Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

HIFEMA Evan Regar / 0906508024.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "HIFEMA Evan Regar / 0906508024."— Transcript presentasi:

1 HIFEMA Evan Regar /

2 odlarmed.com 

3 drugline.org

4 Hifema Terisinya kamera okuli anterior (COA) oleh sel darah merah.
Mikrohifema: suspensi eritrosit tanpa mebentuk lapisan darah

5 Etiopatogenesis Trauma Iatrogenik (intraoperatif / postoperatif)
Spontan Neovaskularisasi: DM, iskemi, sikatriks Neoplasma: Rb, melanoma maligna Hematologi: leukemia, hemofilia, vWD, farmakologi: aspirin, warfarin Sheppard JD. Hyphema. [Internet]. Updated: 2011 Mar 19, Cited: 2013 Mar 19. Available from:

6 Peningkatan transien TIO akibat kompresi anteroposterior + ekspansi bidang ekuatorial  distorsi struktur intraokular  pembuluh darah di iris dan badan silier mengalami gaya regang  ruptur dan pembentukan hifema. Kanski JJ, Bowling B. Clinical ophtalmology. A systematic approach. Seventh edition. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2011

7 Chraibi F, Bhallil S, Benatiya I, Tahri H
Chraibi F, Bhallil S, Benatiya I, Tahri H. Hyphema revealing retinoblastoma in childhoot. A case report. Bull. Soc. Belge Ophtalmol. 2011(318): 41-3

8 Kebanyakan hifema  grade I (termasuk mikrohifema)
40% membentuk bekuan yang menempel ke stroma iris, 10% kontak dengan endotel kornea 71% robekan pada pembuluh darah korpus siliaris bag. anterior Durasi umum hifema tanpa komplikasi: 5-6 hari sebelum resoprsi Crouch Jr ER, Crouch ER. Trauma: ruptures and bleeding. In: Tasman W, Jaeger E. Duane’s ophtalmology. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2006

9 Tanda dan Gejala Turunnya AV, nyeri, sakit kepala, fotofobia, adanya riwayat trauma / percideraan pada mata (tumpul umumnya) Pemeriksaan dengan pen-light maupun slit-lamp  warna dan tinggi hifema (dari tepi bawah) Oldham GW. Hyphema. [Internet]. Cited: 2013 Mar 19. Available from:

10 Yang Harus Diperhatikan
Anamnesis trauma (non-trauma)  penatalaksaan holistik Riwayat anemia sel sabit  obstruksi trabekula lebih tinggi (pemeriksaan: Hb elektroforesis) Sickle cell erythrocyte  mampu mengoklusi trabekula dengan lebih efektif! Oldham GW. Hyphema. [Internet]. Cited: 2013 Mar 19. Available from:

11 Keberadaan darah di COA
Klasifikasi Grade Keberadaan darah di COA 1 < 1/3 2 1/3 sampai ½ 3 Lebih dari ½ 4 a.k.a blackball / 8-ball hyphema Total (Penuh) Oldham GW. Hyphema. [Internet]. Cited: 2013 Mar 19. Available from:

12 drhem.com 

13 Komplikasi  TIO akut  glaukoma traumatik
Perdarahan ulang / 2o hemorrhage Sinekia posterior (iritis) Sinekia anterior (pada hifema >9 hari) Corneal blood staining (pada hifema total +  TIO)  dapat menghilang berbulan-bulan sampai 2 tahun lamanya Glaukoma kronik (late-onset glaucoma) Atrofi optik

14 Glaukoma Traumatik Pada umumnya hifema tidaklah berbahaya, namun  TIO dapat terjadi. Prediksi kejadian  TIO sbb: <1/2 COA  insidens 4% (insidens komplikasi 22%, AV>6/18 78%) >1/2 COA  insidens 85% (insidens komplikasi 78%, AV>6/18 28%) Kanski JJ, Bowling B. Clinical ophtalmology. A systematic approach. Seventh edition. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2011

15 Glaukoma Traumatik 24 jam  TIO akut
Plugging trabekula oleh eritrosit dan fibrin Hari 2-6 Penurunan TIO subnormal akibat berkurangnya produksi akueous humor Hari 7 dst Kembalinya TIO ke tingkat normal (atau sedikit meningkat) Crouch Jr ER, Crouch ER. Trauma: ruptures and bleeding. In: Tasman W, Jaeger E. Duane’s ophtalmology. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2006

