Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Perencanaan Wisata Alam MakroMesoMikro Prinsip perencanaan (Doughlas, 2000) :  Sesuai dengan RTRW  Sesuaikan potensi dengan tujuan  Multifungsi  Areal.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Perencanaan Wisata Alam MakroMesoMikro Prinsip perencanaan (Doughlas, 2000) :  Sesuai dengan RTRW  Sesuaikan potensi dengan tujuan  Multifungsi  Areal."— Transcript presentasi:

1 Perencanaan Wisata Alam MakroMesoMikro Prinsip perencanaan (Doughlas, 2000) :  Sesuai dengan RTRW  Sesuaikan potensi dengan tujuan  Multifungsi  Areal alami untuk perlindungan Product driven dengan mengangkat budaya tradisional ( khususnya kawasan yang rentan) * ODTW memiliki sifat spesifik daya tarik K-3 Perenc. Wisata Alam 1

2 Perkembangan Wisata Alam *penelitian Stage/ tahapanKeterangan Eksploration S. wisatawan >> Involvement S. wisatawan >>, fasilitas lokal d sederhana, interaksi dg LP >>> Development S. wisatawan >>>, fasilitas modern Consolidation S. wisatawan > LP, ekonomi masy bergtng pd pariwisata, promosi >> Stagnation S. wisatawan pd puncaknya, DD Decline S. Wisatawan <<, daya tarik <<, wisata harian/ akhir pekan Rejuvenation S. Identifikasi potensi lain, rehabilitasi kaw. K-3 Perenc. Wisata Alam 2

3 Daya dukung ODTW alam ditentukan oleh : 1. Jumlah wisatawan 2. Aktivitas wisatawan 3. Intensitas wisatawan 4. Kualitas dan daya pulih alami 5. Tingkat pengelolaan  Pengembangan ODTW alam : K-3 Perenc. Wisata Alam 3 Wisatawan sedikit, segmen kecil, length of stay <, touris expenditure < : (Minat khusus, kualitas> kuantitas, kontak dengan alamn dan local people tinggi) In route benefit (beragam : peluang kerja, pembangunan lebih meluas) Kawasan alami Daya dukung terbatas Pola pengembangan : Prod driven

4 A. Kriteria Pemanfaatan Kawasan  Untuk menjaga kelestarian kawasan wisata alam ZONASI /pemintakan  Zonasi pada kawasan alam : 1. Wilderness zone Area alam yang rentan / dilindungi 2. Sanctuary zone Kawasan heritage/ intensif dilindungi 3. Outdoor recr. Zone - Extensive used zone (aktivitas pasif) - Intensive used zone (aktivitas aktif) 4. Buffer zone Penyangga/ perantara bagi daerah yang dilindungi K-3 Perenc. Wisata Alam 4

5 Tipe zona penyangga :  Zona pemanfaatan tradisional - Diperbolehkan : penangkapan ikan trad, perburuan trad spesies umum, getah damar/ pinus, buah, madu, kayu/ ranting tumbang, bambu, menggembala ternak - Dilarang : Perkebunan, penebangan pohon, membakar vegetasi, pemukiman  Penyangga hutan Pada kawasan sekitar hutan yg berfungsi perlindungan air dan tanah  Penyangga ekonomi Tujuan : mengurangi masyarakat mengambil SDA dari kawasan dilindungi. Cth : perkebunan dengan hasil u masy., pembagian keuntungan dari pengelolaan taman, perburuan terkendali  Rintangan fisik Penyangga dalam bentuk pagar/ rintangan : kanal, selokan, kawat berduri, tanaman. Bukan berupa ruang. Tujuan : melindungi satwa keluar kawasan/ dan mencegah ternak/ masy desa masuk ke kawasan perlindungan. K-3 Perenc. Wisata Alam 5

6 B. Kriteria Amenitas  Segmen wisatawan alam : remaja, suka berpetualang dan tantangan, memiliki motivasi fisik, kesehatan, pendidikan dan penelitian.  Kepuasan : Pelayanan, akomodasi yang aman, sanitasi yang baik, sistem informasi yang baik (peta, leaflet, papan peringatan dll). C. Kriteria aksesibilitas  Tipe wisatawan menurut lama kunjungan 1. daily used tourist 2. weekend tourist 3. holiday tourist  Akesibilitas >> pengembangan ODTW >>>  Dalam pengelolaan wisata alam, akses tidak selalu harus sangat mudah untuk perlindungn/ tantangan K-3 Perenc. Wisata Alam 6


Download ppt "Perencanaan Wisata Alam MakroMesoMikro Prinsip perencanaan (Doughlas, 2000) :  Sesuai dengan RTRW  Sesuaikan potensi dengan tujuan  Multifungsi  Areal."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google