Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Langkah-Langkah Dalam Proses Penelitian
Mengidentifikasi Masalah Penelitian (Research Problem)
2
Apa arti dan pentingnya masalah penelitian?
3
Salah satu aspek yang paling menantang dalam melakukan penelitian adalah mengidentifikasi “masalah” yang mengarah kepada kebutuhan untuk diteliti. Masalah Penelitian = Isu-isu pendidikan, kontroversi-kontroversi, atau perhatian-perhatian yang memandu kebutuhan untuk diteliti. Masalah-masalah penelitian yang baik untuk diteliti dapat ditemukan dalam lingkungan pendidikan seperti: Gangguan-gangguan di kelas yang disebabkan oleh siswa bermasalah Peningkatan kekerasan di kampus Kurangnya keterlibatan orang tua di sekolah bagi siswa-siswa berperilaku buruk.
4
Untuk menemukan masalah penelitian, tanyakan pada diri anda sendiri:
Apa sajakah isu, masalah, atau kontroversi yang peneliti inginkan untuk dibahas? Kontroversi apa yang menyebabkan adanya suatu kebutuhan untuk diteliti? Perhatian apa yang sebenarnya sedang dibahas dalam penelitian ini? Adakah kalimat seperti berikut: “Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah …. ? Anda dapat menemukan masalah penelitian pada bagian pendahuluan penelitian. Ditulis dalam bagian yang disebut Rumusan Masalah (statement of the problem).
5
Kita meneliti masalah penelitian sehingga dapat membantu pembuat kebijakan ketika mereka memutuskan; menolong para guru dan petugas di lingkungan sekolah untuk memecahkan masalah praktis; dan memberikan pemahaman yang mendalam kepada peneliti lain terhadap isu-isu pendidikan.
6
Bagaimanakah perbedaan antara masalah penelitian dengan bagian-bagian lainnya?
7
Masalah penelitian berbeda dari topik penelitian, tujuan penelitian, dan pertanyaan penelitian. Secara ringkas berikut definisi-definisi yang membedakan satu dengan yang lain: Topik Penelitian = Pembahasan dalam suatu penelitian yang cakupannya luas. Contohnya: Peneliti meneliti kepemilikan senjata oleh siswa di sekolah. Masalah Penelitian = Isu, perhatian, dan kontroversi yang umum dalam pendidikan. Masalah penelitian ini ditujukan untuk mempersempit topik. Contoh: Peneliti menyatakan eskalasi kekerasan di sekolah karena (sebagian) adanya kepemilikan senjata oleh siswa. Tujuan Penelitian = Tujuan utama penelitian yang digunakan untuk menyatakan masalah. Contoh: Peneliti dapat menyampaikan tujuan penelitiannya sbb: “Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi sejauh mana siswa membawa senjata ke dalam lingkungan sekolah.” Pertanyaan Penelitian = Mempersempit tujuan penelitian menjadi pertanyaan-pertanyaan spesifik yang akan dijawab peneliti dalam penelitiannya. Contoh: Peneliti mungkin akan bertanya “Apakah teman siswa mempengaruhi siswa itu sendiri untuk membawa senjata?
9
Kesalahan umum dalam menyatakan masalah penelitian sebagai tujuan penelitian atau sebagai pertanyaan penelitian Model yang keliru: Peneliti bermaksud mengidentifikasi masalah penelitian tetapi malah menyajikannya sebagai tujuan penelitian. “Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti pendidikan para wanita di negara-negara dunia ketiga.” Model yang direvisi: Masalah penelitian “Wanita di negara-negara dunia ketiga tidak diperbolehkan untuk belajar di perguruan tinggi karena masih dipengaruhi oleh masyarakat yang sangat memegang adat istiadat dan norma-norma patriarkal.”
10
Model yang keliru: Peneliti bermaksud menulis masalah penelitian tetapi malah mengidentifikasi pertanyaan penelitian. Pertanyaan dalam penelitian ini adalah “Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi perasaan rindu akan rumah oleh para mahasiswa?” Model yang direvisi: Masalah penelitian Perasaan rindu akan rumah merupakan suatu isu utama dalam kehidupan mahaiswa pada saat ini. Ketika mahasiswa merasa rindu dengan rumah/tempat asal, mereka mulai tidak menghadiri perkuliahan sehingga menyebabkan penurunan prestasi belajar selama semester pertama.
11
Dapatkah dan haruskah masalah diteliti?
12
Dapatkah masalah diteliti?
Anda dapat meneliti suatu masalah jika anda memiliki akses kepada partisipan dan lokasi penelitian maupun waktu, sumber daya, dan skill yang dibutuhkan mengkaji isu yang terkait.
13
Haruskah masalah diteliti?
Anda harus meneliti suatu masalah jika penelitian seputar masalah tsb secara potensial berkontribusi kepada pengetahuan pendidikan atau menambah efektifitas dalam praktek pengajaran di lapangan.