16 Perdarahan Sekunder Terjadi pada 22% hifema (terutama grade 3 dan 4);
1/3 perdarahan sekunder mengakibatkan hifema total! Akibat lisis dan retraksi clot dan fibrin yang sebelumnya mengoklusi pembuluh darah yang mengalami jejas Sickle cell trait Penggunaan salisilat, antiplatelet AV <20/200 Penanganan >24 jam Lebih dari Grade II Kanski JJ, Bowling B. Clinical ophtalmology. A systematic approach. Seventh edition. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2011

17 Atrofi Optik 5 hari pada 50 mmHg; 7 hari pada 35 mmHg; pada sickle: 2-4 hari pada 35 mmHg Terjadi atrofi optik  AV <20/400 ireversibel

18

19 Corneal Blood Staining

20

21

22 Slit-lamp photo illustrating conjunctival injection, corneal edema with Descemet membrane folds, and a 1 mm hyphema after blunt force trauma from an airbag deployment.

23

24 Iris neovascularization in a patient with proliferative diabetic retinopathy with a resultant spontaneous hyphema.

25 Manajemen Konservatif:
Limited ambulation, elevasi kepala 30-45o (VA, evaluasi, cegah kontak dengan endotel kornea dan trabekula) Eye patch (pada mata cidera) Sedasi (hiperaktif / pediatrik) Analgesik (asetaminofen dan/atau kodein) Follow up: AV, TIO, regresi hifema SKDI 2006 Crouch Jr ER, Crouch ER. Trauma: ruptures and bleeding. In: Tasman W, Jaeger E. Duane’s ophtalmology. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2006

26 Manajemen (2) Kontrol TIO
Antiglaukoma topikal: timolol, latanoprost, brimonidin Masih tinggi: CA inhibitor topikal Masih tinggi: Sistemik CA inhibitor (asetazolamid 20 mg/kg/hari) terbagi 4, pada TIO >22 mmHg Masih tinggi: agen osmotik (manitol IV 1,5 g/kg in 10% 2dd; atau gliserol oral) pada TIO>35 mmHg Brimonidine adalah 2 agonis perifer (efek vasokonstriksi; bdk alfa-2 agonis sentral seperti klonidin yang punya efek vasodiltasi) Crouch Jr ER, Crouch ER. Trauma: ruptures and bleeding. In: Tasman W, Jaeger E. Duane’s ophtalmology. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2006

27 Manajemen (3) Cegah perdarahan sekunder
Asam aminokaproat/ACA (anti-plasmin): 100(50) 4 jam (max. 30 g), PO, 5 hari   insidens rebleeding ACA diberikan pada <75% hifema (lebih dari itu, retensi klot tidak efektif) ACA topikal  uji klinis membuktikan efektivitas setara dengan ACA oral (sistemik) Steroid topikal  terbukti menurunkan perdarahan sekunder dan cegah uveitis anterior (Dexamethasone 0,1%) Crouch Jr ER, Crouch ER. Trauma: ruptures and bleeding. In: Tasman W, Jaeger E. Duane’s ophtalmology. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2006

28 Manajemen (4) Indikasi rawat:
Hifema grade II atau lebih (karena berpotensi perdarahan sekunder) Sickle cell Trauma tembus okuli Pasien yang tidak patuh terhadap pengobatan Ada riwayat glaukoma sejak awal Sheppard JD. Hyphema. [Internet]. Updated: 2011 Mar 19, Cited: 2013 Mar 19. Available from:

29 Manajemen (5) Termasuk total hifema  tetap perawatan medikal terlebih dahulu Indikasi bedah: Corneal blood staining Sickel cell trait (TIO>24 mmHg >24 jam) Hifema >50% COA lebih dari 9 hari (cegah sinekia anterior) Hifema total, IOP>50 mmHg >4 hari Hifema total/>75% COA, IOP >25 mmHg >6 hari (cegah corneal blood staining) Sheppard JD. Hyphema. [Internet]. Updated: 2011 Mar 19, Cited: 2013 Mar 19. Available from:

30 Prognosis Kerusakan struktur mata lainnya
Apakah terjadi perdarahan sekunder Apakah terjadi komplikasi lain: glaukoma, corneal blood staining, atrofi optik Hifema grade I: 80% AV >6/12 Hifema grade II-III: 60% AV >6/12 Hifema total: 35% AV >6/12 Sheppard JD. Hyphema. [Internet]. Updated: 2011 Mar 19, Cited: 2013 Mar 19. Available from:

31 TERIMA KASIH


Download ppt "HIFEMA Evan Regar / 0906508024."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google