Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

[sap 4.1] Beberapa Prinsip Perumusan Definisi Leksikal

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "[sap 4.1] Beberapa Prinsip Perumusan Definisi Leksikal"— Transcript presentasi:

1 [sap 4.1] Beberapa Prinsip Perumusan Definisi Leksikal

2 PRINSIP 1 Definisi leksikal hendaknya sesuai dengan standar tata bahasa (gramatika) yang benar dan baku. Misalnya: Mengamuk berarti Anda marah terhadap seseorang (tidak sesuai gramatika) Mengamuk berarti suatu kondisi sedang marah (sesuai dengan gramatika)

3 PRINSIP 2 Definisi leksikal hendaknya memberikan arti esensial (dan bukan aksidental) dari definiendum (kata yang didefinisikan). Contoh definisi aksidental tentang manusia: Manusia adalah hewan yang berkaki dua serta mempunyai rambut. Contoh definisi esensial tentang manusia: Manusia adalah hewan berakal budi (animal rationale) yang mampu berpikir, berbahasa dan berbudaya.

4 PRINSIP 3 Definiens dan definiendum harus setara atau suatu definisi leksikal hendaknya tidak terlalu luas, namun juga tidak terlampau sempit. Contoh: Sarjana adalah lulusan perguruan tinggi terkemuka yang memeroleh IPK di atas 3.0 dan siap untuk bekerja. (definisi terlalu sempit) Sarjana adalah orang yang terpelajar (definisi terlalu luas)

5 PRINSIP 4 Definiens tidak boleh mengulang term atau sinonim dari term definiendum atau suatu definisi leksikal hendaknya menghindari sirkularitas atau berputar-putar (circular definition). Contoh (yang keliru): Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui. Sains adalah aktivitas yang dilakukan para saintis. Saintis berarti siapapun yang berurusan dengan sains.

6 PRINSIP 5 Jika dapat dirumuskan secara afirmatif, definisi leksikal hendaknya tidak dirumuskan dalam bentuk negatif. Contoh: Kebebasan adalah suatu kondisi tidak terbelenggu (bentuk negatif) Seharusnya: Kebebasan berarti kemampuan seseorang untuk menentukan dirinya sendiri.

7 PRINSIP 6 Suatu definisi leksikal hendaknya menghindari bahasa yang figuratif (metafor), kabur, tidak jelas atau ambigu. Contoh definisi figuratif: Kekasih adalah belahan jiwa yang sejati. Pengetahuan adalah pelita budi. Anak adalah buah cinta. Tirani berarti sejenis pemerintahan yang keterlaluan jahatnya.

8 PRINSIP 7 Suatu definisi leksikal hendaknya menghindari penggunaan terminologi yang afektif (atau penggunaan kata-kata emotif). Contoh definisi yang menggunakan terminologi yang afektif: Marxisme adalah ideologi ciptaan si jenius Karl Marx yang berisikan ajaran-ajaran untuk melawan mesin kapitalisme yang sewenang-wenang serta menindas orang miskin.

9 PRINSIP 8 Suatu definisi leksikal hendaknya menunjukkan konteks yang diacu oleh definiens, terutama ketika definiendum merupakan suatu kata yang berarti berbeda dalam konteks yang berbeda. Contoh: Jus atau deuce adalah suatu seri dalam nilai pada suatu permainan atau dalam suatu permainan pada suatu set. Secara praktis, definiendum di atas tidak berarti kecuali dalam permainan tenis.


Download ppt "[sap 4.1] Beberapa Prinsip Perumusan Definisi Leksikal"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google