14
5 cara untuk menilai apakah anda harus meneliti suatu masalah:
Teliti suatu masalah jika penelitian anda akan mengisi kekosongan (gap) dalam literatur pada saat ini. Teliti suatu masalah jika penelitian anda mereplikasi penelitian terdahulu namun meneliti partisipan dan lokasi yang berbeda dari yang pernah dilakukan. Teliti suatu masalah jika penelitian anda mengembangkan penelitian terdahulu atau meneliti topik secara lebih cermat. Teliti suatu masalah jika penelitian anda menyuarakan orang/pihak yang dibungkam, diasingkan, dan ditolak oleh masyarakat. Teliti suatu masalah jika penelitian anda menginformasikan suatu praktek yang potensial di lapangan.
15
Bagaimanakah masalah penelitian dapat berbeda satu sama lain dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif?
16
Setelah identifikasi masalah penelitian, harus dipertimbangkan apakah cocok dilakukan pendekatan kuantitatif atau pendekatan kualitatif. Karena 2 pendekatan ini berbeda dari segi karakteristik, maka harus ada kecocokan antara masalah penelitian dan pendekatannya. Faktor apa yang dianggap penting untuk menentukan kecocokan tersebut? Tipe masalah penelitian apa yang paling cocok untuk penelitian kualitatif maupun penelitian kuantitatif?
17
Contoh 1: Dalam penelitian keterlibatan orang tua dlm pendidikan anak (Kuantitatif), peneliti mengasumsikan bahwa kita mengetahui sangat sedikit tentang faktor-faktor yang menyebabkan orang tua memutuskan untuk (atau menjelaskan mengapa orang tua) terlibat dalam pendidikan sekolah anak-anaknya. Mengapa kurangnya keterlibatan ortu dianggap penting diperhatikan? Menjelaskan atau memprediksikan hubungan-hubungan antar variabel merupakan karakteristik penting dari penelitian kuantitatif.
18
Contoh 2: Dalam penelitian kepercayaan ibu terhadap kepala sekolah, peneliti mendeskripsikan suatu untuk mendapatkan suatu pandangan dari isu kepercayaan ibu terhadap ketidakmampuan kepala sekolah. Hal ini membutuhkan eksplorasi dan pemahaman sifat (nature) dari kepercayaan. Eksplorasi masalah adalah karakteristik penelitian kualitatif. 2 faktor—penjelasan dan eksplorasi—menyajikan suatu standar yang dapat digunakan dalam menentukan apakah masalah penelitian anda cocok untuk untuk kuantitatif atau kualitatif.
19
Gunakan penelitian KUANTITATIF jika masalah penelitian anda butuh:
Gunakan penelitian KUALITATIF jika masalah penelitian anda butuh: Mengukur variabel Menilai dampak variabel-variabel pada suatu hasil Menguji (test) teori-teori atau penjelasan-penjelasan umum Menerapkan hasil penelitian pada sejumlah besar orang. Mengetahui pandangan-pandangan individu Menilai suatu proses dalam kurun waktu tertentu Membangkitkan teori-teori berdasarkan perspektif partisipan Memperoleh informasi yang rinci tentang beberapa individu dan lokasi penelitian
20
Bagaimanakah cara menuliskan bagian Rumusan Masalah (Statement of Problem)?
21
Rumusan Masalah terdiri dari masalah penelitian aktual dan 4 aspek lain berikut ini:
Topik Masalah Penelitian Pembenaran (justification) pentingnya masalah seperti pada penelitian terdahulu dan dalam prakteknya di lapangan. Kurangnya pengetahuan yg ada saat ini seputar masalah penelitian tsb. Pembaca yang nantinya akan mendapatkan manfaat dari hasil penelitian tsb.
22
Topik Kalimat pembuka dari Rumusan Masalah ditulis untuk membangkitkan ketertarikan pembaca untuk membaca kalimat-kalimat berikutnya sekaligus memberikan gambaran besar untuk memahami keseluruhan topik penelitian. Peneliti menulis rumusan masalah dimulai dengan topik besar yang mudah dipahami pembaca. Selanjutnya pembaca diajak untuk memahami kajian secara bertahap dan menarik perhatian mereka untuk membaca halaman-halaman berikutnya.
23
Suatu topik pendidikan dianggap suatu pokok pembahasan yang diangkat oleh peneliti.
Seperti ditujukkan pada gambar pada slide selanjutnya, peneliti menyatakan topik dalam judul dan ditempatkan pada kalimat pertama. Perhatikan bahwa pembahasan penulis bergerak dari gagasan umum yang dipahami oleh pembaca. Contoh: Penulis memulai topik dengan dengan pembahasan tentang plagiarisme di kampus. Pendekatan ini mempersempit topik terlalu dini dan kurang tepat bagi pembaca yang belum pernah mempelajari plagiarisme. Sebaliknya, penulis dapat mengawali pembahasan dengan topik yg lebih luas tentang ketidakjujuran di kampus dan butuh eksplorasi nilai-nilai (values) apa saja yang mahasiswa pelajari selama masa kuliahnya.
