Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehEddo Rastaman Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
PEMBINAAN NASIONALISME MELALUI JALUR PENDIDIKAN
2
KATEGORI NEGARA MAJU BERKEMBANG MISKIN
3
PERTANYAAN Mengapa ada negara yang maju, berkembang dan miskin ?
Di manakah posisi Indonesia ? Apa yang menyebabkan mereka menjadi negara maju, sedangkan rasanya kita sangat sulit menjadi negara maju ? Dapatkan kita menjadi negara maju ? Bagaimanakah caranya agar menjadi negara yang maju ?
4
Perbedaan antara negara berkembang (miskin) dan negara maju (kaya) tidak tergantung pada umur negara itu
5
Contohnya: Negara India dan Mesir, yang umurnya lebih dari 2000 tahun, tetapi mereka tetap terbelakang (dan miskin)
6
Singapura, Kanada, Australia &
Di sisi lain : Singapura, Kanada, Australia & New Zealand, negara yang umurnya kurang dari 150 tahun dalam membangun, saat ini mereka adalah bagian dari negara maju di dunia, dan penduduknya tidak lagi miskin
7
Ketersediaan sumber daya alam dari suatu negara juga tidak menjamin negara itu menjadi kaya atau miskin
8
Jepang mempunyai area yang sangat terbatas.
Daratannya, 80% berupa pegunungan dan tidak cukup untuk meningkatkan pertanian & peternakan
9
Tetapi, saat ini Jepang menjadi raksasa ekonomi nomor dua di dunia.
Jepang laksana suatu negara “industri terapung” yang sangat besar. Mengimpor bahan baku dari semua negara di dunia dan mengekspor barang jadinya
10
Swiss tidak mempunyai perkebunan coklat tetapi terkenal sebagai negara pembuat coklat terbaik di dunia. Negara Swiss sangat kecil, hanya % daratannya yang bisa ditanami.
11
Swiss juga mengolah susu dengan kualitas terbaik.
(Nestle adalah salah satu perusahaan makanan terbesar di dunia). Swiss juga tidak mempunyai cukup reputasi dalam keamanan, integritas, dan ketertiban – tetapi saat ini bank-bank di Swiss menjadi bank yang paling aman dan paling disukai untuk berinvestasi.
12
Para eksekutif dari negara maju yang berkomunikasi dengan rekannya dari negara terbelakang akan sependapat bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hal kecerdasan mereka
13
Ras atau warna kulit juga bukan faktor penting.
Para imigran yang dinyatakan pemalas di negara asalnya ternyata menjadi sumber daya yang sangat produktif di negara-negara maju dan kaya di Eropa, Amerika, dan Australia
14
Lalu……. apa perbedaannya?
15
Perbedaannya adalah pada sikap dan perilaku masyarakatnya,
yang telah dibentuk sepanjang tahun melalui kebudayaan dan pendidikan.
16
Berdasarkan analisis terhadap
perilaku masyarakat di negara maju mayoritas penduduknya sehari-harinya mengikuti dan mematuhi prinsip-prinsip dasar kehidupan sebagai berikut:
17
Prinsip Dasar Kehidupan
Etika, sebagai prinsip dasar dalam kehidupan sehari-hari Kejujuran dan integritas Bertanggung jawab Hormat pada aturan & hukum masyarakat Hormat pada hak orang/warga lain Cinta pada pekerjaan Berusaha keras untuk menabung & investasi Mau bekerja keras Tepat waktu
18
mayoritas tidak patuh Di negara terbelakang/miskin/ berkembang, hanya sebagian kecil masyarakatnya mematuhi prinsip dasar kehidupan tersebut minoritas
19
Kita bukan miskin (terbelakang) karena kurang sumber daya alam, atau karena alam yang kejam kepada kita.
20
Kita terbelakang, lemah, dan miskin karena perilaku kita yang kurang dan tidak baik.
Kita kurang kemauan untuk mematuhi dan mengajarkan prinsip dasar kehidupan yang akan memungkinkan masyarakat kita pantas membangun masyarakat, ekonomi, dan negara.
21
Jika Anda tidak meneruskan pesan ini, tidak akan terjadi apa-apa pada diri Anda!!!
Hewan peliharaan Anda tidak akan mati, Anda tidak akan kehilangan pekerjaan, Anda tidak akan mendapat kesialan dalam 7 tahun, karir Anda tidak akan terganggu, juga Anda tidak akan sakit.
22
TETAPI….. jika Anda tidak meneruskan pesan ini, tidak akan terjadi perubahan apa-apa dalam negara kita. Negara kita akan tetap berlanjut dalam kemiskinan…... dan akan menjadi lebih miskin lagi.
23
Biarlah mereka merefleksikan hal ini.
