Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

A. Latar belakang Koperasi Unit Desa (KUD) merupakan salah satu pilar perekonomian yang berperan penting dalam pembangunan perekonomian nasional. Program-program.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "A. Latar belakang Koperasi Unit Desa (KUD) merupakan salah satu pilar perekonomian yang berperan penting dalam pembangunan perekonomian nasional. Program-program."— Transcript presentasi:

1 a. Latar belakang Koperasi Unit Desa (KUD) merupakan salah satu pilar perekonomian yang berperan penting dalam pembangunan perekonomian nasional. Program-program pemerintah untuk membangun masyarakat pedesaan, seperti distribusi pupuk, benih, dan pengadaan gabah sekarang dilakukan melalui KUD Koperasi Unit Desa mempunyai peran penting bagi masyakat dan KUD, seperti penyaluran sarana produksi, pengadaan pangan, dan program pengembangan ekonomi masyarakat pedesaan, memperkuat peran KUD dalam program ketahanan pangan dengan sistem pembinaan organisasi yang mengarah pada keswadayaan masyarakat dan anggotanya, mengintegrasikan kelompok tani dan gabungan kelompok tani sebagai salah satu organ dalam struktur KUD, peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam manajemen KUD melalui pendidikan perkoperasian, pelatihan.

2 Perkembangan koperasi di Kabupaten Malang
Tahun kategori 2008 2009 1. Jumlah koperasi a. Koperasi stabilisasi b. Koperasi konsolidasi 631 152 144 640 262 248 2. Keanggotaan koperasi 3. Pengurus koperasi 1967 2434 4. Pengawas koperasi 1169 1195 5. Karyawan koperasi 7675 7899 6. Modal usaha koperasi Rp. 199,5 Miliar Rp. 278,2 Miliar Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa perkembangan umum koperasi di Kabupaten malang menunjukkan peningkatan dari tahun Apabila dilihat dari jumlah koperasi, keanggotaan, pengurus, pengawas, karyawan, modal usaha dalam dua tahun terakhir mengalami peningkatan. Dengan demikian, koperasi diharapkan dapat mensejahterakan anggota dan masyarakat pedesaan, melakukan kerjasama dengan petani dan mengurangi pengangguran di Kabupaten Malang.

3 Sisa Hasil Usaha Koperasi Unit Desa Gondanglegi tahun 2005-2009
SHU 2005 Rp 2006 Rp 2007 Rp 2008 Rp 2009 Rp Dari tabel dapat dilihat bahwa jumlah Sisa Hasil Usaha pada Koperasi Unit Desa Gondanglegi menunjukkan peningkatan, meskipun pada tahun 2007 Sisa Hasil usaha mengalami penurunan, karena unit yang dikelola seperti unit tebu rakyat intensifikasi, unit susu dan saper, unit pakan dan ternak mengalami penurunan yang pada waktu itu petani banyak yang gagal panen. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi KUD Gondanglegi untuk selalu berupaya meningkatkan Sisa Hasil usaha dan kualitas koperasinya, dan pada tahun berikutnya terbukti mengalami peningkatan jumlah Sisa Hasil Usaha.

4 Tujuan dari KUD Gondanglegi meliputi peningkatan sumberdaya manusia, pembukaan unit baru, penguatan sistem manajemen, guna meningkatkan kualitas koperasi. Cara pencapaiannya dengan melaksanakan standard Operasioanal Tata kelola Koperasi yang baik, mengurangi biaya-biaya di unit-unit tanpa mengurangi kecepatan pelayanan, memberi imbalan bagi karyawan berupa insentif kehadiran,membuka kembali penggilingan padi melalui kerjasama dengan Bulog sebagai mitra pengadaan beras. Perencanaan keuangan yang dibuat dengan baik dan selaras dengan strategi yang telah ditetapkan akan dapat mengarahkan perusahaan dalam pencapain tujuan yang efektif dan efesien. Perencanaan keuangan mencakup kegiatan ramalan keuangan dan pengendalian keuangan. Ramalan keuangan dibuat untuk meramalkan neraca, laporan laba/rugi dan kebutuhan dana tambahan yang diperlukan perusahaan di masa yang akan datang.

