Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Agribisnis Fak. Pertanian UNPAD
Kelayakan Usaha Agribisnis Trisna Insan Noor Agribisnis Fak. Pertanian UNPAD
2
Proyek (KelayakanUsaha) merupakan aktivitas yang menggunakan sumber daya untuk memperoleh manfaat pada waktu atau periode y.a.d. (Gittinger) . Rangkaian Aktivitas . Penggunaan Sumber daya . Mendapatkan Benefit . Dalam Periode Waktu Tertentu
3
Evaluasi Pelaksanaan Usaha
Siklus Usaha Gagasan (Idea) Evaluasi Pelaksanaan Usaha (Evaluation) Identifikasi (Identification) Pelaksanaan (Implementation) Studi Kelayakan (Feasibility Study) Penilaian (Appraisal)
4
Identifikasi (Identification)
Identifikasi ialah penentuan kegiatan proyek/usaha yang potensial. Beberapa sumber untuk identifikasi adalah informasi dari para spesialis, orang-orang yang berpengalaman di daerah/lokasi rencana proyek/usaha, rekomendasi dari proposal/studi tentang pengembangan suatu proyek/usaha yang dilakukan sebelumnya dan data statistik/survei.
5
Studi Kelayakan (Feasibility Study)
Setelah suatu proyek/usaha di identifikasi, maka proses persiapan dan analisis dalam rangka perencaan proyek/usaha sudah dapat dilakukan. Proses ini meliputi semua kegiatan yang diperlukan sehingga penilaian (appraisal) dapat dilaksanakan dan jika proyek/usaha mempunyai prospek yang baik sehingga pelaksanaan dapat segera dilakukan. Langkah yang ditempuh dalam tahap ini adalah pelaksanaan studi kelayakan. Kegiatan ini akan memberi informasi untuk memutuskan apakah kita dapat melangkah kepada perencanaan pelaksanaan lebih lanjut. Dengan demikian suatu studi kelayakan tidak selalu memberikan keputusan go (dapat dilaksanakan) untuk proyek/usaha yang dianalisis, melainkan bisa pula membawa keputusan no go (tidak layak untuk dilaksanakan).
6
Studi Kelayakan (Feasibility Study)
Sebagai suatu informasi yang dijadikan dasar untuk memilih suatu proyek/usaha, maka suatu studi kelayakan harus memberikan definisi tujuan proyek/usaha yang detail/jelas, serta memaparkan/menekankan pada suatu pertanyaan apakah ada beberapa alternatif proyek/usaha untuk mencapai hasil yang diharapkan. Studi kelayakan akan memberikan informasi tentang peluang untuk merekayasa suatu proyek/usaha agar sesuai dengan kondisi fisik dan lingkungan sosial untuk dapat menghasilkan manfaat yang tinggi. Untuk itu, analisis finansial dan analisis ekonomi harus juga ditelaah dalam tahap ini.
7
Penilaian (Appraisal)
Setelah suatu proyek/usaha ditelaah melalui kegiatan studi kelayakan, maka dilakukan tahap selanjutnya yaitu penilaian. Tahap ini akan memberi kesempatan untuk meneliti/menilai kembali aspek-aspek yang sudah dianalisis dalam kelayakan proyek/usaha, apakah asumsi-asumsi yang digunakan dapat diterima atau tidak. Dengan demikian dapat benar-benar diketahui apakah proyek/usaha yang dianalisis dalam kelayakan proyek/usaha benar-benar layak untuk dilaksanakan.
8
Pelaksanaan (Implementation)
Jika persiapan dan analisis serta penilaian terhadap analisis sudah dilakukan dan rekomendasi analisis menyatakan bahwa proyek/usaha yang distudi layak dilaksanakan, maka pelaksanaan proyek/usaha dapat segera dimulai.
9
Evaluasi Pelaksanaan Usaha (Evaluation)
Merupakan suatu penilaian kesuksesan atau kegagalan dalam pelaksanaan suatu proyek/usaha yang dapat dijadikan masukan dalam suatu perencanaan proyek/usaha selanjutnya.
