Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehGagah Budianto Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
ERWAN KASRIYANTO, 2353302508 PENGGUNAAN PARTIKEL TO, BA, TARA DAN NARA SEBAGAI PENANDA BENTUK KONDISIONAL DALAM BUKU MINNA NO NIHONGO
2
Identitas Mahasiswa - NAMA : ERWAN KASRIYANTO - NIM : 2353302508 - PRODI : Bahasa Jepang - JURUSAN : BAHASA & SASTRA ASING - FAKULTAS : Bahasa dan Seni - EMAIL : eruwan pada domain plasa.com - PEMBIMBING 1 : Dra. Yuyun Rosliyah, M. Pd - PEMBIMBING 2 : Dra. Rina Supriatnaningsih, M. Pd - TGL UJIAN : 2007-03-16
3
Judul PENGGUNAAN PARTIKEL TO, BA, TARA DAN NARA SEBAGAI PENANDA BENTUK KONDISIONAL DALAM BUKU MINNA NO NIHONGO
4
Abstrak Partikel-partikel dalam bahasa Jepang yang berfungsi sebagai penanda bentuk kondisional adalah to, ba, tara dan nara. Partikel-partikel tersebut mempunyai pengunaan yang berbeda. Hal ini menyebabkan pembelajaran bahasa Jepang terutama di Indonesia sering mengalami kesulitan. Tujuan penelitian dalam tugas akhir ini adalah untuk mengetahui kaidah penggunaan partikel to, ba, tara dan nara sebagai penanda bentuk kondisional dalam buku Minna no nihongo. Penulisan tugas akhir ini mengunakan pendekatan diskriptif kualitatif yaitu mendiskripsikan kaidah pengunaan partikel to, ba, tara dan nara sebagai penanda bentuk kondisional yang ada dalam buku Minna No Nihongo. Pengumpulan data yang dipergunakan dalam tugas akhir ini adalah studi pustaka. Studi pustaka dipergunakan untuk mendapatkan sumber acuan yang ada hubungannya dengan partikel to, ba, tara dan nara sebagai penanda bentuk kondisional dalam buku Minna no nihongo. Kaidah penggunaan partikel to sebagai penanda bentuk kondisional dalam buku Minna no Nihongo yaitu pada B (kalimat setelah partikel penanda bentuk kondisional) tidak boleh ada maksud, keinginan, ajakan dan permintaan pembicara. Kaidah penggunaan partikel ba sebagai penanda bentuk kondisional yaitu A (kalimat sebelum partikel penanda bentuk kondisional) adalah syarat yang diperlukan agar B dapat terjadi. Kaidah penggunaan partikel tara sebagai penanda bentuk kondisional yaitu B adalah keadaan, opini, keinginan dan permintaan pembicara. Kaidah penggunaan partikel nara sebagai penanda bentuk kondisional yaitu B adalah ajakan yang ditawarkan oleh pembicara kepada lawan bicara apabila A terjadi.
5
Kata Kunci To, Ba, Tara, Nara, Minna no Nihongo
6
Referensi Drohan, Francis G. 1992. A Handbook of Japanese Usage. Tokyo: Charle E. Tuttle Company Matsumoto dan Keiko Hoshino. 1993. The Preparatori Course for the Japanese Proficiency Test. Tokyo: Unicom Inc Sudjianto. 2000. Gramatika Bahasa Jepang Modern. Jakarta: Kesaint Blanc Sudjianto dan Ahmad Dahidi. 2004. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc Sugihartono. 2001. Partikel Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora Utama Press Suriieenettowaaku. 1998. Minna no Nihongo Shokyuu I. Tokyo: 3A Corporation Suriieenettowaaku. 1998. Minna no Nihongo Shokyuu II. Tokyo: 3A Corporation Tomomatsu dan Masako Wakuri. 2006. Tanki Suuchuu Shokuu Nihongo Bunpou Sou Matome Pointo 20. Tokyo: 3A Corporation Tomomatsu, Etsuko dkk. 2004. 200 Esential Japanese Expressions. Tokyo: ALC Press
7
Terima Kasih http://unnes.ac.id
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.