Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehIblis Habibie Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
BAHASA SIARAN Pope Pius – Staf Pengajar Univ. Indonesia, Pelita Harapan, UNJ, UKI, Sahid, LPDS Dr Soetomo, Instruktur Presenter & Reporter & Voice Over Metro TV Ambon 18 Nopember 2006 Pope Pius Staf Pengajar U.I / LPDS
2
BAHASA Sesuatu yang berwujud bunyi yang keluar dari mulut demikian rupa sehingga bunyi itu merupakan arti (sebagai lambang) S. Wojowasito – Sejarah Ilmu (Perbandingan) Bahasa Alat manusia untuk menyampaikan pengalamannya, pikirannya, atau kehendaknya dengan perantaraan sistem yang terdiri dari lambang-lambang. Lecutore: Pope Pius Staf Pengajar U.I / LPDS
3
Ragam Bahasa jurnalistik
lisan Media/sarana Bhn dr Bpk TD Asmadi tulisan elektronik dialek Ragam Bahasa terpelajar Penutur resmi tak resmi niaga hukum Topik ilmu sastra jurnalistik Pope Pius Staf Pengajar U.I / LPDS dan lain-lain
4
Bahasa Siaran Radio &Televisi (versi Andrew Boyd ‘plus’: Broadcast Journalism, 5th Edition, Focal Press, 2001) KISS (Keep it short & ‘Stupid’) + Smooth Conversational style: gaya tutur write for ears, not for eyes. Write clear and simple. Must be easily understood, without second thought Write for mass audience: bahasa untuk massa yang tetap menuntut personal touch Write the way most people speak: menulis layaknya orang berbicara/gaya bertutur No second chance:first time of hearing has to be crystal clear, no re-read, no two/three in one ideas Hindari inverted sentences: kalimat yang didahului dengan kata-kata keterangan. Contoh: Karena pagi ini nilai dolar naik, harga rumah ikut melonjak tajam. Seharusnya Harga rumah melonjak tajam akibat nilai dolar naik, pagi ini. Pope Pius Staf Pengajar U.I / LPDS
5
Familiar words: tidak asing, akrab di telinga pemirsa
(lanjutan -1) Familiar words: tidak asing, akrab di telinga pemirsa Easy listening: kalimat yang gampang/mudah didengar dan dimengerti Keep it concrete: makin abstrak kata/kalimat, makin sulit mengvisualisasikannya Make it interesting: penonton membutuhkan informasi karena baru, penting, dan relevan untuk mereka. Tapi bagaimanapun pentingnya, mereka baru akan menerima itu jika disampaikan secara menarik dan entertaining Rhythm: irama membaca harus tepat agar tidak menimbulkan salah pengertian dan atau pengertian kabur sama sekali. Bahasa yang akurat Pope Pius Staf Pengajar U.I / LPDS
6
Preposition: make copy more conversational
(lanjutan – 2 terakhir) Preposition: make copy more conversational Pronouns: try to eliminate the need to repeat a persons’ name. But do not use too far the persons’ name or more than one name is mentioned Avoiding cliches: hindari kata-kata klise Good grammar Read your copy aloud: the ear not the eye, is the best judge of well-written broadcast copy. Ini untuk menguji apakah gaya penulisan sudah bertutur atau belum. Pope Pius Staf Pengajar U.I / LPDS
7
JURNALISTIK TV vs CETAK
Jurnalistik ‘gambar & suara’ vs jurnalistik ‘kata-kata tercetak’. Dalil untuk televisi: No Picture, No News. ‘Kesegeraan/keseketikaan’ vs ‘kedalaman’. TV bisa langsung menyiarkan peristiwa secara langsung(agenda setting news-events). Media cetak tidak. (time barrier). Pope Pius Staf Pengajar U.I / LPDS
8
(lanjutan - akhir) Avoid information overload: jangan menjejali dg muatan informasi. Satu ide satu berita. Jangan ada dua atau tiga ide. Pemirsa sulit mencerna bila terlalu banyak ide/informasi yang dikemukakan Avoid relative clauses seperti which, whatever, whichever, etc. Hindari kata penghubung yg tidak perlu : ‘yang mana, dimana, dll’. Eliminate long words: short words are usually easier to understand than long ones Do not overuse conjuctions: hindari terlalu sering menggunakan kata penghubung. Pope Pius Staf Pengajar U.I / LPDS
9
Bahasa Televisi (Broadcast News Writing, Reporting and Producing, Ted White, 2nd Edition, Focal Press, 1996) Conversational style: write for ears, not for eyes. Write clear and simple. Must be easily understood, without second thought Write the way most people speak: menulis layaknya orang berbicara/gaya bertutur Read your copy aloud: the ear not the eye, is the best judge of well-written broadcast copy. Penulis berita siaran seharusnya: membaca sambil menulis. Ini untuk menguji apakah gaya penulisan sudah mengalir, bertutur (easy listening). (end) Pope Pius Staf Pengajar U.I / LPDS
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.