10
MANFAAT KELAYAKAN dan JENIS USAHA
Pengusaha Penyandang Dana Masyarakat dan Pemerintah JENIS PROYEK dilihat dari Wujudnya (Fisik dan Non Fisik) Pelaksananya (Pemerintah / Individu) Tujuan (Orientasi Sosial / Ekonomi) Skala/Ukuran (Skala Besar / Kecil)
11
ASPEK ASPEK DALAM KELAYAKAN USAHA
ASPEK YURIDIS ASPEK PASAR DAN PEMASARAN (KOMERSIAL) ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN ASPEK FINANSIAL DAN EKONOMIS ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL BUDAYA Seluruh aspek tersebut saling berhubungan. Suatu keputusan mengenai satu aspek akan mempengaruhi putusan aspek lainnya.
12
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN (KOMERSIAL)
Apa produk yang ditawarkan? Apa karakteristik produk ini? Apa manfaat yang dapat diambil konsumen dari produk ini? Apa yang membedakan produk ini dengan yang lain? Apa keistimewaannya? Apa yang membuat produk ini unik? Hasil akhir yang akan dikemukakan dalam analisis pasar adalah ukuran pasar dan pangsa pasar (market size and market share). Tahap awal sebelum memasuki analisis pasar adalah kita harus melakukan segmentasi dan target pasar Proses segmentasi dan target pasar tidak anda tulis, begitu pula dengan analisis pasar. Anda hanya menulis hasil akhirnya saja Penulisan analisis pasar disertai dengan grafik agar lebih mudah dibaca dan lebih menarik.
13
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
Segmentasi dan Target Pasar Melalui segmentasi pasar, perusahaan berusaha untuk membagi pasar yang luas dan heterogen ke segmen yang lebih kecil yang dapat dilayani lebih efisien dengan produk/jasa yang pas dengan kebutuhan spesifik konsumen. Beberapa dasar segmentasi pasar Segmentasi geografi Segmentasi demografi Segmentasi psikografi Segmentasi perilaku
14
Geografis Demografis Psikografis Perilaku Wilayah Ukuran kota Iklim
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN Dasar segmentasi pasar Variabel Geografis Demografis Psikografis Perilaku Wilayah Ukuran kota Iklim Topografis dll
15
Geografis Demografis Psikografis Perilaku ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
Dasar segmentasi pasar Variabel Geografis Demografis Psikografis Perilaku Usia Ukuran keluarga Siklus hidup keluarga Jenis kelamin Penghasilan Pekerjaan Pendidikan Agama Ras Generasi Kewarganegaraan Kelas sosial
16
Geografis Demografis Gaya hidup Psikografis Kepribadian Perilaku
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN Dasar segmentasi pasar Variabel Geografis Demografis Psikografis Perilaku Gaya hidup Kepribadian
17
Tahap kesiapan pembeli Sikap terhadap produk
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN Dasar segmentasi pasar Variabel Geografis Demografis Psikografis Perilaku Status pemakai Tingkat pemakaian Status kesetiaan Tahap kesiapan pembeli Sikap terhadap produk
18
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
Ukuran Pasar (Market Size) Ukuran pasar diukur dari total volume dan atau nilai dari semua penjualan di dalam pasar. Mengetahui ukuran pasar adalah langkah pertama dalam mengukur pangsa pasar dan mengidentifikasi pesaing Dalam usaha agribisnis, yang pada umumnya adalah usaha komoditas, bisa mengukur ukuran pasar dengan: data komoditas di basis data statistik estimasi dari perkiraan jumlah komoditas yang dikonsumsi oleh target pasar per orang dikalikan dengan jumlah konsumen.