5 b. Rumusan masalah 1. Berapa nilai dari pertumbuhan penjualan Koperasi Unit Desa Gondanglegi tahun 2010? 2.Berapa nilai dana tambahan (AFN) untuk mendukung tercapainya nilai penjualan yang diharapakan Koperasi Unit Desa Gondanglegi tahun 2010? c. Batasan Penelitian Pembahasan masalah ini hanya dibatasi pada masalah menetapkan pertumbuhan penjualan pada tahun 2010 dan besarnya tambahan dana yang diperlukan. d. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui nilai dari pertumbuhan penjualan pada Koperasi Unit Desa Gondanglegi tahun b. Untuk mengetahui berapa dana tambahan (AFN) untuk mendukung tercapainya penjualan KUD tahun 2010.

6 2. Kegunaan Penelitian a. Bagi Pihak Manajemen Koperasi Unit Desa Gondanglegi dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun rencana keuangan di masa mendatang. b. Bagi Kreditur Koperasi Unit Desa Gondanglegi dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan investasi pada koperasi Unit Desa gondanglegi c. Peneliti Selanjutnya diharapkan dapat memberikan tambahan referensi, baik untuk penelitian serupa atau untuk menambah pengetahuan mengenai penyusunan rencana keuangan koperasi. E. Tinjauan Pustaka 1. Landasan penelitian terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Dwi (2007), dengan objek penelitian yaitu Perusahaan meubel lindah Pasuruan. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian tersebut bahwa

7 nilai penjualan estimasi sebesar Rp 9. 042. 413
nilai penjualan estimasi sebesar Rp ,00 atau mengalami pertumbuhan sebesar 4,03% dan hasil perhitungan mengenai pertumbuhan penjualan maka laba yang diestimasikan tahun 2007 yaitu Rp ,00 Adapun dalam merealisasikan atas peningkatan penjualan tahun 2007 membutuhkan nilai aset sebesar Rp ,00 Dengan demikian besarnya dana tambahan yang diperlukan (AFN) yaitu sebesar Rp , Landasan teori Perencanaan keuangan berhubungan dengan masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Kepala bagian financial harus selalu mengadakan peramalan dan pengiraan terhadap masa yang akan datang, yang meliputi perencanaan keuangan jangka panjang, perencanaan jangka pendek. Salah satu keuntungan yang diperoleh adanya perencanaan keuangan adalah dihindarkan dari pemborosan dari aktivitas-aktivitas yang sangat kompleks (Gitosudarmo dan Basri, 1995:265).

8 Ramalan penjualan (sales forecast) umumnya dimulai dengan tinjauan atas penjualan selama lima tahun atau sepuluh tahun yang lalu, yang biasanya dinyatakan dalam bentuk grafik pertumbuhan penjualan untuk 5 tahun terakhir (Brigham dan Houston, 2001: 117). Ramalan penjualan dibuat dengan mencoba mengukur volume penjualan dimasa yang akan datang. Pengukuran tersebut dapat dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Pengukuran kuantitatif biasanya menggunakan metode statistik dan matematik, sedangkan pengukuran secara kualitatif biasanya menggunakan pendapat.

9 Metode-metode yang dapat digunakan dalam peramalan keuangan meliputi: a. Metode rasio konstan merupakan metode untuk meramalkan laporan keuangan dan kebutuhan di masa mendatang dengan asumsi rasio-rasio keuangan tertentukan tetap konstan (Brigham dan Houston, 2001:120). b. Metode trend kuadrat terkecil digunakan untuk menentukan persamaan linier dari beberapa kemungkinan kurva yang dapat dibuat dari data yang mempunyai kesalahan paling kecil dari data aktual dengan data estimasinya (Brigham dan Houstoon 2001: 121). c. Metode prosentase penjualan merupakan metode peramalan keuangan dengan menghitung berbagai pos neraca sebagai persentase penjualan dan mengalikan persentase tersebut dengan penjualan yang diharapkan pada masa sehingga neraca proforma dapat disusun (Weston dan Brigham, 2001:337).

