Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehTak Randy Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
Dua (2) Pendekatan utama yang digunakan dlm pembahasan S.S.B.I.
1. Pendekatan Fungsional Pendekatan ini menganalogikan masy. Itu bagaikan organisme biologis. Dimana masyarakat itu terdiri dari bagian bagian yang saling berhubungan secara teratur dan saling mempengaruhi bahkan saling ketergantungan. Terganggu atau rusaknya satu bagian akan mempengaruhi bagian lain bahkan keseluruh bagian.
2
Anggapan Dasar Pendekatan Fungsional :
1. Masy hrslah dilihat sbg suatu sistem dari bagian bagian yang saling berhubungan satu dengan yang lain 2. Hubungan atar bagian itu bersifat ganda dan timbal balik 3. Sekalipun integrasi sos tdk dpt dicapai dgn sempurna, namun secara fundamental sis sos selalu cenderung bergerak ke arah equilibrium yang bersifat dinamis. Menanggapi perubahan yang datang dari luar dgn kecenderungan memelihara agar prbhn dlm sis sos akibatnya hanya minimal
3
4. Sekalipun disfungsi, ketegangan2 dan penyimpangan2 senantiasa terjadi juga, akan tetapi dlm jangka yg panjang keadaan tsbt pd akhirnya akan teratasi dgn sendirinya melalui proses penyesuaian2 dan proses institusionalisasi. Dgn kata lain, sekalipun integrasi sosial pd tingkat yg sempurna tdk pernah akan tercapai, akan ttp setiap sistem sosial senantiasa berproses kearah itu.
4
5. Perubahan2 di dlm sistem sosial pd umumnya terjadi secara gradual, melalui penyesuaian2 dan tdk secara revolusioner. Perubahan2 yg terjdi secar drastis pd umumnya hanya mengenai bentuk luarnya saja, sedang unsur2 sosial budaya yg menjadi bangunan dasarnya tdk seberapa mengalami perubahan.
5
a). Penyesuaian yang dilakukan oleh sistem sosial tsbt terhadap
6. Pada dasarnya, perubahan2 sosial timbul atau terjadi melalui 3 macam kemungkinan ; a). Penyesuaian yang dilakukan oleh sistem sosial tsbt terhadap perubahan yg datang dari luar, b). Pertumbuhan melalui diferensiasi struktural dan fungsional, serta c). Penemuan2 baru oleh anggota masyarakat
6
7. Faktor paling penting yg memiliki daya
mengintegrasikan sistem sosial adalah adanya konsensus diantara para anggota masyarakat mengenai nilai2 kemasyarakatan tertentu
7
Untuk mewujutkan keseimbangan sistem sosial, ada 2 mekanisme sosial yang harus dilakukan :
1. Sosialisasi dan kontrol sosial 2. A.G.I.L. Adaptation Goal attainment Integration Lattent Pattern Maintenance
8
Kelebihan teori ini bila digunakan untuk mengendalikan masyarakat Indonesia a.l. :
1. Terwujutnya keseimbangan atau ketertiban, keselarasan 2. Tujuan masyarakat Indonesia akan relatif mudah tercapai
9
Kelemahan Teori Struktural Fungsional
Bila diterapkan pada masyarakat yang sudah stabil Antara lain : 1. Masyarakatnya statis 2. Konflik latent akan berkembang dan sangat membahayakan
10
2. Pendekatan Konflik Pendekatan ini melontarkan kritik, seperti diungkapkan oleh David lockwood, bahwa teori fungsional tersebut dianggap terlalu menekankan unsur2 normatif terhadap setiap tindakan masyarakat, untuk mewujutkan keseimbangan (equilibrium). Tindakan yang demikian ini menurutnya justru akan melahirkan konflik yang bersifat potensial
11
Para penganut teori konflik berpendapat bahwa dalam masy terdapat sekelompok orang yang menguasai alat produksi mereka ini jumlahnya sangat sedikit yang disebut klas bourjuis. Dan sebagian besar penduduk tidak punya alat produksi yang disebut klas proletar.
12
Kedua klas tersebut terjadi perbedaan kepentingan, dimana klas bourjuis berusaha untuk “status quo”, sementara klas proletar kepentingannya untuk menghilangkan klas, untuk dapat melahirkan perubahan.
13
Hilangnya kelas bourjuis berarti hilang pula kelas proletar, kenyataan demikian ini dapatlah dikatakan telah terjadi perubahan dari masyarakat yang berkelas yang eksploitatif menjadi masyarakat tanpa kelas. Dalam masyarakat yang tanpa kelas berarti kedudukan setiap warga masyarakat adalah sama, oleh karena itu, untuk kelangsungan hidupnya mereka bekerja bersama dan keuntungannyapun dinikmati bersama.
14
Selanjutnya dikatakan pula bahwa teori fungsional mengabaikan kenyataan2 sebagai berikut :
1. Setiap struktur sosial, di dlm dirinya sendiri mengandung konflik dan kontradiksi yg bersifat internal, yang pada gilirannya justru menjadi sumber terjadinya perubahan2 sosial. 2. Reaksi dari suatu sistem sosial terhadap perubahan2 yang datang dari luar tidak selalu bersifat adjustive.
15
3. Suatu sistem sosial dalam waktu yang panjang
dapat juga mengalami konflik2 yang bersifat visious circle 4. Perubahan2 sosial tidak selalu terjadi secara gradual melalui penyesuaian2 yg lunak akan tetapi dapat juga terjadi secara revolusioner
16
Pendekatan Konflik ( Non Marxis)
Dalam upaya memahami masyarakat menggunakan anggapan dasar sbb ; 1. Setiap masy senantiasa berada di dlm proses perubahan yang tidak pernah berakhir, atau dgn kata lain bahwa perubahan sosial mrpk gejala yg melekat di dlm setiap masyarakat
17
2. Setiap masy mengandung konflik2 di dlm dirinya atau dgn kata lain konflik merupakan gejala yang melekat dalam setiap masyarakat 3. Setiap unsur di dalam suatu masy memberikan sumbangan bagi terjadinya disintegrasi dan perubahan2 sosial
18
4. Masyarakat terintegrasi di atas penguasaan
atau dominasi oleh sejumlah orang atas sejumlah orang yang lain
19
Kelebihan teori ini bila diaplikasikan untuk memanajemen masyarakat, antara lain :
Perubahan ke arah lebih baik mudah terjadi Demokratisasi dalam kehidupa bermasyarakat, berbangsa dan bernegara akan lebih baik
20
Kelemahannya antara lain :
Pencapaian tujuan masyarakat memerlukan waktu yang relatif lebih lama 2. Berbagai macam konflik yang diberi tempat itu dapat mengganggu ketertiban sosial
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.