Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehYanie Anthony Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KESEHATAN
Widodo SMP Negeri 1 Paguyangan Brebes
2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Memahami berbagai sistem kehidupan manusia Kompetensi Dasar 1.1 Mendeskripsikan sistem ekskresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.
3
Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu:
Mendeskripsikan organ-organ penyusun sistem eskresi manusia Menggambar struktur organ ekskresi pada manusia dan memberi keterangan Menjelaskan fungsi organ ekskresi pada manusia Mendeskripsikan macam-macam kelainan dan penyakit pada manusia yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari Menjelaskan cara mengatasi kelainan dan penyakit pada sistem eskresi yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari Mendeskripsikan pentingnya menjaga kesehatan organ sistem eskresi pada manusia
4
ORGAN EKSKRESI MANUSIA
1 2 3 4 GINJAL PARU-PARU KULIT HATI
5
GINJAL
7
GINJAL Kelenjar berbentuk kacang, berwarna merah yang mengendalikan banyaknya air dalam darah. Letak ginjal pada rongga perut di sebelah kanan dan kiri ruas-ruas tulang belakang. Panjang ginjal 6-7,5 cm, dan tebal 1,5-2,5 cm, pada orang dewasa beratnya kira-kira 140 gram. Ginjal mengeluarkan urea dan garam-garam mineral dari darah.
8
Bagian-bagian Ginjal Kulit ginjal (Korteks) Sumsum ginjal (medula) Rongga ginjal (pelvis)
9
a. Kulit ginjal (korteks)
Korteks berisi jutaan sel nefron, setiap nefron terdiri atas badan malpighi (badan renalis) dan tubula. Sel nefron berfungsi menyaring darah. Badan malpighi tersusun dari Kapsula Bowman dan glamorulus. Tubula pada nefron berupa tubula proksimal, lengkung Henle, Tubula distal dan tubula kolekta.
10
Fungsi ginjal: Membuang sisa metabolisme dari tubuh.
Mengatur konsentrasi ion hidrogen darah dengan mengeluarkan kelebihan asam atau basa. Mengatur tekanan darah arteri dengan mengeluarkan hormon renin. Membuang bahan-bahan yang berbahaya bagi tubuh. Memelihara tekanan osmotik darah dengan mengatur ekskresi air dan garam anorganik.
11
PARU-PARU BAGIAN UTAMA 1. BRONCHIOLUS 2. ALVEOLUS 3. PLEURA
4. PEMBULUH DARAH
12
PARU-PARU Zat-zat yang dikeluarkan paru-paru adalah karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O). Berapa volume paru-paru? Pelajari kembali sistem pernapasan. Lakukan kegiatan 1.2 dan laporkan hasilnya
13
KULIT
14
KULIT Zat-zat yang dikeluarkan kulit adalah air, garam dan urea dalam jumlah sedikit. Luas permukaan kulit pada orang dewasa sekitar cm2 dengan ketebalan 0,01-0,5 cm. Kulit terdiri dari lapisan epidermis, dermis dan jaringan pengikat bawah kulit.
15
a. Epidermis (kulit ari)
Lapisan yang terdapat pada epidemis antara lain: Lapisan tanduk (korneum), lapisan ini tersusun dari sel-sel kulit mati yang dapat mengelupas. Sratum lusidium berupa lapisan bening yang berada dibawah stratum corneum. Stratum granulosum yang mengandung pigmen dan sratum germinativum (lapisan malpighi) yang terus menerus membentuk sel baru ke arah luar.
16
Epidermis (kulit ari) Lapisan yang terdapat pada epidemis antara lain:
Lapisan tanduk (korneum), lapisan ini tersusun dari sel-sel kulit mati yang dapat mengelupas. Sratum lusidium berupa lapisan bening yang berada dibawah stratum corneum. Stratum granulosum yang mengandung pigmen dan sratum germinativum (lapisan malpighi) yang terus menerus membentuk sel baru ke arah luar.