19
Pangsa Pasar = Penjualan Perusahaan x 100 %
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN Pangsa Pasar (Market Share) Market share adalah prosentase (share) yang dapat kita capai dari jumlah keseluruhan konsumen (market) yang bisa memakai/atau membeli produk kita pada suatu wilayah tertentu. Pangsa Pasar = Penjualan Perusahaan x % Penjualan Industri
20
Pangsa Pasar = Penjualan Perusahaan x 100 %
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN Pangsa Pasar (Market Share) Market share adalah prosentase (share) yang dapat kita capai dari jumlah keseluruhan konsumen (market) yang bisa memakai/atau membeli produk kita pada suatu wilayah tertentu. Pangsa Pasar = Penjualan Perusahaan x % Penjualan Industri
21
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
Pangsa Pasar (Market Share) Sebagai contoh jumlah penjualan perusahaan indofood untuk produk mi instan adalah Rp 900 M, sedangkan nilai penjualan industri mi instan (seluruh perusahaan mi instan) adalah Rp 1.8 Trilyun, maka pangsa pasar indofood untuk produk mi instan adalah: Pangsa Pasar = x % = 50%
22
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
Pangsa Pasar (Market Share) Perlunya menganalisa market share adalah untuk: melihat pengaruh dari lini produk perusahaan, sistem distribusi, penetapan harga dan promosi terhadap market share untuk melihat tingkat persaingan dengan perusahaan lain. Mengetahui kedudukan perusahaan dipasaran, apakah sebagai pemimpin pasar (market leader) atau pengikut pasar (market follower)
23
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
Analisis Persaingan Persaingan usaha yang dianalisis difokuskan kepada persaingan usaha produk sejenis. Pertanyaan yang harus bisa dijawab dari paparan di bagian ini adalah: Siapa yang menjadi pesaing utama ? Dimana pesaing-pesaing itu berlokasi ? Berapa lama pesaing-pesaing itu telah berada dalam pasar (menjalankan bisnis) ? Berapa besar pesaing-pesaing utama itu ? Apakah pesaing-pesaing utama itu sedang berkembang, stabil, atau menurun, & mengapa pesaing-pesaing itu demikian ? Berapa pangsa pasar yang diambil atau diraih oleh pesaing-pesaing utama itu ? Mana dari antara pesaing-pesaing itu menjadi, & mengapa pesaing itu menjadi terbaik ?
24
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
No Faktor Perusahaan anda Pesaing 1 2 3 Produk Penetrasi pasar Reputasi 4 Ongkos produksi 5 Harga 6 Marjin keuntungan 7 Fasilitas 8 Tenaga kerja 9 Manajemen 10 Teknologi 11 Kekuatan keuangan 12 Sumber material 13 Distribusi 14 Kemampuan promosi 15 Jaminan produk 16 Pendekatan penjualan 17 Trend pertumbuhan Matriks Analisis Persaingan Keterangan: beri tanda : + (lebih baik) = (sama dgn) - (lebih buruk) Dibandingkan dgn perusahaan anda.
25
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
Pengertian Strategi Pemasaran (Marketing Strategy) Strategi pemasaran adalah memilih dan menganalisa pasar sasaran yang merupakan suatu kelompok orang yang ingin dicapai oleh perusahaan dan menciptakan suatu upaya pemasaran yang cocok dan yang dapat memuaskan pasar sasaran tersebut. Strategi pemasaran merupakan jawaban dari analisis pasar dan persaingan pasar yang sudah dipetakan sebelumnya.
26
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
4 P’s Bauran pemasaran (marketing mix) (Kottler) Strategi Produk (Product) Strategi Harga (Price) Strategi Tempat (Place) Strategi promosi (Promotion)
27
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
Daur Hidup Produk Introduction (pengenalan) Growth (pertumbuhan) Maturity (Dewasa) Decline (Penurunan) Abandon (Ditinggalkan) New Product (produk baru)
28
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
Pengaruh daur hidup produk terhadap penjualan, biaya, keuntungan, dan pesaing Pengenalan Pertumbuhan Dewasa Penurunan Penjualan Rendah Meningkat pesat Puncak Menurun Biaya Tinggi Menengah Keuntungan Rendah (tidak ada) Meningkat Pesaing Sedikit Ada
29
ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI (ASPEK PRODUKSI)
Secara umum pertanyaan minimal yang harus dapat dijawab dalam bagian ini adalah: Bagaimana Anda akan menghasilkan produk? Apa yang Anda produksi diproduksi sendiri atau dibeli dari luar? Ataukah gabungan keduanya? Bagaimana aspek operasional dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing? biaya? mutu? tepat waktu?flexibilitas? Keuntungan komparatif apa yang Anda punyai dari aspek desain operasi? Bagaimana hubungan Anda dengan vendor, supplier, partner dan mitra lainnya?
31
ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Pertanyaan yang harus dijawab di bagian Manajemen ini adalah Bagaimana struktur kepemilikan perusahaan? Siapa yang memegang jabatan direksi, komisaris dan apa peran mereka? Kemampuan unik apa yang mereka bawakan ke dalam usaha? Bagaimana kompensasi mereka?
