Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSelvi Rahma Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT RABIES Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar
2
RABIES Asep Purnama Salah satu penyakit infeksi tertua,
diketahui sejak lebih dari 4000 tahun Viral encephalomyelitis: akut dan progresif Dapat menyerang manusia & hewan berdarah panas dengan case fatality rate 100% Biasanya ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies (HPR) terutama anjing, kucing & kera Di Indonesia: penularnya 98% anjing; 2% kucing & kera Asep Purnama
3
RABIES: Etiologi Asep Purnama Rhabdoviridae family Lyssavirus genus
Most immunogenic Ag: Neutralizing Abs Asep Purnama
4
RABIES: Etiologi Asep Purnama SIFAT FISIK
Virus mati pada suhu 60°C, 5 menit Virus cepat mati dengan sinar ultra violet Virus cepat mati di luar jaringan hidup Virus hidup berbulan-bulan pada suhu -4°C SIFAT KIMIA Virus cepat mati dengan zat pelarut lemak seperti air sabun, detergent dll Virus cepat mati pada pH 3 Asep Purnama
5
RABIES: Perjalanan Penyakit
Periode Inkubasi Antara 5 hari hingga lebih dari 2 tahun Rerata 4 – 6 minggu Prodromal Manifestasi klinis tidak khas Periode Neurologik Akut Koma Meninggal Asep Purnama
6
Perjalanan Penyakit Rabies (Timeline)
Intervensi dengan cuci luka dan pemberian VAR untuk memunculkan antibodi, bila perlu VAR dan SAR Replikasi virus Gejala Klinis Kasus GHPR Otak/SSP Meninggal 4-6 hari Perjalanan Penyakit Rabies (Timeline) 2 minggu s/d 2 tahun
7
Tata-laksana Gigitan HPR
Wound toilet Cuci luka dgn sabun Keringkan Bubuhi alkohol, jodium tincture Wound treatment Antibiotika, ATS, Analgetik Pasteur treatment VAR dan atau SAR Asep Purnama
8
Klasifikasi Luka GHPR [WHO]
Derajat luka Jenis Kontak Tatalaksana I Sentuhan atau jilatan HPR pada kulit tanpa luka Tak perlu tindakan, tp sebaiknya cuci II Luka cakar, luka abrasi/lecet, luka ringan, jilatan pada kulit luka Cuci luka, VAR III Luka multipel, luka dalam, luka risiko tinggi, saliva HPR pada mukosa Cuci luka, VAR, SAR Asep Purnama
9
Prinsip Cuci Luka Asep Purnama Lakukan pd semua kasus GHPR
Cuci luka dengan air mengalir & sabun selama menit Hindari tindakan invasif seperti menyikat luka Golden period cuci luka 12 jam. Namun tetap lakukan, meski terlambat. Setelah cuci luka, berikan betadin atau antiseptik Luka gigitan tidak boleh dijahit, bila sangat diperlukan lakukan jahitan situasi Asep Purnama
10
Penanganan di Rumah Sakit
Petugas yang merawat wajib menggunakan Alat Pelindung Diri Case fatality rate 100%, diharapkan petugas merawat secara manusiawi Ditempatkan di ruang isolasi khusus Terapi simtomatis dan supportif Asep Purnama
12
TATALAKSANA LUKA Luka Risiko rendah VAR sesuai flowchart
Riwayat VAR (-) Beri VAR sesuai pedoman b. Riwayat VAR (+) < 3 bln tidak di-VAR 3 bln – 1 thn VAR 1X > 1 thn perlakuakan sbg riwayat VAR (-) Luka risiko tinggi VAR (HO, H7,H21) ulangan H90 + SAR (H0)
13
Dosis 0,5 ml setiap penyuntikan
PEMBERIAN VAR Dosis 0,5 ml setiap penyuntikan Metode pemberian IM (2 dosis H0, 1 dosis H7, 1 dosis H21) di regio deltoideus
14
PEMBERIAN SAR Dosis SAR (homolog) 20 IU/kgBB atau 0,1 cc/kBB SAR (heterolog) 40 IU/kgBB pada H0 Dosis berlaku untuk semua umur IM dan sebagian diinfiltrasi disekitar luka Perlu skin test Untuk luka gigitan risiko tinggi
15
PRE EXPOSURE IMMUNISATION
Memberikan kekebalan bagi kelompok risti tertular rabies Cara pemberian : VAR 0,5 ml hari ke 0 (pertama), 7, 21 atau 28.
16
FAKTA RABIES DI SUMBAR Masih menjadi masalah kesehatan dan saat ini endemis hampir di seluruh kabupaten/kota. Hampir setiap tahun terjadi KLB atau peningkatan kasus dan kematian yang tinggi. Rabies ditemukan pertama kali di Provinsi Sumbar pada akhir tahun 1953. Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan bebas rabies belum ada kasus positif rabies baik pada hewan maupun manusia ???
17
FAKTA RABIES DI SUMBAR Pada saat ini jumlah penderita Rabies makin meningkat dan wilayah terjangkit makin meluas Pada tahun 2012 mengenai hampir seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Barat Tahun 2012 ada 14 kasus kematian akibat rabies (Pessel 3, Kt.Pariaman 1, Sijunjung 1, Kt.Padang 2, Kab.Pd. Pariaman, 1 Kab. Solok 1, Pasbar 1, Dharmasraya 1, 50 kota 1, Sijunjung 1, Agam 1) Tahun 2013 (Mei 2013) : 800 kasus gigitan dengan 5 kematian (Kab.Pdg Pariaman 1, Kab.Dharmasraya 1, Kab.Pasaman 1, Kab. 50 Kota 1, Kab. Pessel 1)
30
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.