Jika Anda mencintai negara kita, teruskan pesan ini kepada teman-teman Anda. Biarlah mereka merefleksikan hal ini. Kita harus mulai dari mana saja. Kita ingin BERUBAH dan BERTINDAK! dan ……. PERUBAHAN DIMULAI DARI DIRI KITA SENDIRI
24
PEMBINAAN NASIONALISME DALAM RANGKA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
25
PEMBINAAN NASIONALISME
Proses pendidikan yang menitikberatkan pada upaya menumbuhkembangkan karakter dan kepribadian bangsa. Berorientasi pada identitas, karakter, dan integritas bangsa yang selaras dengan tujuan pendidikan nasional
26
TUJUAN MENDUKUNG PEMBANGUNAN SDM INDONESIA MELALUI PEMBINAAN
DALAM RANGKA MENUMBUHKAN, MEMELIHARA DAN MENGEMBANGKAN : Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kecintaan Terhadap Tanah Air Keyakinan Terhadap Pancasila Kerelaan Berkorban Kesiapan Awal Bela Negara
27
RUANG LINGKUP PEMBINAAN KEJIWAAN PEMBINAAN KEROHANIAN
PEMBINAAN KEPRIBADIAN PEMBINAAN KEJUANGAN PEMBINAAN JASMANI
28
MATERI KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA KECINTAAN TERHADAP TANAH AIR
KEYAKINAN PANCASILA SBG IDEOLOGI, DASAR DAN FALSAFAH KERELAAN BERKORBAN DEMI NEGARA KESIAPAN AWAL BELA NEGARA
29
PENDEKATAN EDUKATIF PERSUASIF KOMUNIKATIF MENYENANGKAN
SESUAI TINGKAT USIA DAN PERKEMBANGAN JIWA/MENTAL PESERTA DIDIK
30
STRATEGI IMPLEMENTASI
STRATEGI 4 REL (QUARTER TRACK)
31
REL 1 : PENGINTEGRASIAN KURIKULUM
Pembelajaran Berbasis Karakter 2010 ASUPKAN PADA SK DAN KD MAPEL YG RELEVAN
32
PEMBINAAN WAWASAN KEBANGSAAN TINGKAT SEKOLAH
REL 2 : EKSTRAKURIKULER PEMBINAAN WAWASAN KEBANGSAAN TINGKAT SEKOLAH 2011 PENGEMBANGAN EKSTRAKURIKULER, PEMBINAAN KESISWAAN DAN PENGUATAN LINGKUNGAN SEKOLAH
33
REL 3 : KEMITRAAN PEMB. MASY. DESA 2012
KERJA SAMA DENGAN LEMBAGA/INSTANSI TERKAIT SEPERTI POLRI, TNI, PRAMUKA, ORMAS, PERGURUAN TINGGI, TOGA/TOMA DSB.
34
REL 4 : PENGEMBANGAN PUNCAK2 AKTIVITAS PEMBINAAN NASIONALISME 2013 PENGEMBANGAN KEGIATAN KREATIF YANG TERPADU SESUAI TINGKAT PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK (PARADE, KARNAVAL, JAMBORE NASIONALISME DIK)
35
INDIKATOR KEBERHASILAN
KELEMBAGAAN KURIKULUM SARPRAS PEMBINAAN SISWA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
36
DISEMINASI NILAI DALAM PEMBINAAN NASIONALISME
37
LEBIH BAIK DIKERJAKAN DARIPADA SEKEDAR BERPIKIR Dr
LEBIH BAIK DIKERJAKAN DARIPADA SEKEDAR BERPIKIR Dr. Irianto Widisuseno, M.Hum (UNDIP)
38
TUJUAN PENDIDIKAN NILAI ADALAH MASALAH AFEKTIF, MENGUATKAN PERILAKU Prof. Dr. H. AT. Soegito, SH, MM (Guru Besar Unnes)
39
PEKERJAAN BIASA, JIKA DIKERJAKAN DENGAN CARA LUAR BIASA AKAN MENGHASILKAN KARYA YANG LUAR BIASA STARBUCK COFFE
40
KITA BUKANLAH ORANG BESAR. KITA TIDAK DAPAT MENGHASILKAN KARYA BESAR
KITA BUKANLAH ORANG BESAR. KITA TIDAK DAPAT MENGHASILKAN KARYA BESAR. NAMUN KITA DAPAT MENGERJAKAN HAL-HAL YANG KECIL DENGAN TJINTA YANG BESAR (Bunda Theresa)
41
BANYAK HAL YANG INGIN KITA LAKUKAN
BANYAK HAL YANG INGIN KITA LAKUKAN. TAPI TETAP HARUS ADA YANG DIPRIORITASKAN
42
MULAILAH MENGERJAKAN APA YANG PERLU, KEMUDIAN LAKUKAN APA YANG DAPAT DIKERJAKAN, DAN TIBA-TIBA SAJA ANDA AKAN MAMPU MENGERJAKAN APA YANG TIDAK MUNGKIN ANDA KERJAKAN (JOHN MAXWELL)
43
TEORI GEAR DALAM PEMBINAAN NASIONALISME
SEK PROVINSI KAB SEK TEORI GEAR DALAM PEMBINAAN NASIONALISME
44
PROMOSI NILAI
45
SIMPEL
46
FOKUS
47
KONSISTEN
48
HARGAI APRESIASI BERI PUJIAN ANTUSIAS
53
KURANGI SIKAP BEROLOK-OLOK
BERPIKIRLAH POSITIF DAN KONSTRUKTIF
54
BERSYUKURLAH SEBENARNYA KITA SUNGGUH BAHAGIA
55
CLOSING KITA SUDAH SAMPAI DI AKHIR CERITA, MESKIPUN CERITA ITU SENDIRI TIDAK PERNAH BERAKHIR. KITA SUDAH BERJALAN CUKUP JAUH DAN TIDAK MUNGKIN UNTUK KEMBALI. HANYA ADA SATU PILIHAN LANJUTKAN.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.