Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehShanty Della Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
SiMULASI PEMBANGKIT LISTRIK DENGAN PENGGERAK MOTOR MAGNET PERMANEN
Hardi Sandey
2
PEMBAHASAN Pendahuluan Dasar Teori Perancangan Sistem Pengujian dan Analisa Alat Kesimpulan dan Saran
3
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Batasan Penelitian
4
Latar Belakang Masalah
Energi alternatif saat ini sangat dibutuhkan oleh dunia untuk menggantikan energi fosil Energi magnet permanen dapat diperoleh secara gratis Energi yang dihasilkan oleh magnet permanen dapat berlangsung selama 400 tahun hingga daya magnetnya hilang
5
Batasan Penelitian Dibatasi pada pembahasan motor penggerak.
Tidak ada spesifikasi pada output generator Pembahasannya dilakukan dengan pembuatan dan pengujian pada alat
6
Dasar Teori Jenis-Jenis Magnet Permanen Motor Magnet Permanen
7
Jenis-Jenis Magnet Permanen
Neodymium Magnet Samarium Cobalt Magnet
8
Jenis-Jenis Magnet Permanen (Cont…)
Alnico Magnet Ceramic Magnet
9
Motor Magnet Permanen Perendev Motor Gravity Magnet Motor
10
Motor Magnet Permanen (Cont…)
V Gate Magnetic Motor
11
Perancangan Sistem Rancangan 1 (awal) Rancangan 2 (baru)
12
Rancangan 1 (awal) Desain alat Alat yang telah dibuat
13
Kendala Rancangan 1 Magnet rotor selalu mendapatkan dua gaya yaitu gaya tolak dan tarik dari magnet stator Magnet rotor hanya dapat berputar bila susunan magnet rotor hanya setengah lingkaran, dan magnet stator digerakkan maju mundur menjauhi rotor
14
Rancangan 2 (baru) Perancangan Desain rangka poros rotor dan stator Perencanaan Rotor: Dimensi rotor Sudut V magnet rotor Dimensi kem Perencanaan stator Perencanaan magnet permanen Perencanaan pembangkit
15
Perencanaan Meniru konsep V gate magnetic motor
Kerangka menggunakan bahan nonmagnetik (stainless steel dan teflon plastik) Menggunakan magnet permanen jenis neodymium magnet
16
Desain Rangka Poros Rotor dan Stator
17
Perencanaan Rotor Dimensi dari rotor ditentukan melalui suatu percobaan dan asumsi. Telah dilakukan percobaan dengan diameter rotor 10 cm dan tinggi 10 cm. Digunakan rotor dengan diameter 11,3 cm dan tinggi 10 cm yang berbahan dasar stainless steel.
18
Sudut V magnet rotor Penentuan besarnya sudut V pada susunan magnet rotor dipengaruhi oleh besarnya diameter, tinggi dan keliling dari rotor Semakin kecil sudut V maka gaya tolak yg dihasilkan semakin kuat Adapun ukuran dari rotor adalah sebagai berikut :
19
Sudut V magnet rotor (Cont…)
20
Sudut V magnet rotor (Cont…)
21
Dimensi kem Fungsi pemberian kem adalah mengangkat stator pada saat berada tepat di pertemuan susunan magnet rotor Besarnya dimensi kem disesuaikan dengan jarak dimana maget rotor memperoleh sedikit gaya tarik dan tolak dari magnet stator. Pada alat ini besarnya tinggi kem yang diberikan adalah 2,5cm
22
Dimensi kem (Cont…)
23
Perencanaan Stator Dimensi magnet stator dipengaruhi oleh jarak antar magnet pada susunan magnet rotor Panjang magnet stator tergantung dari jarak terjauh dari susunan magnet rotor Panjang magnet stator harus lebih besar dari jarak terjauh susunan magnet rotor Lebar magnet stator tergantung pada besarnya susunan tiap magnet yang membentuk huruf V
24
Perencanaan Stator (Cont…)
Jarak terjauh antar susunan magnet adalah 7 cm, maka dipilih panjang magnet stator sepanjang 8 cm Jarak antar tiap magnet adalah 1 cm, maka lebar magnet stator adalah 2,2 cm Magnet stator pada alat ini mengunakan 2 buah magnet yang disusun sejajar, karena 1 magnet hanya memiliki diameter 1 cm.
25
Perencanaan Stator (Cont…)
26
Perencanaan Stator (Cont…)
27
Perencanaan magnet permanen
Magnet permanen yang digunakan adalah neodymium magnet grade 35 Magnet permanen pada rotor diatur membentuk huruf V yang terdiri dari dua V dalam satu rotor Tiap sisi dari susunan magnet V terdiri dari kutub magnet yang berbeda
28
Perencanaan magnet permanen (Cont…)
29
Perencanaan pembangkit
Pembangkit menggunakan generator DC yang dikopel dengan motor penggerak
30
Pengujian dan Analisa Alat
Uji coba alat Pengukuran Analisa alat
31
Uji coba alat Otomatis Manual
32
Otomatis
33
Manual
34
Pengukuran Tegangan output generator Putaran rotor
35
Tegangan output generator
36
Putaran Rotor
37
Putaran Rotor (Cont…)
38
Hasil Pengukuran
39
Hasil Pengukuran (Cont…)
40
Analisa Alat Otomatis : kem tidak mampu mengangkat stator keatas karena torsi yang dihasilkan rotor sangat kecil Manual : rotor dapat berputar namun putaran yang dihasilkan masih sangat kecil Hasil pengukuran tegangan output generator dan putaran rotor tidak stabil.
41
Kendala Putaran rotor masih sangat kecil Stator terlalu ringan
Kem tidak mampu mengangkat stator
42
Kesimpulan Alat ini belum dapat berjalan secara otomatis namun hanya mampu berjalan secara manual Pengukuran hanya dapat dilakukan pada saat alat berjalan secara manual, dimana diperoleh putaran rata-rata rotor sebesar 72 rpm dengan tegangan rata-rata 119,6 miliVolt DC Dimensi alat yang kecil menjadi salah satu penyebab alat tidak dapat berjalan dengan baik Susunan magnet rotor yang tidak terlalu rapat mempengaruhi besarnya putaran rotor
43
Saran Diperlukan perhitungan yang cukup presisi dalam perancangan alat, khususnya pada desain rotor dan stator. Dibutuhkan beberapa kali desain dan pembuatan alat yang berbeda untuk menentukan konstruksi alat yang mampu berjalan dengan baik. Perubahan pada dimensi rotor dan susunan magnet diharapkan dapat menghasilkan alat yang mampu berjalan dengan baik.
44
Thank You
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.