Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehFadil Fauzy Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP Cinematography
Globalisasi adalah sebagai proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
2
Globalisasi, mengacu pada keseberagaman hubungan dan saling keterkaitan antara negara dan masyarakat yang membentuk sistem dunia modern. Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa kosekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain
3
Tanda-tanda globalisasi
Menguatnya ruang pribadi (person-space). Kebebasan, ide-ide, nilai lama diganti dg nilai baru, misal:materialistis. Era persaingan/kompetisi. Naiknya intensitas hubungan antarbudaya, norma sosial, kepentingan, ideologi antar bangsa Mastuhu(Muhtarom, 2005)
5
Cakupan Globalisasi Cakuan globalisasi meliputi: (1) dimensi ekonomi, (2) dimensi politik, (3) dimensi kebudayaan dan keagamaan dan (4) dimensi keilmuan. Jadi ada empat jenis globalisasi: globalisasi ekonomi (economic globalization), globalisasi politik (political globalization), globalisasi kebudayaan dan keagamaan (cultural and religious globalization), dan globalisasi ilmu dan maklumat (knowledge and information globalization).
6
Globalisasi Ekonomi Produk-produk lintas negara
Perusahaan-perusahaan multinasional Hadirnya undang-undang sebagai hukum tertulis melalui perundang-undangan dan dalam proses peradilan sebagai yurisprudensi (judge made law), yaitu hukum ekonomi Indonesia yang daya berlakunya di samping dalam lingkup nasional juga internasional.
7
Perkembangan yang mandiri dari perusahaan multinasional kerap kali diramalkan sebagai perkembangan suatu badan yang benar-benar tanpa kebangsaan, dan benar-benar mandiri. Peradaban dunia yang kemudian menjadi hukum internasional turut mempengaruhi pembangunan hukum nasional dan sistem perekonomian negara berkembang.
8
Globalisasi Sosial BUDAYA
Meningkatnya individualisme Pola kerja baru Homogenitas budaya Budaya instan Dari agraris tradisional menjadi masyarakat industri modern. Dari kehidupan berasaskan kebersamaan, kepada kehidupan individualis. Dari lamban kepada serba cepat. Dari berasas nilai sosial menjadi konsumeris materialis. Dari tata kehidupan tergantung dari alam kepada kehidupan menguasai alam. Dari kepemimpinan formal kepada kepemimpinan kecakapan (profesional).
9
Dalam konteks pendekatan ilmu sosial globalisasi sebenarnya menghasilkan sebuah pendekatan yang tidak hanya bersifat ilmu sosial-ansich akan tetapi juga menjangkau dan menyentuh persoalan perkembangan ilmu-ilmu sains dan teknologi. Secara minimal pengaruh tersebut termanifestasi dalam perubahan-perubahan paradigma kebijakan negara yang timbul akibat dari tekanan perkembangan globalisasi tersebut.
10
Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berfikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.
11
Globalisasi teknologi
Sebagai sebuah pendekatan yang mempunyai implikasi multi dimensi tentunya implikasi pendekatan dari globalisasi juga akan multi implikasi, sebagai contoh misalnya dalam konteks perkembangan ilmu sosial secara tidak langsung akibat dari perubahan paradigma dalam ilmu sosial berimplikasi pada perubahan pola dalam dunia sains dan teknologi. Pada akhir abad 18 dan awal abad 19 ketika kali pertama mesin uap diperkenalkan pada masa itulah logika kapitalisme sebagai sebuah ideologi ekonomi mulai diperkenalkan, secara konkrit dalam dimensi politik terdapat dua akibat dari penemuan mesin uap tersebut, pertama, terjadinya persaingan untuk menguasai tanah antar tuan tanah dan kedua, berkembanganya paham kapitalisme.
12
Pada tahap selanjutnya di era tahun 1970-an, kapitalisme mencapai tahap keemasan, sebuah tahapan yang mana pembangunan dunia terutama negara-negara membangun dan sedang membangun harus masuk dalam skenario modernisasi, fokus dari modernisasi negara dunia ketiga kala itu ialah pembangunan berbasis high technology dan sedikit melupakan perkembangan ilmu sosial. Dalam konteks dunia sains dan teknologi, di era 1970-an akibat dari menifestasi pembangunan dalam ketergantungan (dependent development) tersebut, negara-negara dunia ketiga lebih mengutamakan pengembangan teknologi berat seperti mesin dan industri manufaktur dan sedikit melupakan basis humanisme dalam pengembangan teknologi tersebut.