17
Kandung rambut dan Kelenjar minyak
Kandung rambut meliputi akar rambut dan batang rambut. Kandung rambut juga berhubungan dengan ujung-ujung saraf. Kelenjar minyak bermura pada kandung rambut untuk menjaga agar kulit tidak kering dan rambut tetap lemas.
18
Kelenjar keringat Kelenjar keringat merupakan pembuluh panjang dari lapisan malpighi yang masuk ke bagian dermis
19
Hati (Hepar) Hati (hepar) adalah kelenjar terbesar di dalam tubuh.
Hati terletak di bagian teratas dalam rongga abdomen di sebelah kanan di bawah diafragma. Pada orang dewasa, hati massanya mencapai 2.5 kg. Sebagai alat ekskresi, hati berfungsi mengeluarkan zat-zat sisa (ekskresi), mengeluarkan zat-zat yang tak bermanfaat maupun zat-zat yang masih bermanfaat bagi tubuh (sekresi)
20
Fungsi Hati Mengeluarkan getah empedu yang berasal dari perombakan erythrocyt yang telah tua. Getah empedu ditampung dalam kantong empedu kemudian dialirkan ke usus halus untuk mengemulsi lemak. Getah empedu yang rusak dibuang melalui faeses dan urine sehingga warna faeses dan urine sama dengan warna getah empedu. Membuang zat-zat sisa metabolisme protein berupa ureum. Zat sisa ini dibuang melalui ginjal. Menawarkan atau menyaring racun yang masuk bersama makanan. Mengubah provitamin A menjadi vitamin A. Tempat pembentukan protrombin dan tempat mengubah gula darah menjadi gula otot.
21
Hati terbagi dalam dua belahan utama, kanan dan kiri
Hati terbagi dalam dua belahan utama, kanan dan kiri. Permukaan atas berbentuk cembung, sedang permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan. Hati menghasilkan empedu. Hati terdiri dari garam empedu dan zat warna empedu (bilirudin). Zat warna empedu dikeluarkan dari tubuh melalui ginjal yang memberi warna kuning pada urine.
22
Sistem Ekskresi Manusia
Kelainan dan Penyakit pada Sistem Ekskresi Manusia
23
Macam-macam kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi pada manusia diantaranya:
Anuria Glikosuria Albuminaria Hematuria Bilirubinaria Batu ginjal Nefritis Glomerulus Pielonefritis Kistitis Nefrosis Polisistik Gagal Ginjal Albino (Bule) Diabetes Insipidus Diabetes Mellitus
24
1. Anuria Adalah kegagalan ginjal menghasilkan urine
Disebabkan karena kurangnya tekanan untuk melakukan filtrasi atau bisa juga terjadi radang pada glomerulus, sehingga plasma darah tak dapat masuk ke glomerulus. Kurangnya tekanan hidrostatis bisa disebabkan oleh penyempitan (konstriksi) arteriol efferen oleh hormon epinefrin atau oleh pendarahan sehingga darah tidak dialirkan ke ginjal.
25
2. Glikosuria Adalah ditemukannya glukosa pada urine
Menunjukkan terjadinya kerusakan pada badan malpighi.
26
3. Albuminaria Ditemukan protein albumin pada urine.
Berarti ada kenaikan permeabilitas membran glomerulus. Disebabkan adanya luka pada membran glomerulus akibat penyakit, kenaikan tekanan darah dan iritasi sel-sel ginjal oleh zat-zat seperti racun bakteri, eter, atau logam berat.
27
4. Hematuria Ditemukan erythrocyt pada urine.
Disebabkan oleh radang organ-organ sistem urine karena penyakit atau iritasi oleh batu ginjal. Jika ditemukan darah dalam urine berarti ada bagian saluran urine yang mengalami pendarahan.
28
5. Bilirubinaria Adalah konsentrasi bilirubin dalam urine di atas normal. Disebabkan adanya penguraian hemoglobin dalam darah berlebihan atau Ketidakberfungsian hati atau kerusakan empedu.
