Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

mengucapkan : “Allah telah mengasihi kita”

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "mengucapkan : “Allah telah mengasihi kita”"— Transcript presentasi:

1 mengucapkan : “Allah telah mengasihi kita”
Keluarga Besar Ibu Popy mengucapkan : SELAMAT HARI RAYA NATAL 2012 dan TAHUN BARU 2013 KASIH ALLAH MENYERTAI KITA SEMUA HARI RAYA NATAL 2012 “Allah telah mengasihi kita” (bdk. 1 Yoh 4:9) Bacaan Injil Hari Raya Natal, 25 Desember 2012 Bacaan I : Yes 62:11-12 II : Tit 3:4-7 Bacaan Injil Luk 2:15-20 Redaksi INFOKOM St. Petrus-Stasi Natar mengucapkan : Merry Christmas and Happy New Year 2013 Hari ini telah lahir bagimu, Kristus Tuhan di Kota Daud Edisi Special NATAL 2012 Hari ini telah lahir bagimu, Juru Selamat kita, Yesus Kristus di kota Daud Keluarga Besar Bpk. Hardy Effendi (St. Stefanus) mengucapkan : Selamat Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2013 BERKAT TUHAN MENYERTAI KITA Keluarga Besar Ibu ARI (St. THOMAS-Natar) Mengucapkan : SELAMAT HARI RAYA NATAL 2012 dan TAHUN BARU 2013 “KASIH dan DAMAI SEJAHTERA BAGI KITA SEMUA”

2 dan Mengucapkan : Merry Christmas and Happy New Year 2013
Bacaan Injil Lukas 2:15-20 Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan para gembala dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain : “Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi disana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kta,” Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. RENUNGAN : Bersukacitalah surgawi, bersoraksorailah bumi, sebab Sang Juru Selamat itu telah datang. “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang Maha Tinggi, dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.” Dia yang sudah ada sejak awal mula, kini masuk kedalam sejarah manusia dalam rupa bayi mungil yang telah lahir di kandang hina, Betlehem. Sabda itu telah menjadi manusia dan diam diantara kita dan kita telah melihat kemuliaanNya (Yoh 1:14). Tuhan mewahyukan diriNya dengan cara baru yang dapat langsung diindrai oleh manusia yang hendak diselamatkanNya. Dengan itu, batasan antara Tuhan dan manusia melebur. Yang tersisa hanyalah persekutun sejati, karena penyelamat dan yang diselamatkan hidup bersama-sama. Merayakan Natal berarti merayakan meleburnya batasan antara Tuhan dan umat manusia. Batasan dosa kini hendak dijembatani oleh Sang Mesias. Natal adalah titik awal. Perlahan namun pasti, penyelamatan itu akan terwujud. Kendati pun sukacita Natal perlu disempurnakan oleh Salib dan Kebangkitan, karunia ini telah membuka mata iman seleruh bangsa-bangsa di dunia. Mari kita merayakannya dengan perjuangan tak kenal lelah demi mempertahankan kebenaran iman. Hanya pada “DIA” kita berpaling. SELAMAT HARI RAYA NATAL 2012. “ALLAH TELAH MENGASIHI KITA” PENGUMUMAN GEREJA PETUGAS LITURGI HARI MINGGU, 30 Desember 2012 : - Lektor : Sdri. Khery - Mazmur : Ibu Elisabeth - Dirigen : Ibu Ari - Kolektan : Ibu Agus dan Ibu Budianto - Dekorasi : Kel. Bpk. Sitinjak dan Bpk. Turnip muda - Mesdinar : Tika, Okta, Niko, dan Kelvin PENDAFTARAN PENERIMAAN SAKRAMEN KRISMA Masih membuka kesempatan bagi umat yang belum menerima Sakramen Krisma (Sakramen Penguatan), supaya segera mendaftarkan diri kepada Pengurus Stasi untuk dilakukan pendataan. PELAJARAN AGAMA KOMUNI PERTAMA Diberitahukan kepada adik-adik yang mengikuti pelajaran agama Komuni Pertama, bahwa pelajaran agama Komuni Pertama akan dilanjutkan kembali minggu depan, sambil menunggu informasi lebih lanjut dari pembina : Ibu Norma. Segenap Pengurus Gereja Katolik St. Petrus Stasi Natar Mengucapkan : SELAMAT HARI RAYA NATAL 2012 dan TAHUN BARU 2013 “Allah telah mengasihi kita” (1 Yoh 4:9) Keluarga Besar Bpk. Singgih (Lingk. St. STEFANUS-Natar) Mengucapkan : Merry Christmas and Happy New Year 2013 “KASIH NATAL SELALU BESERTA KITA”