25
Pada kalimat pertama haruslah meyakinkankan bagi pembaca sehingga ia tertarik untuk membaca kalimat-kalimat selanjutnya. Kalimat pertama tersebut memiliki beberapa tipe sbb: Data statistik (contoh: “Lebih dari 50% populasi penduduk usia dewasa mengalami depresi pada saat ini.”) Pertanyaan provokatif (contoh: “Mengapa peraturan sekolah yang melarang merokok di lingkungan SMA tidak ditegakkan?”) Kebutuhan yang jelas untuk diteliti (contoh: “Penskorsan di sekolah menarik perhatian kalangan mahasiswa pendidikan keguruan.”) Maksud atau tujuan pengkajian/penelitian (contoh: “Tujuan kajian ini adalah untuk meneliti bagaimana para klien memahami arti hubungan terapis dan kliennnya.”)
26
Masalah Penelitian Penulis/peneliti dapat menyatakan masalah penelitian dalam satu kalimat atau beberapa kalimat pendek. Penulis/peneliti dapat menyatakan masalah sebagai bukti kurangnya literatur. Contohnya: kita sebagai pembaca mengetahui sangat sedikit faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya orang tua terlibat dalam pendidikan anak di sekolah. Tipe Masalah Penelitian: Masalah Penelitian Praktis & Masalah Penelitian Berbasis Penelitian.
27
Masalah Penelitian Praktis:
Masalah penelitian muncul dari isu dan keprihatinan yang ditemukan dalam lingkungan sekolah atau lingkungan pendidikan lainnya. Masalah Penelitian Berbasis Penelitian: Masalah berdasarkan kebutuhan akan penelitian lebih lanjut karena ada kekosongan (gap) atau memperluas atau mengembangkan penelitian ke bidang penelitian lain. Juga dapat berdasarkan literatur yang bertentangan.
28
Dalam beberapa penelitian, pendekatan masalah berbasis penelitian maupun praktis dapat disampaikan.
Contoh: “Ada kebutuhan menjelaskan kemajuan dalam ketrampilan membaca (pendekatan praktis) sama halnya dengan kebutuhan penelitian tentang pengembangan praktek dan orientasi guru yang tepat (pendekatan berbasis penelitian).”
29
Pembenaran Masalah Penelitian
30
Kurangnya pengetahuan yg ada saat ini
Kurangnya bukti (evidence) berarti literatur terdahulu atau pengalaman praktis dari peneliti tidak cukup untuk menyampaikan masalah penelitian. Contoh: Kekurangan dalam penelitian mungkin membutuhkan pengembangan suatu penelitian, mereplikasi suatu kajian, mengeksplor suatu topik, mengangkat suara dari kaum yang termarjinalkan, atau memperkaya praktek lapangan. Kurangnya kepraktisan berarti pendidik belum mengidentifikasi solusi yang baik dan praktis bagi sekolah maupun bagi lingkungan pendidikan lainnya. Ketika anda meringkas kekurangan-kekurangan yang ada, identifikasi 2 atau 3 alasan mengapa penelitian dan praktek yang ada dipandang masih kurang untuk memaparkan masalah penelitian.
31
Strategi-strategi apa yang dibutuhkan untuk menulis Rumusan Masalah?
32
Template Suatu strategi yg dapat digunakan untuk menulis bagian Rumusan Masalah adalah membayangkan bagian ini dalam 5 paragraf dengan masing-masing paragraf mewakili salah satu dari 5 aspek bagian RM.
34
Strategi Lainnya Menggunakan banyak referensi di sepanjang bagian pendahuluan. Referensi yang banyak dapat memperkuat ciri tulisan akademis dan ilmiah sekaligus menyajikan banyak bukti (evidence) daripada mengandalkan opini pribadi. Penggunaan referensi yg banyak dalam penelitian akan meningkatkan kredibilitas karya penelitian anda. Menyediakan referensi dari trend statistik untuk mendukung pentingnya meneliti suatu masalah. Berapa banyak remaja merokok? Berapa banyak pengidap HIV? Bukti-bukti ini populer digunakan dalam penelitian kuantitatif.
35
Strategi lain adalah menggunakan kutipan partisipan-partisipan penelitian atu dari catatan observasi untuk mengawali “Rumusan Masalah”. Pendekatan ini populer dan sering digunakan dalam penelitian kualitatif. Hati-hatilah dalam menggunakan kutipan dari literatur untuk memulai suatu kajian, khususnya pada kalimat pertama. Karena mungkin saja pemahaman pembaca atas kutipan yang ditulis berbeda dengan pemahaman peneliti yang mengutip sumber yg ada. Khususnya pada kalimat pertama. Kutipan seringkali terlalu sempit untuk dijadikan bagian dari pendahuluannya.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.