13
Kebanyakan negara menguasai perusahan telekomunikasi public
Kebanyakan negara menguasai perusahan telekomunikasi public. Pemerintah memonopoli perusahan telekomonikasi untuk dapat memberikan pemeratan layanan bagi suluruh rakyatnya, berinvestasi untuk ekspansi, dan memperluas pelayanan hinga ke seluruh pelosok wilayah. Namun tren akhir-akhir ini,negara mulai memprivatisasi perusahaan telekomunikasi. Pengelolaan tekekomunikasi oleh pemerintah dirasa tidak efisien, organisasi menjadigemuk, dan tak mampu mengembangkan diri untuk investasi dan ekspansi. Perushaan publik, baik domestik maupun asing, dirasa mampu menciptakan efisiensi untuk mendatangkan profit dan mengembangkan sumber financial perusahaan.
14
“penjajahan budaya” merupakan hubungan tak seimbang dalam media dan budaya antar negara. Isu spesifik utamanya adalah aliran tak seimbang dari film, pemberitaan, program televisi, musik dari satu negara ke negara-negara lain. Aliran media internasional mungkin akan lebih seimbang bila negara-negara lain mampu memproduksi dan mengekspor lebih banyak. Kecenderungan keseimbangan ini mungkin lebih dimungkinkan pada industri musik dan televisi daripada dalam area film atau pemberitaan. Banyak negara lebih produktif dalam industri musik karena biaya rekaman musik lebih murah daripada biaya acara televisi..
15
CIRI-CIRI GLOBALISASI
Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda
16
CONTINUE>> Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan eprdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO). Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
17
TEORI GLOBALISASI Kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teroritis yang dapat dilihat, yaitu: Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-negara dan kebudayaan lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen. meskipun demikian, para globalis tidak memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi terhadap proses tersebut.
18
Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi
Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos sematau atau, jika memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah menjadi sebuah fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat ini hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau evolusi, dari produksi dan perdagangan kapital. Para transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan
19
Globalisasi,SMA XII IPA/IPS
20
Globalisasi,SMA XII IPA/IPS
21
REAKSI MASYARAKAT ? Gerakan pro-globalisasi/ Pendukung globalisasi
menganggap bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Mereka berpijak pada teori keunggulan komparatif Teori ini menyatakan bahwa suatu negara dengan negara lain saling bergantung dan dapat saling menguntungkan satu sama lainnya, dan salah satu bentuknya adalah ketergantungan dalam bidang ekonomi. Kedua negara dapat melakukan transaksi pertukaran sesuai dengan keunggulan komparatif yang dimilikinya. Misalnya, Jepang memiliki keunggulan komparatif pada produk kamera digital (mampu mencetak lebih efesien dan bermutu tinggi) sementara Indonesia memiliki keunggulan komparatif pada produk kainnya.
22
Dampak negatif globalisasi
Globalisasi mempunyai meyakinkan masyarakat indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideology pancasila ke ideology liberalisme jika hal itu terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap proses dalam negeri karena banyak produk luar negeri ( seperti MC DONAL, COCA COLA, PIZZA HUT) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menemukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terdapat bangsa indonesia. Masyarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
23
Gerakan antiglobalisasi
Antiglobalisasi adalah suatu istilah yang umum digunakan untuk memaparkan sikap politis orang-orang dan kelompok yang menentang perjanjian dagang global dan lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan antar negara seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). "Antiglobalisasi" dianggap oleh sebagian orang sebagai gerakan sosial, sementara yang lainnya menganggapnya sebagai istilah umum yang mencakup sejumlah gerakan sosial yang berbeda-beda. Namun, orang-orang yang dicap "antiglobalisasi" sering menolak istilah itu, dan mereka lebih suka menyebut diri mereka sebagai Gerakan Keadilan Global, Gerakan dari Semua Gerakan atau sejumlah istilah lainnya.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.