32
ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Tunjukkan bahwa perusahaan anda memiliki tim manajeman yang kuat Sering kali ide bisnis yang hebat gagal karena tim manajemen yang lemah ”the right man on the right place” “the important thing is not the sophisticated gun, but the man who pulls the trigger”
33
Laporan arus kas Laporan rugi laba Laporan neraca Kriteria Investasi
ASPEK FINANSIAL DAN EKONOMIS Laporan arus kas Laporan rugi laba Laporan neraca Kriteria Investasi
34
ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL BUDAYA
Setiap kita melaksanakan suatu proyek (usaha) tentunya akan memberikan pengaruh baik pengaruh positif maupun negatif terhadap lingkungan (wilayah) dimana proyek tersebut berada. Oleh karena itu dalam aspek lingkungan ini hal-hal yang perlu dikaji adalah : Apakah proyek tersebut berwawasan lingkungan atau akan mempengaruhi lingkungan Dampak proyek terhadap lingkungan sekitar Analisis AMDAL Alternatif penanggulangan dampak negatif dari keberadaan suatu proyek
35
ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL BUDAYA
Sedangkan dalam mengkaji aspek sosial budaya, yang perlu diperhatikan adalah keterkaitan atau hubungan proyek/usaha yang akan kita laksanakan dengan lingkungan masyarakat sekitarnya, baik dalam hal budaya, agama, sosial, kepercayaan dsb. Pentingknya kajian sosial budaya ini ialah agar proyek/usaha yang akan dilaksanakan tidak akan memperoleh penolakan atau ketidaksetujuan dari masyarakat sekitarnya. Misalnya : Peternakan babi di daerah yang penduduknya sebagian besar/seluruhnya beragama islam. Kasus Waduk Kedung Ombo, Nipah dsb.
36
Nilai Produk Direct Benefit Cost Tangible Benefit Multiplier Effect Indirect Benefit Economics of Scale Dynamic Secondary Effect BENEFIT Lingkungan Hidup Intangible Benefit Kerawanan Ketahanan Nasional
37
BIAYA PROYEK Biaya Investasi
Seluruh biaya yang dikeluarkan dari mulai proyek tersebut dilaksanakan sampai proyek tersebut mulai berjalan (beroperasi) BIAYA PROYEK Biaya Operasional Seluruh biaya yang dikeluarkan selama proses produksi berlangsung, artinya secara rutin biaya ini dikeluarkan Biaya lain yang perlu diperhatikan : Sunk Cost Bunga Modal Depresiasi Contingencies
38
ANALISIS DALAM KELAYAKAN USAHA
Analisis Finansial (Financial Analysis). Analisis ini menitikberatkan kepada pendekatan individu (perseorangan, lembaga ekonomi, PT, CV, Koperasi). Manfaat proyek ini dilihat dari segi individu (Private Return) yang merupakan hasil dari modal yang ditanamkan. Analisis Ekonomi (Economic Analysis) Analisis ini menitikberatkan kepada pendekatan perekonomian secara keseluruhan atau negara. Manfaat proyek dilihat dari suatu negara (Sosial Return atau Economic Return) yang merupakan hasil total atau produktivitas suatu proyek untuk masyarakat.
39
Perbedaan Analisis Finansial dan Analisis Ekonomi
Komponen Analisis Finansial (Financial Analysis) Analisis Ekonomis (Economic Analysis) 1. Harga Harga yang digunakan adalah harga yang berlaku setempat Harga yang digunakan adalah harga bayangan (shadow prices). Shadow prices merupakan Opportunity Cost 2. Subsidi Subsidi tidak diperhitungkan dalam biaya proyek Subsidi merupakan biaya yang harus ditambahkan pada harga barang-barang yang digunakan dalam proyek. 3. Pajak Pajak diperhitungkan dalam biaya proyek Pajak merupakan Transfer Payment, oleh karena itu tidak diperhitungkan dalam biaya proyek. 4. Upah Upah yang digunakan dalam analisis adalah upah yang berlaku setempat. Upah yang digunakan adalah upah bayangan (shadow wages) yang merupakan Opportunity Cost.