3 Arti sebuah “Kandang Natal”
Adalah St. Fransiskus dari Assisi-seorang pendiri Ordo Fransiskan. Pada saat masih remaja, ia rela meninggalkan seluruh hidupnya, seluruh yang ia miliki untuk menjadi seorang biarawan mengikuti cara hidup seperti Yesus. Pada tahun 1223, ia mencoba menyajikan kembali secara visual situasi bagaimana kelahiran Yesus Kristus pada saat itu, di dalam kandang, di kota Betlehem. Semua bentuk dan model disajikan secara nyata, lengkap dengan binatang domba, palungan, dan manusia nyata. Ia ingin mencoba memperlihatkan bagaimana kondisi sesungguhnya ketika Yesus dilahirkan. Suatu semangat Natal yang sungguh sangat spektakuler. Lalu bagaimana dengan semangat Natal jaman sekarang? Ada yang beranggapan bahwa semangat Natal terdapat pada pohon cemara Natal dengan asesoris yang berwarna-warni. Ada pula yang menganggap pada wujud Sinterclas yang suka membagi-bagikan hadiah pada anak-anak. Tetapi yang pasti, Yesus Kristus lahir di sebuah kandang domba yang hina, kotor, dan miskin, dari seorang ibu yang suci dan sederhana, mengandung tanpa noda, namun dipenuhi oleh Roh Kudus. Berbeda dengan jaman sekarang, ketika semuanya dilengkapi oleh fasilitas modern, dokter, perawat, bahkan pola hidup yang serba mewah dan berkecukupan. Namun di tempat lain masih banyak saudara-saudara kita yang hidup dalam kemiskinan dan penderitaan, mereka lahir dan hidup di bawah kolong jembatan, mengais-ngais rejeki di tong sampah, mengemis di pinggir jalan, bahkan meraup rejeki dengan cara yang sangat hina. Sungguh sangat ironis. Itulah potret kehidupan saat ini di negara Republik yang kian carut-marut. Jadi dimanakah arti sebenarnya dari “Kandang Natal itu?” St. Fransiskus Assisi mengerti betul arti keselamatan kekal, bukan pada hal-hal yang bersifat duniawi. Dia tahu bagaimana menyambut Tuhan Yesus di dalam hatinya. Tidak heran Roh Kudus hadir dan memperkenankannya menerima stigma sehingga mampu berbicara dengan alam. Itulah yang dapat kita tarik dari sebuah peristiwa kelahiran Tuhan Yesus di kandang domba yang hina. Produksi : Redaksi INFOKOM PESAN NATAL BERSAMA PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DI INDONESIA (PGI) KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA (KWI) TAHUN 2012 Saudara-saudari terkasih, Setiap merayakan Natal, pandangan kita selalu terarah kepada bayi yang lahir dalam kesederhanaan, namun menyimpan misteri kasih yang tak terhingga. Allah menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Inilah perayaan penuh sukacita atas kedatangan Tuhan. Dialah Sang Juruselamat yang menjadi manusia lemah dan miskin, agar kita yang miskin ini dapat ambil bagian