Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAdy Riska Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PENGAJUAN KREDIT SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN METODE SCORING SYSTEM PADA HD FINANCE EMIL WASANA
2
Latar Belakang Masalah
High Distinction (HD) Finance adalah jaringan jasa pembiayaan sepeda motor yang manajemennya ditangani oleh PT. Orang Tua Group Tbk. Saat ini HD Finance merupakan perusahaan finance (pembiayaan) di Indonesia. Minat masyarakat menggunakan jasa finance untuk memiliki kendaraan bermotor sangat tinggi, khususnya roda dua atau sepeda motor.
3
Latar Belakang Masalah
1. Selama ini, kegiatan administrasi kredit yang meliputi kegiatan analisis secara kuantitatif dan kualitatif dilakukan secara manual dan sering kali tidak objektif.
4
Latar Belakang Masalah
2. faktor yang menyebabkan kegiatan pengambilan keputusan memakan waktu yang lama adalah penyajian data yang diperoleh dari kegiatan administrasi kredit disajikan dalam bentuk kualitatif atau tidak dalam bentuk angka.
5
Perumusan Permasalahan
Bagaimana memecahkan masalah dengan menggunakan metode scoring system. Bagaimana merancang dan membangun sistem pendukung keputusan kelayakan pengajuan kredit sepeda motor menggunakan metode scoring system.
6
Batasan Masalah Data yang digunakan diambil dari HD Finance periode 2009 sampai dengan 2010. Jenis data yang diambil sebagai berikut: Data kualitatif yaitu data yang dinyatakan tidak dalam bentuk angka, berupa pernyataan, pendapat, tanggapan yang diperoleh dari kegiatan wawancara dan aplikasi permohonan kredit. Data kuantitatif yaitu berupa data yang dinyatakan dalam bentuk angka atau bilangan-bulangan, berupa perhitungan jumlah angsuran.
7
Batasan Masalah Syarat kepemilikan kendaraan bermotor.
Sistem ini hanya menangani kegiatan administrasi kredit tanpa menangani kegiatan pengawasan kredit. Sistem ini tidak menangani secara langsung transaksi keuangan dalam pembayaran anggsuran kredit pada bank. Sistem ini dibuat sebagai pendukung keputusan untuk menentukan urutan kelayakan pemohon pinjaman untuk pengajuan kredit sepeda motor di HD Finance dengan metode scoring system.
8
Batasan Masalah Sistem ini menggunakan metode scoring system untuk menghitung nilai dari masing-masing ketentuan yang dibandingkan dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan sebelumnya contoh seperti surat-surat, jaminan yang akan di gunakan, struk gaji pemohon kredit, identitas pemohon kredit. Terdapat enam (6) kriteria penilaian yaitu Character, Capital, Capacity, Collateral, Condition, dan Kodepos. Parameter-parameter yang terdapat pada masing-masing kriteria ditentukan oleh pihak HD Finance.
9
Batasan Masalah Pilihan jawaban sebanyak 5 (lima) dengan nilai 1, 2, 3, 4 dan 5 dan tidak dapat mengalami perubahan jumlah pilihan jawaban. Sistem ini tidak termasuk melakukan pengajuan banding kepada Komite Kredit. Penentuan skala kategorisasi berdasarkan kategorisasi jenjang (ordinal) dengan jumlah kategorisasi sebanyak 3 kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi. (untuk masing-masing kriteria) dan tidak layak, layak, sangat layak (untuk penilaian keseluruhan)
10
Tujuan Memecahkan masalah dengan menggunakan metode scoring system.
Membentuk sistem pendukung keputusan kelayakan pengajuan kredit motor dengan menggunakan metode scoring system.
11
Landasan Teori Menurut Alters Keen dalam Suryadi (1998:5), Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan pengembangan lebih lanjut dari Sistem Informasi Manajemen Terkomputerisasi (Computrized Management Information System), yang dirancang sedemikian rupa sehingga bersifat interaktif dengan pemakainya. Pengambilan keputusan pada dasarnya adalah suatu bentuk pemilihan dari berbagai alternatif tindakan yang mungkin dipilih.
12
Landasan Teori Maryam Alavi dan H. Albert Napier (Daihani, 2001:54) mengemukakan bahwa SPK adalah sistem yang interaktif yang membantu pengambilan keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah-masalah yang sifatnya semi struktur dan tidak terstukur. SPK tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer dalam keputusan, namun manajer dan komputer bekerja sama sebagai tim pemecahan masalah yang bersifat terstruktur maupun tidak terstruktur serta lengkapi dengan sistem yang bersifat interaktif.
13
Landasan Teori Istilah kredit berasal dari bahasa yunani (credere) yang berarti kepercayaan (truth atau faith) atau dalam bahasa latin (creditum) kepercayaan akan kebenaran (Muljono, Teguh Pudjo, Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersiil, cetakan ketiga, BPFE, Yogyakarta). Arti kredit dalam bahasa ekonomi adalah penundaan pembayaran dari prestasi yang diberikan sekarang, baik dalam bentuk barang, uang maupun jasa. (Suyatno, Thomas, Dasar-dasar Perkreditan, PT Gramedia, Jakarta)
14
Flowchart Metode Scoring System
15
System Flow Kelayakan Pengajuan Kredit Dengan Metode Scoring System
16
System Flow Kelayakan Pengajuan Kredit Dengan Metode Scoring System
17
DFD Kelayakan Pengajuan Kredit Dengan Metode Scoring System
18
DFD Level 0 Kelayakan Pengajuan Kredit Dengan Metode Scoring System
19
DFD Level 1 Proses Maintenance Data
20
DFD Level 1 Proses Penentuan Skala Prioritas Menggunakan Kategorisasi Kriteria Jenjang Ordinal
21
DFD Level 1 Proses Penilaian Kelayakan Dengan Scoring System
22
DFD Level 1 Proses Pembuatan Laporan
23
Kesimpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: Aplikasi yang dibuat dapat mendukung bagian credit comitee terutama dalam melakukan penilaian kelayakan kredit dengan kriteria beserta bobot nilai yang telah ditentukan. Aplikasi yang dibuat dapat memantau perkembangan penilaian kelayakan kredit dari awal pengajuan sampai selesai penilaian kelayakan. Hasil Penilaian kelayakan kredit dapat digunakan untuk mengetahui para calon pemohon kredit mana yang layak diterima menjadi menjadi nasabah sesuai dengan kriteria PT. HD FINANCE.
24
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.