40
Shadow Prices Suatu penyesuaian yang dibuat oleh para analis karena harga pasar dianggap tidak mencerminkan biaya sosial yang sesungguhnya, karena adanya beberapa intervensi pemerintah (subsidi, pajak, proteksi) dalam mekanisme terbentuknya pasar. Merupakan Opportunity Cost, misalnya harga ekspor dan impor. Tradeable Goods : Barang yang telah biasa diperdagangkandi pasar luar negeri atau telah biasa diekspor dan diimpor. Non Tradeable Goods : Barang yang tidak biasa diperdagangkandi pasar luar negeri atau telh biasa diekspor dan diimpor. Shadow Price hanya dipergunakan untuk tradeable goods, sedangkan untuk non tradeable goods dipergunakan harga yang berlaku setempat Shadow Exchange Rate Official Exchange Rate
41
Shadow Wages Nilai produksi yang dikorbankan oleh tenaga kerja karena bekerja pada proyek tsb. Oppotunity Cost dari upah tenaga kerja yang berlaku Tenaga Kerja Kasar : Asumsi shadow wages 0,5 Tenaga Kerja Menengah : Asumsi shadow wages 0,8 Tenaga Kerja Ahli : Asumsi shadow wages 1,0 Pada mulanya Penganggur dianggap nilainya nol (artinya tidak ada nilai produksi yang dikorbankan) merupakan Income Approach / Production Approach Kemudian timbul anggapan bahwa tenaga penganggur tersebut shadow wages tidak nol karena dalam perhitungannya tetap saja dia harus mengeluarkan biaya untuk hidupnya (makan dsb.) Expenditure Approach (diperhitungkan sebesar konsumsi yang dikeluarkan)
42
Time Value of Money Time Preference Annuity (Uniform Series)
Suatu preferensi waktu yang menyatakan bahwa sejaumlah sumber yang tersedia lebih disenangi orang untuk dinikmati saat ini, daripada sejumlah yang sama tetapi baru tersedia dalam beberapa tahun yang akan datang. Alasan : Inflasi, dikonsumsi dan resiko penyimpanan. Annuity (Uniform Series) Annuity adalah jumlah yang dibayar atau jumlah yang diterima secara berturut-turut dari suatu periode waktu tertentu Sifat Annuity : Jumlah angsurannya sama (equal payments) Jarak periode angsuran sama (equal period between payments) Angsuran pertama pada akhir periode pertama Semacam ANGSURAN
43
Time Value of Money Future Value (FV) Compounding
Mencari nilai yang akan datang (F = Future) dari nilai uang saat ini (P = Present) jika diketahui besarnya bunga (i) dan lamanya periode investasi (n)
45
Compounding for 1 per annum
Mencari nilai yang akan datang (F = Future) jika telah diketahui sejumlah uang tertentu yang akan dipinjamkan atau ditanamkan pada setiap akir tahun selama umur proyek dan juga diketahui besarnya bunga (i) dan lamanya periode investasi (n)
46
Sinking Fund Mencari nilai A (Annuity) jika telah diketahui nilai yang akan datang (F = Future), tingkat bunga (i) dan lamanya periode investasi (n). Sinking Fund juga untuk mencari jumlah uang yang harus ditanam pada setiap akhir tahun dengan memperhatikan tingkat bunga, agar investasi yang ditanamkan berjumlah F pada waktu yang akan datang
47
Discounting Kebalikan dari Compounding
Mencari nilai sekarang (P = Present) dari nilai uang pada waktu yang akan datang (F = Future) jika diketahui besarnya tingkat bunga (i) dan lamanya periode investasi (n)
48
Present Worth / Value of an Annuity
Mencari nilai saat ini (P = Present) jika telah diketahui sejumlah uang tertentu yang akan dipinjamkan atau ditanamkan pada setiap akir tahun selama umur proyek (A) dan juga diketahui besarnya bunga (i) dan lamanya periode investasi (n)
49
Capital Recovery Mencari nilai A (Annuity) jika telah diketahui nilai sekarang (P = Present), tingkat bunga (i) dan lamanya periode investasi (n).
50
Annuity Due Annutiy yang dibayarkan setelah periode pertama.