29
6. Batu Ginjal Adalah benda keras yang sering ditemukan di dalam saluran ginjal, pelvis ginjal atau saluran urine. Batu ginjal umumnya berdiameter 2-3 mm dengan permukaan halus atau kasar. Kadang-kadang ditemukan batu ginjal bercabang. Batu ginjal tersusun oleh kristal-kristal asam urat, kalsium oksalat dan kalsium fosfat ditambah dengan kristal-kristal garam, magnesium fosfat, asam urat atau sitin dan mukoprotein. Batu ginjal terbentuk karena konsentrasi garam-garam mineral yang berlebihan, berkurangnya jumlah air, kebasaan dan keasaman urine yang abnormal atau aktivitas kelenjar paratiroid yang berlebihan. Batu ginjal dapat menyumbat ureter, menimbulkan tukak, dan memungkinkan terjadinya infeksi bakteri.
30
7. Nefritis Glomerulus Radang ginjal yang melibatkan glomerulus.
Penyebab umum adalah reaksi alergi terhadap racun yang dilepaskan oleh bakteri Streptococcus yang telah menginfeksi bagian tubuh lain yaitu tenggorokan. Glomerulonefritis memungkinkan erythrocyt dan protein memasuki filtrat sehingga urine mengandung banyak erythrocyt dan protein. Glomerulonefritis yang parah dapat menyebabkan gagal ginjal
31
8. Pielonefritis Adalah radang pelvis ginjal, medula dan korteks oleh infeksi bakteri. Infeksi berawal dari pelvis ginjal kemudian melebar ke dalam ginjal. Pielonefritis dapat menyebabkan kerusakan nefron dan korpuskulum renalis.
32
9. Kistitis Adalah radang kantung kemih yang melibatkan lapisan mukosa dan submukosa. Dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, zat-zat kimia, atau luka mekanis.
33
10. Nefrosis Adalah kondisi bocornya membran glomerulus sehingga sejumlah besar protein berpindah dari darah ke urine, air dan natrium menumpuk dalam tubuh menyebabkan pembengkakan (oedem) khususnya disekitar lutut, kaki, abdomen dan mata. Sering terjadi pada anak-anak, namun dapat terjadi pada semua usia. Hormon steroid sintetis tertentu seperti cortison dan prednison (mirip hormon yang disekresi oleh kelenjar adrenal) dapat menekan terjadinya nefrosis.
34
11. Polisistik Merupakan kelainan ginjal, disebabkan oleh kerusakan saluran ginjal yang menyebabkan rusaknya nefron dan menghasilkan kista mirip dilatasi sepanjang saluran. Umumnya diturunkan. Dalam jaringan ginjal muncul kista, lubang kecil, dan gelembung-gelembung berisi cairan. Kista tersebut semakin banyak hingga menekan jaringan normal. Polisistik dapat menyebabkan gagal ginjal, umumnya terjadi pada usia 40 tahun ke atas. Perkembangan polisistik dapat ditekan dengan diet, obat, dan pemasukan cairan.
35
12. Gagal Ginjal Kerusakan semua nefron shingga nefron tak dapat berfungsi. Dapat disebabkan oleh nefritis ginjal parah, trauma ginjal, atau tidak adanya jaringan ginjal karena tumor. Gagal ginjal parah menyebabkan penumpukan urea dalam darah
36
13. Albino (bule) Terjadi karena tidak adanya pigmen melanin pada lapisan granulosum
37
Diabetes melitus atau kencing manis
Penyakit yang ditandai adanya kadar gula (glukosa) yang tinggi dalam darah Penderita banyak mengeluarkan urine, merasa kehausan, mengeluh sakit kepala, mual, dan muntah. Penyebab : pankreas tidak mampu menghasilkan insulin
38
Diabetes Insipidus Penyakit yang ditandai dengan pengeluaran urine yang berlebihan. Penyebab : kekurangan hormon ADH Penderita mengalami peningkatan pengeluaran urine, peningkatan dehidrasi, rasa haus terus menerus, dan tekanan darah rendah.
39
Selamat Belajar, jaga kesehatan
KEMBALI
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.