Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45"— Transcript presentasi:

1 Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
MODIFIKASI PERILAKU KULIAH KE – 7 Prinsip-prinsip dalam operant conditioning: Kemungkinan terjadinya suatu perilaku Arundati Shinta Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

2 3 komponen kemungkinan terjadinya perilaku (ABC-nya perilaku)
Antecedents = stimulus, setting, prompts, stimulus yang diskriminatif. Ini yg menyebb terjadinya perilaku. * Contoh = instruksi, gerakan tubuh, pandangan orang-orang. 2) Behaviors = perilaku yg nampak, tindakan, apa yg dilakukan / tidak dilakukan indv. Ini adalah fokus program perubahan perilaku. 3) Consequence = peristiwa yg mengikuti Istilah kita, ABC-nya perilaku = sebab – perilaku – akibat.

3 Kompleksitas ABC-nya perilaku
Dalam ABC-nya perilaku: Sederhana = 1 antecedent (stimulus) – 1 perilaku – 1 konsekuensi Misal = * antecendent = telepon berbunyi * behavior = kita menjawab telepon * consequense = ada suara dr seberang.

4 Kompleksitas ABC-nya perilaku
Dalam ABC-nya perilaku: Kompleks = 1 stimulus – banyak perilaku – masing-masing perilaku banyak konsekuensi (total konsekuensi banyak). Misal = * stimulus = telepon berbunyi * perilaku = kita menjawab, gemetar, lari menjauh, membanting telepon, diam saja (apa lagi ya?) * konsekuensi = ada suara di seberang sana, telepon berhenti, ada orang datang krn tlepon tidak diangkat, muncul sms, telepon lainnya berdering untuk ngecek, kita dimarahi orangtua krn tidak jawab telepon (apa lagi ya?).

5 Antecedents (stimulus, sebab) - setting
Arti = kondisi yg mempengaruhi (mendahului) munculnya suatu perilaku. Mempengaruhi orang untuk berperilaku ttt atau tidak berperilaku ttt. Asal = * eksternal (rumah, sekolah, restoran, lingkungan sekitar). * internal (keadaan dalam individu). Hal yang penting tuk diperhatikan yaitu apakah model yang kita lihat itu mendapat reinforcement / punishment. Situasi pada model mempengaruhi perilaku yang akan kita tampilkan.

6 Contoh setting melihat situasi yg tidak menyenangkan.
* Misal sebelum berangkat sekolah kita melihat orangtua bertengkar kita kekurangan (air, makanan, perhatian, tidur). * Misal kita kelaparan maka kita akan uring2an sepanjang hari. pengalaman sukses atau kegagalan, situasi motivasi (termotivasi tinggi, rendah). * Misal= musik di bandara yg menimbulkan motivasi tinggi untuk melakukan perjalanan berikutnya. situasi emosi (senang, sedih). pengalaman ibu berinteraksi dg tetangga pengaruhi perilaku ibu melihat aktor tv dizalimi oleh lawan mainnya.

7 Setting yang jelas & tidak jelas
Terdeteksi = contoh setting Tidak trdeteksi = punya anak, kehilangan orangtua, menang lotre, pernah miskram, KB gagal, Setting yg tidak terdeteksi = tidak dianalisis dalam modifikasi perilaku tetapi sangat berpengaruh terhadap tebentuknya suatu perilaku. Oleh krn itu, wawancara sebelum perlakuan = sangat penting.

8 Prompts – penyebab / pendorong perilaku
Prompts beda dengan setting. Prompt lebih mengarah pada antecendent ttt yg secara langsung mempengaruhi munculnya suatu perilaku yg diharapkan. Contoh: * instruksi (cuci tangan sebelum makan) * peringatan / catatan di kulkas, meja belajar (ulang tahun bojo, tgl harus bayar pajak / bayar tagihan pulsa). * sms (peringatan tuk datang ke kuliah)

9 Prompts – pendorong perilaku
Berguna untuk mengembangkan suatu perilaku. Bila indv tidak berperilaku sesuai harapan, maka prompts akan memberi tahu indv ttg cara berperilaku, kapan berperilaku, dg siapa, dst. Bila suatu perilaku berhasil dilakukan, prompts akan memberi petunjuk ttg perilaku selanjutnya (perilaku yg kompleks).

10 Prompts tuk perempuan tua yg retardasi mental (Schepis, Reid & Fitzgerald, 1987).
Perempuan tua retardasi mental hanya paham instruksi sederhana, perilakunya agrsif & menyakiti diri sendiri. Tujuan – mengajarkan ketrampilan menyiapkan amplop agar siap tuk dikirim. * Prompts verbal = ia deberi tahu ttg cara2 menempel prangko * Prompts visual = ia diberi contoh ttg cara menempel perangko (disuruh melihat). * Prompts fisik = ia dituntun ttg cara menempel perangko

11 Stimulus yang diskriminatif
Arti = stimulus yg keberadaannya selalu diasosiasikan dg reinforcement ttt. Stimulus itu menaikkan probabilitas munculnya perilaku ttt yg dulunya pernah diperkuat. Proses asosiasi tersebut merupakan hasil proses belajar Contoh: * Seorg bule rupawan tersenyum pd kita – mk kita cenderung akan tersenyum. Why? KArena ada proses belajar bhw bicara dg bule akan membuat lingkungan tepuk tangan. * Seorg preman yg kumal & bertato tersenyum pd kita – mk kita cenderung menghindar. Why? Krn ada proses belajar bhw bicara dg preman akan membuat barang2 berharga hilang.

12 Contoh2 stimulus diskriminatif
Mengenakan cincin kawin= stimulus untuk munculnya perilaku ttt, * tersenyum sopan, * memakai baju sopan stimulus untuk tidak memunculkan perilaku ttt. * flirting (perilaku ‘mengundang birahi’) * mengajak orang lain untuk kencan

13 Referensi: Kazdin, A. E. (2001). Behavioral modification in applied settings. 6th ed. Belmont, CA: Wadsworth Thomson Learning Chapter 2, pg


Download ppt "Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google