Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehUki Menyesal Telah diubah "9 tahun yang lalu
4
Lepas jaketnya dunk Kalo gak sedang sakit !!!
5
INTERAKSI DESA-KOTA Interaksi dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik yang saling berpengaruh antara dua wilayah atau lebih yang dapat menimbulkan gejala, ketampakan, ataupun permasalahan baru.
7
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa interaksi antar wilayah memiliki tiga prinsip pokok sebagai berikut : 1.Hubungan timbal – balik terjadi antara dua wilayah atau lebih 2.Hubungan timbal balik mengakibatkan proses pengerakan yaitu : a. Pergerakan manusia (Migrasi ) b. Pergerakan informasi atau gagasan (Komunikasi ) misalnya : informasi IPTEK, kondisi suatu wilayah c. Pergerakan materi / benda ( transportasi) misalnya distribusi bahan pangan, pakaian, bahan bangunan dan sebagainya 3.Hubungan timbal balik menimbulkan gejala, kenampakkan dan permasalahan baru yang bersifat positif dan negatif, sebagai contoh : a. kota menjadi sasaran urbanisasi b. Gejala urbanisme ( kekotaan ), terjadi pada masyarakat desa
9
Zona Interaksi Desa-Kota
10
a. City diartikan sebagai pusat kota.
b. Suburban (sub daerah perkotaan), adalah suatu wilayah yang lokasinya berdekatan dengan pusat kota. Wilayah ini merupakan tempat tinggal para penglaju (penduduk yang melakukan mobilitas harian ke kota untuk bekerja). c. Suburban fringe (jalur tepi subdaerah perkotaan), adalah suatu wilayah yang melingkari sub-urban, atau peralihan antara kota dan desa. d. Urban fringe (jalur tepi daerah perkotaan paling luar), adalah semua batas wilayah terluar suatu kota. Wilayah ini ditandai dengan sifat-sifatnya yang mirip dengan wilayah kota, kecuali dengan wilayah pusat kota. e. Rural urban fringe (jalur batas desa dan kota), adalah suatu wilayah yang terletak antara kota dan desa yang ditandai dengan pola penggunaan lahan campuran antara sektor pertanian dan nonpertanian. f. Rural (daerah perdesaan).
11
Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan Interakasi Desa Dan Kota
12
Region Complementarity
(wilayah yang saling melengkapi)
13
b. Intervening Opportunity (kesempatan untuk berintervensi)
15
c. Spatial Transfer Ability (kemudahan pemindahan dalam ruang)
Kemudahan pemindahan dalam ruang baik berupa barang, jasa, manusia maupun informasi. Proses pemindahan dari kota ke desa atau sebaliknya dipengaruhi antara lain : 1) Jarak mutlak maupun jarak relatif antarwilayah 2) Biaya transportasi dari satu tempat ke tempat yang lain 3) Kelancaran transportasi antarwilayah
16
Dampak Interaksi Desa dengan Kota
Imteraksi desa dan kotadapat enimbulkan dampak yang mengntungkan atau merugikan: a. Di tinjau dari aspek ekonomi, dampak interaksi desa dan kota antara lain sebagai berikut: 1) Memmperlancar hubungan desa dan kota. 2) Meningkatkan volume perdagangan antara desa dan kota. 3) Menimbulkan perubahan orientasi ekonomi penduduk desa. 4) Menimbulkan kawasan perdagangan sebagai tempat untuk melakukan kegiatan jual bali. 5) Meningkatkan pendapatan penduduk desa dan kota.
17
b. Di tinjau dari aspek sosial :
1) Terjadi mobilitas antara ke duanya, 2) Terjadi saling ketergantungan antara desa dan kota, khususnya dalam bidang pasokan bahan mentah. c. Ditinjau dari aspek budaya : 1) Meningkatkan tingkat pendidikan masyarakat desa. 2) Terjadinya tingkah laku kekotaan, khususnya masyarakat pedesaan. 3) Meningkatkan sumber daya budaya yang dapat menari wisatawan.
18
Rumus-rumus Interaksi
1. Rumus Grafitasi Keterangan IAB : kekutan interaksi antara daerah A dan B K : nilai konstanta, besarnya 1 PA : jumlah penduduk daerah A PB : jumlah penduduk daerah B dA B : jarak yang menghubungkan daerah A dan B
19
Contoh Soal : Misalnya ada 3 buah wilayah A, B, dan C, dengan data sebagai berikut : 1. Jumlah penduduk wilayah A = jiwa, B = jiwa, dan C = jiwa. 2. Jarak antara A ke B = 50 km, dan B ke C = 100 km. Ditanyakan : Manakah dari ketiga wilayah tersebut yang lebih kuat interaksinya? Apakah antara wilayah A dan B atau antara B dan C ?
20
PENYELESAIAN SOAL : Perbandingan kekuatan interaksi wilayah A dan B dengan wilayah B dan C adalah : atau 8 : 3.
21
3 8
22
2. Teori Titik Henti THAB= Jarak lokasi titik henti dihitung dari kota yang jumlah penduduknya lebih kecil JAB = Jarak antara Kota A dan B PA = jumlah penduduk kota yang lebih besar (A) PB = jumlah penduduk kota yang lebih kecil (B)
23
Teori ini digunakan untuk:
1. Menentukan lokasi suatu unit usaha ekonomi (pasar, SPBU, shopping center) 2.Menentukan lokasi sarana kesehatan (rumah sakit, klinik) 3.Menentukan lokasi sarana pendidikn (sekolah, kampus, pusdiklat) Contoh Soal : Kota A memiliki jumlah penduduk jiwa, sedangkan kota B jiwa. Jarak antara kedua kota tersebut adalah 100 kilometer. Di manakah lokasi pusat perdagangan yang tepat dan strategis agar terjangkau oleh penduduk setiap kota tersebut?
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.