat 132, kurang sehat 88 dan sakit 45.
19
TEROBOSAN PERCEPATAN PENCAPAIAN RPJMN BIDANG KESEHATAN
INDIKATOR RENCANA AKSI TEROBOSAN TAHUN Persentase jangkauan akses terhadap sumber air bersih Rehabilitasi sarana air bersih bukan jaringan perpipaan dan 500 unit sarana Teknologi Tepat Guna air minum. Pelaksanaan Program penyediaan air minum berbasis masyarakat di desa/kelurahan (PU dan Kesehatan) Akselerasi STBM di desa/kelurahan Peningkatan kapasitas Sanitarian Puskemas Optimalisasi peran Pemda dengan penguatan kelembagaan pengelola SPAM oleh Pemda (Kemendagri, PU, Kesehatan). Adapun rencana aksi terobosan tahun 2013 – 2014 adalah: Rehabilitasi sarana air bersih bukan jaringan perpipaan dan 500 unit sarana Teknologi Tepat Guna air minum. Pelaksanaan Program penyediaan air minum berbasis masyarakat di desa/kelurahan (PU dan Kesehatan) Akselerasi STBM di desa/kelurahan Peningkatan kapasitas Sanitarian Puskemas Optimalisasi peran Pemda dengan penguatan kelembagaan pengelola SPAM oleh Pemda kerjasama Kemendagri, PU, Kesehatan dalam bentuk SKB atau Inpres.
20
RANCANGAN ISUE STRATEGIS BIDANG KESEHATAN
RANCANGAN RKP 2014 RANCANGAN TEMA RKP 2014 UNSUR – UNSUR POKOK RANCANGAN ISUE STRATEGIS BIDANG KESEHATAN Memantapkan Perekonomian Nasional untuk Peningkatan Kesejahteraan Rakyat yang Berkeadilan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat; Pembangunan SDM; Penurunan kemiskinan dan pengangguran; Mitigasi bencana; Peningkatan kesejahteraan rakyat lainnya. Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan KB yang Merata Peningkatan Perbaikan Gizi Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular Penyiapan Pelaksanaan Sistem Jaminan Kesehatan Peningkatan Efektifitas Pengawasan Obat dan Makanan dalam rangka Peningkatan Keamanan, Mutu dan Manfaat/Khasiat Obat dan Makanan Kementerian PPN/Bappenas telah merancang tema dari RKP Tahun 2014 yaitu “Memantapkan Perekonomian Nasional untuk Peningkatan Kesejahteraan Rakyat yang Berkeadilan” dimana unsur pokok dari tema tersebut adalah Peningkatan Kesejahteraan Rakyat; Pembangunan SDM; Penurunan kemiskinan dan pengangguran; Mitigasi bencana; dan Peningkatan kesejahteraan rakyat lainnya. Berdasarkan hal tersebut, maka kami telah menyusun rancangan isu strategis sesuai dengan tema dan unsur pokok tersebut sebagai berikut : Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan KB yang Merata Peningkatan Perbaikan Gizi Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular Penyiapan Pelaksanaan Sistem Jaminan Kesehatan Peningkatan Efektifitas Pengawasan Obat dan Makanan dalam rangka Peningkatan Keamanan, Mutu dan Manfaat/Khasiat Obat dan Makanan
21
TERIMA KASIH Bapak Presiden yang saya hormati.
Demikian hal-hal yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Mohon arahan Bapak Presiden. Terima kasih. Wassalamualaikum, warohmatullahi wabarakatuh.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.