Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehRoland Damanik Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
dan mengapa belajar LOGIKA itu penting?
APA ITU LOGIKA? dan mengapa belajar LOGIKA itu penting?
2
Secara etimologis Berasal dari bahasa Yunani kuno, λογικός, yang berakar dari kata benda: λόγος (baca: logos). Artinya teramat luas, mencakup: kata, pikiran, ide, argumen, penjelasan, tuturan, percakapan, alasan atau prinsip. Secara harafiah dan etimologis, λογικός berarti: mengenai sesuatu yang diutarakan, mengenai suatu pertimbangan akal, mengenai kata, mengenai percakapan atau yang berkenaan dengan ungkapan lewat bahasa. Berdasarkan pemerian di atas, logika adalah suatu pertimbangan akal atau pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Sebagai ilmu, logika disebut sebagai λογική έπιστήμη (baca: logike episteme) atau (dalam bahasa Latinnya) “logica scientia” atau yang sekarang lebih lazim disebut “ilmu logika” atau bahkan “logika” saja.
3
Beberapa definisi yang kurang tepat
Logika adalah ilmu tentang hukum-hukum pemikiran Logika adalah ilmu tentang penalaran Logika adalah ilmu yang mempelajari pemikiran sejauh dinyatakan dalam bahasa verbal Logika adalah ilmu yang mempelajari proses berpikir manusia Logika adalah ilmu terapan dari proses berpikir Logika adalah penyelidikan tentang kekeliruan berpikir dan kesesatan berargumentasi
4
Definisi yang lebih memadai
Logika adalah ilmu tentang metode-metode dan prinsip-prinsip yang dipakai untuk membedakan penalaran yang tepat (valid) dari penalaran yang tidak tepat [Rafael Raga Maran]. Cabang ilmu filsafat yang mempelajari, menyusun, mengembangkan, dan membahas asas-asas, aturan-aturan formal, prosedur-prosedur, serta kriteria yang sahih bagi penalaran dan penyimpulan demi mencapai kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional [Jan Hendrik Rapar]. The study of the principles and criteria of valid inference and demonstration [wikipedia] Ilmu pengetahuan (science) dan seni atau kecakapan (art) untuk berpikir lurus-tepat di mana olah pikiran tersebut akan dibahasakan dalam bentuk proposisi-proposisi dan kesimpulan-kesimpulan. [rangkuman Hendar Putranto]
5
Mengapa kita harus bersusah-payah belajar LOGIKA?
Studi logika yang tepat membantu kita untuk mengembangkan kebiasaan berpikir secara rasional, lurus, tepat, tertib, metodis, koheren, dan kritis (berasal dari kata kerja Yunani kuno: κρινο (krino), artinya memilih, memutuskan, mengadili kritikos = orang yang mempunyai kemampuan untuk memilih dan memutuskan berdasarkan pertimbangan yang masuk akal) Studi logika membantu kita untuk meningkatkan disiplin intelektual, terutama dalam hal penarikan kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan. Studi logika meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, objektif dan mandiri. Studi logika membantu kita menafsirkan secara tepat fakta dan persepsi orang lain (tujuan yang ini sangat relevan untuk mahasiswa jurusan ilmu komunikasi!) Studi logika membantu kita mendeteksi penalaran yang keliru, kesimpulan yang ngawur dan pendapat yang tak logis. Studi logika mendorong kita untuk semakin mencintai kebenaran dan menggapai kebijaksanaan.
6
Objek formal dan objek material LOGIKA
Syarat yang dituntut dari “sesuatu” untuk dapat disebut dan diperlakukan sebagai ilmu pengetahuan adalah bahwa ia harus mempunyai objek formal dan objek material. Objek material adalah materi atau bidang atau lapangan penyelidikan ilmu yang bersangkutan yang benar-benar konkret dan dapat diamati (ISI). Objek formal adalah bagaimana objek material tersebut dipandang (SUDUT PANDANG). Psikologi, sosiologi dan antropologi mempunyai objek material yang sama yaitu manusia. Namun, objek formalnya berbeda-beda. [Psikologi: …. ; Sosiologi: … ; Antropologi: …] Dari sedikit penjelasan di atas, bisa kita katakan bahwa objek material logika adalah manusia itu sendiri dan objek formal logika adalah kegiatan akal budi untuk melakukan penalaran yang lurus, tepat dan teratur yang tersampaikan dalam bahasa.
7
Kutipan dari Jan Hendrik Rapar, Pengantar Logika: Asas-asas Penalaran Sistematis, Yogyakarta: Kanisius, 1996, hlm. 15. Bagi ilmu pengetahuan, logika merupakan keharusan. Tidak ada ilmu pengetahuan yang tidak didasarkan pada logika. Tanpa logika, ilmu pengetahuan tidak akan pernah mencapai kebenaran ilmiah. Logika benar-benar alat bagi seluruh ilmu pengetahuan (Aristoteles). Karenanya, barangsiapa mempelajari logika, sesungguhnya ia telah menggenggam master key untuk membuka semua pintu masuk ke berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.