10 Perbandingan Antara Metode Peramalan: a
Perbandingan Antara Metode Peramalan: a. Metode rasio konstan metode ini menganggap bahwa rasio-rasio keuangan tertentu seperti rasio biaya operasi, tarif pajak, beban bunga dan rasio pembayaran deviden akan tetap konstan. b. Metode Kuadrat Terkecil merupakan suatu gerakan lamban jangka panjang dan cenderung menuju ke satu arah dalam suatu data runtut waktu. Dalam analisis tren tidak ada ketentuan jumlah data historis (n) yang dianalisis semakin banyak semakin baik perhitungan analisinya. c. Metode prosentase penjualan metode ini menganggap bahwa rekening-rekening neraca tertentu bervariasi secara langsung dengan penjualan, yaitu bahwa perbandingan rekening-rekening tertentu dengan penjualan adalah konstan

11 Menurut Anoraga dan Ninik (2007:27 ), FungsiKoperasi Unit Desa sebagai perkreditan,penyediaan dan penyaluran sarana-sarana produksi seperti sarana sebelum dan sesudah panen, sarana produksi untuk keperluan produksi kerajinan, keperluan sehari-hari penyediaan dan penyaluran barang-barang pengelolaan dan pemasaran hasil produksi industri dan perdagangan. F. Kerangka penelitian Perusahaan beroperasi dengan melakukan kegiatan operasionalnya berupa pengelolaan unit-unit usaha yang dikelolanya. Langkah pertama meramalkan laporan keuangan meliputi menghitung pertumbuhan penjualan, menghitung laporan laba/ rugi tahun 2010 yang diproyeksikan dan menghitung laporan neraca tahun 2010 yang diproyeksikan.

12 Langkah berikutnya menetapkan berapa besarnya dana tambahan (AFN) dalam perusahaan. Langkah selanjutnya mengetahui kinerja keuangan. Kinerja Keuangan dalam perusahaan ini adalah mengetahui besarnya ramalan penjualan, besarnya laba/rugi yang diproyeksikan tersebut, menambah atau mengurangi modal dan besarnya peningkatan total aktiva yang dipakai, untuk membiayai penjualan yang diramalkan dan mencari alokasi sumber-sumber tambahan dana. Dilihat dari kinerja keuangan dapat diketahui kinerja perusahaan mengalami penurunan atau peningkatan petumbuhan penjualan. Sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 1.

13 Gambar 1 Operasi perusahaan
Menghitung pertumbuhan penjualan, perhitungan proyeksi laba /rugi, perhitungan proyeksi neraca pada tahun 2010 Menetapkan dana tambahan (AFN) Kinerja Operasional Kinerja Pemasaran Kinerja Keuangan Kinerja Sumber Daya Manusia Kinerja Perusahaan Tujuan Perusahaan

14 G. Metode Penelitian 1.Lokasi penelitian : dilakukan di KUD gondanglegi Kabupaten Malang di Jalan Diponegoro Jenis Penelitian: merupakan studi kasus. 3. Variabel dan definisi Operasional yang akan diamati adalah a. Pertumbuhan penjualan: peningkatan jumlah / volume penjualan b. Laporan laba/rugi : laporan sistematis tentang penghasilan, biaya suatu perusahaan pada periode tertentu. c. Rekening-rekening neraca: merupakan laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal pada periode tertentu. d. AFN (Additional Fund Needed) adalah dana yang harus diperoleh perusahaan secara eksternal melalui pinjaman atau dengan menjual saham biasa atau preferen baru. 4. Data dan Sumber Data: data yang digunakan data sekunder, Sumber data sekunder dari pihak KUD Gondanglegi.

15 5. Teknik pengumpulan data: tenik dokumentasi 6. Teknik analisis data a. Pertumbuhan penjualan Gt = SRt- SRt x 1oo% SRt b. Meramalkan laporan proyeksi laba / rugi tahun 2010 c. Meramalkan proyeksi neraca tahun 2010 d. Menetapakan dana tambahan (AFN) H. Jadwal Penelitian Kegiatan ini direncanakan berlangsung selama 7 bulan dengan alokasi waktu dari bulan November sampai Mei.


Download ppt "A. Latar belakang Koperasi Unit Desa (KUD) merupakan salah satu pilar perekonomian yang berperan penting dalam pembangunan perekonomian nasional. Program-program."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google