SISTEM KEPERCAYAAN DAN KEJAHATAN

Presentasi berjudul: "SISTEM KEPERCAYAAN DAN KEJAHATAN"— Transcript presentasi:

1 SISTEM KEPERCAYAAN DAN KEJAHATAN
ETNOGRAFI DAN KEJAHATAN

2 SISTEM KEPERCAYAAN 1. Kepercayaan Pada Roh Nenek Moyang
Pemikiran untuk menjelaskan fenomena alam Kepercayaan adanya kekuatan di luar diri manusia Kepercayaan bahwa roh tidak mati

3 Sistem… 2. Animisme Merupakan perkembangan dari kepercayaan terhadap roh nenek moyang Adanya jiwa (spirit) yang mengendalikan alam Penyembahan kepada jiwa-jiwa yang mengendalikan alam

4 Sistem … 3. Dinamisme Kepercayaan terhadap kekuatan atau kemampuan memberi pengaruh baik buruk atau baik dari benda-benda tertentu. Mengagungkan atau menganggap suci benda-benda tersebut

5 Sistem … 4. Monoteisme Kepercayaan kepada adanya kekuatan tunggal atau utama yang mengendalikan alam

6 Sistem … Mitos suatu fase atau tahap ideasionil yang kemudian diekspresikan kedalam kehidupan. Diartikan juga sebagai sistem kepercayaan suatu kelompok manusia yang terdiri atas sebuah landasan yang menjelaskan cerita-cerita yang suci yang berhubungan dengan masa lalu. Ini erat kaitannya dengan pengalaman religius, seperti cinta, takut ataupun keharuan, dan lain sebagainya. Ritual pola-pola dari tindakan-tindakan yang biasanya sangat simbolis seperti pemujaan-pemujaan atau pengorbanan Tabu suatu larangan atau pantangan yang tidak boleh dikerjakan atau dilanggar (sering dikaitkan dengan agama dan budaya). Taboo juga diartikan sebagai aturan yang membatasi tingkah laku manusia agar tidak terkena hukuman / balas dendam dari hantu dan kekuatan lain, & masyarakat mempercayai akibat langsung dari pelarangan tersebut.

7 Sistem… Bila disebut sebagai kejahatan?
Ketika bertentangan dengan norma hukum dan norma sosial, sehingga mendatangkan reaksi hukum dan/atau sosial Contoh: Begu Ganjang di Sumatra Utara Nyi Roro Kidul di Pantai Selatan P. Jawa Isu “dukun santet” di Jawa Timur Urban Legends

8 Sumber Gambar “Fakta Photo Mayat berjalan di Toraja”. deputra.com (diakses: 4 Oktober 2013, WIB) “Ucok Membunuh Temannya Karena Mau Dijadikan tumbal ilmu Hitam”. Merdeka.com (diakses: 4 Oktober 2013, WIB)