Sering digunakan dalam pembayaran hutang dengan pemberian kelonggaran (grace peiode) Pembayaran periode pertama dihitung tersendiri dan selebihnya dihitung dengan memperhatikan Discount Rate
51
Annuity Due
52
Kriteria Investasi Net Present Value (NPV)
Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C) Internal Rate of Return (IRR) Profitability Ratio (PR) Payback Periode (PP) Sensitivity Analysis
53
Net Present Value (NPV)
Kriteria Investasi Net Present Value (NPV) Net Present Value (NPV) sering diterjemahkan sebagai nilai bersih sekarang. NPV dari suatu proyek atau gagasan usaha merupakan nilai sekarang (present value) dari selisih antara benefit (manfaat) dengan cost (biaya) pada discount rate tertentu. NPV merupakan kelebihan benefit (manfaat) dibandingkan dengan cost /biaya (A. Choliq dkk, 1994). Jika manfaat dinilai sekarang lebih besar daripada biaya dinilai sekarang, berarti proyek atau gagasan usaha tersebut layak atau menguntungkan. Dengan perkataan lain, apabila NPV > 0 berarti proyek / gagasan usaha tersebut menguntungkan atau layak untuk diusahakan. Adapun cara perhitungan NPV tersebut adalah sebagai berikut :
54
NPV = (manfaat bersih) x (Discount Factor)
Net Present Value (NPV) NPV = (manfaat bersih) x (Discount Factor)
55
Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)
Net B/C adalah perbandingan antara jumlah NPV positif dengan jumlah NPV negatif. Net B/C ini menunjukkan gambaran berapa kali lipat manfaat (benefit) yang kita peroleh dari biaya (cost) yang kita keluarkan. Apabila net B/C > 1, maka proyek atau gagasan usaha yang akan didirikan layak untuk dilaksanakan. Demikian pula sebaliknya, apabila net B/C < 1, maka proyek atau gagasan usaha yang akan didirikan tidak layak untuk dilaksanakan.
56
Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C)
Gross B/C merupakan perbandingan antara Present Value Benefit dengan Present Value Cost. Apabila Gross B/C > 1, proyek layak untuk dilaksanakan. Sebaliknya Gross B/C < 1, proyek tidak layak untuk dilaksanakan
57
Internal Rate of Return (IRR)
Tujuan perhitungan IRR adalah untuk mengetahui persentase keuntungan dari suatu proyek tiap-tiap tahun. Selain itu, IRR juga merupakan alat ukur kemampuan proyek dalam mengembalikan bunga pinjaman. Pada dasarnya IRR menunjukkan tingkat bunga yang menghasilkan NPV sama dengan Nol. Dengan demikian untuk mencari IRR kita harus menaikkan discount factor (DF) sehingga tercapai nilai NPV sama dengan nol. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka langkah-langkah perhitungan IRR adalah sebagai berikut 1. Terlebih dahulu disiapkan tabel cash flow dari proyek atau gagasan usaha. 2. Memilih discount factor tertentu untuk mencapai NPV = 0 3. Pada discount factor pemilihan pertama dihitung besarnya NPV 4. Jika NPV yang diperoleh masih positif, sedangkan yang diharapkan NPV = 0 maka kita pilih discount factor yang ke dua dengan harapan akan memperoleh NPV = 0 5. Misalnya dengan DF pada pemilihan yang ke dua dan seterusnya sampai memperoleh NPV yang negatif ( NPV < 0 )
58
Internal Rate of Return (IRR)
6. Karena NPV yang kita peroleh positif dan negatif, maka kita harus membuat interpolasi antara DF di mana NPV positif dengan DF di mana NPV sama dengan negatif agar tercapai NPV = 0. 7. Untuk mendapatkan nilai IRR digunakan rumus interpolasi Keterangan : i1 = Discount Factor (tingkat bunga) pertama di mana diperoleh NPV positif. i2 = Discount Factor (tingkat bunga) pertama di mana diperoleh NPV negatif 8. Hasil perhitungan IRR tersebut kemudian dibandingkan dengan tingkat bunga bank yang berlaku, jika IRR hasil perhitungan > bunga bank yang berlaku maka proyek atau gagasan usaha tersebut layak untuk diusahakan.
59
Profitability Ratio (PR)
Profitability Ratio adalah perbandingan antara Net Present Value di luar investasi dengan Present Value Investasi NPV diluar investasi PR = PV Investasi
60
Contoh Soal Diketahui cashflow suatu proyek pengolahan hasil pertanian sebagai berikut (Dalam Jutaan Rupiah) Tahun Benefit Biaya Investasi Operasional 1 1.500 5.000 400 2 2.000 3 4 2.500 500 5 6 7 3.000 700 8 9 Dari Cashflow tersebut di atas, hitunglah NPV, Net B/C pada tingkat bunga 12 % serta IRR dan Profitability Ratio-nya ! Apa kesimpulan dari perhitungan tersebut !
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.