dalam kekayaan keallahan-Nya. Maka pada perayaan kelahiran Yesus Kristus ini, baiklah kita merenungkan kasih Allah itu dan menegaskan apa yang harus kita lakukan untuk hidup sebagai orang-orang yang percaya kepada-Nya. Kasih Allah Bagi Semua Manusia Allah mengasihi semua manusia. Kasih-Nya yang besar kepada manusia itu diwujudkan dengan mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dunia. Anak itu dikandung oleh seorang perawan, bernama Maria. Kelahiran-Nya membawa sukacita bagi banyak orang. Warta gembira itu diserukan oleh malaikat Allah: “sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Luk 2:10-11). Tanda sukacita itu nyata dalam diri seorang bayi yang dibungkus dengan lampin dan dibaringkan dalam palungan sebagai wujud kesederhanaan dan kesahajaan. Kasih Allah itu disambut dengan gembira oleh para gembala yang bergegas pergi ke Betlehem untuk menjumpai bayi itu seperti diwartakan oleh malaikat Allah. Hal yang sama juga dilakukan oleh orang-orang majus dari Timur. Mereka mencari kanak-kanak Yesus dengan mengikuti bimbingan bintang. Setelah menemukan tempat yang dicarinya, “masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia” (Mat. 2:11a). Begitulah bayi kudus itu semakin menjadi besar dalam didikan kasih kedua orangtua-Nya. Dia “makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia” (Luk 2:52). Kasih Allah Tanpa Syarat Allah adalah kasih (bdk. 1 Yoh 4:8.16b). Seluruh aktivitas Allah adalah tindakan kasih. Ia menyatakan diri dalam kasih kepada manusia. Ia mengasihi manusia tanpa membedakan. Ia tidak menuntut syarat apa pun dari manusia sebelum menyatakan kasih-Nya. Ia mengasihi orang benar maupun orang jahat dan semuanya tidak pernah lepas dari kasih-Nya. Demikianlah, Allah Bapa di surga, “menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar” (Mat. 5:45). Semua orang telah berdosa dan dosa membuat manusia terpisah dari Allah. Akibatnya, manusia kehilangan kemuliaannya sebagai anak Allah (Rm 3:23) dan tidak layak untuk tinggal bersama Allah. Hukuman yang harus diterima oleh orang berdosa adalah terpisah dari Allah, “sebab upah dosa adalah maut” (Rm 6:23). Tetapi, Yesus rela menanggung penderitaan agar kita dibebaskan dari maut tersebut dan kita dianggap benar oleh Allah. Yesus pun rela menanggung semua itu karena Ia mengasihi manusia dan melihat semua manusia sebagai sahabat. Yesus menunjukkan kasih-Nya dengan memberikan nyawa-Nya sendiri untuk para sahabat-Nya. Keluarga besar Bapak Antonius Sujarwoko (St. Stefanus) mengucapkan : SELAMAT HARI RAYA NATAL 2012 dan TAHUN BARU 2013 Terang yang sesungguhnya itu telah datang ke dalam dunia (bdk. Yoh 1:9)

4 Selamat Hari Raya Natal 2012 dan Tahun Baru 2013
Sabda-Nya, “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (Yoh 15:13). Demikianlah Allah “telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” dan Ia telah “mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia” (Yoh 3:16-17). Jelas bahwa “bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita” (1Yoh 4:10). Allah tidak menunggu manusia mengasihi diri-Nya dan baru kemudian Ia mau mengasihi mereka. Ia mengasihi manusia walaupun manusia berdosa dan Kristus sendiri mati ketika manusia masih berdosa (Rm 5:8). Yesus datang kedalam dunia dan hidup di tengah manusia bukan karena manusia itu baik. Sebaliknya, Ia rela meninggalkan kemuliaan surgawi dan mengurbankan diri-Nya justru karena manusia berdosa dan tidak sanggup melepaskan diri dari ikatan dosa. Semua ini dilakukan-Nya semata-mata karena Ia menghendaki kebaikan dan kebahagiaan manusia. Allah menghendaki manusia hidup bahagia dalam kemuliaan abadi bersama Dia. Mengasihi seperti Allah Kehadiran Kristus sebagai manusia di dalam dunia ini mengajak kita untuk mengasihi seperti Allah. Sabda menjadi manusia untuk menjadi teladan kita dalam mengasihi. Seperti Allah yang menyatakan kasih-Nya dalam diri Kristus, kita diingatkan untuk mengasihi sesama semata-mata karena kita menginginkan orang lain bahagia. Hal ini juga berarti bahwa kita diajak untuk mengasihi sesama tanpa membuat pembedaan, walaupun mereka tidak berlaku seperti yang kita harapkan. Jika demikian, kita berlaku seperti Allah dan menjadi anak-anak Allah. Hanya orang yang membuka hati dan menyadari kasih Allah akan dapat mengasihi Allah dan sesama. Jika orang mengatakan bahwa ia mengasihi Allah tetapi membenci saudaranya, ia berdusta karena tidak mungkin mencintai Allah yang tidak kelihatan tanpa mencintai sesama yang kelihatan. Siapa yang mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya (bdk. 1Yoh 4:20-21). Dasar untuk saling mengasihi ini adalah kasih Allah. Dengan kasih seperti itulah orang diajak untuk mengasihi sesamanya. Dalam terang kasih itu, kami mengajak Saudara-saudari untuk menanggapi kasih Allah dengan bertobat dan sungguh-sungguh mewujudkan kasih dengan memperhatikan beberapa hal penting berikut ini: Pertama, Allah menciptakan alam semesta ini baik adanya dan menyerahkan pemeliharaan serta pemanfaatannya secara bertanggungjawab kepada manusia. Perilaku tidak bertanggungjawab terhadap alam ciptaan akan menyengsarakan bukan hanya kita yang hidup saat ini, tetapi terlebih generasi yang akan datang. Maka kita dipanggil untuk melestarikan dan menjaga keutuhan ciptaan-Nya dari perilaku sewenang-wenang dalam mengelola alam. Kedua, melibatkan diri dalam berbagai usaha baik yang dilakukan untuk mengatasi persoalan-persoalan kemasyarakatan seperti konflik kemanusiaan, menguatnya sikap intoleran, dan perilaku serta tindakan yang menjauhkan semangat persaudaraan sebagai sesama warga bangsa. Ketiga, melalui jabatan, pekerjaan dan tempat kita masing-masing dalam masyarakat, kita ikut sepenuhnya dalam semua usaha yang bertujuan memerangi kemiskinan jasmani maupun rohani. Demikian juga kita melibatkan diri dalam berbagai upaya untuk memberantas korupsi. Salah satu caranya adalah mengembangkan semangat hidup sederhana dan berlaku jujur. Keempat, melibatkan diri dalam menjawab keprihatinan bersama terkait dengan lemahnya penegakan hukum. Hal itu bisa kita mulai dari diri kita sendiri dengan menjadi warga negara yang taat kepada hukum dan yang menghormati setiap proses hukum seraya terus mendorong ditegakkannya hukum demi keadilan dan kebaikan seluruh warga bangsa. Saudara-saudari terkasih, Allah yang menyatakan kebesaran kasih-Nya melalui Yesus Kristus yang dilahirkan di kandang Betlehem akan menyertai serta memberkati usaha kita semua dalam memberi wujud pada kasih-Nya itu. Semoga kasih Allah yang kita alami dan kita rayakan pada Natal ini mendorong kita untuk semakin giat berbuat kasih. Berkat Tuhan melimpah kepada kita. SELAMAT NATAL 2012 DAN TAHUN BARU 2013 Jakarta, 20 November 2012 Atas nama PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DI INDONESIA          KONFRENSI WALIGEREJA DI INDONESIA (PGI) (KWI) ttd ttd                                                       Pdt. Dr. A. A. Yewangoe                                            Mgr. I. Suharyo (Ketua Umum)                                                                   (Ketua) Pdt. Gomar Gultom, M. Th.                                       Mgr. Pujasumarta (Sekretaris Umum)                                                    (Sekretaris Jenderal) Segenap Pastur Paroki St. Yohanes Rasul-Kedaton yang bertugas, Mengucapkan : Selamat Hari Raya Natal 2012 dan Tahun Baru 2013 “KASIH ALLAH MENYERTAI KITA SEMUA” Keluarga besar Bapak dan Ibu Sinaga (St. Stefanus) Mengucapkan : SELAMAT HARI RAYA NATAL 2012 dan TAHUN BARU 2013


Download ppt "mengucapkan : “Allah telah mengasihi kita”"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google